Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 112766 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Jeiny Agustin Mantow
"ABSTRAK Minyak kelapa adalah minyak yang besar manfaatnya untuk kesehatan karena kandungan asam lauratnya yang besar, dimana asam laurat termasuk dalam golongan asam lemak rantai menengah yang lebih mudah dicerna, diserap dan diangkut. Dalam percobaan ini akan diekstraksi minyak kelapa secara enzimatik menggunakan ekstrak kasar enzim bromelain dari buah nenas dan ekstrak enzim ragi tempe. Enzim yang telah diisolasi dicampur dengan santan, diaduk perlahan selama 15 menit dan diinkubasi selama 16 jam pada suhu kamar dan suhu optimal enzim. Minyak yang dihasilkan adalah minyak yang jernih dengan rendemen 80-85%. Minyak yang diperoleh kemudian diuji sifat fisiko-kimianya (bilangan asam, bilangan penyabunan, bilangan iodium, dan bilangan peroksida). Dari hasil uji fisiko-kimia terlihat bahwa minyak yang dihasilkan memiliki kualitas yang baik. Kata kunci: Bromelain, ekstraksi, enzim, minyak kelapa, Virgin Coconut Oil"
Depok: [Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia;;;;, ], 2005
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Azizah Wati
"Enzim adalah suatu protein yang bekerja sebagai katalisator organik, mengatur reaksi-reaksi kimia dalam setiap organisme (1). Enzim-enzim yang sepanjang waktu terdapat di dalam plasma dan melakukan fungsi fisiologiknya dalam plasma dikenal sebagai enzim khas plasma seperti lipase lipoprotein, pseudokolinesterase dan proenzim-proenzim untuk pembekuan darah. Enzim-enzim tersebut di atas umumnya disintesis di dalam hati tetapi terdapat dalam darah dengan konsentrasi yang sama atau lebih tinggi dibandingkan konsentrasinya di dalam jaringan (2).Enzim-enzim plasma yang tidak melakukan fungsi fisiologiknya di dalam plasma dikenal sebagai enzim tidak khas plasma. Enzim-enzim ini terdapat di dalam sel organ atau jaringan tertentu, dan dalam keadaan normal hanya sejumlah kecil yang ada dalam plasma. Bila terjadi kerusakan organ atau jaringan, aktivitas enzim-enzim ini di dalam plasma akan meningkat melebihi keadaan normal. Kenaikan aktivitas enzim-enzim ini di dalam plasma selain tergantung pada konsentrasinya di dalam jaringan, juga pada luas organ yang rusak dan lokasi enzim di dalam sel (2,3). Contoh enzim tidak khas plasma yaitu enzim fosfatase asam, enzim "
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 1987
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Fairuz Nawfal Hamid
"ABSTRAK
Biodiesel merupakan metil ester hasil proses transesterifikasi dari trigliserida dengan suatu sumber alkil. Tetapi pada proses transesterifikasi pada umumnya akan terbentuk produk samping berupa gliserol. Gliserol dapat menjadi pengotor pada biodiesel yang harus dipisahkan melalui sebuah proses separasi sebelum biodiesel dapat digunakan. Pada penelitian ini, akan diproduksi biodiesel berbahan baku minyak kelapa sawit dan dimethyl carbonate DMC yang akan direaksikan di dalam reaktor. Selain itu, juga akan dibuat biodiesel dengan variasi katalis enzim lipase pada proses transesterifikasinya. Tujuan dari penelitian ini adalah memperoleh produk biodiesel non-gliserol dengan sumber alkil dimethyl carbonate pada reaksi transesterifikasinya, memperoleh produk biodiesel dengan katalis enzim pada reaksi transesterifikasinya, mendapatkan kondisi pembentukan biodiesel terbaik dengan variabel rasio mol alkil : minyak, dan memperoleh biodiesel dengan kualitas terbaik, diukur dari karakteristik viskositas, densitas, dan titik kabut. Metode penelitian yang dilakukan adalah dengan mereaksikan minyak kelapa sawit dengan DMC untuk mendapatkan biodiesel non-gliserol, serta mereaksikan minyak dengan methanol dan katalis enzim lipase. Variasi yang diberikan adalah rasio DMC:minyak pada sintesis biodiesel non-gliserol dan rasio methanol:minyak pada sintesis biodiesel secara enzimatik. Produk biodiesel kemudian diukur yieldnya dengan menggunakan Gas Chromatography, kemudian biodiesel dilakukan pengujian viskositas, densitas, dan titik kabut untuk dibandingkan dengan standar biodiesel yang sudah ditetapkan. Produk biodiesel yang dihasilkan memiliki kadar yang cukup tinggi tanpa produk samping gliserol sehingga tidak perlu ada tahapan pemurnian dan biodiesel dapat langsung digunakan, serta memiliki kualitas sebaik biodiesel yang sudah komersial dengan pengukuran beberapa karakteristik.

ABSTRAK
Biodiesel is a methyl ester transesterification process result of triglyceride with an alkyl source such as alcohol. However, the transesterification process would formed byproducts such as glycerol. Glycerol is an impurities in biodiesel which must be separated before biodiesel is used. In this research, will be produced biodiesel made from palm oil and dimethyl carbonate DMC to be reacted. Also, biodiesel will be made with lipase as the catalyst in the transesterification process. The purpose of this research is to gain non glycerol biodiesel product with dimethyl carbonate as the reagent, to gain biodiesel product with enzyme catalyst in the transesterification process, to obtain the best biodiesel product with variation of molar ratio between the alkyl and the oil, and to obtain the best biodiesel quality seen by four characteristics methyl ester yield, density, viscosity, and cloud point . The research method is to react the palm oil with DMC to gain the non glycerol biodiesel product, and to react the palm oil with methanol and lipase. Variations given is the molar ratio of DMC oil in the non glycerol biodiesel production, and molar ratio of methanol oil in the enzymatic biodiesel production. The yield of produced biodiesel is then measured using Gas Chromatography, then the methyl ester yield, viscosity, density, and cloud point are tested to compare between the produced biodiesel and the standard that has been set. The expected result of this research biodiesel is to produce methyl ester with high yield without a byproduct glycerol so there is no more purification stages and biodiesel can be directly used, as well as having biodiesel product with good quality like the commercial biodiesel product."
2017
S68064
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Bakteri Asam Laktat (BAL) banyak dipergunakan dalam produksi
makanan terfermentasi. Beberapa BAL menghasilkan eksopolisakarida (EPS).
EPS memiliki berbagai manfaat dalam bidang farmasi dan kesehatan karena
mempunyai aktivitas imunomodulator, antitumor, antitukak, dan penurun
kadar kolesterol. DNA genomik 21 galur BAL penghasil EPS dari penelitian
sebelumnya diekstraksi dengan modifikasi metode Murray dan Thompson
(1980) menggunakan CTAB dan dikuantifikasi untuk mengetahui kualitasnya.
Untuk memperoleh data digesti yang memadai untuk penelitian kloning
selanjutnya, DNA genomik didigesti menggunakan enam macam enzim
restriksi, yaitu BamHI, EcoRI, HindIII, KpnI, NsiI, dan PstI. Ukuran fragmen
pemotongan DNA genomik galur BAL yang baik sebagai hasil dari digesti
menggunakan enzim restriksi endonuklease pada penelitian ini adalah
ukuran pita DNA yang bervariasi dari besar ke kecil yang dapat diamati pada
gel agarosa. Dari 21 DNA genomik galur BAL 15 DNA genomik terpotong
dengan baik oleh enzim restriksi EcoRI, 18 DNA genomik terpotong dengan
baik oleh enzim restriksi HindIII, 13 DNA genomik terpotong dengan baik oleh
enzim restriksi NsiI, lima DNA genomik terpotong dengan baik oleh enzim
restriksi BamHI, tujuh DNA genomik terpotong dengan baik oleh enzim
restriksi KpnI, dan enam DNA genomik terpotong dengan baik oleh enzim restriksi PstI. Satu DNA genomik BAL tidak menunjukkan pemotongan yang
baik menggunakan keenam enzim restriksi."
Universitas Indonesia, 2007
S32627
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eka Buana Garbawati
"ABSTRAK
Asam lemak rantai menengah (medium Chain Fatty Acid, MCFA) merupakan fraksi asam lemak terbesar yang ada didalam minyak kelapa, terutama dalam bentuk asam laurat 44-52%. Minyak kelapa dapat diekstraksi dari santan dengan beberapa metode, salah satunya adalah ekstraksi enzimatik (aqueous extraction). Tujuan penelitian untuk mencari kondisi optimum ekstraksi minyak kelapa secara enzimatik menggunakan ekstrak kasar enzim papain. Rendemen minyak yang dihasilkan diuji beberapa sifat fisiko-kimianya dan komposisi asam lemak dengan GC. Data analisis dibandingkan dengan minyak kelapa tradisional (cara pemanasan) dan minyak kelapa komersial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi optimum yang didapat untuk mengekstrak minyak kelapa dari 100 mL santan adalah jumlah enzim 1,20 gram, pH santan (pH 5.9), suhu inkubasi 55oC dan waktu inkubasi 20 jam. Rendemen minyak yang terekstrak sebanyak 74 % dan memiliki kualitas yang baik karena masih dalam kisaran nilai SNI 1992. Kandungan asam laurat tertinggi terdapat dalam minyak kelapa hasil ekstraksi enzimatik, 51.82%. Kata kunci: MCFA, ekstraksi enzimatik, minyak kelapa, papain.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2006
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nita Magfirah Ilyas
"Penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi dan memurnikan bromelain yang diekstrak dari bagian tanaman nanas (Ananas comosus) melalui metode fraksinasi menggunakan garam ammonium sulfat, diikuti dengan proses dialisis dan dilanjutkan dengan tahap pemurnian menggunakan metode kromatografi kolom gel filtrasi. Aktivitas spesifik tertinggi terdapat pada fraksi ammonium sulfat 50-80% (fraksi 3) baik untuk sampel bagian bonggol maupun bagian daging buah nanas, masing-masing adalah sebesar 0,30 U/mg dan 0,21 U/mg. Fraksi 3 dari bagian bonggol memiliki tingkat kemurnian 132,65 kali enzim kasarnya sedangkan fraksi 3 dari bagian daging buah nanas memiliki tingkat kemurnian 108,47 kali dari enzim kasarnya. Proses dialisis memberikan nilai aktivitas spesifik dan tingkat kemurnian enzim tertinggi pada fraksi 3 dari bagian bonggol nanas yaitu sebesar 0,33 U/mg dengan kenaikan tingkat kemurnian menjadi sebesar 141,58 kali enzim kasarnya. Uji kestabilan termal terhadap fraksi enzim hasil dialisis menunjukkan bromelain dari bonggol nanas mengalami inaktivasi pada suhu 80°C, sedangkan bromelain dari daging buah nanas mengalami inaktivasi pada suhu 70°C. Pemurnian lebih lanjut terhadap enzim fraksi 3 dengan metode kromatografi kolom menggunakan Sephadex G-100 menghasilkan kenaikan nilai aktifitas spesifiknya menjadi 1,67 U/mg dengan tingkat kemurnian 720,93 kali dari enzim kasarnya. Enzim bromelain dari bonggol nanas hasil pemurnian diketahui memiliki pH dan suhu optimum berturut-turut : 7,0 dan 37oC. Enzim bromelain dari bonggol nanas diinhibisi oleh EDTA, Hg2+, Cu2+ masing-masing sebesar 29,33% ; 13,88% ; 6,43% dan diaktifkan oleh ion Ca2+dan Na+ masing-masing sebesar 1,62% dan 1,95%.

The aim of this study was to isolate and purify the bromelain extracted from part of pineapple fruit (Ananas comosus) through fractionation method using ammonium sulfate followed by dialysis and then purification using filtration gel of column chromatography method. The highest specific activity on ammonium sulfate fraction was 50-80% (fraction 3) both for the sample of the core and the flesh of pineapple, each was 0,30 U/mg and 0,21 U/mg. The fraction 3 of the core had a purity level 132,65 times of the crude enzyme while fraction 3 of the pineapple flesh had a purity level 108,47 times of the crude enzyme. From the dialysis process found the highest value of specific activity on fraction 3 of the pineapple core of 0,33 U/mg with a purity level of and 141,58 times of the crude enzyme. Effect of increase in temperature caused complete inactivation of enzyme from the pineapple flesh fraction at 70°C, and enzyme from the pineapple core fraction at 80°C. Further purification to the the fraction 3 from the pineapple core using Sephadex G-100 obtained bromelain with specific activity to 1.67 U/mg with a purity level of 720.93 times of the crude enzyme. The temperature and pH optimum of this enzyme was 37oC and 7.0. Proteolytic activity of this enzyme was inhibited by EDTA, Hg2+, Cu2+ each by 29.33%; 13.88%; and 6.43%, but this enzyme was activated by Ca2+ and Na+ ion of 1.62% and 1.95% respectively."
2015
S62588
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Misri Gozan
"The bioetanol development from biomass bases of lignocellulose like bagasse is one of alternative energy which has potential to be applied in Indonesia. Beside of raw material source that is so many in our country, the process is also environmentally friendly. Conversion of bagasse becomes etanol using Simultaneous Sacharification and Fermentation (SSH technology by cellulose and cellobiase enzyme had been done on this research. Sacharification process or hydrolysis process, cellulose enzyme will break cellulose polymer becomes glucose whereas cellobiose enzyme will break cellobiose becomes glucose.
Then, glucose through fermentation is changed to etanol by using yeast Saccharomyces cerevisiae. The variations include pH of system that is pH 4' ; 4,5 and 5, HCI addition low concentrated HCI at pH 5 with variation of concentration that is 0,5 % and I %, also variation of sample at pH 5 where bagasse without pretreatment is compared with bagasse which had been done pretreatment by using fungi Lentinus edodes for 4 weeks.
The result shows that the use of cellulose and cellobiase enzyme with system optimum condition pH 5 produce etanol concentration is higher than using only cellulose enzyme at the same pH condition. For substrate concentration 50 g/L, on the use of cellulose and cellobiase, the highest etanol concentration which is produced bagasse without pretreatment is 5,62 g/L or li,24 % from bagasse. On HCI addition, the highest etanol concentration is produced by concentration HCI i % with amount 6,52 g/L or 13,04 % from bagasse. With bagasse L. edodes and P. ostreatus 6 weelts, the highest etanol concentration that is 6 86 g/L and 6,50 g/L or 13, 72% and l2,99% from bagasse. It also shows that HCl addition low concentrated and pretreatment by white rot fungi L. edodes and P. ostreatus can increase the etanol quantity that is produced from bagasse conversion.
"
2007
JUTE-21-3-Sep2007-209
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Erna Styani
"Upaya peningkatan hasil ekstraksi karotenoid total buah papaya (Carica papaya L.) dengan menggunakan enzim kombinasi pectinase selulase serta aktivator Mn2+ telah diteliti. Dari penelitian pendahuluan diketahui bahwa aktivitas tertinggi dari enzim kombinase pektinase-selulase dicapai pada suhu inkubasi 400C, waktu 45 menit, pH 5.0 (menggunakan larutan penyangga asetat) dan penambahan Mn2+ 150 mM ke dalam ekstrak buah pepaya dengan perbandingan 0,9 : 30 (v/v). Aktivitas enzim kombinasi pektinase-selulase tersebut ditunjang oleh hasil pengamatan secara mikroskopis, yakni terjadinya degradasi dinding sel yang ditunjukkan oleh perubahan bentuk dan berkurangnya intensitas pewarnaan dari matrik lipidprotein dibandingkan dengan contoh tanpa perlakuan. Pada penelitian utama diketahui bahwa ekstraksi dengan penambahan enzim kombinasi pektinaseselulase tidak terdapat pigmen larut air yang terbuang bersama filtrat baik tanpa atau dengan penambahan Mn2+. Disamping itu dihasilkan kandungan total karotenoid dalam ekstrak tertinggi sebesar 95,33 + 0,01 % dari bobot ekstrak diperoleh pada ekstraksi sampel buah pepaya dengan penambahan enzim kombinasi pektinase-selulase 1:1. Sedangkan ekstraksi dengan penambahan Mn2+ dapat meningkatkan aktivitas enzim pektinase-selulase sehingga terjadi peningkatan % total karotenoid dalam ekstrak buah papaya sebesar 15 %."
Depok: [Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, ], 2006
T39907
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Karina Febriani
"Penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi dan memurnikan enzim bromelain dari bonggol nanas (Ananas comosus) dengan metode pengendapan fraksionasi menggunakan garam ammonium sulfat, diikuti dengan dialisis dan kromatografi kolom gel filtrasi. Fraksi termurni diuji aktifitas antiplatelet dan ditentukan nilai IC50. Tahap ekstraksi menghasilkan enzim kasar dengan aktifitas spesifik 0.0059 U/mg. Tahap fraksionasi pengendapan, menghasilkan fraksi enzim dengan aktifitas spesifik tertinggi pada fraksi 50 ? 80% (ke 3) yaitu sebesar 8.2243 U/mg. Fraksi 3 setelah didialisis menghasil aktifitas spesifik sebesar 8.3118 U/mg. Proses kromatografi menggunakan Sephadex G-50 menghasil fraksi enzim dengan nilai aktifitas spesifik sebesar 8.5177 U/mg pada fraksi pertama (Kr 1). Fraksi Kr 1 diuji aktifitas spesifiknya dengan metode Born dimodifikasi dan menghasilkan persen aggregasi sebesar 70.59% dan persen inhibisi sebesar 24.34%. Nilai IC50 diperoleh sebesar 57.4040 mL/mL PRP.

This study aim to isolate and purify bromelain enzyme from pineapple core (Ananas Comosus) through fractional precipitation by ammonium sulfate, followed by dialysis and column chromatography gel filtration. The purest enzyme fraction is then measured it?s antiplatelet activity and IC50. Crude extract obtain through extraction gives 0.0059 U/mg specific activity. Fraction 3 from fractional precipitation gives the highest specific activity with 8.2243 U/mg and range from 50% to 80%. After dialysis, specific activity increase to 8.3118 U/mg and increased again through chromatography process to 8.5177 U/mg on fraction Kr 1. Antiplatelet activity of Kr 1 is then tested, and has 70.59 % aggregation, 24.34% inhibition and an IC50 value of 57.4040 mL/mL PRP."
2016
S64946
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>