Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 175588 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Wenny Fitri
"Telah dilakukan penelitian untuk menentukan wedge faktor pada cobalt - 60. Dalam penelitian ini dihitung pula nilai PDD ( Percentage Depth Dose ) dengan kedalaman maksimum hingga 20 cm dan output faktor. Pengukuran dilakukan dengan menggunakan filter wedge ukuran 15o dan 45°. Luas lapangan yang yang digunakan bervariasi dengan bentuk bujur sangkar ukuran 5x5, 6x6, 7x7, 8x8, 10x10, 15x15 dan asimetrik persegi panjang ukuran 10x15, 5x15, 5x10, 10x5 dan 8x6 dengan berbagai variasi kedalaman. Pengukuran ini menggunakan metode SSD dengan jarak 80 cm dari permukaan fantom. Dengan menggunakan persamaan sesuai literatur maka diperoleh nilai α=0.001072, β=-0.00034, γ =0.7981 untuk filter wedge 15o dan α=0.000956, β=0.0000751, γ =0.552093 untuk filter wedge 45o. Dengan nilai α,β,γ yang dihasilkan maka diharapkan nantinya dapat digunakan untuk keperluan medis dalam radioterapi.

Have been conducted a research to determine wedge factor of cobalt - 60. In this research is calculated also assess PDD ( Percentage Depth Dose ) with maximum deepness till 20 cm and output factor. Measurement using filter wedge of size measure 15o and 45o. The field which used vary with form square of size measure 5x5, 6x6, 7x7, 8x8, 10x10, 15x15 and asimetrik of size measure 10x15, 5x15, 5x10, 10x5 and 8x6 with various variation of deepness. This measurement use method SSD with distance 80 cm from phantom surface. By using equation according to literature hence obtained by value α = 0.001072, β =- 0.00034, γ = 0.7981 for filter wedge 15o and α = 0.000956, β = 0.0000751, γ = 0.552093 for filter wedge 45o. With value α,β,γ what yielded is hence expected later the need applicable to be medical in radiotherapy."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2006
S29144
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Aryati
"Secara global, kesehatan reproduksi mendapat perhatian yang berbeda sejak konverensi internasional Demografi (International Conference on Demography)
(ICPD) di Kairo pada tahun1994. Tahap seksual remaja diinisiasi oleh pertumbuhan lengkap pada organ reproduksi yang mengantarkan seorang wanita pa-
da menstruasi. Selama bertahun-tahun, usia menarche telah menurun yang dipengaruhi oleh faktor biologi dan lingkungan. Penurunan usia menarche ber-
akibat pada peningkatan kehamilan yang tidak diharapkan yang disebabkan oleh aktivitas seksual sebelum menikah. Hal tersebut dapat meningkatkan tin-
dakan abortus dan penyakit menular seksual pada remaja dan kelainan ingestion. Penelitian ini bertujuan mengetahui berbagai faktor yang berhubungan
dengan usia menarche pada remaja. Penelitian dengan desain studi kross sectional ini dilakukan pada siswi kelas lima sekolah dasar sampai kelas satu seko-
lah lanjutan pertama di kota Bandung, pada tahun 2007. Ditemukan bahwa persentase lemak tubuh rata-rata para responden adalah 22.9%. Status nutrisi
adalah 18.7%, rerata usia menarche adalah 11, 61 tahun dan rerata usia menarche ibu rata-rata adalah 12.96 tahun. Persentase lemak tubuh merupakan
faktor dominan yang mempengaruhi umur menarche. Ada dua variabel yang terdeteksi memenuhi kriteria kandidat model multivariat yaitu persentase lemak
tubuh (nilai p = 0,002 ;) dan status nutrisi ( nilai p = 0,015). Namun, hasil analisis multivariat hanya memperlihatkan persentase lemak tubuh yang berhubu-
ngan dengan usia menarche (nilai-p = 0,002 : OR = 4,957). Untuk menghindari dampak peningkatan usia menarche, pendidikan kesehatan reproduksi pada
remaja sebaiknya dimulai dari sekolah dasar dan diawasi oleh sekolah, orang tua, dan pemerintah.
Globally, reproduction health received particular attention since International Conference on Demography (ICPD) in Cairo 1994. Sexual stages on teenager
are initiated by completion of reproductive organ which leads to menstruation on girl. For years, menarche age has decreased due to biological and environ-
mental factors. The acceleration of menarche age has consequence in increasing unexpected pregnancy caused by pre-marital sexual activity and thus in-
creasing abortion and sexually transmitted diseases on teenagers as well as ingestion disorder. This research is to reveal which factors related to menarche
age among fifth grade elementary school until first grade junior high school students. Quantitative cross sectional method is used in this research. As the re-
sult, body fat percentage of respondents is 22.89% in average. Nutrition status is 18.7%, menarche age of the respondents is 11.61 years old, menarche age
of the relatives is 12.96 years old and menarche age of the mothers is 12.96 years old in average. Body fat percentage is a dominant factor which influences
menarche age. Early reproductive health education on teenager should be started from elementary school and supervised by schools, parents, and gover-
ment to avoid the impact of menarche age acceleration. Based on bivariate analysis result, there are two related variables, body fat percentage ( p value =
0,002 ; OR 4,957) and nutrition status ( p value = 0,015 : OR 3,767). Meanwhile, multivariate analysis result only showed body fat percentage which is sig-
nificantly related (p value = 0,002 : OR 4,957)."
2008
03-17-616142293
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2010
Lap. Penelitian Bud N10s
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
I Wayan Balik Sudarsana
"Telah dilakukan pengukuran untuk menentukan OF berkas lapangan terbuka dan berkas filter wedge ternyata hasilnya tidak beda. Mengukur dosis primer tidak bisa dilakukan secara eksperimen melainkan secara teori, dengan cara ekstrapolasi kurva OF pada kedalaman 0,5 cm diperoleh sebesar 0,7066. Nilai PDD hasil pengukuran dari 0,5 cm sampai 20 cm tidak jauh berbeda dengan nilai yang berikan oleh BJR. Perbedaan keduanya berada dalam rentang -3,36% sampai 0,60%. Radiasi primer untuk kedalaman rendah ditentukan dengan pendekatan hubungan antara dosis relatif dengan luas lapangan sedangkan untuk kedalaman lebih tinggi dari 3 cm pendekatan dosis relative sebagai fungsi linier Z. Nilai PDD radiasi primer dibandingkan dengan nilai yang diberikan BJR dari 0,5 cm sampai 20 cm perbedaan dalam rentang -4,31% sampai 9,28%.

A measurement has been performed to know the output factors for open and with wedge filters beams the result indicate the same value . Dose primary can?t measurement but just calculate and than primary OF from OF curve ekstrapolation for 0.5 cm deep are 0.7066. PDD value measurement for 0.5 cm to 20 cm there were not so difference value with PDD BJR. Both different are - 3.36% to 0.60%. Primary dose for less than 3 cm solution from dose relative linier with field size. If more than 3 cm solution from dose relative with Z. PDD primary dose compare with BJR for 0.5 cm to 20 cm are -4,31% to9,28%."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2007
T21052
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vira Luthfia Annisa
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2003
S28637
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rendra Dandi Sugandi
"Telah dilakukan penelitian untuk menentukan persamaan faktor wedge dan PDD (Percentage Depth Dose) hingga kedalaman 31 cm beserta faktor outputnya.pada pesawat Linac Siemens Primus 2D Plus baik tanpa wedge dan dengan filter wedge ukuran 15o, 30o, 45o dan 60o. Pengukuran menggunakan water phantom Wellhoffer RFA 300 dan semikonduktor detektor (Photon Field Detektor, PFD3G dan Reference Field Detektor, RFD3G) . Luas lapangan yang yang digunakan bervariasi dengan ukuran 2 x 2 cm2, 3 x 3 cm2, 5 x 5 cm2, 10 x 10 cm2 dan 20 x 20 cm2. Pengukuran ini menggunakan metode SSD dengan jarak 100 cm dengan energi masing-masing 6 dan 10 MV. Digunakan persamaan umum :WF = a (Α)∗ d + b (Α) ,dimana, a(A) adalah nilai slope faktor wedge terhadap kedalaman yang masih tergantung luas lapangan A, yang kemudian menjadi a(A) = α∗Α + α1 dan d merupakan kedalaman (mm) serta b(A) adalah nilai perpotongan persamaan terhadap sumbu Y terhadap perubahan luas lapangan yang kemudian menjadi b(A) = β∗Α + β1. Sehingga didapat persamaan akhir :WF = (α∗Α + α1)∗d + β∗Α + β1.

Wedge factor and PDD measurements have been performed without and with wedge filter 15o, 30o, 45o dan 60o until 31 cm depth using Welhoffer water phantom and associated RFA 300 instrumentation on Siemens Primus 2d Plus linac machine. Field sizes were varied (2 x 2 cm2, 3 x 3 cm2, 5 x 5 cm2, 10 x 10 cm2 and 20 x 20 cm2. Measurements were done using SSD technique at 100 cm on 6 MV and 10 MV beams. General formula of: WF = α (Α)∗ d + β (Α) was used, where a(A) is the slope of wedge factor against depth d (mm) that still depends on field size as a(A) = α∗Α + α1 and b(A) is constant that can be calculated using b(A) = β∗Α + β1. The final expression used was :WF = (α∗Α + α1)∗d + β∗Α + β1."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2006
S29294
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
May Susandy
"ABSTRAK
Nama : May SusandyProgram Studi : Magister Perencanaan dan Kebijakan PublikJudul : Analisis Daya Saing Ekonomi Daerah 2010-2014 Menurut Total Factor Productivity Tesis ini mengidentifikasi daya saing perekonomian daerah selama 2010-2014 menurut Total Factor Productivity TFP dengan menggunakan kajian Kawasan Barat Indonesia KBI dan Kawasan Timur Indonesia KTI , Jawa dan Luar Jawa, serta Provinsi, Kabupaten, dan Kota. Model analisis daya saing menggunakan TFP dengan metode Stochastic Frontier Analysis SFA . Hasil analisis menunjukkan bahwa daya saing ekonomi daerah dalam kondisi rendah. Daya saing KBI dan Jawa lebih tinggi dibandingkan KTI dan Luar Jawa. Variabel pertumbuhan modal, pertumbuhan tenaga kerja, upah minimum UMK dan kebijakan produktivitas tenaga kerja mempengaruhi pertumbuhan dan daya saing ekonomi daerah secara signifikan. Sedangkan Indeks pembangunan manusia IPM hanya mempengaruhi pertumbuhan ekonomi daerah dan kebijakan evaluasi kinerja penyelenggaraan pemerintah daerah EKPPD hanya berpengaruh terhadap daya saing ekonomi daerah. Kata kunci:Daya saing, Total factor productivity, ekonomi daerah, stochastic frontier analysis, data panel

ABSTRACT
Name May SusandyStudy Program Magister of Planning and Public PolicyTitle Analysis of regional economic competitiveness 2010 2014 based on total factor productivity approach This thesis identifies regional economic competitiveness during 2010 2014 based on Total Factor Productivity TFP using the study of the Western Region of Indonesia KBI and Eastern Region of Indonesia KTI , Java and Outer Territories, and Provinces, Districts and Cities. The Stochastic Frontier Analysis SFA method is used in the Regional Economic Competitiveness Analysis. The result of the analysis shows the competitiveness of regional economy is in low condition. KBI and Java competitiveness is better than KTI and Outer Java. Variables of capital growth, labor growth, regional minimum wage UMK and Labor productivity policies significantly influence regional economic growth and competitiveness. While the human development index HDI only affects regional economic growth and the performance evaluation of local government EKPPD only affect the competitiveness of regional economy. Keywords Competitiveness, Total factor productivity, regional economic, stochastic frontier analysis, panel data "
2017
T48522
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Seno Kuncoro S
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2004
T40299
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Wahdy Murisy
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2002
S28575
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Misniwar
"ABSTRAK
Perang perbatasan Cina-India berlangsung dua bulan, yaitu Oktober dan November 1962. Perang tersebut disebabkan oleh sikap reaktif kedua belah pihak atas aktifitas militer masing-masing negara di perbatasan kedua negara.Perang perbatasan Cina-India bukan saja ditimbulkan oleh hal-hal yang sederhana seperti yang telah digambarkan pada paragaraf sebelumnya. Untuk itu penulis dalam skripsi ini menguraikan lebih jauh faktor-faktor apa saja penyebab perang tersebut.Ada empat faktor yang penulis kemukakan penyebab konflik yang berakhir menjadi perang yang melibatkan kedua negara. Faktor tesebut adalah historis, geografis, Kepentingan Nasional (keamanan), dan situasi dunia internasional pada saat itu. Keempat hal itulah yang penulis kemukakan sebagai penyebab tidak langsung konflik perbatasan kedua negara.

"
1996
S13040
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>