Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 83729 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Tanah longsor (landslide) menurut Sharpe adalah tipe gerakan batuan yang dapat diamati dan melibatkan massa kering bahan rombakan bumi. Tanah longsor terjadi karena adanya gangguan keseimbangan gaya yang bekerja pada lereng yaitu gaya penahan dan gaya peluncur. Gaya penahan massa tanah pada lereng dipengaruhi oleh kandungan air, berat massa tanah itu sendiri dan berat beban bangunan. Ketidakseimbangan gaya yang bekerja pada lereng menyebabkan lereng menjadi tidak stabil. Ketidakstabilan tersebut menyebabkan massa tanah atau batuan bergerak turun. Tanah longsor terjadi karena adanya karakteristik fisik suatu wilayah yang memungkinkan terjadinya tanah longsor atau disebut juga wilayah potensi tanah longsor. Karakteristik tersebut adalah geologi (litologi), kelas lereng, tekstur tanah, kedalaman efektif tanah, penggunaan tanah, dan ditambah dengan curah hujan. Karakteristik fisik tersebut tidak berdiri sendiri, tetapi saling behubungan antara satu dengan yang lainnya. Dalam pengolahan karakteristik fisik tersebut dilakukan dengan cara skoring sehingga akan menghasilkan suatu kelas wilayah potensi tanah longsor. Dalam penelitian ini klasifikasi potensi tanah longsor terdiri dari wilayah potensi tanah longsor rendah, wilayah potensi tanah longsor sedang, dan wilayah potensi tanah longsor tinggi. Berdasarkan pengolahan data, wilayah potensi tanah longsor tinggi terjadi karena memiliki nilai skoring yang tinggi dan variabel yang pada umumnya tinggi juga, potensi tanah longsor sedang memiliki variabel dengan kelas antara rendah dan sedang, dan potensi tanah longsor rendah memiliki variabel dengan kelas rendah. Pada wilayah potensi tanah longsor tinggi terdapat 25 kejadian tanah longsor, pada wilayah potensi tanah longsor sedang terdapat 52 kejadian tanah longsor, dan pada wilayah potensi tanah longsor rendah terdapat 3 kejadian tanah longsor. Kata kunci: curah hujan, jenis batuan, kedalaman efektif tanah, kelas lereng, penggunaan tanah, potensi, skoring, tekstur tanah. X + 58 Halaman; 18 tabel; 7 grafik; 6 foto; 9 peta; 21 pustaka (1963 ? 2004)"
Universitas Indonesia, 2007
S33928
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 2007
S34009
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andri Setiawan
"Penelitian ini membahas tentang tingkat kerentanan tanah longsor di Kabupaten Cianjur. Bencana tanah longsor merupakan salah satu bencana yang sering terjadi di Indonesia, khususnya di wilayah-wilayah yang mempunyai lereng tidak stabil. Peristiwa tanah longsor dipengaruhi oleh faktor alam dan faktor manusia. Di Indonesia, bencana tanah longsor seringkali merugikan manusia berupa harta benda, kerusakkan lingkungan bahkan hingga hilangnya nyawa manusia. Kabupaten Cianjur memiliki topografi yang berbukit-bukit dan memiliki morfologi wilayah yang beragam (heterogen). Penelitian ini bertujuan untuk memprediksi wilayah potensi longsor, wilayah terdampak tanah longsor dan wilayah rentan tanah longsor di Kabupaten Cianjur. Metode penelitian yang digunakan adalah metode SINMAP (Stability Index Mapping) untuk menghasilkan wilayah potensi longsor dan metode analisis spasial untuk menentukan wilayah terdampak dan rentan tanah longsor. Alat dan Bahan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu peta administrasi Kabupaten Cianjur, peta topografi Kabupaten Cianjur, peta jenis tanah dan Global Positioning System (GPS) untuk mengecek koordinat titik longsor. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 43 % luas wilayah penelitian merupakan wilayah yang berpotensi longsor, sedangkan 44 % dari luas total wilayah penelitian yang merupakan wilayah terdampak dan rentan tanah longsor. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa wilayah potensi tanah longsor cenderung merata dan menyebar di wilayah penelitian, dan wilayah terdampak dan wilayah rentan tanah longsor cenderung lebih dominan di Cianjur bagian Utara.

This study discusses the level of vulnerability of the landslide in Cianjur. Landslides are one of the disasters that often occur in Indonesia, particularly in areas that have unstable slopes. Events landslides affected by natural factors and human factors. In Indonesia, landslides often detrimental to humans in the form of property, environmental damage and even to loss of human lives. Cianjur Regency topography is hilly and has the morphology of a region as diverse (heterogeneous). This study aims to predict potential areas of landslides, mudslides affected areas and areas prone to landslides in Cianjur. The method used is the method SINMAP (Stability Index Mapping) to generate potential areas of landslides and methods of spatial analysis to determine the area affected and vulnerable to landslides. Tools and materials used in this study are maps Cianjur regency administration, topographic maps Cianjur, soil type maps and Global Positioning System (GPS) to check the coordinates of landslides. The results showed that 43% of the area of ​​research is an area that is prone to landslide, while 44% of the total area of ​​research that is affected areas and are vulnerable to landslides. This study also shows that the area of ​​potential landslides tend evenly and spread in the area of ​​research, and the affected areas and areas prone to landslides tend to be more dominant in the northern part of Cianjur."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2015
S61102
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Irsyad
"Tanah longsor merupakan bencana alam yang banyak terjadi di Kabupaten Bogor. Selain faktor alam yang sangat mendukung, aktivitas manusia yang intensif pun menambah kemungkinan terjadinya tanah longsor. Maka perlu diadakan banyak penelitian mengenai wilayah yang rawan terjadi tanah longsor agar meminimalisir dampak yang diakibatkan. Salah satu metode yang digunakan untuk memetakan wilayah potensi longsor adalah dengan menggunakan pemodelan Stability Index Mapping SINMAP , dan data yang digunakan adalah Digital Elevation Model DEM , jenis tanah, serta curah hujan. Hasil dari pemodelan SINMAP berupa Indeks Stabilitas digunakan sebagai acuan menentukan wilayah potensi tanah longsor. Kemudian wilayah potensi tanah longsor ditumpang-susunkan dengan penggunaan tanah berupa permukiman dengan memperhatikan arah hadapan lereng, sehingga didapatkan wilayah rawan tanah longsor. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sebaran lokasi wilayah potensi dan wilayah rawan tanah longsor di Kecamatan Jonggol. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa 11,12 1.496,52 Ha dari luas wilayah Kecamatan Jonggol berpotensi longsor. Wilayah yang memiliki potensi longsor terdapat di bagian Selatan dan bagian Timur wilayah Kecamatan Jonggol yang merupakan wilayah dengan kemiringan lereng di atas 10 , sedangkan wilayah rawan tanah longsor di Kecamatan Jonggol adalah seluas 84,45 Ha atau 3,11 dari luas wilayah permukiman di Kecamatan Jonggol.

Landslide is a natural disaster occurs frequently in Bogor District. In addition to natural factors that are very supportive, intensive human activity also increases the likelihood of landslides. Therefore, there should be a lot of researches on areas hazard to landslides to minimize the impacts. One of the methods used to map the landslide potential areas is by using Stability Index Mapping SINMAP modeling, and the data used is Digital Elevation Model DEM , soil type, and rainfall. The result of SINMAP modeling in the form of Stability Index is used as reference to determine the potential landslide areas. Then the landslide potential areas stacked up with the use of land in the form of settlements by paying attention to the direction of the slopes, so that the landslide hazard areas are found. The purpose of this research is to know the distribution of potential and landslide hazard areas in Jonggol sub district. The result of this research indicates that 11,12 1,496,52 Ha from Jonggol sub district has landslide potential. Areas that have landslide potential are in the South and East part of Jonggol Sub district, areas with the slope of above 10 . Meanwhile, the landslide hazard areas in Jonggol sub district are 84.45 Ha or 3.11 of the total settlement area in Jonggol sub district.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2017
S67510
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yosef Dwi Sigit Purnomo
Depok: Universitas Indonesia, 2003
T39641
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 2003
S33718
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mochamad Agung Wibowo
"Permasalahan longsor di Kecamatan Cicalengka sudah mendesak untuk ditangani. Tahun 2007 Kecamatan Cicalengka merupakan kecamatan dengan kejadian longsor terbanyak diantara seluruh kecamatan di Jawa Barat. Untuk menanggulangi permasalah longsor tersebut perlu dilakukan upaya identifikasi wilayah rentan longsor. Penelitian ini mengunakan permodelan SINMAP (Stability Index Mapping) untuk mengetahui wilayah rentan longsor di Kecamatan Cicalengka. Variabel yang digunakan berupa ketinggian dan penggunaan lahan diekstraksi dari peta RBI Indonesia skala 1:25000 sedang variabel lain berupa nilai kohesi tanah dan akar, sudut gesek tanah, transmisivitas air, dan effective recharge rate diperoleh dari studi literatur. Wilayah rentan longsor ditunjukkan dengan nilai SI (Stability Index). Hasil permodelan SINMAP menunjukkan 42,4% atau 3.610,84Ha wilayah Kecamatan Cicalengka termasuk dalam wilayah aman, kemudian 37,4% atau 3.184,3Ha adalah wilayah rentan, sisanya yaitu 17,3% atau 8.510,9Ha adalah wilayah sangat rentan.

Landslide activity in Cicalengka is urgent to solve, in 2007 landslide event in Cicalengka is the most often in Bandung. This research try to identify landslide area in Cicalengka using SINMAP method. SINMAP using digital elevation model (DEM), soil and root cohession, soil friction angle, hydraulic conductivity, hydraulic transmisivity, effective recharge rate value to analyze landslide area by creating hydrolic and topography model then give stability index value. Result of this reearch show that 42.448% or 3610.842Ha of area Cicalengka classified as safe area or low potential landslide then 37.415% or 3184.306Ha is susceptible area, and 17.304% or 8510.902Ha is very suscectible area."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2009
S34040
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fuad Ramdhoni
"Indonesia adalah wilayah yang memiliki bencana alam geologis. Salah satu bencana geologis yang cukup umum di Indonesia adalah tanah longsor. Tanah longsor adalah gerakan massa batuan atau tanah karena gaya gravitasi tarikan ke bawah yang disertai oleh kekuatan pendorong pada lereng yang lebih besar dari material bawaan. Bencana tanah longsor juga bisa disebabkan oleh perubahan fungsi hutan yang tidak seimbang. Mengubah fungsi hutan menjadi lahan pertanian, pemukiman, dan kondisi vegetasi yang jarang di kawasan hutan akan meningkatkan potensi longsor. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode SMORPH untuk menentukan potensi tanah longsor dan Markov Chain-Cellular Automata untuk menghasilkan model prediksi perubahan tutupan lahan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis daerah sebaran potensial longsor dan pengaruh perubahan tutupan lahan terhadap wilayah potensial longsor di Kabupaten Kebumen. Hasil penelitian menunjukkan daerah potensial sangat rendah yaitu 44,84% di wilayah selatan dan tengah Kabupaten Kebumen; daerah berpotensi rendah 2,36%; wilayah tingkat potensial sedang 41,42% yang didistribusikan secara acak dan daerah berpotensi tinggi 11,38% di utara dan barat daya Kabupaten Kebumen. Perubahan tutupan lahan hutan secara umum mengalami penurunan yang signifikan selama tahun 2003-2031 yaitu 139,33 Km2. Perubahan tutupan lahan di kawasan hutan karena aktivitas manusia dapat secara signifikan menyebabkan potensi tanah longsor meningkat. Ini disebabkan oleh hilangnya vegetasi yang mempengaruhi stabilitas lereng.

Indonesia is a region that has geological natural disasters. One of the geological disasters that is quite common in Indonesia is landslides. Landslides are movements of rock or soil masses due to the pulling downward force of gravity accompanied by a driving force on the slope greater than the congenital material. Landslide disasters can also be caused by changes in the function of forests that are not balanced. Changing the function of forests to become agricultural land, settlements, and the condition of sparse vegetation in forest areas will increase the potential for landslides. The method used in this study is the SMORPH method to determine the potential for landslides and Markov Chain-Cellular Automata to produce a prediction model for land cover change. The purpose of this study is to analyze the area of ​​potential landslide distribution and the effect of changes in land cover on landslide potential areas in Kebumen Regency. The results showed a very low potential area of ​​44.84% in the southern and central areas of Kebumen Regency; low potential area of ​​2.36%; region of medium potential level of 41.42% which is randomly distributed; and high potential areas of 11.38% in the north and southwest of Kebumen Regency. Changes in forest land cover in general experienced a significant decrease during 2003 - 2031 which was 139.33 Km2. Changes in land cover in forest areas due to human activities can significantly cause the potential for landslides to increase. This is due to the loss of vegetation which affects the stability of the slope.
"
2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sasqia Fathaya Syahar
"

Kabupaten Majalengka merupakan salah satu kabupaten dengan bahaya tanah longsor yang tinggi di Provinsi Jawa Barat. Sebagian besar dipengaruhi curah hujan lebat atau hujan berkepanjangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengelompokkan kejadian tanah longsor pada tahun 2018-2019 berdasarkan faktor fisik yang terdiri dari lereng, jenis tanah, litologi, penggunaan lahan, dan kerapatan vegetasi dengan menggunakan metode analisis K-Means Clustering. Untuk menganalisis karakteristik curah hujan yang memicu kejadian longsor pada tahun 2018-2019 dengan metode poligon Thiessen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengelompokan kejadian tanah longsor pada tahun 2018-2019 di Kabupaten Majalengka terbentuk lima klaster dengan memiliki rata–rata curah hujan saat terjadinya kejadian tanah longsor (CH H) tertinggi berada pada klaster 5 yaitu sebesar 49 mm/hari, rata-rata curah hujan kumulatif tiga hari sebelum tanah longsor (CH H-3) tertinggi berada pada klaster 4 yaitu sebesar 80 mm/hari, rata-rata curah hujan kumulatif lima hari sebelum tanah longsor (CH H-5) tertinggi berada pada klaster 3 yaitu sebesar 112 mm/hari, serta rata-rata curah hujan kumulatif sepuluh hari sebelum tanah longsor (CH H-10) tertinggi berada pada klaster 1 yaitu sebesar 174 mm/hari.


Majalengka Regency is one of the districts with a high landslide hazard in West Java Province. They are mostly affected by heavy rainfall or prolonged rain. This study aims to classify landslide events in 2018-2019 based on physical factors consisting of slopes, soil types, lithology, land use, and vegetation density using the K-Means Clustering analysis method. To analyze the characteristics of rainfall that triggered landslides in 2018-2019 using the Thiessen polygon method. The results showed that the clustering of landslide events in 2018-2019 in Majalengka Regency was formed five clusters with the highest rainfall on the D-Day average in cluster  5, which is 49 mm/day. The highest average cumulative rainfall 3 days before the landslide events was in cluster 4, which is 80 mm/day. The highest average cumulative rainfall 5 days before the landslide events was in cluster 3 is 112 mm/day. The highest average cumulative rainfall 10 days before the landslide events was in cluster 1, which is 174 mm/day.

"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Qalbi
"Gerakan tanah adalah suatu peristiwa bencana alam dimana terjadinya perpindahan blok massa batuan, tanah, atau campuran keduanya yang disebabkan oleh rendahnya kestabilan yang dimiliki oleh massa tersebut. Kabupaten Bandung Barat termasuk ke dalam salah satu Kabupaten dengan potensi gerakan tanah tertinggi di Provinsi Jawa Barat, hal ini menjadi penyebab utama terjadinya bencana longsor. Salah satu upaya dalam mengatasi bencana gerakan tanah ini adalah dengan memetakan zona- zona yang memiliki kerentanan terjadinya bencanan gerakan tanah. Peta zona kerentanan gerakan tanah merupakan peta yang memanfaatkan data inventarisasi longsor untuk memetakan zona-zona kerentanan gerakan tanah. Secara umum pembuatan peta ini di Indonesia masih banyak menggunakan data titik, sedangkan penggunaan data berbasis titik dianggap kurang representatif karena produk dari longsoran akan berbentuk area melainkan titik. Maka dari itu pada penelitian ini akan digunakan data berbasis poligon. Penelitian ini menggunakan metode Weight of Evidence (WOE) untuk memetakan zonasi kerentanan gerakan tanah di Kabupaten Bandung Barat. Untuk mengetahui resolusi optimal dilakukan pengujian dengan 4 resolusi piksel. Hasil dari kedua model menunjukkan kelayakan untuk digunakan dengan resolusi optimal pada data poligon di piksel 40 dan data titik pada 30 untuk success rate dan 40 untuk success rate.

Ground movement is a natural disaster event in which mass blocks of rock, soil, or a mixture of the two move due to the low stability of the mass. West Bandung Regency is one of the regencies with the highest potential for ground movement in West Java Province, this is the main cause of landslides. One of the efforts to overcome this land movement disaster is to map the zones that are vulnerable to land movement disasters. The land movement vulnerability zone map is a map that utilizes landslide inventory data to map land movement vulnerability zones. In general, making these maps in Indonesia still mostly uses point data, while the use of point-based data is considered less representative because the product of landslides will be in the form of areas but points. Therefore, in this research, polygon-based data will be used. This research uses the Weight of Evidence (WOE) method to map the zoning of land movement vulnerability in West Bandung Regency. To find out the optimal resolution, testing was carried out with 4 pixel resolutions. The results of both models show the feasibility of being used with optimal resolution for polygon data at 40 pixels and point data at 30 for success rate and 40 for success rate."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>