Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 134015 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
cover
cover
Sarmauli I.B.M
"ABSTRAK
Imobilisasi sel bertujuan untuk melindungi sel dari gangguan fisik tanpa mengurangi aktivitasnya, termasuk aktivitas menghasilkan enzim. Dalam penelitian ini, telah dilakukan imobilisasi dengan teknik penjeratan terhadap spora Rhizopus oligosporus UICC 116 menggunakan matriks alginat. Penelitian ini bertujuan untuk melihat adanya pengaruh konsentrasi substrat, dalam hal ini pati singkong, dan pH awal medium terhadap produksi enzim glukoamilase. Dalam penelitian ini, spora Rh. oligosporus UICC 116 yang terimobilisasi ditumbuhkan dalam medium Sukara modifikasi. Fermentasi dilakukan selama 48 jam di atas inkubator berpengocok dengan kecepatan pengocokan 150 rpm pada suhu kamar. Hasil penelitian menunjukkan, bahwa terdapat hubungan antara konsentrasi substrat dan pH awal medium dengan produksi enzim glukoamilase. Pengaruh pH lebih kuat dari pada pengaruh konsentrasi substrat terhadap kemampuan kapang memproduksi enzim, sekalipun pengaruh itu secara statistik tidak nyata."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1996
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Haryani Savitri
"Penelitian tanaman caujpuran dengan mengguna]can kombinasi
antara tomat dan kacang hijau dilakulcan di Kebun Percobaan
Lernbaga Biologi Nasiona1-LIPI, Kecamatan Cibinong Bogor.
Dalarnpenelitian ml jenis, jumlah individuserta nilal indeks
keanekaragaman serangga yang hadir pada pertanaman campuran
dibandingkan dengan pertanaman tunggalnya (petak murni).
I-1asilnya menunjukkan bahwa jurnlah jenis serangga hama
yang hadir pada petak murni kacang hijau ada 18 jenisdan
pada petak murni tomat ada 9 jenis, sedangkan pada petak
campuran dijurnpai 11 jenis. Dari sejurnlah jenis serangga
tersebut, yang terrnasuk jenis serangga pemarasit dan pemangsa
pada petak murni kacang hijau ada 2, pada petak murni tomat
ada 1 dan pada petak campuran ada 5 jenis. Nilai indeks
keanekaragaman serángga di petak murni berkisar antara 0 - 3,2
dan di petak campuran berkisar antara 0 - 2,4
Dari hasil penelitian mi diperoleh kesirnpulan bahwa
kombinasi tanaman tomat sebagai tanaman campuran dengankacang
hijau dapat mengurangi kehadiran serangga harna pada kacang
hijau. Tampaknya adanya tanaman campuran mernpengaruhi
tanggapan serangga hama terhadap sumber pakannya. Se1ain.
itu, komposisi jenis serangga yang hadir makin meningicat
dengan meningkatnya umur tanaman."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Indonesia, 1987
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nani Radiastuti
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2003
T40127
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yuli Andayani
"ABSTRAK
Potongan tangkai daun brotowali Tinospora crispa (L. ) Miers dikultur pada media Murashige & Skoog (1962) modifikasl. Pada setiap mediun tersebut digunakan 9 konsentrasi sukrosa yang berbeda yaitu 0,0; 0,5; 1,0; 1,5; 2,0; 2,5; 3,0; 3,5; dan 4,0%. Kultur dipelihara dalau ruang bersuhu ±25°C dan diberi cahaya dengan fotoperiodisitas 16 jam/hari dan intensitas 800 luks.
Kalus pada semua media perlakuan mulai terbentuc pada hari ke-15 setelah penananan, kecuali pada mediun tanpa sukrosa. Semua kalus yang terbentuk berwarna krem dan berjenis kompak pada minggu ke-4 dan ke-8; namun terjadi
perubahan jenis kalus pada minggu ke-12 yaitu jenis kompak untuk kalus pada media dengan sukrosa 0,5 dan l,0%, dan kalus remah-konpak untuk sebagian kalus pada media dengan. sukrosa 1,5--4,0%.
Produktivitas kalus tertinggi pada minggu ke-4 diperoleh dari mediun dengan sukrosa 4,0%; pada minggu ke-8 diperoleh dari mediun dengan sukrosa 3,5%; sedangkan pada minggu ke-12, produktivitas kalus tertinggi diperoleh dari mediun dengan sukrosa 3,0%.

"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Indonesia, 1996
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Telah dilakukan penelitian mengenai pengaruh eksplan anak daun
majemuk dan tangkai daun majemuk terhadap induksi kalus Murraya
paniculata (L.) Jack. Penelitian dilakukan di Laboratorium Fisiologi
Tumbuhan Departemen Biologi FMIPA-UI, Depok selama 6 bulan (Oktober
2004--April 2005). Penelitian bersifat eksperimental dengan 6 macam eksplan
yaitu anak daun pertama (K1), kedua (K2), dan ketiga (K3); tangkai daun
majemuk pertama (K4), kedua (K5), dan ketiga (K6). Eksplan ditanam pada
medium MS (1962) + 1,5 mgl-1 2,4-D + 0,5 mgl -1 Kinetin + 30 gl -1 gula pasir
+ 8 gl-1 agar + 150 ml air kelapa. Persentase terbesar terbentuknya kalus
terdapat pada eksplan K4 (52,63 %), sedangkan yang terkecil dijumpai pada
eksplan K2 (15,78 %). Waktu inisiasi kalus tercepat terdapat pada eksplan
K5 (15,62 hari), yang paling lambat pada eksplan K2 (37,3 hari). Eksplan K5
mempunyai rata-rata berat basah dan berat kering paling besar dibandingkan
eksplan lainnya. Dengan demikian eksplan tangkai daun majemuk kedua
(K5) yang dapat digunakan untuk induksi kalus dalam penelitian selanjutnya."
Universitas Indonesia, 2005
S31375
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Rivalda Jhoneta
"Studi morfologi dan ukuran nanopartikel Cu2O menjadi topik menarik untuk diteliti karena memiliki pengaruh terhadap fungsi dan aplikasinya. Nanopartikel Cu2O berhasil disintesis dengan variasi konsentrasi saponin (100 ppm, 500 ppm dan 1000 ppm), menggunakan NaOH sebagai sumber basa dan NH2OH.HCl sebagai agen pereduksi. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh biosrufaktan saponin ekstrak daun kembang sepatu (Hisbiscus rosa sinensis L) terhadap morfologi dan ukuran nanopartikel Cu2O. Sintesis nanopartikel Cu2O juga dilakukan tanpa penambahan esktrak saponin ditujukan sebagai pembanding. Hasil sintesis diarakterisasi menggunakan instrumentasi spektofotometer UV-Vis, XRD dan TEM. Hasil karakterisasi TEM menunjukkan bahwa nanopartikel Cu2O yang diperoleh memiliki morfologi seperti kubus, truncated octahedral serta truncated cubic dengan ukuran sekitar 121, 5 ± 27,9 nm hingga 455,9 ± 67,7 nm.

Morphological studies and sizes of Cu2O nanoparticles are interesting topics to be investigated because they influence their function and application. Cu2O nanoparticles were successfully synthesized with variations in the concentration of saponins (100 ppm, 500 ppm and 1000 ppm), using NaOH as a base source and NH2OH.HCl as a reducing agent. f this study aimed to examine the effect of saponin biosrufactant of hibiscus leaf extract (Hisbiscus rosa sinensis L) on the morphology and size of Cu2O nanoparticles. Synthesis of Cu2O nanoparticles was also carried out without the addition of saponin extracts intended as a comparison. The synthesis results were characterized using UV-Vis, XRD and TEM spectrophotometer instrumentation. TEM characterization results show that Cu2O nanoparticles obtained have morphology such as cubes, truncated octahedral and truncated cubic with sizes ranging from 121, 5 ± 27,9 nm to 455,9 ± 67,7 nm."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>