Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 68591 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
cover
cover
cover
"ABSTRAK Telah dilakukan sintesis senyawa magnetik BaO.6(Fe2O3) dengan bahan dasar limbah baja yang disebut mill scale dan Barium Sulfat, BaSO4. Senyawa BaSO4 terlebih dahulu dikonversi menjadi BaCO3 melalui reaksi padat (solid state reaction) dengan serbuk KOH kering di dalam alat pembuat serbuk ball mill dengan waktu milling divariasikan 15 - 300 menit. Serbuk hasil milling direaksikan dengan gas CO?2 yang dialiri selama 0-60 menit. Evaluasi senyawa dengan XRD menunjukkan bahwa senyawa baru BaCO3 berhasil terbentuk dengan fraksi berat meningkat progresif dengan bertambahnya waktu alir gas CO2. Fraksi berat BaCO3 yang berhasil diperoleh dari sintesis dengan cara ini bisa mencapai 72%. Senyawa magnetik BaO.6(Fe2O3) berhasil dibuat dengan mereaksikan senyawa BaCO3 dan mill scale yang dioksidasi menjadi Fe2O3, setelah proses sinter pada suhu 1100 oC selama 14 jam. Berdasarkan evaluasi XRD terhadap material pasca sinter menunjukkan bahwa dalam metarial terdapat senyawa BaO.6(Fe2O3) sebanyak 90.33% berat sedangkan 9.67% masih terdiri dari BaSO4. Telah pula berhasil dibuat sampel magnet dengan menggunakan material hasil sintesis dengan nilai remanen terukur sebesar 0.36 kG. Masih lebih kecil dibandingkan nilai remanen yang ada di pasaran yaitu 1 kG. Kata kunci: ball mill; barium heksaferit; barite; sintering."
[Universitas Indonesia, ], 2003
S30169
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ritasari Yuliawati
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2004
T39753
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Oktinsyah Zeriyat Ahda
"Material magnet NdFeB banyak diketahui sebagai magnet permanen yang memiliki sifat magnetik yang superior ditandai dengan tingginya nilai saturasi magnetik dari bahan magnet tersebut. Namun pada bahan NdFeB memiliki nilai koersivitas yang dapat dipengaruhi fasa dari bahan, sehingga material NdFeB berpotensi digunakan sebagai material penyerap gelombang radar jika nilai koersivitas nya sekecil mungkin. Pada penelitian ini dibuat material Nd15-xFe77+xB8 (X= 0, 2 dan 5) dengan perbedaan waktu milling pada material selama 1, 3, 5 jam dan pemberian perlakuan panas terkontrol agar terjadi oksidasi parsial. Pasca pemberian perlakuan panas terkontrol, diperoleh hasil bahwa material Nd15-xFe77+xB8 dengan nilai x = 0, 2 dan 5 memiliki fasa campuran antara fasa magnetik Nd2Fe14B dan -Fe. , pada bahan yang telah diberikan perlakuan panas mengalami dekomposisi ditandai pada hasil XRD terdapat banyak unsur besi. Fasa tersebut sangat berpengaruh pada daya absorbsi bahan, untuk bahan sebelum diberi perlakuan panas akan menyerap gelombang radar sangat baik dengan nilai reflection loss maksimum sebesar 25,10 dB yaitu 94,44% gelombang radar diserap oleh bahan sedangkan pada bahan yang telah mengalami perlakuan panas menyerap gelombang radar sebesar 12,60 dB atau 76,56% gelombang radar diserap oleh bahan. Selain pada fasa semakin lama waktu milling membuat daya serap menjadi semakin baik. Maka dapat disimpulkan bahwa material NdFeB memiliki potensi untuk menjadi material penyerap gelombang radar.

NdFeB magnetic material is widely known as a permanent magnet which has superior magnetic properties characterized by the high magnetic saturation value. However, NdFeB material has a coercivity value that can be influenced by phase of the material, so that NdFeB material has the potential to be used as a radar wave absorbing material if the coercivity value is as small as possible. In this study, the material Nd15-xFe77+xB8 (X= 0, 2 and 5) was made with a difference in milling time of 1, 3, 5 hours and controlled heat treatment to allow partial oxidation to occur. After giving controlled heat treatment, it was found that the material Nd15-xFe77+xB8 with values of x = 0, 2 and 5 had a mixed phase between the magnetic phase of Nd2Fe14B and α-Fe. , the material that has been given heat treatment experience decomposition marked on the XRD results there are lots of iron elements. This phase greatly affects the absorption of the material, for the material before being heat treated it will absorb radar waves very well with a maximum reflection loss value of 25.10 dB, which is 94.44% of the radar waves are absorbed by the material, while the material that has undergone heat treatment absorbs 12.60 dB or 76.56% of radar waves are absorbed by the material. In addition to the phase, the longer the milling time makes the absorption better. So it can be concluded that the NdFeB material has the potential to become a radar wave absorbing material."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Erfan Handoko
"Berdasarkan perkembangan penelitian magnet permanen dalam 100 tahun terakhir penelitian terfokus pada penemuan komposisi baru dalam material magnet sampai akhir abad 20 ketika fasa magnetik Nd2Fe14B ditemukan dan tidak ada lagi penemuan fasa magnetik baru setelahnya. Pada kenyataannya arah pengembangan penelitian bahan magnet lebih telah berubah dan terfokus pada rekayasa struktur dari material magnetik yang pernah dikembangkan sebelumnya kepada nanomaterials.
Dalam penelitian ini telah diteliti material magnetik sistem komposit Nd2Fe14B/Fe3Si yang disiapkan melalui metode mechanical alloying. Diawali dengan pembentukan paduan Nd-Fe-B komposisi stoikiometri melalui peleburan arc dalam lingkungan yang bebas oksida. Paduan Nd-Fe-B tahan oksidasi hanya dapat diperoleh melalui peleburan dan sistem dengan pencetakan dengan laju yang cepat. Validasi tahapa-tahapan pembuatan magnet sinter Nd-Fe-B telah diperoleh melalui pembuatan magnet sinter komposisi Nd15Fe77B8 (at %) yang telah terbukti memiliki memiliki sifat-sifat kemagnetan yang optimal. Penggabungan antara fasa magnetik Nd2Fe14B dan Fe3Si dalam sistem komposit dilakukan untuk menghasilkan magnet permanen Nd-Fe-B dengan sifat-sifat yang unggul. Hal ini diperoleh melalui pemanfaatan interaksi pertukaran antara fasa magnet permanen Nd2Fe14B yang memiliki magnetisasi total 1,6 T dan fasa magnet tidak permanen Fe3Si yang memiliki magnetisasi total 2 T.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa magnet komposit sistem Nd2Fe14B/Fe3Si terbentuk dengan baik namun struktur material belum dapat dikontrol dengan baik ditandai dengan masih rendahnya nilai koesivitas dan remanen. Interaksi pertukaran antar fasa-fasa magnetik hanya dapat diperoleh bila ukuran kristal fasa-fasa magnetik dalam sistem komposit masuk dalam ukuran skala nanometer."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2011
D1879
UI - Disertasi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Siahaan, Mabe
"Telah dilakukan preparasi, kajian dan pengatnatan struktur mikro sampel magnet hibrid SmCO5 - Nd12Fe82B6 setelah melalui proses preparasi teknik metalurgi serbuk. Material hibrid yang dibuat berturut-turut memiliki komposisi stoikiometri yaitu paduan serbuk (Sm,Pr)Co5 (at.%) dan paduan ingot Nd12Fe82B6 (at.%). Unsur Dy disubsitusi kedalam Nd-Fe-B sehingga terbentuk paduan fasa Nd12-xDyx, Fe82B6 (at.%) dengan x = 0, 1, 2, 3, 6 dan 9. Selanjutnya, paduan ingot tersebut diproses mil sehingga dihasilkan serbuk halus (Nd,Dy)-Fe-B dengan ukuran partikel 20-40 pm. Kedua serbuk (Sm-Co dan Nd-Fe-B) dicampur dengan perbandingan berat (80+y);(20-y) (wt%} dengan y = 0, 5, 10 dan 15 dan sebagian campuran tersebut dimil dengan waktu yang bervariasi. Serbuk material tersebut dipadatkan melalui pemadaian satu arab dalam cetakan berbentuk silinder sehingga menghasilkan padatan muda. Sampel yang sangat padat dihasilkan setelah menjalani siklus perlakuan panas.
Telah dihasilkan struktur mikro material hibrid yang terdiri dari fasa hibrid (Pr,Nd,Sm,Dy)2(Fe,Co)14B, (Pr,Nd,Sm,Dy)Co5 setelah tahapan sinter pada temperatur 1150 °C dan anil pada temperatur 850 °C selama 5½ jam dan diikuti pendinginan cepat kedalam air. Juga telah diamati bahwa ?fasa bingkai? mempunyai tipe 1-5 dan 2-14-1 disamping fasa utama 2-14-1 dan 1-5 dalam material hibrid seperti ditunjukkan oleh SEM-EDS, XRF dan XRD. Struktur mikro tersebut sepertinya berpenampilan ?unik? karena berbeda dengan struktur mikro material magnet konvensional yang berbasiskan Nd-Fe-B atau Sm-Co. Studi dengan SQUID juga dilakukan untuk mengevaluasi sifat magnetik meskipun histerisis loop yang dihasilkan hanya terdapat pada kwadran pertama. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa hibridisasi dua fasa magnetik permanen yang berbeda telah memberikan informasi baru yaitu telah dihasilkannya struktur mikro yang ?unik? walaupun fasa-fasa magnetik 1-5 dan 2-14-1 masih tetap dipertahankan sebagai fasa-fasa utama dalam material material hibrid.

The preparation, investigation and observation of microstructure of the SmCo5 - Nd12Fe82B6 hybride magnetics sample which after preparation processing by powder metallurgy technique have been done. Hybride materials were made of stoichiometry (Sm,Pr)Co5 (at%) and Nd12Fe82B6 (at.%) compositions respectively in form of powders and lumps. The element of Dy was substituted into Nd-Fe-B to produces Nd12-x Dyx, Fe82B6 (at%) alloys with x = 0, 1, 2, 3, 6 and 9. The alloys were further ball milled to produce fine powders of (Nd,Dy)-Fe-B in the size range of 20-40 μm. Both kinds of powders (Sm-Co and Nd-Fe-B base) were then mixed with ratio (80+y):(20-y) in weight for y = 0, 5, 10 and 15 and successively milled with various milling times. The powder materials were compacted in a silindrieal die and pressed in one direction leads to green compacts. Fully dense compacting samples were obtained after the application of designed heat treatments.
It was found that microstructure for hybrid materials consisted of (Pr,Nd,Sm;Dy)2(Fe,Co)14B, (Pr,Nd,Sm,Dy)Co5 obtained after a sintering step at temperature 1150 °C and annealed ata temperature of 850 °C for 5½ hours and followed by quenching into water. It was also observed that a ?frame phase? of 1-5 and 2-14-1 types in addition to the main phase of 2-14-1 and l-5 in hybride materials as shown by SEM-EDS, XRF and XRD. This kind of microstructure is assumed unique because different with conventional microstructure of sintered Nd-Fe-B or Sm-Co based materials. The study also employed SQUID to evaluate the magnetic properties despite only first quadrant of the hysteresis loop which available. The conclusion of the current study is that hybridization of two different hard magnetic phases have given new information in that it has produced ?unique? microstructures while the magnetic phases of 1-5 and 2-14-1 still remain as tl1e main phases in hybride materials."
Depok: Universitas Indonesia, 2006
D1225
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>