Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 28575 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Examination of the hydrogen gas detection system. Examination of the hydrogen gas detection system in IEBE have been done. The hydrogen gas detection system in IEBE attached sensor to detect the existence of secretary hydrogen gas from system because leakage or imperfect its hydrogen combustion. Intention of examination is to know the temperature of around sensor and respon of indicator warning, evacuate and faiture...."
URANIA 14 (1-4) 2008 (1)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
URANIA 14 (1-4) 2008 (1)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Ade Irawan
"Dalam penelitian ini dilakukan beberapa metode pengukuran laju korosi dari suatu pipa penyalur dengan fluida gas didalamnya serta adanya gas CO2 dan H2S. Metode untuk mengamati laju korosi yang dilakukan yaitu dengan perbandingan laju korosi berdasarkan perhitungan dari corrosion probe terhadap laju korosi berdasarkan perhitungan kehilangan berat dari corrosion coupon, serta laju korosi yang dihitung menggunakan software corrosion modeling dengan menggunakan data dari analisa fluida. Corrosion probe yang digunakan adalah dari jenis tube loop dengan elemen carbon steel sementara itu coupon yang digunakan adalah material Carbon Steel C1018 mild steel. Metode analisa fluida gas terutama CO2 dan H2S digunakan untuk menghitung laju korosi dengan menggunakan software corrosion modeling. Metode intrusive (Coupon dan probe) yang digunakan dipasang pada pipa horizontal dengan posisi coupon dan probe tersebut di atas dari pipa tersebut (posisi jam 12). Coupon dan probe di biarkan selama beberapa hari lamanya (NACE RP0775)7] kemudian laju korosi dihitung berdasarkan kehilangan beratnya. Data dari Corrosion probe diambil dari data logger yang fungsinya sebagai penyimpan data selama probe tersebut terpasang di dalam sistem pipa penyalur. Data tersebut di unduh dan kemudian di hitung hingga mendapatkan laju korosinya. Pengambilan sample dari fluida gas yang mengalir didalamnya dilakukan untuk menghitung laju korosi dengan menggunakan metode software corrosion modeling. Kandugan gas terutama CO2 dan H2S yang merupakan bahan corrodent merupakan parameter yang akan menentukan tingkat laju korosinya. Masing-masing data yang diperoleh kemudian dianalisa dan dibandingkan dengan metode perghitungan laju korosi dari corrosion probe. Pada kondisi gas CO2 11 %V dan H2S 8 ppm menunjukkan trend yang berbeda dibandingkan laju korosi dari coupon dan corrosion modeling. Hal ini disebabkan peningkatan H2S dapat menyebabkan peningkatan difusi atom hydrogen pada elektroda probe yang akan mempengaruhi sensitivitas probe.

There are several methods is being used in this paper to calculate corrosion rate from gas transportation pipeline which has CO2 and H2S inside. These methods are to compare corrosion rate results based on calculation of weight loss by corrosion coupon, probe and corrosion modeling. Corrosion probe which is applied is tube loop type and carbon steel C1018 mild steel. Gas analysis such as CO2 and H2S are applied to calculation corrosion rate using corrosion modeling. Intrusive methods such as corrosion coupon and probe installed at 12 o'clock on horizontal pipeline. Coupon and probe exposed in several days, based on NACE RP 07757] then calculate corrosion rate based on weight loss before and after exposed. Data from corrosion probe downloaded from data logger and Corrosion rate calculated from software which is provided. Gas sampling analysis is applied to determine corrosion rate using corrosion modeling. CO2 and H2S as corrodent are parameters to determine corrosion rate. Data from coupon, probe and sampling are calculated to obtain corrosion rate, and then the results are compared to corrosion rate obtained from corrosion probe. Trending of corrosion rate obtained from corrosion probe is different from corrosion rate obtained from coupon and corrosion modeling when CO2 and H2S present 11%V and 8 ppm respectively. The difference of results due to increasingly of diffusivity hydrogen atomic into probe which affecting probe sensitivity."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
T35875
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Diah Hutami
"
Gas NH3 dan H2S adalali dua bentuk gas utama penyebab bau yang dilepaskan dalam penstiwa dekomposisi manui yang dilakukan oleh nukioba perombak protein Gas NH3 dan H2S ini selam berbau juga mempunyai tingkat toksisitas yang cukup tinggi sehingga dalam jumlah yang besai dapat mengganggu dan berbahaya bagi lingkungan Pembet lan balian bahan pengabsorpsi dan garam garam alkali tanah seperti Ca dan Mg sudah diketahui dapat mengmangi pelepasan gas NH3 dan H2S daii manur ayam Selain itu zat zat yang bei sifat desinfektan juga dapat dipakai untuk mengurangi pembentukan gas NH3 dan H2S Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaiuh pemberian kapur terhadap pelepasan gas NH3 dan H2S dari mama ayam Pelepasan gas NH3 dan H2S dipengaruhi oleh kadar air dan pH sehingga pada penelitian mi juga dipei lksakadai an danpH. Kadar gas NH3 dan H2S yang telah ditampung dalam penelitian ini diukur secara kolorimetri dengan alat spektrofotometer pada smar tampak Pengukuran kadar gas NH3 digunakan metode Nessler dan diukui pada nm Untuk pengukuran kadar gas H2S digunakan metode Bini Metilen dan diukur pada ^0 «m Dari hasil pengukuran kadar gas NH3 dan H2S ternyata bahwa kapur dapat menurunkan kadar pelepasan gas NH3 dan H2S Kapur lebih efektif dalam menurunkan kadar gas NH3 dibanding gas H2S Hasil pengukuran kadar air juga menunjukkan baliv a kapur dapat menurunkan kadar air dari manur sedangkan hasil pengukuran pH menunjukkan adanya dua pola perubahan nilai pH Pada hari ke 0 sampai hari ke 6 tingginya nilai pH berbanding terbalik dengan banyaknya kapur jang diberikan sedangkan setelah hari ke 6 tingginya mlai pH sebanding dengan banyaknya kapur yang diberikan Hasil uji analisis variansi 2 aiah keempat parameter yang diukur memberikan hasil yang menunjukkan beda nyata (P < 0 05) antara pemberian kapur dan kontrol dari nilai rata rata 3 pengulangan (triplo) Sehingga dapat disimpulkan bahwa pemberian kapur dapat menurunkan pelepasan gas NH3 dan gas H2S serta kadar air sedangkan pH dari manur meningkat"
1997
S29919
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Thomas Agus Bayu Prasetyo
"Rekayasa terhadap material zeolit alam Bayah untuk memperbaiki karakteristik material yang lebih baik dan seragam telah dilakukan dengan menambahkan FeCl3.6H2O dan proses perlakuan ultrasonik dengan variasi waktu untuk melihat perubahan yang terjadi pada zeolit. Karakterisasi dengan XRD memperlihatkan puncak baru difraksi, hasil konfirmasi dengan EDS menunjukkan perubahan elemen Fe sebesar 215.77%wt. Distribusi ukuran partikel dengan metode NIBS memperlihatkan hubungan antara waktu proses ultrasonik terhadap ukuran partikel, semakin lama proses ultrasonik akan berdampak pada ukuran partikel, selain itu pada pengujian BET juga memperlihatkan adanya perbaikan luas permukaan sebesar 30.80%, volume pori-pori 62.51% dan ukuran pori-pori 5.50%. Perlakuan ultrasonik terhadap zeolit juga memperlihatkan pergeseran bidang kristal (020) dan (200) pada intensitas difraksi tertinggi XRD. Spektrum infra merah zeolit yang di ultrasonik juga memperlihatkan munculnya puncak kedua hydroxil, peregangan O-H pada 3.800-3.400 cm-1 menunjukkan bahwa absorbsi ganda yang muncul sangat bermanfaat sebagai bahan baku absorbsi, hasil analisa setelah proses adsorbsi H2S juga memperlihatkan pergeseran puncak adsorbsi sinar infra merah dan munculnya ikatan S=O. Kinerja zeolit Bayah dengan penambahan FeCl3.6H2O dan perlakuan ultrasonik, memperlihatkan kenaikan adsorbsi gas H2S sebesar 70%wt sampai 117%wt lebih tinggi dibandingkan tanpa penambahan FeCl3.6H2O dan perlakuan ultrasonik. Kinerja adsorbsi gas H2S hasil riset zeolit Bayah juga menunjukkan kinerja adsorbsi maksimum 150%wt lebih tinggi dari produk komersial PURAFIL® PURACARB MEDIA.

Modification of Bayah natural zeolite to improve material characteristics and uniformly has been done by adding FeCl3.6H2O and ultrasonic treatment process with a time variation to see changes that occur in zeolites. XRD characterization showed a new diffraction peak, the confirmation results with EDS showed changes in Fe elements of 215.77% wt. Particle size distribution using the NIBS method shows the relationship between ultrasonic processing duration to particle size, the longer the ultrasonic process will have an impact on particle size. BET testing also shows an improvement in surface area of ​​30.80%, pore volume 62.51% and pore size 5.50%. The ultrasonic treatment of zeolite also shows a shift in the crystalline plane (020) and (200) at the highest diffraction intensity of XRD. Infrared spectrum in the ultrasonic process also shows the emergence of a second hydroxil peak, OH stretching at 3,800-3,400 cm-1 shows that the emerging double absorption is very useful as a raw material for absorption and the appearance of the S=O bond. Bayah zeolite performance with the addition of FeCl3.6H2O and ultrasonic treatment, showed an increase in H2S gas adsorption of 70% wt to 117% wt higher than without the addition of FeCl3.6H2O and ultrasonic treatment. The performance of H2S gas adsorption from the Bayah zeolite research also shows a maximum adsorption performance of 150% wt higher than the PURAFIL® PURACARB MEDIA commercial product."
Depok: Universitas Indonesia, 2019
D2641
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Devan Rizky Fadillah
"Penelitian ini melakukan studi pemanfaatan minyak biji kapuk randu termodifikasi belerang sebagai bahan aditif Extreme Pressure . Bahan baku adalah minyak biji kapuk randu yang di sulfurisasi menggunakan sinar UV dengan panjang sinar 254nm selama 20 jam. Belerang yang digunakan berupa gas H 2S. Minyak biji kapuk randu yang sudah di sulfurisasi diuji kandungan sulfur dan didapat 19875 ppm sulfur selama 20 jam sulfurisasi. Pengujian performa aditif adalah dengan cara uji 4-Ball dengan mencampurkan minyak dasar mineral dengan minyak yang sudah di sulfurisasi selama 20 jam. Parameter yang diuji adalah tingkat ketahanan keausan benda. Hasil uji keausan terbaik adalah pada formulasi minyak dasar mineral + minyak tersulfurisasi 20 jam 10% dengan meningkatkan performa sebesar 97% dari performa minyak dasar mineral. Data diambil pada kondisi operasi alat uji four ball berupa beban/beban 62kg, kecepatan putar 1150 rpm, dan waktu pengujian selama 2 jam.

This research conducted a study on the use of sulfur-modified kapok seed oil as an Extreme Pressure additive. The raw material is kapok seed oil which is sulfurized using UV light with a light length of 254nm for 20 hours. The sulfur used is H 2S gas. Kapok seed oil that had been sulfurized was tested for sulfur content and obtained 19875 ppm sulfur during 20 hours of sulfurization. Testing the performance of additives is by means of a 4-Ball test by mixing mineral base oil with oil that has been sulfurized for 20 hours. The parameter tested is the level of wear resistance of the object. The best wear test results were in the formulation of mineral base oil + 20 hours 10% sulfurized oil with a performance increase of 97% compared to the performance of mineral base oil. Data was taken under the operating conditions of the four ball test equipment in the form of a load of 62 kg, rotational speed of 1150 rpm, and testing time of 2 hours."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M. Yudi Masduky Sholihin
Depok: Universitas Indonesia, 2002
T39986
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1993
S35988
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 2005
TA571
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>