Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 211941 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Indra Kurniawan
"Bentonit adalah nama dagang untuk lempung monmorirdhitYdng-dapat
digunakan sebagai penyerap katlon-kation logam. AktlvasI asam dan aktivasi
pemanasan dilakukan dengan maksud memperoleh bentonit dengan daya
serap terhadap kation yang lebih besar. Variasi aktivasi asam dilakukan dari
konsentrasi 0,03 - 1,2 M HOI. Aktivasi pemanasan dilakukan dengan
memvariasikan temperatur 200-600 °C. daya serap bentonit yang lebih besar
diperoleh pada aktivasi 0,03 M HOI dan aktivasi dengan pemanasan pada
temperatur 200 °C. pemanasan 400 °G dan 600 °C mengakibatkan daya
serap bentonit terhadap logam cenderung berkurang. Penggunaan buffer
asetat mengakibatkan daya serap terhadap logam menjadi relatif kecil"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2004
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mohamad Jeferi
"Bentonit merupakan mineral alimuna siilkat terhidrat dengan beberapa
logam alkali dan alkali tanah yang terikat didalamnya. Ion-ion logam tersebut
dapat diganti oleh kation lain dan dapt menyerap air secara reversibel.
Struktur bentonit sendiri terdiri dari tiga lapis atau berbentuk pebandingan 2 :
1, yaitu tetrahedral-oktahedral-tetrahedral (T-O-T). Secara umum bentonit
dibagi atas dua golongan yaitu natrium bentonit dan kalsium bentonit dengan
rumus {A\^\ fe^\ Cr®^ Mn^^) (Aly^'+ Si4.y^^) OioCOH; F)2 Xo.ss-
Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari kemampuan bentonit alam
Karangnunggal yang diaktivasi dalam rangka untuk menyerap ion logam Ni^"",
Co^'^ dan Gd^"^ di dalam air.
Untuk mengetahui daya serapnya, bentonit tersebut divariasikan
dengan 3 perlakuan 1. Bentonit alam Karangnunggal tanpa aktivasi
2. Bentonit alam Karangnunggal diaktivasi dengan H2SO4 0,025 M; 0,05
M; 0,10 M; 0,25 M; 0.5 M; 1,0 M; 1,5 M; 2,0 M dan 2,5 M.
3. Bentonit alam Karangnunggal diaktivasi dengan pemanasan 150 °C:
200 °C: 250 °C; 300 °C dan 500 °C.
Masing-masing bentonit diuji daya serapnya terhadap ion logam Ni^'^,
Co^"" dan Cd^"" dengan pengadukan menggunakan shaker selama 120 menit.
selanjutnya diukur adsorpsinya dengan menggunakan alat AAS. Selain itu
untuk mengetahui adanya perubahan struktur dari bentonit dilakukan dengan
MU.IK PEHPUSTfiKAAN
menggunakan alat XRD. _____F_MIPA-U I
Dari percobaan yang dilakukan diperoleh hasil adsorpsi maksimal
pada bentonit alam Karangnunggal dengan aktivasi asam sulfat 0,025 M dan
aktivasi pemanasan pada suhu 150-200 °C jika dibandingkan dengan
bentonit tanpa aktivasi. Ketika Ni^"" 0,1703 mek dicampurkan dengan 0,5 g
bentonit aktivasi pemanasan, Ni^"" yang terserap mencapai 0,1360 mek/g
(200 °C) dan 0,1549 mek/g (0,025 M), untuk Co^"^ 0,1697 mek/g yang
terserap mencapai 0,2111 mek/g (150 °C) dan 0,1844 mek/g (0,025 M) serta
untuk Cd^"" 0,0890 mek yang terserap mencapai 0,1218 mek/g (150 °C) dan
0,1159 mek/g (0,025 M).
Selanjutnya bentonit yang menyerap maksimal dilakukan varigsi
terhadap pH buffer phosfat 4, 5 dan 6. Didapat hasil untuk Ni^" yang terserap
0,1023 mek/g (0,025 M) dan 0,0971 mek/g (150 °C), untuk yang terserap 0,1439 mek/g (0,025 M) dan 0,1575 mek/g (150 °C) serta untuk yang
terserap 0,1615 mek/g (0,025 M) dan 0,1615 mek/g (150 °C)."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2003
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Simanullang, Guarda
"Bentonit adalah nama dagang untuk lempung monmorilonit (smektit)
yang dapat digunakan sebagai adsorben, zat pemutih, katalisator. Bentonit
alam karangnunggal merupakan jenis kalsium bentonit mempunyai KTK
(Kapasitas Tukar Kation) yang relatif besar (80-140 mek/IOOg). Aktivasi asam
dan aktivasi pemanasan dilakukan dengan maksud memperoleh bentonit
dengan nilai KTK yang lebih besar. Aktivasi asam divariasikan dari
konsentrasi 0,025-2,5 M H2SO4, aktivasi pemanasan divariasikan 100-500°C.
KTK yang lebih besar dari bentonit tanpa aktivasi diperoleh pada aktivasi
0,025 M H2SO4 dan aktivasi pemanas'anlOO °C yaitu 47,41 mek/IOOg dan
48,82 mek/100g. Larutan (50 ppm), Zn^^ (50 ppm) diadsorpsi secara optimum oleh bentonit aktivasi 0,025 H2SO4 tetapi Mn^ (50 ppm) diadsorpsi
secara optimum oleh bentonit aktivasi 0,25 M H2SO4. Aktivasi diatas 100 °C
mengakibatkan adsorpsi bentonit terhadap larutan logam cenderung
berkurang. Grafik adsorpsi bentonit terhadap logam yang dibuffer
menunjukkan pada pH 5-pH 6 adalah kondisi terbaik penyerapan larutan
logam. Analisa XRD memperlihatkan tidak ada perubahan yang berarti
terhadap sudut difraksi (0) dan jarak pisah bidang kisi pemantui (d) sehingga
dapat dikatakan tidak terjadi kerusakan struktur bentonit"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2003
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Firmansyah
"Air alami merupakan sistem elektrolit heterogen yang mengandung sejumlah besar spesi organik dan anorganik. Logam runutan dapat memasuki perairan dan terlibat baik secara fisik maupun kimia. Proses distibusi logamlogam runutan tersebut dipengaruhi oleh interaksi baik secara fisika maupun kimia. Dalam perairan logam dapat tiadir sebagai ion logam yang terkoordinasi dengan molekul air maupun membentuk kompleks dengan ligan.
Salah satu alternatif kemungkinan penanganan limbati cair yang tercemar adaiah dengan cara adsorpsi ion-ion logam oleh bentonit, yang merupakan mineral alam. Bentonit telah banyak diteliti diantaranya untuk menyerap ion logam dalam perairan, sebagai penyerap pestisida, sebagai bahan pemucat pada pemumian CPO, dan penyerapan polimer kationik dalam perairan.
Dalam penelitian ini diteliti penyerapan kompleks logam Co-tanin dengan menggunakan bentonit yang diaktivasi dengan asam. Tujuannya adaiah untuk membandingkan penyerapan antara ion Co2+ dalam bentuk kompleks dengan ion Co2+ bebas dalam pelarut air.
Bentonit diaktivasi menggunakan H2SO4 sebagai asam pengaktivasi, dengan variasi konsentrasi 0.2 M; 0.4 M; 0.6 M; 0.8 M dan 1.0 M. Aktivasi dengari menggunakan H2SO4 0.6 M menunjukkan penyerapan optimum dalam menyerap Co, baik dalam t)entuk Ion Co2+ maupun dalam bentuk kompleks dengan tanin.
Proses yang terjadi dalam penyerapan ion Co2+ melibatkan proses adsorpsi dan pertukaran Ration. Ion Co2+ diserap lebih ttaik dalam keadaan tidak terkomplekskan oleh bentonit. Proses aktivasi meningkatkan daya serap bentonit."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2003
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Komalasari Dewi
"Salah satu pemanfaatan bentonit adalah untuk penjernihan minyak dalam proses pemurnian minyak kelapa sawit (curah). Untuk memperoleh daya pemucatan yang maksimum diperlukan suatu kondisi optimum. Peningkatan kualitas daya serap, meliputi purifikasi (penghilangan karbonat, pengurangan kadar besi, pengurangan materi organik, serta fraksionasi) dan dilanjutkan dengan aktivasi (asam dan pemanasan). Variasi konsentrasi H2SO4 yang digunakan sebesar 0,8 M; 1,0 M; dan 1,2 M. Bentonit yang telah diberi perlakuan dikarakterisasi dengan XRD, XRF, dan FTIR. Analisis data XRD digunakan untuk mengetahui perubahan struktur pada kristal bentonit, XRF untuk mengetahui komposisi unsur, dan FTIR untuk mengetahui gugus fungsi. Berdasarkan hasil pengujian dan karakterisasi diperoleh efektivitas adsorpsi bentonit purifikasi sebesar 42,82%, raw bentonit sebesar 54,32%, bentonit tanpa purifikasi dan diaktivasi 0,8 M sebesar 63,29%, bentonit tanpa purifikasi dan diaktivasi 1,0 M sebesar 85,81%, bentonit tanpa purifikasi dan diaktivasi 1,2 M sebesar 79,69%."
Depok: Universitas Indonesia, 2007
S30631
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Didi Rustam
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2001
S29744
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abdul Juhri
"ABSTRAK
Zeolit merupakan mineral alumina silikat terhidrat dengan beberapa logam alkali dan alkali tanah yang terikat di dalamnya. Zeolit mempunyai sifat antara lain sangat berpori (pori-pori berukuran molekul) dan dapat mempertukarkan kation. Selain itu zeolit juga mudah dimodifikasi, salah
satunya yaitu dengan impregnasi menggunakan oksida logam.
Mn02 merupakan salah satu oksida logam yang dapat digunakan
untuk melapisi zeolit. MnOa terbentuk melalui reaksi oksidasi Mn(ll) yang
sebelumnya telah diadsorpsi teriebih dahulu ke dalam permukaan zeolit
dengan oksidator Kmn04.
Zeolit-Wln02 terbukti efektif dalam menurunkan konsetrasl dan Fe2+ dalam air tanah (Rodica, Pode/Rumania). Pene|itian ini mencoba memanfaatkan Zeolit-MnOz untuk menurunkan konsentrasi ion logam lam
misalnya dan Cd'" dalam air.
Zeolit-MnOz dibandingkan dengan Mn-Zeolit yang dikalsinasi pada
suhu 300 *'C selama 3 jam. Masing-masing zeolit dimasukkan ke dalam
kolom. lalu dialiri larutan Pb'" dan Cd2+ Efluen dianalisa dengan
menggunakan alat Spektroskopi Serapan Atom (SSA). Untuk mengetahui
terjadinya pelapisan pada permukaan zeolit dilakukan analisa dengan
menggunakan Difraksi Sinar-X (XRD).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi penurunan konsentrasi
Pb2+ dan Cd2+ setelati dialiri melalui Mn-Zeolit (kalsinasi 300 °C) dan ZeoUt-
WlnOz (zeolit Tasikmalaya dan Bayah) dalam kolom. Ketika Cd 10 ppm
dialiri melalui Mn-Zeolit Bayah (kalsinasi 300 °C). Cd2+ yang tidaR teradsorp
mencapai 0,014 mg/g (Mn^^ terdesQrpsi=3.011 mg/g). Untuk Mn-Zeolit
Tasikmalaya Cd^^ yang tidak teradsorp 0,104 mg/g (Mn2+ terdesorpsi=7,198
mg/g). Sementara ketika dialiri Pb2+ 10 ppm. Pb2+ yang tidak teradsorpsi
mencapai 0 mg/g (Mn2+ terdesorpsi=1.878 mg/g) untuk Mn-Zeolit Bayah dan
0,031 mg/g (Mn2+ terdesorpsi=3,028 mg/g) untuk Mn-Zeolit Tasik.
Untuk MnOrZeolit Bayah dan Tasik pada efluen sudah tidak terdapat
*
lagi Pb2+ dan Cd2+. Ketika dialiri Cd2+ 10 ppm. konsentrasi Mn2+ yang
terdesorpsi adalah 0,695 mg/g MnOz-Zeotit Bayah dan 0,806 mg/g MnOz-
Zeolit Tasik. Ketika dialiri 10 ppm konsentrasi Mn2+ adalah 0.225 mg/g
MnOz-Zeolit Bayah dan 0,618 mg/g MnOz-Zeolit Tasik.
Dari hasil tersebut MnOa-Zeolit lebih baik dibandingkan Mn-Zeolit
(kalsinasi 300 °C), sedangkan MnO-Zeolit Bayah lebih baik dibandingkan
MnO-Zeolit Tasik. Hal ini terlihat dari konsentrasi Mn2+ yang masih terdapat dalam efluen.
Sementara dari hasil Difraksi Sinar-X terlihat adanya penurunan
intensitas relatif puncak-puncak utama kristal yang disebabkan oleh hadirnya
spesi mangan pada permukaan zeolit.

"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2003
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Yunita Sadeli
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1992
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>