Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 171320 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Universitas Indonesia, 2003
S28690
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ulung Gondo Kusumo
"Penelitian ini membahas pembentukan besi dari Mill scale secara efesien. Millscale yang terdiri atas 3 jenis fasa dioksidasi dahulu menjadi fasa tunggal hematite. Kemudian hematite dicampur dengan karbon dengan perbandingan berat 1:1 setelah itu dipanaskan menggunakan laju pemanasan 10ºC/menit untuk mencari temperatur efesien untuk proses reduksi oksida besi. Setelah diperoleh temperatur efesien laju pemanasan menuju dan lama pada temperatur efesien divariasikan untuk mendapatkan laju pemanasan yang efesien. Setelah didapatkan temperatur, laju dan lama pemanasan efesien dicari berat carbon minimum untuk proses reduksi. Efektivitas dari proses reduksi berusaha ditingkatkan menggunakan high energy ball mill.
Disimpulkan proses reduksi paling efesien menggunakan laju pemanasan 20ºC/menit hingga temperatur 1000ºC dimana temperatur tersebut ditahan selama 1 jam. Sedangkan perbandingan karbon dengan hematite yang paling baik adalah 1:1 lebih besar dari hasil yang diperoleh berdasarkan perhitungan. Sedangkan proses ball mill terbukti mampu meningkatkan efektivitas proses reduksi di udara bebas.

This research discusses how to make iron from mill scale efficiently. Mill scale which is comprised of three phase is oxidized into a single phase hematite. After that hematite is mixed with carbon with a ratio of 1:1 and then heated with a 10K/menit heating rate to find the efficient temperature for an iron oxide reduction process. After obtaining the efficient temperature the heating rate and time of heating is varied for the efficient temperature this is to obtain the efficient heating rate. After obtaining the efficient temperature, heating rate and time of heating the minimum weight of carbon for the reduction process is searched. The effectivity of the reduction process is increased using high energy ball mill.
The conclusion is that the most efficient process of reduction is using a 20 C/menit heating rate up to 1000ºC where it is held for 1 hour. While the weight ratio between hematite and carbon is 1:1 bigger than the calculated result. And the ball mill process is proven to have increased the effectivity of the reduction process on free air.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2006
S29017
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
cover
Rudi Hidayat
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2002
T40005
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arief Firdaus
"Penelitian ini membahas tentang berapa laju pembentukan dan energi aktivasi barium heksaferrite. Telah dilakukan eksperimen pada barium hexaferrite dengan suhu 900℃, 1100℃, dan 1200℃ masing-masing selama 1, 3, 5, 7, dan 10 jam. Diperoleh hasil bahwa pada suhu 900℃ laju pembentukan adalah 6,69x10-4/menit, pada suhu 1100℃ adalah 3,02x10-4 dan suhu 1200oC adalah 1,23x10-4/menit dengan n-1. Sedangkan energi aktivasi barium hexaferrite adalah 83,91 Kj/mol.

This research study about how much accelerating hexaferrite barium activation energy and forming. Have been done by experiment at hexaferrite barium with temperature 900℃, 1100℃, and 1200℃ each during 1, 3, 5, 7, and 10 hour. Obtained by result of that at temperature 900℃ accelerating forming is 6, 69x10-4 / minute, at temperature 1100℃ is 3, 02x10-4 and temperature 1200oC is 1, 23x10-4 / minute with n-1. While activation energy of hexaferrite barium is 83, 91 Kj / mole.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2005
S28936
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Cahya Eka Darmayanti
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2004
T40045
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Haryani Savitri
"Penelitian tanaman caujpuran dengan mengguna]can kombinasi
antara tomat dan kacang hijau dilakulcan di Kebun Percobaan
Lernbaga Biologi Nasiona1-LIPI, Kecamatan Cibinong Bogor.
Dalarnpenelitian ml jenis, jumlah individuserta nilal indeks
keanekaragaman serangga yang hadir pada pertanaman campuran
dibandingkan dengan pertanaman tunggalnya (petak murni).
I-1asilnya menunjukkan bahwa jurnlah jenis serangga hama
yang hadir pada petak murni kacang hijau ada 18 jenisdan
pada petak murni tomat ada 9 jenis, sedangkan pada petak
campuran dijurnpai 11 jenis. Dari sejurnlah jenis serangga
tersebut, yang terrnasuk jenis serangga pemarasit dan pemangsa
pada petak murni kacang hijau ada 2, pada petak murni tomat
ada 1 dan pada petak campuran ada 5 jenis. Nilai indeks
keanekaragaman serángga di petak murni berkisar antara 0 - 3,2
dan di petak campuran berkisar antara 0 - 2,4
Dari hasil penelitian mi diperoleh kesirnpulan bahwa
kombinasi tanaman tomat sebagai tanaman campuran dengankacang
hijau dapat mengurangi kehadiran serangga harna pada kacang
hijau. Tampaknya adanya tanaman campuran mernpengaruhi
tanggapan serangga hama terhadap sumber pakannya. Se1ain.
itu, komposisi jenis serangga yang hadir makin meningicat
dengan meningkatnya umur tanaman."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Indonesia, 1987
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Permana Galih Jatnika
"Limbah elektronik dapat didefinisikan sebagai bagian atau secara keseluruhan dari peralatan listrik atau elektronik apa pun yang dibuang oleh pengguna akhir sebagai limbah, serta sampah dari tahap produksi dan restorasi. Semakin berkembangnya teknologi, penggunaan barang elektronik ikut bertambah karena akan selalu ada produk baru dari waktu ke waktu. Hal ini diikuti dengan pertambahan limbah elektronik. Dengan banyaknya jumlah limbah elektronik tersebut maka diperlukan pengelolaan limbah yang optimal. Salah satu solusi untuk memanfaatkan limbah elektronik adalah pemanfaatan limbah PCB yang digunakan sebagai material untuk aplikasi termal di industri. Pada penelitian ini, dilakukan pembuatan partikel dengan bahan PCB menggunakan proses shaker mill (high energy milling) dengan metode dry milling. Dilakukan variasi waktu untuk menganalisis pengaruh waktu milling terhadap ukuran partikel PCB dan perilaku partikel saat proses milling selama 1, 2, dan 3 jam. Setelah milling dilakukan pengujian ukuran dan distribusi partikel menggunakan Particle Size Analyzer, hasil ukuran partikel terkecil yang didapat adalah 535,8 d.nm dengan polydispersity index 0,4966 menggunakan waktu milling selama 3 jam.

E-waste can be defined as part or all of any electrical or electronic equipment discarded by end users as waste, as well as waste from the production and recovery stages. As technology develops, the use of electronic items also increases because there will always be new products from time to time. This is followed by the addition of electronic waste. With so much electronic waste, optimal waste management is needed. One solution for utilizing electronic waste is the use of PCB waste which is used as material for thermal applications in industry. In this research, particles were made using PCB material using a shaker mill (high energy milling) process using the dry milling method. Time variations were carried out to analyze the effect of milling time on PCB particle size and particle behavior during the milling process for 1, 2, and 3 hours. After milling, particle size and distribution testing was carried out using a Particle Size Analyzer, the smallest particle size results obtained were 535.8 d.nm with a polydispersity index of 0.4966 using a milling time of 3 hours.

"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andi Muhammad Athallah
"Printed Circuit Board (PCB) merupakan suatu board atau papan yang mengkoneksikan komponen-komponen elektronik secara konduktif. PCB telah menjadi salah satu penyumbang terbesar sampah elektronik yang berada hampir di seluruh benda elektronik seperti telfon genggam, televisi, komputer, dan sebagainya. Salah satu metode daur ulang yang dapat dipakai untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah dengan metode mechanical milling. Pada penelitian ini akan dibahas mengenai pengaruh variasi waktu dan proses pirolisis pada wet milling menggunakan Process Control Agent (PCA) berupa ethanol terhadap evolusi ukuran partikel dari limbah printed circuit board. Penelitian ini menggunakan variasi waktu wet milling 1 jam, 2 jam, dan 3 jam dengan rasio 3:1 pada kecepatan osilasi sebesar 700 hertz. Hasil milling kemudian dianalisis menggunakan SEM-EDS dan PSA. Kesimpulan yang didapatkan pada studi ini adalah waktu milling yang lebih lama akan menghasilkan partikel yang lebih kecil. Selain itu, proses pirolisis yang dilakukan memberikan kontribusi terhadap proses milling akibat terjadinya dekomposisi pada partikel PCB yang memudahkan penghancuran partikel menjadi lebih kecil.

Print Circuit Board (PCB) is a board that connects electronic components conductively. PCBs have become one of the biggest contributors of electronic waste which are found in almost all electronic objects such as mobile phones, televisions, and computers. One recycling method that can be used to overcome this problem is through Mechanical Milling method. These research will discuss about the effect of time variations and the pyrolysis process in wet milling using ethanol as the Process Control Agent (PCA) on the particle size evolution of printed circuit board waste. This research uses variations in wet milling time of 1 hour, 2 hours and 3 hours with a ratio of 3:1 at an oscillation speed of 700 hertz. The milling results were then analyzed using SEM-EDS and PSA. The conclusion obtained in this research is that a longer milling time will produce smaller particles. Apart from that, the pyrolysis process contributes to the milling process due to decomposition of the PCB particles which makes it easier to fracture the particles into smaller ones."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>