Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 26575 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Leona Amanda
"Abstrak Selulase adalah enzim yang dapat memutuskan ikatan glikosidik B(1,4) yang terdapat pada selulosa, dan dapat dihasilkanlkan oleh bakteri, khamir, dan kapang. Salah satu kapang yang dapat menghasilakn enzi ini adalah Trichoderma viride. Biaya produksi selulosa yang tinggi menyebabkan harganya menjadi mahal.salah satu cara untuk mengatasinya adalah dengan memanfaatkan limbah yang banyak mengandung selulosa sebagai salah satu komponen dalam media untuk menghasilkan enzim ini ..."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2006
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Purnama Laurentina
"Bagas dan jerami merupakan limbah pertanian yang mengandung lignoselulosa sehingga dapat dimanfaatkan untuk produksi bioetanol. Pada penelitian ini, untuk menghidrolisis selulosa pada bagas dan jerami, digunakan jamur Trichoderma viride yang dapat menghasilkan enzim selulase. Namun, adanya kandungan lignin dalam sampel bagas dan jerami akan menghalangi aktivitas enzim selulase untuk mendegradasi selulosa menjadi senyawa gula yang lebih sederhana yaitu glukosa.
Untuk menurunkan kandungan lignin, sampel terlebih dahulu didelignifikasi dengan NaOH 3 %. Konsentrasi senyawa gula pereduksi ditentukan dengan metode Somogyi Nelson. Konsentrasi gula pereduksi paling tinggi adalah 0,230 mg/mL yang dihasilkan dari hidrolisis sampel bagas pada konsentrasi 7,5 %, waktu inkubasi 48 jam dengan urea 0,3 % sebagai sumber nitrogennya.
Hasil fermentasi hidrolisat bagas oleh Saccharomyces cerevisiae yang terimobilisasi dalam Ca alginat, menghasilkan kadar etanol yang lebih tinggi dibandingkan dengan fermentasi oleh Saccharomyces cerevisiae tanpa imobilisasi. Kondisi optimum proses fermentasi diperoleh pada waktu inkubasi 48 jam dan konsentrasi alginat 4 % yang menghasilkan kadar etanol sebesar 2,705%. Kadar etanol ditentukan dengan Gas Chromatography (GC)."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2009
S30539
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Asri Martini Wulani
"ABSTRAK
Selulosa merupakan bahan organik yang banyak terdapat di muka bumi dan
dapat dimanfaatkan untuk memperoleh material dengan nilai ekonomis lebih
tinggi. Salah satu pemanfaatan selulosa adalah sebagai substrat untuk
menghasilkan enzim selulase yang dihasilkan secara induktif melalui
fermentasi menggunakan mikroorganisme, baik berupa bakteri maupun
jamur. Enzim tersebut merupakan salah satu enzim komersial yang banyak
digunakan dalam industri makanan dan tekstil. Pada penelitian ini digunakan
T.viride yang ditumbuhkan dalam medium yang mengandung substrat kulit
jagung yang kaya akan selulosa. Tujuan penelitian adalah untuk mengisolasi
dan memurnikan enzim selulase dari fungi T.viride melalui beberapa tahapan.
Pada tahap awal dilakukan delignifikasi terhadap kulit jagung dengan NaOH
1%yang berhasil menurunkan kadar lignin dari 15,91% menjadi 5,24%. Pada
tahap berikutnya dilakukan optimasi kondisi fermentasi yang meliputi
penentuan umur inokulum, konsentrasi substrat, dan pH medium. Untuk
penentuan aktivitas enzim selulase digunakan metode Somogyi-Nelson
dengan CMC 1% sebagai substratnya. Kondisi optimum fermentasi untuk
produksi enzim selulase diperoleh pada pH 5, konsentrasi substrat 1%, waktu
inkubasi 4 hari, dan inokulum berumur 5 hari. Hasil pemurnian enzim
selulase melalui fraksionasi dengan amonium sulfat diperoleh aktivitas spesifik tertinggi pada fraksi I (0-40%) yaitu sebesar
0,0454 U/mg protein dengan tingkat kemurnian 2,8 kali. Kemurnian enzim
selulase meningkat sebesar 8,1 kali setelah didialisis dan memiliki aktivitas
spesifik sebesar 0,1306 U/mg protein."
2007
S30678
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Ridwan
"ABSTRAK Trichoderma viride merupakan suatu jamur penghasil selulase yang dapat mendegradasi selulosa. Selulosa merupakan suatu polimer rantai panjang yang tersusun dari unit-unit berulang glukosa yang saling berikatan dengan ikatan glikosidik ?-1,4. Penelitian ini bertujuan untuk memproduksi selulase dengan menggunakan kulit kedelai sebagai substrat. Aktivitas enzim ditentukan dengan menghitung kadar glukosa yang dibebaskan dan ditentukan dengan menggunakan metode Somogyi-Nelson. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi optimum pertumbuhan Trichoderma viride adalah pada kadar substrat 12%, pH 4,5, dan waktu inkubasi pada hari kedua dengan aktivitas enzim sebesar 0,0220 IU. Pemurnian selulase dilakukan dengan pengendapan oleh ammoniumsulfat jenuh 0-95%. Didapatkan hasil fraksionasi yang mempunyai aktivitas spesifik tertinggi pada fraksi III dengan aktivitas spesifik sebesar 0,0108 IU/mg protein. Hasil dialisis dari Fraksi III menjadi lebih murni dengan kenaikan aktivitas spesifik menjadi 1,34 kali atau naik menjadi 0,0145 IU/mg protein. Dari hasil penelitian dapat diambil kesimpulan bahwa selulase dapat diproduksi dengan menggunakan media kulit kedelai. Kata kunci: Selulase, selulosa, Trichoderma viride. X + 44 hlm.; gambar, lampiran, tabel. Bibliografi: 18 (1976-2003)"
Depok: [Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia;, ], 2005
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Konsumsi kertas dalam beberapa tahun ini semakin meningkat dan pengelolaan dari limbah kertas itu sendiri belum diolah dengan baik. Limbah kertas yang dihasilkan, sebagian dijual kembali sebagai kertas bekas dan Sisanya dibakar.
Pengelolaan Iimbah kertas dengan Cara tersebut tentunya belum dapat mengatasi permasalahan akan Iimbah kertas, terutama dari segi atau dampak terhadap lingkungan. Selulosa yang merupakan komponen utama dari limbah kertas, dapat dikonversi menjadi etanol. Perubahan selulosa menjadi gula dapat dilakukan menggunakan mikroorganisme yang berupa jamur Trichoderma harzianum.
Penggunaan jamur Trichoderma harzianum ini memiliki beberapa keuntungan yaitu ekonomis dan tidak berbahaya terhadap lingkungan.
Penelitian ini mencoba untuk menghidrolisis limbah kertas menggunakan Trichoderma harzianum untuk memecah molekul-molekul selulosa menjadi glukosa, yang selanjutnya dapat diferrnentasikan menjadi etanol. Penelitian ini terbagi rnenjadi 2 tahap, yaitu percobaan awal rnenggunakan H2804 dan percobaan utama rnenggunakan Trichoderma harzianum.
Penelitian awal dengan menggunakan H2304 dilakukan dengan 2 variasi, yaitu variasi preparasi kertas dan variasi jenis kertas. .Iumlah etanol terbesar yang diperoleh untuk variasi preparasi kertas adalah 0,06 ml EtOH/gram kertas atau 4,7 % berat etanol. Jumlah etanol terbesar yang diperoleh untuk variasi jenis kertas adalah 0,2036 mL EtOH1'gram kertas atau 16,1 % berat etanol.
Penelitian utama dengan menggunakan Trichoderma harzianum dilakukan dengan variasi lama hidrolisis dan lama fermentasi. Jumlah etanol terbesar untuk variasi lama hidrolisis diperoleh pada hidrolisis selama 12 jam, yaitu 0,1424 mL EtOH/g kertas atau 11,23 % berat etanol. Jumlah etanol terbesar untuk variasi lama ferrnentasi diperoleh pada lama fermentasi selama 5 hari, untuk Trichoderma harzianum yang dibeli rnenghasilkan 0,1555 mL EtOH/gram kertas atau 12,27 %
berat etanol, sedangkan untuk Trichoderma harzianum yang dibiakkan sendiri menghasilkan 0,2346 mL EtOI-I/gram kertas atau 18,51 % berat etanol.
"
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S49455
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Niken Lingga Tameswari
"ABSTRAK
Kitinase merupakan enzim yang berguna dalam degradasi kitin dan dapat dimanfaatkan dalam pengolahan limbah perikanan, biokontrol terhadap jamur fitopatogen, biopestisida, dan produksi protein sel tunggal. Penelitian mengenai karakterisasi kitinase kasar dari Trichoderma amazonicum LP3 dilakukan menggunakan substrat koloidal kitin. Penelitian bertujuan untuk mengetahui produksi dan karakterisasi kitinase kasar yang dihasilkan oleh T. amazonicum LP3. Penentuan aktivitas kitinase dilakukan dengan metode kolorimetri dan produk akhir hasil hidrolisis dianalisis berdasarkan metode Reissig.
Hasil penelitian menunjukkan aktivitas kitinase dari T. amazonicum LP3 tertinggi pada inkubasi hari kedua sebesar 8,22 U/mL. Karakterisasi kitinase kasar menunjukkan aktivitas optimum pada pH 5, suhu 50°C, dan stabil selama 3 jam kondisi pH 5 dan selama 1 jam kondisi suhu 50°C. Ion logam Ca2+, Co2+, Fe2+, Mg2+, Zn2+, dan EDTA 1 mM bersifat sebagai aktivator, sedangkan ion logam Hg2+ dan Cu2+ bersifat sebagai inhibitor.

ABSTRACT
Chitinase enzyme is an effective tool for chitin degradation and can be used in fishery waste management, biocontrol of phytopathogenic fungi, biopesticide, and single cell protein production. A research on the characterization of crude chitinase from Trichoderma amazonicum LP3 has been investigated using colloidal chitin as substrate. This research aims to investigate the production and characterization of crude chitinase from T. amazonicum LP3. Chitinase activity was assayed using the colorimetric method and the end products of the reaction were analyzed by the Reissig method.
The highest activity of chitinase (8,22 U/mL) was observed after 2 days incubation. Characterization of crude chitinase showed optimum activity at pH 5, temperature 50°C, stable for 3 hours at pH 5 and 1 hour at 50°C. The activities were increased when treated by Ca2+, Co2+, Fe2+, Mg2+, Zn2+, and EDTA 1 mM, whereas activities were inhibited when treated by Hg2+ dan Cu2+.
"
Universitas Indonesia, 2016
S61760
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Febrial Hikmah
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2011
S716
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nenci
"Jerami padi merupakan salah satu limbah lignoselulosa pertanian yang jumlahnya cukup melimpah dan mengandung komponen lignin, selulosa, dan hemiselulosa yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku/substrat yang digunakan untuk pembuatan selulase, sehingga memiliki nilai ekonomi dan ramah lingkungan. Sebelum lignoselulosa digunakan sebagai substrat perlu dilakukan minimalisasi kadar ligninnya dengan menggunakan pretreatment kimia basa dengan menggunakan NaOH 4%. Kapang yang digunakan adalah Trichoderma viride strain T051, jamur ini merupakan penghasil enzim selulase yang berfungsi menghidrolisis selulosa menjadi glukosa.
Karakteristik enzim selulase berdasarkan mekanisme hidolisis ada tiga jenis, yaitu endoglukanase, exoglukanase dan glukosidase. Aktivitas enzim dengan menggunakan substrat jerami yang didelignifikasi basa lebih tinggi dibandingkan dengan jerami tanpa delignifikasi. Variasi nutrisi pada medium produksi yang memberikan unit aktivitas optimum adalah dengan penambahan medium basal pada substrat uji aktivitas CMC 1% sebesar 59,97 mU/mL. Definisi satu unit aktivitas adalah 1 μmol glukosa yang dihasilkan permenit pada suhu 450C. Enzim dengan aktivitas tertinggi selanjutnya difraksionasi menggunakan amonium sulfat dengan kenaikan tingkat kejenuhan dan didialisis.
Hasil penelitian menunjukkan fraksi amonium sulfat dengan kejenuhan 50-70% memiliki aktivitas tertinggi sebesar 62,55 mU/mL dengan aktivitas spesifik sebesar 16,96 mU/mL. Hasil dialisis memiliki aktivitas spesifik sebesar 24,94 mU/mg. pH optimum aktivitas enzim selulase adalah 5. Logam Cu2+ dapat menginhibisi aktivitas enzim selulase, sementara Zn2+ dan Mg2+ memberi dampak peningkatan aktivitas enzim.

Rice straw is one of lignocellulosic agricultural waste which is quite abundant and contain components of lignin, cellulose, and hemicellulose which can be used as raw materials / substrates used to manufacture cellulase, so it has economic value and environmental friendliness. Before the lignocellulose is used as the substrate is necessary to minimize the levels of lignin using alkaline chemical pretreatment using NaOH 4%. Fungus that used were Trichoderma viride strain T051, this fungus is a producer of cellulase enzymes that function hydrolyze cellulose into glucose.
Characteristics of cellulase enzymes by mechanisms hidolisis there are three types, namely endoglukanase, exoglukanase and glucosidase. Enzyme activity by using straw substrate base delignification higher than the straw without delignification. Variation of nutrients in the medium production unit that provides an optimum activity is the addition of basal medium on the substrate 1% CMC activity assay of 59.97 mU/mL. Definition of one unit of activity is 1 mol of glucose produced per minute at 450C. With the next highest enzyme activity fractionated using ammonium sulfate with increasing levels of saturation and dialyzed.
The results showed fractions with ammonium sulfate saturation of 50-70% has the highest activity of 62.55 mU/mL with a specific activity of 16.96 mU/mL. The results of dialysis had a specific activity of 24.94 mU/mg. The optimum pH of the enzyme activity of cellulase is 5. Metals Cu2+ can inhibit cellulase enzyme activity, whereas Zn2+ and Mg2+ gives the impact of increased enzyme activity.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2012
S1714
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fitriana Sari
"Enzim selulase merupakan enzim hidrolase yang mengkatalisis reaksi pemecahan selulosa menjadi unit glukosa. Enzim ini akan digunakan dalam pemanfaatan limbah pertanian (dedak padi) yang kaya akan selulosa untuk dijadikan senyawa lain seperti bioetanol. Pada penelitian ini telah dilakukan isolasi dan pemurnian enzim selulase dari mikroorganisme jamur Trichoderma viride (T051) melalui fermentasi padat menggunakan dedak padi sebagai substratnya. Pemurnian ekstrak kasar enzim dengan pengendapan bertingkat (fraksinasi) menggunakan garam ammonium sulfat, menghasilkan aktivitas spesifik selulase paling tinggi pada tingkat kejenuhan ammonium sulfat 20 -50% (11,4530 mU/mg) dengan tingkat kemurnian 5,3 kali dari ekstrak kasarnya. Pemurnian lebih lanjut dengan kromatografi kolom penukar anion (DEAE-Streamline) menghasilkan 6 puncak protein dengan aktivitas CMCase. Puncak protein ke-1 memiliki aktivitas spesifik paling tinggi (85,6703 mU/mg) dengan tingkat kemurnian 39,1 kali dari ekstrak kasarnya. Aktivitas selulolitik enzim ini ditentukan sebagai aktivitas CMCase (endoglukanase) menggunakan substrat CMC (carboxymethyl cellulose). Enzim selulase hasil pemurnian parsial memiliki aktivitas optimum pada pH 5,5 dan suhu inkubasi 50oC dan enzim ini diinhibisi oleh ion-ion Mg2+, Mn2+, dan Cu2+ (konsentrasi ion logam 100 mM) dengan persen inhibisi berturut-turut sebesar 16,4; 64,2; 60,2 %.

Cellulase is a hydrolase enzyme that catalyzes the reaction of the breakdown of cellulose into glucose units. This enzyme will be used in the utilization of agricultural waste (rice bran) that is rich in cellulose to be used as other compounds such as bioethanol. In this study has been carried out isolation and purification of the cellulase from Trichoderma viride fungal microorganisms (T051) through solid fermentation using rice bran as a substrate. Purification of crude enzyme extract with multilevel deposition (fractionation) using ammonium sulfate salt, generating the highest specific activity of cellulase (11.4530 mU / mg) at 20 -50% level of saturation of ammonium sulfate, with a purity level of roughly 5.3 times of the extract. Further purification by anion-exchange chromatography column (DEAE-Streamline) produces 6 protein peaks with CMCase activity. Peak-1 protein to have the highest specific activity (85.6703 mU / mg) with a purity level of roughly 39.1 times of the extract. Cellulolytic enzyme activity was determined as CMCase activity (endoglucanase) using the substrate CMC (carboxymethyl cellulose). Partial purification of cellulase enzyme has optimum activity at pH 5.5 and incubation temperature 50oC, and this enzyme had inhibition by ions Mg2+, Mn2+, and Cu2+ with inhibition percent respectively at 16.4, 64.2, 60. 2%."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2012
S1621
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>