Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 82937 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Universitas Indonesia, 2001
S33829
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 2005
S33978
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 1997
S33778
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 1995
S33523
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, 1993
307.76 POL
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Fathurrahman Wiracakti
"ABSTRAK
Lingkungan yang baik adalah lingkungan yang sehat dan bersih merupakan keinginan setiap
individu untuk tinggal di dalamnya. Pertumbuhan suatu daerah selalu diiringi dengan timbulnya
masalah. Salah satu masalah yang seringkali timbul dan penting untuk diperhatikan adalah
permasalahan lingkungan yakni persampahan. Jumlah sampah setiap tahun terus meningkat seiring
meningkatnya jumlah penduduk dan kualitas kehidupan masyarakat, serta pola hidup masyarakat
yang cenderung konsumtif. Kota Bekasi memiliki 12 kecamatan dengan jumlah penduduk pada
tahun 2010 mencapai 2.084.000 dan belum termasuk penduduk sementara. Kota Bekasi sebagai kota
yang wilayahnya tidak hanya pemukiman melainkan juga sebagai kota perdagangan, jasa dan
industri menyebabkan masalah sampah menjadi persoalan utama di Kota Bekasi. Penelitian ini
diharapkan mampu untuk menyajikan pola kesesuaian infrastrukur persampahan di Kota Bekasi
dalam kurun waktu 10 tahun kedepan dan menetapkan target sasaran penanganan sampah. Pola
keseuaian tersebut dibuat dengan mempertimbangkan kondisi eksisting dan prediksi pertumbuhan
penduduk dalam kurun waktu 10 tahun kedepan. Sampah yang menjadi objek penelitian hanya
dibatasi menjadi sampah organik, sampah plastik, sampah kertas dan sampah lainnya yang
dihasilkan oleh perumahan karena penelitian ini berfokus kepada penanganan permasalahan yang
terjadi di wilayah permukiman. Berdasarkan data yang telah diperoleh, jika melihat jumlah
penduduk Kota Bekasi pada tahun 2014 yang mencapai angka 2.540.525 jiwa, Kota Bekasi telah
menghasilkan sampah mencapai 4.783 ton sampah/hari di tahun tersebut dengan jumlah TPS yang
tersedia sebanyak 1.402 TPS. Sedangkan berdasarkan data eksisting yakni tahun 2017, jumlah
penduduk di Kota Bekasi mengalami peningkatan 5,5% menjadi 2.682.364 jiwa. Jumlah timbulan
sampah yang dihasilkan juga meningkat 5,5% menjadi 5.050 ton sampah/hari dengan jumlah TPS
sebanyak 1.481 TPS. Jika dilihat berdasarkan daya tampung TPS, diperkirakan hanya sekitar 60%
dari total sampah yang berhasil ditangani di kota-kota besar di Indonesia, sehingga dapat dikatakan,
Kota Bekasi telah mencapai titik jenuh dalam masalah penampungan sampah, Berdasarkan
perhitungan proyeksi jumlah penduduk dan perluasan wilayah pemukiman, jumlah penduduk di
Kota Bekasi pada 10 tahun ke depan yakni tahun 2027 akan mencapai angka 3.138.873 jiwa atau
naik sekitar 17,01% dari tahun 2017. Maka pada tahun 2027 kenaikan tonase timbulan sampah juga
akan meningkat sesuai jumlah peningkatan jumlah penduduk sekitar 17,01%. Jika dilakukan analisis
terhadap peningkatan jumlah timbulan sampah yang berbanding lurus dengan peningkatan jumlah
TPS pada tahun 2014 dan tahun 2017, persentase jumlah sampah yang tidak tertangani juga akan
berbanding lurus. Penelitian ini diharapkan dapat mengatasi persentase sampah yang tidak tertangani
tersebut agar nantinya jumlah TPS yang tersedia dapat menampung setiap timbulan sampah yang
dihasilkan. Dengan begitu permasalahan persampahan di Kota Bekasi akan teratasi dan tercipta
lingkungan yang sehat dan bersih yang diinginkan setiap individu untuk tinggal di dalamnya."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Ashar Suryobroto
"Permasalahan yang saya teliti dalam tesis ini adalah : Pola-pola tindak kejahatan yang terbentuk dari pola-pola kehidupan sosial sehari-hari yang terjadi pada penduduk daerah kumuh (slum area) Gang Kelinci - Bumiarjo yang merupakan zone transisi dari kota Surabaya, sebagai akibat perubahan sikap hidup yang dialami orang desa yang datang dan berhuni dikota. Pola-pola tersebut meliputi : kegiatan-kegiatan sosial, keteraturan sosial, aspek sosialisasi, pola patron-Wien, tingkat solidaritas, aspek aspek kriminal, sanksi, orientasi nilai, dan perasaan teritori.
Corak kehidupan penduduk Gang Kelinci yang berada didaerah hunian liar, kumuh dan miskin ini cenderung menghasilkan produk sosialisasi yang lebih menonjolkan aspek frsik dalam ?kehebatan" melakukan kejahatan ditandai memudarnya rasa kemanusiaan, etika dan adab yang melahirkan pola-pola kejahatan yang dilakukan warganya, diantaranya membentuk pola patron klien secara berjenjang I bertingkat dalam arti : ada jalinan antara perolehan hak-hak klien untuk mendapat perlindungan dan pengamanan fisik dari patron , serta kewajiban klien kepada patronnya masing-masing berupa pemberian (setoran) sejumlah maters dan/atau uang sesuai jenis dan bentuk "lapangan operasi" yang digeluti.
Pola-pola kejahatan juga tidak lepas dari ciri lingkungan sosial yang berada disekitar daerah kumuh tersebut, oleh sebab itu perilaku menyimpang bahkan tindak kejahatan yang dilakukan warga pemukiman ini, bukan merupakan pelanggaran atau deviant behavior, misalnya jenis jenis perbuatan kejahatan jalanan atau street crimes seperti penodongan, penjambretan, perampasan, pencopetan, pemerasan, pelacuran dan perjudian. Penentuan pilihan lokasi kejahatan / tempat kejadian yang radiusnya relatif dekat dengan daerah huniannya adalah salah satu implementasi dalam penerapan kiat pelaku kejahatan guna mengendalikan dan memonitor kegiatan mereka sesuai pola ruang - jarak - wilayah, yang sekaligus dapat disebut sebagai upaya pelarian, persembunyian dan pengamanan diri dari kejaran petugas Polisi."
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 2010
S34225
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andi David Pakia Rizki
"Spillar (1997) dalam bukunya Park and Ride Planning and Design Guidelines, mendefinisikan park and ride sebagai suatu sistem transportasi di mana pengguna dapat menitipkan kendaraan pribadi mereka (mobil atau sepeda motor) di fasilitas parkir, lalu melanjutkan perjalanannya menggunakan moda transportasi umum. Idealnya, dengan tersedianya fasilitas park and ride diharapkan dapat menekan angka penggunaan angkutan pribadi dan meningkatkan penggunaan angkutan umum sehingga angka kemacetan dapat menurun. Namun, fakta lapangan yang terjadi di Kota Bekasi mengatakan sebaliknya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sekaligus memetakan pola area tangkapan park and ride stasiun yang terbentuk di Kota Bekasi dan menganalisis pola perjalanan pengguna park and ride di Kota Bekasi dalam memilih fasilitas park and ride. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis spasial deskriptif dan analisis tabulasi silang. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwasanya pola area tangkapan park and ride stasiun di Kota Bekasi dominan berasal dari wilayah yang didominasi oleh jenis penggunaan tanah berupa pemukiman. Namun, hal ini tidak berlaku untuk pengguna yang berasal dari zona dengan radius 0-2 km dari lokasi stasiun. Hal tersebut dikarenakan pengguna yang berasal dari zona dengan radius 0-2 km tersebut memiliki pilihan lain untuk tidak melakukan park and ride tetapi juga bisa melakukan kiss and ride dikarenakan jaraknya yang dekat dengan stasiun tersebut sehingga tidak perlu memerlukan biaya tambahan untuk membayar parkir. Pola perjalanan pengguna park and ride di Kota Bekasi Bekasi dalam memilih fasilitas parkir dipengaruhi oleh karakteristik demografi pengguna dan karakteristik perjalanan pengguna tersebut. Pengguna yang memilih fasilitas park and ride yang resmi lebih mementingkan faktor kenyamanan dan keamanan sedangkan pengguna yang memilih fasilitas park and ride yang non resmi lebih mementingkan faktor biaya.

Spillar (1997) in his book “Park and Ride Planning and Design Guidelines”, defines park and ride as a transportation system where users can leave their vehicles (cars or motorbikes) in a parking facility, and then continue their journey using public transportation modes. Ideally, the availability of park and ride facilities is expected to reduce the use of private transport and increase the use of public transport so that the number of congestion can be reduced. However, the facts on the ground that occurred in Bekasi City say otherwise. This study aims to determine the catchment area patterns of park and ride stations formed in Bekasi City and to analyze the patterns of park and ride users in Bekasi City in choosing park and ride facilities. The analytical method used in this research is spatial descriptive analysis and cross-tabulation analysis. The results of this study indicate that the park and ride station catchment area pattern in Bekasi City is dominantly derived from areas dominated by land use types in the form of settlements. However, this does not apply to users from a zone with a 0-2 km radius of the station location. This is because users who come from a zone with a radius of 0-2 km have other options not to park and ride but can also do kiss and ride because they are close to the station so there is no need to incur additional costs to pay for parking. The travel pattern of park and ride users in Bekasi Bekasi City in choosing parking facilities is influenced by the demographic characteristics of the users and the characteristics of the user's journey. Users who choose official park and ride facilities prioritize comfort and safety factors, while users those who choose non-official prioritize cost factors."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>