Ditemukan 145869 dokumen yang sesuai dengan query
Ria Anggraeni
"Telah dilakukan sebuah studi perbandingan metode kalibrasi silang detektor plane paralel Markus terhadap detektor silindris Farmer antara protokol IAEA TRS 381 dan TRS 398. Pengukuran dilaksanakan pada medium udara dan air menggunakan kamar ionisasi tipe Farmer PTW 30013 kedap air dan kamar ionisasi plane paralel Markus PTW 233343 kedap air. Hasil pengukuran faktor kalibrasi dosis dalam air adalah NppD,air = 0.4338 Gy/nC dan NppD,w = 0.4967 Gy/nC. Hasil pengukuran faktor kalibrasi dosis di udara adalah NppK = 0.4474 Gy/nC dan NppD,air = 0.4394 Gy/nC. Faktor kalibrasi yang diperoleh kemudian digunakan untuk mengukur dosis dan menghasilkan deviasi dosis cukup kecil (0.52%).
A study on comparation beetwen IAEA protocols TRS 381 and TRS 398 on cross calibration method of Markus plane parallel chamber and Farmer cylindrical chamber has been done. Measurements were done both in air and water phantom using water tight Markus plane parallel chamber PTW 233343 and water tight Farmer cylindrical chamber PTW 30013. Dose calibration factors in water were found to be NppD,air = 0.4338 Gy/nC and NppD,w = 0.4967 Gy/nC. Dose calibration factors in air were found to be NppK = 0.4474 Gy/nC and NppD,air = 0.4394 Gy/nC. These factors were then used to determine dose in water resulting in acceptably small deviation within 0.52%."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2005
S29105
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Cica Yulinar
"Dalam kalibrasi keluaran berkas elektron linear accelerator (LINAC) medis mengikuti protokol TRS-398 IAEA atau AAPM TG-51. Pada tahun 2020, muncul penelitian tentang modifikasi kalibrasi keluaran berkas elektron, didapatkan hasil bahwa modifikasi kalibrasi tersebut memiliki ketidakpastian yang lebih rendah daripada protokol AAPM TG-51. Kemudian, sebagai pembanding telah dilakukan penerapan modifikasi kalibrasi keluaran berkas elektron berdasarkan TRS-398 dan memberikan hasil yang masih di bawah toleransi yang diperbolehkan. Pada penelitian ini akan dilakukan penerapan modifikasi kalibrasi dan dibandingkan dengan protokol AAPM TG-51 dan TRS-398. Kalibrasi berkas elektron dilakukan pada energi 6, 8, 10, 12, dan 15 MeV dari Linear Accelerator Elekta Synergy Platform dan Versa HD. Bacaan muatan akan dihitung oleh kamar ionisasi PTW 30013, IBA CC13, and Exradin A11. Dosis di kedalaman referensi dihitung dengan tiga metode, sesuai dengan AAPM TG 51, TRS 398, dan menggunakan modifikasi kalibrasi keluaran berkas elektron. Dosis di kedalaman maksimum dinyatakan dalam dosis per monitor unit (cGy/MU). Rata-rata rasio dosis serap menggunakan modifikasi kalibrasi dan TRS-398 adalah 1,004. Rata-rata rasio dosis serap menggunakan modifikasi kalibrasi dan TG-51 adalah 1,009. Hasil tersebut di bawah batas toleransi (±2%) berdasarkan IAEA TRS-398.
The electron beam output calibration follows the IAEA TRS-398 or AAPM TG-51 protocols. Muir proposed electron beam dosimetry modification and provided a lower deviation than AAPM TG-51. The modified calibration was applied based on TRS-398 and obtained results still below the permissible tolerance. This study aimed to compare the absolute calibration output based on IAEA TRS-398, AAPM TG-51, and modified calibration. Beam calibration at energies of 6, 8, 10, 12, and 15 MeV were carried out with Synergy Platform and Versa HD linear accelerator. Charge reading measurement is obtained using ionization chamber PTW30013, IBACC13, and ExradinA11. Electron beam dosimetry follows the AAPM TG-51, TRS-398, and modified calibration were performed to measure the dose at the maximum depth and expressed in dose/monitor unit (cGy/MU). The average absorbed dose ratio using the modified calibration and TRS-398 is 1,004. The average absorbed dose ratio using the modified calibration and TG-51 is 1,009. The results are below the tolerance limit (±2%) based on IAEA TRS-398. "
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Nainggolan, Andreas
"Bilik ionisasi tipe pensil atau bilik pensil adalah alat ukur dosis radiasi pada pesawat CT Scan. Bilik ionisasi tersebut penting untuk selalu ada dalam kondisi terkalibrasi, dengan tujuan dosis radiasi pesawat CT Scan dapat diketahui dengan pasti. Dilakukan pengujian kalibrasi terhadap 2 bilik ionisasi tipe pensil pada fasilitas Laboratorium Dosimetri Standar Sekunder (SSDL) BATAN, Jakarta. Pelat kolimator berbahan Pb dibuat sebagai sarana kalibrasi bilik ionisasi tipe pensil tersebut. Bacaan dari kerma di udara bilik ionisasi tipe pensil acuan dan bacaan dari bilik ionisasi tipe pensil lapangan digunakan sebagai perbandingan untuk mendapatkan faktor kalibrasi, yang kemudian akan dikoreksi. Pengujian metode kalibrasi bilik pensil dilakukan dengan berdasarkan acuan IAEA, TRS #457. Hasilnya, didapat faktor kalibrasi dari bilik pensil lapangan, juga diketahui bacaan bilik pensil acuan lebih baik dari pada bacaan bilik pensil lapangan. Bilik pensil lapangan mengalami over bacaan dari volume efektifnya.
Pencil ionization chamber or pencil chamber is equipment used as a measurement tool for measure radiation dose on Computed Tomography. Pencil ionization chamber is important to be on calibrated condition. At Secondary Standard Diagnostic Laboratory (SSDL) BATAN, Jakarta, 2 Pencil ionization chamber was tasted to be calibrate. Collimator plate made from Timbel used for calibration tool, the plate used to calibrate pencil ionization chamber. The reading of KERMA on air pencil ionization chamber reference and the reading of pencil ionization chamber field were compared to achieve calibration factor and later will be corrected. Study of this calibration method was plan and research base on IAEA, TRS #457. The result, corrected factor for ionization chamber field was made, also known the reading of pencil ionization chamber reference are better than field. Pencil ionization field had over reading from his effective volume standard."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2010
S-Pdf
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library
Mohamad Subchansyah
"Pada tugas akhir ini ini penulis melakukan analisa terhadap permasalahan yang terjadi pada Unit Rontgen Shimadzu ED150L yang ada di Lab, Rontgen Jurusan Radiodianostik dan Radiotherapy Poltekes Jakarta II. Permasalahannya adalah kualitas gambar yang bcrbeda tajam ketika suatu objek disinar-x dengan faktor penyinaran yang sama (kV dan mAs sama tetapi dengan variasi mA dan s berbeda). Langkah pertama adalah penulis menjabarkan unit rontgen itu sendiri secara umum dan sistem kalibrasinya. Kemudian secara khusus menjabarkan unit rontgen Shimadzu ED150L meliputi cara kerja dan penjelasan schematic diagramnya. Kemudian penulis melakukan kalibrasi terhadap parameter-parameternya, meliputi nilai kVp, mA dan s. Hasil kalibrasi dianalisa untuk diketahui nilai error calibration unit. Hasil analisa didapatkan nilai error pada beberapa parameter melebihi batas toleransi yang diizinkan. Kemudian denyan menganalisa schematic diagram, penulis melakukan error adjustment sampai didapatkan nilai yang dikehendaki. Setelah dilakukan error adjustment, penulis melakukan kalibrasi ulang dan data kembali dianalisa, Hasilnya ditampilkan dalam bentuk grafik kalibrasi. Hasil akhir sebagai laporan kalibrasinya disampaikan ke pemakai untuk dijadikan panduan pemakaian terbaru pada unit."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S40203
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Universitas Indonesia, 1990
S28006
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
TELAAH 31:1 (2013)
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Ahcdriany
"Prospek penggunaan kurva kalibrasi dalam perhitungan dosis antar modalitas menjadi tantangan baru dalam penggunaan film gafchromic EBT3. Tujuan utama penelitian ini adalah membandingkan hasil perhitungan dosis pada pesawat brakhiterapi sumber Ir-192 dan Co-60 dengan menggunakan fungsi kalibrasi pada brakhiterapi Ir-192, brakhiterapi Co-60, teleterapi LINAC 6 MV dan Co-60. Pengukuran dilakukan dengan melakukan kalibrasi pada keempat modalitas menggunakan film gafchromic EBT3. Hasil kalibrasi berupa fungsi kalibrasi digunakan dalam mengkonversi densitas optik pada hasil perencanaan dengan dosis perskripsi 2 Gy, 3 Gy dan 6 Gy pada tiga buah aplikator silinder dengan fantom akrilik pada kedalaman 5 mm, 6 mm dan 7 mm. Hasil menunjukkan kurva kalibrasi keempat modalitas tampak hampir berimpit dengan pola polinomial. Koefisien korelasi R2 pada modalitas menunjukkan linearitas kalibrasi berturut-turut sebersar 0,9991; 0,9989; 0,9981 dan 0,990. Nilai dosis terukur tampak berkuran pada jarak yang lebih besar dari pusat aplikator ke fantom. Hasil perhitungan gamma indeks bernilai lebih kecil pada toleransi yang lebih kecil dengan nilai minimum dan maksimum sebesar 74% dan 98,4%.
The prospect of using calibration curves in calculating intermodality doses is a new challenge in the use of EBT3 gafchromic films. The main objective of this study was to compare the dose calculations on the Iridium (Ir)-192 and Cobalt (Co)-60 brachytherapy by using the calibration function of Ir-192 brachytherapy, LINAC 6 MV, Co-60 brachytherapy, and Co-60 teletherapy. The calibration functions were obtained from the exposure of the EBT3 gafchromic film with dose references of 0 to 10 Gy by using the calibration function of Ir-192 brachytherapy, LINAC 6 MV, Co-60 brachytherapy, and Co-60 teletherapy. The dose references of the treatment planning system (TPS) were 2 Gy, 3 Gy and 6 Gy. The experiment was conducted with three cylindrical applicators. R2 of the LINAC 6 MV, Ir-192 brachytherapy, Co-60 brachytherapy, and Co-60 teletherapy are about 0.9991, 0.9989, 0.9981 and 0.990 respectively. The use of the Co-60 teletherapy calibration function shows the greatest discrepancy. Measured dose values appear to be reduced at a greater distance from the center of the applicator to the phantom. The results of the calculation of the gamma index are smaller at a smaller tolerance. The minimum and maximum value of 74% and 98.4% respectively."
Depok: Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Sugiyantari
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2005
T39802
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Aditya Nurul Yasin
"Berdasarkan Vocabulary Of International Metrology (VIM), kalibrasi merupakan serangkaian kegiatan yang membentuk hubungan antara nilai yang ditunjukkan oleh instrumen (alat) ukur atau nilai observasi, dengan nilai yang sudah diketahui atau nilai aktual yang berkaitan dengan besaran yang diukur dalam kondisi tertentu. Salah satu metode yang digunakan untuk menaksir nilai aktual adalah metode classic.
Ekspansi Deret Taylor digunakan untuk menunjukkan bahwa taksiran nilai aktual pada metode classic merupakan taksiran yang asimtotik unbiased. László J. Naszódi melakukan modifikasi penaksir nilai aktual dari metode classic. Dengan Ekspansi Deret Taylor ditunjukkan bahwa taksiran tersebut merupakan taksiran yang asimtotik unbiased namun lebih efisien.
Based on the Vocabulary of International Metrology (VIM), calibration is a series of activities that forms the relationship between values indicated by the measurement instrument (tool) or the observation value, with a known value or actual value related to the quantity that is measured under certain conditions. One method that is used to estimate the actual value is the classic method. The Taylor series expansion is used to indicate that the estimated actual value on the classic method is an asymptotically unbiased estimate. László J. Naszódi modified the estimated actual value of the classic method. By the Taylor series expansion, it is shown that these estimates are asymptotically unbiased estimates, but more efficient. "
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2011
S843
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library
Muhammad Ferdianto
"Penelitian ini bertujuan untuk melakukan kalibrasi pressure transducer SKU23XXXX dengan menggunakan Arduino Uno sebagai suplai daya dan perekam data output pressure transducer yang kemudian dapat diaplikasikan pada boiler di industri tahu rumahan. Untuk mengetahui karakteristik dari pembacaan pressure transducer SKU23XXXX, diperlukan tahapan kalibrasi dengan melakukan determinasi zero-offset pada saat kondisi ambien (tekanan 0 barg) dan melakukan pengujian pembacaan tekanan dengan pengaplikasian tekanan di antara 0 sampai 5 barg dari dua buah pressure transducer SKU23XXXX menggunakan kalibrator berupa pressure gauge merk Schuh EN837-1 SC250.
Dari hasil pengujian, zero-offset dari pressure transducer SKU23XXXX sebesar 524,51 milivolt dengan standar deviasi sebesar 20,602 milivolt. Output dari kedua pressure transducer menghasilkan persamaan linear dengan gradien garis 328,39 milivolt per barg dan intersep pada titik nol sebesar 499,52 milivolt. Persamaan inilah yang kemudian dijadikan sebagai acuan untuk kalibrasi pressure transducer SKU23XXXX lainnya. Adapun besar kesalahan pressure transducer akibat histerisis sebesar 0,808% dan kesalahan akibat ketidaklinearan (non-linearity) sebesar 1,2%, dan kesalahan akibat non-repeatability sebesar 1,552%, sehingga diperoleh kesalahan muenyeluruh pembacaan tekanan pressure transducer SKU23XXXX sebesar 2,122%.
This research aims to calibrate SKU23XXXX pressure transducers using Arduino Uno as a pressure transducer power supply and output data recorder so then can be used on boilers in the home tofu industries. To determine the characteristics of the SKU23XXXX transducer pressure reading, it is necessary to calibration process by zero-offset determination at ambient conditions (0 barg pressure) and pressure reading calibration with applying pressure between 0 to 5 barg to two SKU23XXXX pressure transducers using Schuh EN837-1 SC250 pressure gauge as the calibrator.From the test results, the zero-offset of the SKU23XXXX pressure transducer is 524.51 millivolts with a standard deviation of 20.602 millivolts. The output of the pressure of the two transducers produced a linear gradient line of 328.39 millivolts per barg and intercept at zero at 499.52 millivolts. The pressure transducer error due to hysteresis is 0.808% and errors due to non-linearity are 1.2%, and error due to non-repeatability are 1,552%, so that the entire error of the SKU23XXXX pressure transducer are 2,122%."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library