Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 55799 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Bhagaskara Putra Haditya
"ABSTRAK
Bioetanol merupakan bahan bakar alternatif yang dianggap paling menjanjikan di masa depan karena bioetanol merupakan bahan bakar yang ramah lingkungan. Pada prosesnya, etanol yang dihasilkan memilki kadar 30-40% v/v. Sehingga dengan begitu etanol masih membutuhkan proses pemurnian. Salah satu metode pemurnian yang dapat digunakan adalah adsorpsi, karena adsorpsi menggunakan adsorben komposit, proses regenerasi adsorben dilakukan juga. Penelitian ini ditujukan untuk mengetahui kinerja adsorben setelah dilakukan beberapa kali regenerasi. Dengan adsorben komposit yang digunakan PVA : Zeolit : Karbon aktif (1:1:1), berdasarkan hasil penelitian kinerja adsorben ditinjau berdasarkan adsorpsi efektif, waktu penetrasi, dan kapasitas adsorpsi. Dari hasil penelitian dengan kandungan etanol masuk 96%, adsorben yang baru 1 kali regenerasi memiliki nilai adsorpsi efektif dan kapasitas adsorpsi sebesar 320 menit dan 49,748 mg/ 100 g adsorben sedangkan pada kandungan masuk etanol 88% adsorben yang baru 1 kali regenerasi memiliki nilai adsorpsi efektif dan kapasitas adsorpsi sebesar 270 menit dan 158,5320 mg/ 100 g adsorben, dan semakin sering dilakukan proses regenerasi kinerja adsorben akan semakin turun. Dapat disimpulkan bahwa proses regenerasi adsorben terhadap kinerja adsorben akan semakin turun sejalan dengan proses regenerasi yang dilakukan.

ABSTRACT
Bioethanol is an alternative fuel that is considered the most promising in the future because bioethanol is an environmentally friendly fuel. In the process, the ethanol produced has 30-40% v / v levels. So that ethanol still needs a refining process. One of the purification methods that can be used is adsorption, because adsorption uses composite adsorbents, the regeneration process of the adsorbent is also done. This study was aimed at knowing the performance of the adsorbent after several regenerations. With composite adsorbent used PVA: Zeolite: Activated carbon (1: 1: 1), based on the results of the research the performance of the adsorbent was reviewed based on effective adsorption, penetration time, and adsorption capacity. From the results of research with 96% ethanol content, the adsorbent which has only 1 time regeneration has an effective adsorption value and adsorption capacity of 320 minutes and 49.748 mg / 100 g of adsorbent whereas in the content of 88% ethanol adsorbent which has only 1 time regeneration has an effective adsorption value and the adsorption capacity of 270 minutes and 158.5320 mg / 100 g of the adsorbent, and the more frequent the regeneration process of the adsorbent performance will decrease. It can be concluded that the regeneration process of the adsorbent to the performance of the adsorbent will decrease further along with the regeneration process carried out.

 

"
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rezhi Ramadhia Putra
"Kebutuhan manusia akan minyak bumi sekarang semakin besar. Karena itu diperlukan sumber energi lain sebagai alternatif, salah satunya adalah etanol. Peneliti-peneliti sebelumnya kebanyakan menggunakan bahan dari minyak sawit untuk memproduksi hidrokarbon, sedangkan pada penelitian ini digunakan etanol. Etanol merupakan senyawa dengan gugus oksigen dan dalam hal ini serupa dengan methanol. Reaksi dilakukan pada reaktor fixed bed pada kondisi atmosferik selama kurang lebih 3 jam.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa komposisi 15% HZSM-5 pada suhu reaksi 450 °C merupakan kondisi optimum untuk mencapai angka oktan tertinggi yaitu 109.6, dimana pada kondisi ini terdapat sejumlah isoparafin, dan senyawa aromatis yang cukup besar.

Human needs of crude oil is getting bigger nowadays. Hence, we need a new source of energy, and one of them is ethanol. Previous research mostly used palm oil as the material to produce hydrocarbon, as for this research ethanol were used instead. The reaction was carried out on fixed bed reactor for more or less 3 hours.
This research concludes that the optimum condition to reach the higher octane number is 15% HZSM-5 with reaction temperature at 450 °C (RON 109.6). Quite large number of aromatic was found in this product along with a few isoparaffin compound.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S43715
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Risdianti Wastiani
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2002
S29673
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sihombing, Brian Ronggur Adobe
"Pengembangan bahan bakar altematif saat ini menjadi hal yang penting dalam bidang motor pembakaran dalarn. Salah satu baban bakar altematif yang meuarik adalah etanol. Etanol dapat digonalrnn sebagai senyawa pencampur bensin. Bebernpa keuntungan penggunaan etanol sebagai senyawa pencampur bensin adalah, etanol bersumber dari sumber daya alam yang terbaharui dan etanol rnemiliki angka oktan yang tinggi.
Yang patut diperbatikan pada penggunaan etanol sebagai senyawa pencampur bensin adalah aspek konsumsi bahan bakar motor. Etanol memiliki nilai kalor (heat value) yang lebih rendah dari bensin., sehingga pencampuran hensin dan etanol akan menurunkan nilai kalor bahan bakar. lni herarti untuk memberikan daya keluaran yang sarna, bensin dengan campuran etanol akan lebih hesar konsumsi bahan bakamya dibandingkan dengan bensin yang tidak dicampur dengan etanol.
Berdasarkan peugujian yang dilaltukan pada mesin Nissan tipe J-16 di Laboratorium Tennodinamika lantai I Departemen Teknik Mesin FTIJ! menggunakan 4 spesimen bahan bakar yaitu, EO (bensin murni sebagai bahan bakar referensi), E5 (bansin dengan campuran 5% volume etanol), ElO (bensin dengan campuran 10% volume etanol) dan El5 (bensin dengan carupuran 15% volume etanol), diperoleh data bahwa terjadi penurunan dalam aspek konsumsi bahan bakar motor Otto. Penurunan ini berupa kenaikan konsumsi bahan bakar rata-rata sebesar...

Development of alternate fuels has become important in the field af internal combustion engines nowadQjls. The availability of crude oil as an unrenewable natural resource, which is !he raw material of gasoline, is a contrast to the increasing number of automobiles and other IC engines. Ethanol is an attractive alternate [1.1el. Ethanol can he used with gasoline as a blend fuel called gasohol.
Some of the advantages of using ethanol as a blending substance are, it is a renewable fuel and it has high octane number.
One aspect that need to be noticed is the fuel consumption peel engines. Ethanol's he,at value is lower than gasoline's. This mean. the blending of gasoline and ethanol will lower the heal value of the blend. Consequently, to generate same power, the foe/ consumption of gasohol will he higher than gasoline.
Based on the experiment held with Nissan J-16 engine in 1'hermodynamic Laboratory, FTUJ Mechanical Engineering Department, using 4 fi.tel specimens which are, EO (reference gasoline), E5 (gasohol with 5% volume of ethanol), EJO (gasohol with 10% volume of ethanol), and El5 (gasohol with 15% volume of ethanol), we obtained datas that show the decrease of engine's fuel consumption aspect. The engine's fuel consumption is increasing 6, /o. when using E5, Ell) and E/5 as engine fuel. The engine's brake specific fuel consumption also increase 7,22%, 13,71%. and 23,93% when using E5, Ef() and...
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
S37053
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dhani Septi Hirnanda
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2001
S29730
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rina Meilani
"Sampai saat ini produksi etilen masih diperoleh melalui proses perengkahan termal minyak bumi. Mengingat minyak bumi merupakan sumber yang tak terbarukan dengan persediaan yang semakin tipis dan kebutuhan etilen yang semakin tinggi, maka dikembangkan proses alternatif untuk memproduksi etilen yailu proses dehidrasi etanol.
Reaksi dehidrasi etanol menjadi etilen adalah reaksi yang berlangsung pada suhu relatif tinggi, sehingga diperlukan katalis yang memiliki kestabilan yang baik pada suhu tinggi. Zeolit Alam Lampung terutama zeolit Klinoptilolit yang banyak terdapat di Indonesia digunakan sebagai katalis pada reaksi dehidrasi etanol menjadi etilen karena diameter porinya yang cukup besar untuk mengakomodasi ukuran etanol maupun etilen.
Pada penelitian ini, proses dealuminasi dengan larutan HCl dan HF terhadap zeolit Alam Lampung dilakukan untuk memperoleh zeolit dengan rasio Si/Al tinggi yang diketahui memiliki stabilitas termal yang baik. Proses yang dilakukan terhadap zeolit yang akan digunakan sebagai katalis benurut-turut adalah: pertukaran ion dengan larutan NH4NO3, dealuminasi dan kalsinasi 420°C. Zeolit yang diaktivasi dengan pertukaran ion saja diberi nama NZ-0, sedangkan zeolit yang diaktivasi dengan pertukaran ion dan didealuminasi dengan lamtan HCl dan HF berturut-turut diberi nama NZ-2 dan NZ-2*.
Hasil penelitian mcnunjukkan bahwa dealuminasi dengan larutan HCl dan HF efektif untuk menaikkan rasio Si/Al zeolit, dengan rasio Si/A1 berturut-turut untuk NZ-0, NZ-2, Dan NZ-2* yaitu 24,70; 40,38; 43,77. Dealuminasi yang dilakukan juga tidak merusak struktur zeolit tersebut.
Uji aktifitas menunjukkan katalis zeolit hasil dealuminasi memberikan konversi etanol cukup tinggi dengan konversi etanol tertinggi sebesar 82,16% pada NZ-2 dengan temperatur reaksi 375°C dan W/F = 0,7246 gr kat det/ml, sedangkan NZ-0 sebesar 62% dan NZ-2* sebesar 68,40% pada temperatur dan laju alir yang sama. NZ-2 sekaligus juga memberikan selektifitas yang tinggi terhadap etilen dengan selektifitas maksimum sebesar satu.
Uji Stabilitas menunjukkan bahwa katalis NZ-2 memiliki stabilitas terbaik dengan konversi etanol 74-100% selama 10 jam reaksi untuk temperatur 350°C dan konversi etanol 91-95% selama 6 jam reaksi untuk temperatur 400°C. Sedangkan untuk NZ-0 dan NZ-2* memiliki stabilitas terbaik pada temperatur 400°C selama 6 jam reaksi dengan konversi etanol 88-l0O%."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S49225
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Harry Zulfikar
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
S49246
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Christine Novalina H
"ABSTRAK
Etanol dapat dipisahkan dengan proses pervaporasi menggunakan membran-PV (pervaporasi). Material membran TFC (thin film composite) yang digunakan sebagai metode pemisahan campuran etanol-air dengan proses pervaporasi yang lebih khusus dengan mempertimbangkan nilai keekonomisannya. Penelitian dibagi menjadi dua tahap penelitian, yaitu penelitian pendahuluan dan penelitian utama. Penelitian pendahuluan dilakukan dengan memvariasikan kondisi operasi pada 35, 39 dan 44oC dan tekanan pada sisi permeat sebesar 660, 510, dan 260 mmHga. Metode pervaporasi diaplikasikan pada campuran etanol-air dengan menggunakan kondisi optimum pada suhu 39oC dan tekanan 510 mmHga. Sedangkan untuk variasi konsentrasi etanol yang digunakan pada penelitian utama senilai 10, 30, 50, 70 %. Dari hasil penelitian yang dilakukan, diperoleh pada kondisi operasi optimum didapatkan penurunan konsentrasi permeat paling besar senilai 14,4% pada konsentrasi etanol awal 70%, dengan nilai selektifitas 1,575 dan nilai fluks permeat sebesar 0,0160 kg/m2.min. Hasil penelitian tersebut menunjukan bahwa dengan menggunakan membran Thin Film Composite (TFC) untuk proses pemurnian campuran etanol-air dengan metode pervaporasi perlu dilakukan modifikasi lebih lanjut.

ABSTRACT
Ethanol can be separated by pervaporation process using a membrane-PV (pervaporation). TFC membrane material (thin film composite) was used as a method of separation of ethanol-water mixture by pervaporation process more specifically taking into account the economic value. The study was divided into two phases of research, the preliminary research and primary research. Preliminary research carried out by varying the operating conditions at 35, 39 and 44oC and pressure on the permeate side at 660, 510, and 260 mmHga. The method was applied to the pervaporation of ethanol-water mixture by using the optimum conditions at a temperature of 39oC and a pressure of 510 mmHga. As for the variation of the concentration of ethanol used in the main study worth 10, 30, 50, 70%. From the results of research conducted, obtained at the optimum operating conditions found in decreased concentrations of the permeate most worth 14.4% in the initial ethanol concentration of 70%, with selectivity value of 1.575 and permeate flux values 0.0160 kg/m2.min. The results showed that by using a membrane Thin Film Composite (TFC) for the purification of ethanol-water mixtures by pervaporation method needs to be done further modifications."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S43769
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Thareq Kemal Habibie
"Bioavtur merupakan bahan bakar alternatif yang berasal dari minyak nabati pengganti bahan bakar konvensional avtur. Bioavtur dapat disintesis melalui jalur proses hidrodeoksigenasi dan perengkahan katalitik yang dipengaruhi oleh katalis. Tingkat keberhasilan sintesis bioavtur dengan katalis dipengaruhi karakteristik dan aktivitas katalis yang digunakan. Salah satu faktor yang mempengaruhi karakteristik dan aktivitas katalis yaitu metode preparasi.
Penelitian ini berfokus pada metode preparasi katalis dengan membandingkan metode preparasi konvensional impregnasi dan terbaru microwave polyol. Metode impregnasi memanfaatkan pengadukan hingga 24 jam sedangkan microwave polyol memanfaatkan microwave untuk pemanasan cepat yang berfungsi untuk mengembankan inti aktif.
Dari hasil uji bilangan iodin, didapatkan nilai bilangan iodin tertinggi sebesar 639,85 mg iodin/gram katalis pada sampel NMZ-IMP-10. Dari uji karakterisasi BET didapatkan katalis memiliki luas permukaan terbesar yaitu NMZ-IMP-10 yang disintesis dengan metode impregnasi sebesar 232,18 m2/gram dan hasil dari karakterisasi XRD memiliki rata rata ukuran kristal sebesar 32,90 nm.
Katalis diuji aktivitasnya pada reaksi perengkahan katalitik green diesel hasil konversi hidrodeoksigenasi asam oleat untuk menghasilkan bioavtur. Reaksi dilakukan dengan 1 massa katalis pada suhu 375oC, tekanan atmosfir dan kecepatan pengaduk 800 rpm selama 90 menit. Hasil reaksi tersebut memiliki konversi yang cukup tinggi sebesar 84,30, serta selektivitas dan yield bioavtur yang masih rendah sebesar 36,43 dan 34,77.

Bioavture is an alternative fuel derived from vegetable oil substitutes for conventional aviation fuel. Bioavture can be synthesized through hydrodeoxigenation and catalytic cracking process pathways that influenced by the catalyst. The success rates of bioavture synthesis with catalysts influenced by the characteristic and activity of the catalysts. One factor that influence the catalyst characteristic and activity is the preparation method.
This study focuses on the preparation method of catalyst by comparing the conventional method of impregnation and the latest microwave polyol method. The impregnation method utilizes stirring up to 24 hours while microwave polyol utilizes a microwave for rapid heating which serves to expand the active core.
From result of iodine number test, got highest iodine value value equal to 639,85 mg iodine gram catalyst from sample NMZ IMP 10. From the BET characterization test the catalyst has the largest surface area of NMZ IMP 10 synthesized by impregnation method of 232.18 m2 gram and the result of XRD characterization has an average crystal size of 32.90 nm.
The catalyst was tested for its activity in the catalytic green cracking reaction of diesel from the conversion of oleic acid hydrodeoxygenation to produce bioatvure. The reaction was carried out with 1 of the catalyst mass at 375 C, atmospheric pressure and stirring speed of 800 rpm for 90 min. The reaction resulted with high enough conversion rate of 84.30, but low bioavture selectivity and yield of 36.43 and 34.77.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>