Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 98904 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Umar Fakhrudin
"Abstrak Respon sel terhadap dunia luarnya memicu terjadinya transduksi sinyal sel. Transduksi sinyal sel merupakan keseluruhan kejadian molekuler yang berlangsung pada penyampaian informasi dari sitoplasma ke inti sel. Salah satu mekanisme transduksi sinyal adalah fosforilasi pada protein kinase. Mitogen activated protein kinase (MAPK) merupakan superfamili enzim yang emiliki tiga familiutama, yaitu Extracellular signal-regulated protein kinase (ERK), c-Jun N-terminal kinase (JNK) atau stress activated protein kinase (SAPK) dan p38 protein kinase. Tiap famili memiliki kepekaan terhadap stimulan yang berbeda sehingga jalur transduksinya spesifik satu sama lain. Penelitian menggunakan analisis Bioinformatika dilakukan untuk mendapatkan kejelasan mengenai pola sekuen asam amino penyusun protein ? protein superfamili MAPK. Pola ini akan menunjukkan spesifisitas interaksi jalur transduksi famili ERK, JNK, dan p38. Hasil yang diperoleh menunjukkan adanya perbedaan pola pada sekuen penyusun daerah interaksi (docking domain) dan daerah aktif protein MAPK. Daerah interaksi berupa ED domain dan CD domain. Pola umum daerah aktif untuk MAPK adalah sekuen TXY, yaitu TEY untuk ERK, TPY untuk JNK, dan TGY untuk p38. ED domain famili ERK berpola sekuen TT, JNK berpola sekuen SD, dan p38 berpola sekuen ED. CD domain subfamili ERK1 bersekuen YYDPTDEP, ERK2 bersekuen YYDPSDEP, JNK1 bersekuen WYDPSEAEA, JNK2 bersekuen WYDPAEAEA, JNK3 bersekuen WYDPAEVEA, p38 alfa bersekuen YHDPDDEP, p38 beta bersekuen YHDPEDEP, p38 gama bersekuen LHDTEDEP, dan p38 delta bersekuen FPDPEEET. Kata kunci : bioinformatika, docking domain, MAPK, transduksi sinyal."
Depok: [Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia;, ], 2005
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andriani Setyowati
"Transduksi sinyal merupakan proses penyampaian informasi dari luar
sel sampai ke dalam inti sel melewati protein-protein yang bekerja secara
berantai. ERK2 termasuk dalam golongan enzim MAP Kinase yang berada
dalam rantai bagian atas proses transduksi sinyal. STAT3 adalah protein
yang berada paling bawah dalam proses ini yang punya kemampuan
berikatan dengan DNA untuk dapat mengatur ekspresi gen yang dikode DNA
itu. STAT3 dan ERK2 berasal dari sel eukariot. Untuk mempelajari aspek
biokimia dan biofisika diperlukan protein STAT3 dan ERK2 dalam jumlah
banyak yang dapat diperoleh dengan menggunakan DNA rekombinan.
Organisme yang membawa DNA rekombinan akan mensintesis protein.
Tujuan dari penelitian ini adalah melakukan ekspresi protein rekombinan
transduksi sinyal STAT3 dan ERK2 dengan menggunakan IPTG sebagai
induser dalam E. coli DH5 dalam skala produksi 500 mL. Untuk
mendapatkan proteinnya, maka sel pelet bakteri harus dipecah. Supernatan
yang didapat dipurifikasi (dimurnikan ) dengan menggunakan kolom terbuka
metode kromatografi penukar anion (DEAE- Sepharose) dan kromatografi
kolom hidrofobik (Phenyl -Sepharose ). Hasil elusi selanjutnya dikonfirmasi
dengan menggunakan SDS ? PAGE. Dari hasil percobaan, protein
rekombinan STAT3 dan ERK2 berhasil diekspresikan dalam sel inang E.coli
DH5 dan berada dalam supernatan. Pita rekombinan STAT3 dengan berat molekul sebesar  66 kDa dan ERK2 sebesar  41 kDa yang telah
dimurnikan dengan matriks DEAE-Sepharose dan Phenyl-Sepharose belum
dalam bentuk pita tunggal."
Depok: [Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, ], [2005, 2005]
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Erwin Danil Yulian
"Karsinoma payudara (KPD) merupakan kanker terbanyak pada perempuan dan lebih dari 90% kematian akibat kanker diebabkan oleh adanya metastasis. Diperlukan terapi yang tidak hanya fokus pada proliferasi, tetapi juga fokus pada proses metastasis. Jalur Rho/ROCK diketahui memengaruhi invasi dan metastasis. Studi terbaru menunjukkan bahwa jalur Rho/ROCK berperan penting pada regulasi migrasi dan proliferasi sel, sehingga dapat dijadikan target terapi. Selain mereduksi biosintesis kolesterol melalui inhibisi 3-hydroxy-3-methylglutaryl coenzyme A reductase, statin juga mengurangi formasi isoprenoid intermediates yang diperlukan untuk mediasi pensinyalan melalui jalur Rho/ROCK. Statin diduga dapat menghambat jalur Rho/ROCK dan aman digunakan dalam jangka panjang.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek antimetastasis (migrasi dan proliferasi) simvastatin terhadap KPD melalui jalur Rho/ROCK. Penelitian ini merupakan uji intervensi perioperative "window", parallel unmatching, randomized, double-blinded, dan placebo-controlled yang berlangsung sejak November 2014 hingga Juli 2015. Sebanyak 30 pasien KPD diberikan terapi simvastatin 40 mg/hari dan plasebo selama 4-6 minggu lalu dilakukan mastektomi di RSCM, RSPAD Gatot Subroto, RS Persahabatan, dan RSUD Koja. Perubahan migrasi (indeks migrasi, aktivitas ROCK dan kadar mRNA RhoC, CXCR4, dan CD44) dan reduksi proliferasi (ekspresi Ki67) yang didapat dari jaringan biopsi dan mastektomi dievaluasi sebelum dan sesudah terapi. Kemudian karakteristik yang berbeda bermakna dianalisis juga hubungannya dengan kadar kolesterol darah, grade, status ER/PR, dan status HER-2. Simvastatin 40 mg/harimenurunkan indeks migrasi (p=0,006), aktivitas ROCK (p=0,002), kadar mRNA CXCR4 (p=0,045) dan ekspresi Ki67 (p<0,001) secara bermakna.
Terdapat tren penurunan kadar mRNA RhoC (p=0,163) dan CD44 (p=0,094). Penurunan aktivitas ROCK berhubungan dengan kolesterol tinggi (p=0,008), grade rendah (p=0,019) dan amplifikasi HER- 2 (p=0,009). Penurunan kadar mRNA CXCR4 berhubungan dengan kolesterol tinggi (p=0,024), ER/PR positif (p=0,013), dan amplifikasi HER-2 (p=0,018). Penurunan ekspresi Ki67 berhubungan dengan kolesterol tinggi (p=0,001), grade rendah (p=0,017) dan tinggi (p=0,018), HER-2 (p=0,002) dan negatif (p=0,034), serta ER/PR positif (p=0,007) dan negatif (p=0,042). Simvastatin dapat menginhibisi migrasi dan menyupresi proliferasi pada KPD melalui jalur Rho/ROCK, sehingga dapat digunakan sebagai terapi pencegahan metastasis kanker payudara.

Breast cancer is the most common cancer among women and more than 90% of cancer deaths are caused by metastasis. There is an urgent need for the development of therapeutic intervention specifically targeted to the metastatic process. The Rho/ROCK pathway is found to be involved in invasion and metastasis. Recent studies have revealed that the Rho/ROCK pathway plays a critical role in regulation of cancer cell migration and proliferation, making it a potential therapy target. Besides reducing cholesterol biosynthesis by inhibiting 3-hydroxy-3-methylglutaryl coenzyme A reductase, statins also decrease the formation of isoprenoids intermediates essential for mediating the Rho/ROCK signalling. Statin is thought to inhibit the Rho/ROCK pathway and is safe for long-term use.
This study aimed to determine the antimetastasis (migration and proliferation) effect of simvastatin on breast cancer through the Rho/ROCK pathway. In a parallel unmatching, randomized, double-blinded, placebo-controlled, perioperative "window" interventional trial conducted from November 2014 until July 2015, 30 breast cancer subjects were treated with simvastatin 40 mg/day or placebo for 4-6 weeks followed by mastectomy (n=15 in each arm) at Cipto Mangunkusumo Hospital, Gatot Subroto Army Hospital, Persahabatan Hospital and Koja Hospital. Changes in migration (migration index, ROCK activity, mRNA RhoC, CXCR4 and CD44 level) and proliferation (Ki67 expression) from biopsy and final surgical specimen were obtained before and after intervention. The relationships of significant factors with blood cholesterol level, grade, ER/PR and HER-2 status were analyzed.
Simvastatin 40 mg/d significantly reduced migration index (p = 0.006), ROCK activity (p = 0.002), mRNA CXCR4 level (p = 0.045) and reduced Ki67 expression (p < 0.001). Decreased was also observed for mRNA RhoC (p = 0.163) and CD44 level (p = 0.094). Reduced ROCK activity was related to high cholesterol level (p = 0.008), low grade (p = 0.019) and HER-2 amplification (p = 0.009). Reduced CXCR4 transcription was related to high cholesterol level (p = 0.024), positive ER/PR (p = 0.013) and HER-2 amplification (p = 0.018). Ki67 expression was related to high cholesterol level (p = 0.001), low (p = 0.017) and high grade (p= 0.018), with (p = 0.002) and without HER-2 amplification (p = 0.034), and positive (p = 0.007) and negative (p = 0.042) ER/PR status. Simvastatin inhibits the migration and proliferation in breast cancer through Rho/ROCK pathway, hence holds a promising potential as prophylaxis for breast cancer metastasis.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2016
D-Pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Molecular biology is advancing through the protein - protein interaction studies. Its wet experiment has generated a massive amount of data. Bioinformatics was set up for converting those data into useful information. Protein - protein interaction wet experiment was a long and expensive labors. Bioinformatics are here to remedy those labors. Online experiments in protein - protein interaction database are possible.. The available databases are InterPare, ClusPro and PROTORP. InterPare is an open and public database server for protein interaction interface information. ClusPro is an algoritm for filtering docked protein conformations, and rank them. PROTORP is a database that can be used to calculate a series of physical and chemical parameters of the protein interaction sites that contribute to the binding energy of the association. The online databases are useful tools for aiding the wet laboratory protein - protein interaction experiment."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Andhyni Eriel Tombe
"LATAR BELAKANG: Regulasi fungsi spermatozoa bergantung pada modifikasi paska translasi yang dapat diaktivasi melalui serangkaian tranduksi sinyal. Berbagai hormon telah diketahui mengatur aktivasi serangkaian transduksi sinyal dalam spermatozoa matang. Pemberian prolaktin pada spermatozoa normal telah diketahui dapat berperan sebagai faktor ketahanan hidup melalui aktivasi jalur transduksi sinyal PI3K/AKT ? anti apoptosis, sehingga spermatozoa dapat mempertahankan motilitas dan viabilitas. Namun efek pemberian prolaktin terhadap kondisi spermatozoa lainnya seperti astenozoospermia (motilitas rendah dan marker apoptotik tinggi) masih belum diketahui. Inkubasi in vitro pada spermatozoa pasien infertil sebelum dilakukannya fertilisasi berbantuan dapat menyebabkan penurunan viabilitas dan motilitas sperma akibat proses apoptosis. Oleh sebab itu, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh pemberian prolaktin terhadap fosforilasi AKT dari spermatozoa pasien infertil astenozoospermia.
BAHAN DAN CARA KERJA: Sampel penelitian ini berjumlah 30 pasien yang dibagi dalam kelompok perlakuan dengan prolaktin dan tanpa prolaktin (Kontrol). Status astenozoospermia, data motilitas sebelum dan sesudah perlakuan didapatkan dari analisis data CASA oleh staff laboratorium androlog Klinik IVF Yasmin, RSCM Kencana Jakarta. Analisis ekspresi protein, fosforilasi dan apoptosis dilakukan dengan teknik imunositokimia dan western blot kemudian dilanjutkan dengan analisis densitometri dengan Image J.
HASIL : Berdasarkan hasil uji anova one way dan t test independent, terdapat peningkatan motilitas yang bermakna antara kelompok sebelum inkubasi dan sesudah inkubasi dengan prolaktin serta antara kelompok inkubasi dengan prolaktin dan tanpa prolaktin (kontrol) (p<0,05), meskipun tidak terdapat perbedaan fosforilasi tirosin yang bermakna antara kelompok perlakuan dengan prolaktin dan kontrol. Pada kelompok perlakuan terdapat peningkatan fosforilasi AKT yang bermakna dibandingkan kelompok kontrol (p<0,05), akan tetapi tidak terdapat perbedaan aktivasi kaspase 3 yang bermakna antara kelompok perlakuan dengan prolaktin dan kelompok kontrol.
KESIMPULAN : Pemberian prolaktin pada spermatozoa astenozoospermia dapat meningkatkan motilitas dan tingkat ketahanan hidup pada spermatozoa astenozoospermia melalui induksi fosforilasi AKT meskipun tidak memberi perubahan signifikan pada tingkat apoptosis (aktivasi kaspase 3).

BACKGROUND: The regulation of sperm cell function depends on post translation modification that can be activated through several signal transduction pathways. Those transduction pathways can be activated by several hormones. It has been reported that prolactin exerts a prosurvival effect on human spermatozoa via mechanisms that involved the stimulation of akt phosphorylation and suppression of caspase activation and capacitation, so that it could preserves viability and motility of spermatozoa. However, prolactin effect on asthenozoospermic sperm has not been investigated. Asthenozoospermia, or low sperm motility, is a common cause of human male infertility. Apoptosis markers appeared significantly higher in asthenozoospermia as compared with normozoospermia. Studies have revealed that apoptosis markers tend to increase in spermatozoa following cryopreservation and thawing or others preparation before assisted reproductive technology treatment. The aim of this research was to evaluate any possible effect of prolaktin as prosurvival factor to induce AKT phosphorylation on spermatozoa of patients with asthenozoospermia.
METHODS: Human spermatozoa of asthenozoospermic patients (n=30) were divided into two groups, one with prolactin treatment and one as control (without prolactin. Determination of asthenozoospermic condition, sperm motility parameters were assessed using CASA System at Andrology Laboratorium, Yasmin IVF Clinic, RSCM Kencana,Jakarta. Analysis of prolactin receptor, tyrosine phosphorylation and apoptosis were performed with immunocytochemistry and western blot analysis at Molecular biology Laboratorium FK University of Indonesia and continued with densitomtry analysis using Image J (NIH) program.
RESULT : The result of anova one way dan t test independent show that there was a significant increase of motility in the group of sample after incubation with prolactin compare togroup of sample before treatment and control (p<0,05), even though there was no significant difference of tyrosine phosphorilation in both group tratment with prolactin and control. Incubation of spermatozoa with prolactin showed a significant increase in AKT phosphorylation compare with control group (p<0,05), however there was no significant difference of Caspase 3 activation between treatment group and control.
CONCLUSION: Prolactin treatment on spermatozoa of asthenozoospermic patient has increase survival rate by induction of AKT phosphorylation, however the high level of proapoptosis factor caused a failure to prevent caspase 3 activation."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Felix Lee
"ABSTRAK
Saat ini terdapat banyak sekali studi yang sedang berjalan tentang sel punca pluripoten dan potensinya untuk menjadi terapi regeneratif pada masa yang akan datang. Sampai sekarang, sel punca embrionik adalah satu-satunya sumber untuk sel punca pluripoten yang telah dipelajari dengan baik. Akan tetapi, banyak sekali tantangan untuk memakai sel punca embrionik ini seperti masalah etik dan penolakan sistem imun tubuh. Belakangan ini, banyak sekali studi yang sedang berjalan dalam menginvestigasi cara baru dalam pemograman ulang reprogramming sel manusia untuk menjadi induced pluripotent stem cell iPSC . OCT4 Octamer-binding faktor transkripsi 4 adalah salah satu protein krusial yang bertanggung jawab atas pembaharuan self-renewal sel punca embrionik. Maka dari itu, studi ini bertujuan untuk menginvestigasi kemampuan OCT4, dengan bantuan VP22 viral protein , untuk dilokalisasi ke dalam sel manusia dewasa HepG2 , yang akhirnya dapat membuat pemograman ulang sel HepG2 menjadi iPSC. Pada penelitian ini, sel HepG2 diinkubasi dengan protein fusi rekombinan VP22-OCT4 selama 1 jam dan 6 jam. Kemudian, proses indirect immunofluorescence staining dilaksanakan yang mencakup inkubasi dengan mouse monoklonal IgG antibodi primer terhadap OCT4 Ab1 dan dilanjutkan dengan goat anti-mouse IgG antibodi sekunder, FITC konjugat Ab2 . Pengamatan dengan mikroskop confocal dilaksanakan untuk melihat adanya imunofluoresen. Pada hasil yang diperoleh, terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen untuk kedua periode inkubasi p=0.005 untuk 1 jam dan p=0,000 untuk 6 jam , serta perbedaan bermakna juga terjadi antara kelompok sel HepG2 dengan VP22-OCT4 diinkubasi selama 1 jam dan 6 jam p=0,044 . Untuk menyimpulkan hasil tersebut, protein rekombinan VP22-OCT4 dapat dilokalisasi ke dalam sel HepG2 dalam waktu inkubasi selama 1 jam dan 6 jam.

ABSTRACT
There are many studies ongoing about the remarkable potential of pluripotent stem cell as the future regenerative therapy. Embryonic stem cell is the only source that has been studied well for it. However, many constraints arise regarding this matter like ethical problems and risk of cell transplantation rejection. Recently, there are many research undergone in exploring new approach through reprogramming somatic cell to become induced pluripotent stem cell iPSC . OCT4 Octamer binding transcription factor 4 is one of the proteins that is responsible for the self renewal of embryonic stem cell. Therefore, this study aimed to investigate the ability of OCT4 transcription factor, with the help of VP22 viral protein , to be localized into adult somatic cells HepG2 , which in turn could reprogram it into iPSC. In this study, HepG2 cells are isolated with VP22 OCT4 recombinant fusion protein for 1 hour and 6 hours, which then followed by isolating with mouse monoclonal IgG primary antibody against OCT4 Ab1 and goat anti mouse IgG secondary antibody, FITC conjugate Ab2 respectively for the indirect immunofluorescence staining function. Confocal microscope is utilized to observe the presence of immunofluorescence. The result of the experiment showed a significant difference between the control and the experimental groups for both incubation period p 0.005 for 1 hour and p 0.000 for 6 hours . Moreover, there is also a significance difference between the group of HepG2 cells with VP22 OCT4 incubated for 1 hour and 6 hours p 0.044 . In conclusion, VP22 OCT4 recombinant protein can be translocated inside the HepG2 cells under 1 hour and 6 hours of incubation periods."
2016
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Tongue squamous cell carcinoma, a relatively requent malignancy in the oral cavity has a great tendency to metastasize to regional lymph nodes that worsens the prognosis of the disease. The anti metastasis gene NM23, encodes a 17 KD cytoplasmic and nuclear proteins has shown controversy behaviour as metastatic suppressor in human cancer. An observational study using immunohistochemical staming method with LSAB (-) technique was conducted on 41 paraffin block specimens to show the relationship between significance of the expression of NM23 protein as a marker for cancer metastasis and the staging, cancer grading and the positive regional head and neck lymph nodes. Statistical significance of difference was evaluated using Chi square test (p<0.01). The result showed that there was an inverse relationship between expression of NM23 protein and the cancer grading as well as frequency of the positive regional head and neck lymph nodes supporting the role of NM23 as metastasis suppresor factor that may be useful for predicting tongue squamous cell carcinoma metastasis."
Journal of Dentistry Indonesia, 2003
pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Angela Hariyum
Jakarta: Waca Utama Pramesti, 1986
574.81 ANG p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmaniah
"Latar belakang: Fibrosis hati adalah akumulasi berlebihan dari matriks ekstraseluler, termasuk kolagen yang terjadi pada berbagai tipe penyakit hati. Aktivasi Hepatic Stellate Cell HSC memegang peran kunci dalam proses fibrogenesis. Jalur transduksi sinyal TGF-b/Smad ditengarai merupakan jalur yang paling predominan dalam aktivasi HSC yang ditandai dengan meningkatnya ekspresi marker-marker profibrogenik TGF-b, a-SMA, Col1A1 dan pSmad3. Proliferasi HSC yang teraktivasi juga berperan dalam patogenesis fibrosis hati. Pada saat ini belum ada terapi standar untuk fibrosis hati. Sorafenib, suatu multi kinase inhibitor diketahui mempunyai efek yang baik pada fibrosis hati ketika digunakan untuk indikasi karsinoma hepatoseluler. Pada saat ini, sedang dilakukan uji klinik tahap II terhadap Sorafenib untuk indikasi fibrosis hati. Alfa mangostin telah diteliti secara in vivo dapat memperbaiki fibrosis dan mempunyai efek antiproliferativ pada sel kanker. Pada penelitian ini kami menggunakan alfa mangostin untuk mengetahui aktivitasnya pada jalur TGF-b/Smad dengan pembanding Sorafenib.
Metode: Ini merupakan penelitian in vitro menggunakan sel lestari HSC LX-2. Sel dibagi dalam 5 kelompok yaitu kelompok normal tanpa perlakuan , kelompok TGF-b, kelompok TGF-b Sorafenib 10mM, kelompok TGF-b Alfa mangostin 5mM dan 10mM . Dosis obat diperoleh dari perhitungan CC50 dengan MTSassay. Sel dipanen setelah induksi obat selama 24 jam. Proliferasi dilihat dari hitung sel dengan metode trypan blue exclusion method dan ekspresi Ki-67 dengan metode qRT-PCR. Ekspresi TGF-b dan Col1A1 diukur dengan qRT-PCR. Ekspresi a-SMA dan pSmad3 diukur dengan Western Blot.
Hasil : Terdapat peningkatan ekspresi Ki-67 yang senada dengan peningkatan jumlah sel hidup secara pada kelompok TGF-b. Ekspresi Ki-67 maupun jumlah sel hidup menurun secara signifikan pada kelompok Sorafenib dan Alfa Mangostin 5mM dan 10mM. Ekspresi penanda fibrogenesis TGF-b, Col1A1, a-SMA dan pSmad3 meningkat secara signifikan pada kelompok TGF-b dan menurun signifikan dengan pemberian Sorafenib dan Alfa mangostin 5mM dan 10mM . Terdapat perbedaan signifikan dalam jumlah sel hidup, ekspresi Ki-67, TGF-b, Col1A1, a-SMA dan pSmad3 pada dua kelompok dosis Alfa mangostin.
Kesimpulan : Alfa mangostin menghambat proliferasi HSC yang aktif dan menekan ekspresi marker-marker pro fibrogenik secara dose dependent. "
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Erna Kristiani
"Pendahuluan
MicroRNA (miR)-544a telah diidentifikasi sebagai pengatur potensial dalam jalur WNT/β-Catenin, namun perannya yang spesifik pada kanker paru-paru non-sel kecil (KPKBSK) dan hubungannya dengan resistensi kemoterapi berbasis platinum masih belum jelas. Oleh karena itu, kami bertujuan untuk menentukan hubungan antara ekspresi miR-544a dan GSK-3β, β-catenin, dan CD44 dengan resistensi kemoterapi berbasis platinum pada pasien KPKBSK stadium lanjut.
Metode
Penelitian ini dirancang sebagai studi kasus kontrol di mana individu yang didiagnosis dengan KPKBSK stadium lanjut (III-IV) dari Januari 2018 hingga Juli 2023 dari 6 rumah sakit berbeda di Indonesia. Analisis tingkat miR-544a dilakukan menggunakan Kit PCR QuantiTect SYBR Green secara real-time. Ekspresi GSK, β-catenin, dan CD44 menggunakan pewarnaan imunohistokimia (IHK) dilakukan dari formalin-fixed paraffin embedded (FFPE). Evaluasi intensitas IHK dibagi menjadi empat kategori ekspresi: negatif atau tidak berwarna, positif lemah, positif sedang, dan positif kuat. Dari 500 sel, kami menggunakan rumus semi-kuantitatif H-score.
Hasil
Studi ini melibatkan 62 pasien KPKBSK stadium lanjut yang menjalani kemoterapi berbasis platinum dan menemukan miR-544a lebih tinggi pada responden yang buruk, dengan nilai p yang signifikan sebesar 0,009. Model prediktif untuk miR-544a menunjukkan nilai Roctab sebesar 0,6957. Nilai batas miR-544a sebesar 2,08 menghasilkan sensitivitas 64% dan spesifisitas 67,57%. Tingkat miR-544a di atas 2,08 secara signifikan terkait dengan respons pengobatan yang lebih buruk (OR 2,159, 95% CI 1,132 - 4,117, p = 0,016).
Kesimpulan
Studi ini menunjukkan bahwa tingkat miR-544a merupakan biomarker yang signifikan untuk memprediksi respons kemoterapi pada pasien dengan KPKBSK stadium lanjut.

Introduction
MicroRNAs (miR)-544a has been identified as a potential regulator in the Wnt/β-Catenin pathway, but its specific role in non-small cell lung cancer (NSCLC) and its relationship with platinum-based chemotherapy resistance, remains unclear. Thus, we aim to determine the relationship between the expression of miR-544a and GSK-3β, β-catenin, and CD44 with platinum-based chemotherapy resistance in advanced stage NSCLC patients.
Methods
The research is designed as a case control study in which individuals diagnosed with advanced stage (III-IV) NSCLC from January 2018 and July 2023 from 6 different hospitals in Indonesia.
The analysis of miR-544a levels was done using the real-time QuantiTect SYBR Green PCR Master Kit. The expression of GSK, β-catenin, and CD44 expression using immunohistochemistry (IHC) staining was performed from the formalin-fixed paraffin embedded (FFPE). The evaluation of IHC intensity was divided into four expression categories: negative or unstained, weakly positive, moderately positive, and strongly positive. From 500 cells, we used the semi-quantitative H-score formula.
Results
This study of 62 advance NSCLC patients undergoing platinum-based chemotherapy and found miR-544a were higher in poor responders, with a significant p-value of 0.009. The predictive model for MiR-544a demonstrated a Roctab value of 0.6957. A miR-544a cutoff value of 2.08 yielded sensitivity of 64% and specificity of 67.57%. MiR-544a levels above 2.08 were significantly associated with poorer treatment response (OR 2.159, 95% CI 1.132 - 4.117, p = 0.016).
Conclusions
The study demonstrates that miR-544a levels are a significant biomarker for predicting chemotherapy response in patients with advance NSCLC.
"
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2024
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>