Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 111641 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Universitas Indonesia, 2000
S28615
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wahyudi
"Satelit dan sistem radio frekuensi (RF) merupakan komponen yang penting dalam komunikasi. RF MEMS merupakan on-chip components dimana di dalamnya terdapat rangkaian RF filter dan voltage controlled oscillators (VCO?s). Dengan terintegrasi beberapa komponen-komponen tersebut akan menyebabkan meningkatnya kemampuan, yaitu dengan berkurangnya signal delay time dan noise. Meskipun demikian masih terdapat beberapa komponen seperti band select, channel select dan tuning element dari VCO masih harus terletak diluar chip.
Salah satu teknik yang dapat diaplikasikan untuk mengintegrasikan komponen-komponen tersebut adalah dengan menggunakan aktuator. Aktuator merupakan salah satu divais terpenting dalam mikrosistem untuk melakukan fungsi mekanik. Aktuator berfungsi untuk mengubah energi input (biasanya berupa energi listrik) menjadi energi mekanik.
Riset ini bertujuan untuk mendisain sebuah aktuator termal dengan dua lengan panas yang dipergunakan dalam pengontrolan variasi kapasitor pada VCO. Pengujian sifat elektrotermal dari aktuator dilakukan untuk mendapatkan distribusi temperatur pada masing-masing lengan panas, sedangkan pada pengujian sifat mekanik aktuator akan didapatkan besarnya simpangan aktuator fungsi tegangan. Dari data simpangan yang telah diperoleh selanjutnya dapat ditentukan range kapasitas kapasitor dimana range kapasitor yang memungkinkan dapat dibuat untuk disain adalah antara 2,213 nF sampai 13,112 pF.

Satellite and radio frequency system are the most important component in communication. RF MEMS is on-chip component which has RF filter and voltage control oscillators on it. Integrating several components to be a device could up grading a system with minimalizing delay time and noise. Nonetheless, there is still several components which aren?t on-board component, example: and select, channel select, and tuning element.
One of the applicable techniques to integrating thus component is by using the actuator. Actuator is one of the most important devices in Microsystems to do mechanical function. It converts electrical energy into mechanical energy.
The aim of this research is designing a thermal actuator with the two-hot-arm. It is used for controlling capacitor variation on VCO. Electro thermal from the actuator testing will be yield the temperature distribution value on each arm. The testing mechanical actuator will be yield deflection with respect to the input voltage. From these data, the range of capacitancy capacitor will be known. Posibility of fhe range the capacitancy made between 2.213 nF to 13.112 pF. iv "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
T25051
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Johansah Liman
"ABSTRAK
Logika fuzzy diterapkan pada pengendali VCO akan memberikan kemudahan dan keunggulan bila dibandingkan dengan kendali konvensional. Pada Tesis ini diterapkan pengendali logika fuzzy pada pengendalian proses frekuensi. Pengendali logika fuzzy menggunakan metode implikasi dan defuzzikasi dari Yager. Implikasi Yager menerapkan operator logika dari Zadeh, Fungsi implikasi Yager mendefinisikan relasi himpunan fuzzy .
Algoritma pengendali logika fuzzy diterjemahkan kedalam program komputer menggunakan teknik programming pascal untuk prosedur pembacaan dan pengiriman data.
Perangkat keras dibuat sebagai rangkaian pengendalian proses frekueensi yang terdiri dari rangkaian konversi V/F dan FR'.
Tujuan pengendalian proses frekuensi adalah mempertahankan frekuensi keluaran yang diinginkan agar tetap pada berbagai kondisi, walaupun terdapat ganguan yang masuk ke proses.
"
1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ina Mutia
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2005
TA698
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Aldi Burhanhamali
"ABSTRAK
Internet dan komunikasi antar jaringan yang saat ini telah menjadi kebutuhan bagi banyak orang. Salah satu bentuk serangan keamanan komputer adalah malware. Malware (Malicious Software), merupakan perangkat lunak yang dibuat untuk atau dengan maksud dan tujuan merugikan orang lain. Malware Analysis Metode Dinamis merupakan analisis yang dilakukan terhadap malware untuk mengetahui maksud dari fungsionalitas dari suatu malware, mengetahui jenis malware, mengetahui bagaimana malware dapat tersebar, apa saja yang dapat diinfeksi oleh malware dengan mempersiapkan lingkungan khusus untuk eksekusi. Berdasarkan Threat Severity Assesstment oleh Symantec Parameter menentukan tingkat ancaman adalah sejauh mana malware berada di dunia (in-the-wild), kerusakan yang malware sebabkan jika ditemukan, dan bagaimana malware bisa menyebar di sistem. Sampel malware yang dieksekusi di dalam sistem sebanyak 17 sampel secara bergantian. Dua lingkungan virtual dibuat untuk membandingkan proses injeksinya pada sistem dengan koneksi internet dan tanpa internet. Perangkat lunak yang digunakan untuk memonitor malware adalah Regshot, Process Monitor, Autoruns, Process Explorer, TCPView, Capture BAT, Wireshark dan FakeDNS. Windows 10 mampu mengenali seluruh sampel sebagai program berbahaya. Namun hanya enam (35%) sampel yang saat berjalan mampu dihentikan Windows Defender. Lima (29%) sampel membutuhkan koneksi internet agar fungsi malware berjalan sesuai dengan jenisnya. Dari 17 sampel yang dieksekusi hanya menghasilkan 3 tingkat kategori ancaman. Enam (35%) sampel berada pada tingkat ancaman Menengah. Tiga (12%) sampel diidentifikasi sebagai kategori ancaman Rendah dan 53% lainnya dikategorikan sebagai Sangat Rendah.

ABSTRACT
Internet and communication between networks today, has become a necessity for many people and can also threaten other people's personal or company data at the same time. Malware Malicious Software is a software created with the purpose and intent of harming others. Dynamic Malware Analysis Method is an analysis of the malware determine the intent of the functionality of the malware, knowing the type of malware, how malware spreads, anything that can be infected, by preparing special environment for execution. Based on Threat Severity Assessment by Symantec, the parameter that determines the threat level is the wild which measures to the extent in which virus is already spreading among computers, the damage which measures the amount of damage that a given infection could inflict and the distribution which measures how quickly a program spreads itself. Samples of malware that was executed are 17 samples. Two virtualization was created to compare the process on the system with an internet and without an internet. The monitoring software is Regshot, Process Monitor, Autoruns, Process Explorer, TCPView, Capture BAT, Wireshark and fakeDNS. Windows 10 recognized all samples as malware. However, six (35%) samples were terminated by Windows Defender after malware execution. Five (29%) samples require an internet in order to perform the function as the malware type. From all samples that were executed, the result has three levels of The Threat level categories. Six (35%) samples are at Moderate Level. Three (12%) samples as Low Threat and another 53% are categorized as Very Low;;"
2016
S65663
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fajrillah
Bogor: Ghalia Indonesia, 2011
005.2 FAJ s (1);005.2 FAJ s (2);005.2 FAJ s (2)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Indra Vivaldi
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2000
S28589
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Asep Sunandar
"Green computing adalah perilaku menggunakan sumber daya komputasi secara efisien yang dilakukan dengan cara memaksimalkan efisiensi energi, memperpanjang masa pakai perangkat keras, meminimalkan penggunaan kertas, dan beberapa hal teknis lainnya. Skripsi ini mengimplementasikan konsep green computing dengan cara menghemat konsumsi sumber daya pada prosesor pada perangkat keras dengan menggunakan metode Undervolt demi menghemat penggunaan baterai, umur kipas, dan memperkecil kerusakan Laptop akibat overheat. Undervolt merupakan proses mengurangi voltase berlebih yang masuk ke CPU dengan menggunakan software ataupun melalui BIOS pada komputer. Undervolt tidak mempengaruhi performa secara signifikan, karena yang mempengaruhi performa adalah overclocking dan underclocking. Berdasarkan hasil penelitian yang mengimplementasikan metode undervolt ini. Sistem operasi Windows memiliki effisiensi energi sebesar 6.37% sedangkan sistem operasi Ubuntu sebesar 3.29%.

Green computing is behavior to use resources computation in which conducted by ways of maximizing efficient energy efficiency, hardware, extending the use minimize the use of paper, and some other technical issues. This thesis implement the concept of green computing by means of save consumption resources at processor on hardware by using the method undervolt for save the use of batteries, a fan, age and minimize damage laptop due to overheat. Undervolt is process of reducing voltages excess that empties into the cpu by the use of software or via bios on a computer. Undervolt significantly, not affecting the performances because that affects its performance is overclocking and underclocking. Based on the results of research implement methods undervolt this. An operating system, windows having effisiensi energy 6.37 % while operating system ubuntu of 3.29 %."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S1968
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sutariyono
"Surfaktan Fatty Alcohol Sulphate (FAS) merupakan salah satu surfaktan oleokimia yang mulai banyak diproduksi guna menyikapi kelemahan surfaktan petrokimia dalam hal kemampuannya untuk terdegradasi secara biologis dan keterbatasan bahan baku pembuatan. Pada penelitian ini dilakukan pembuatan surfaktan FAS melalui proses hidrogenasi VCO menggunakan katalis nikel dengan kondisi tekanan yang atmosferik untuk memperoleh fatty alcohol.
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh beberapa variabel pada reaksi hidrogenasi yang dilakukan yaitu suhu (160°C, 190°C, 220°C, 250°C, 280°C), persen berat katalis nikel (20%, 25%, 30%, 35%, 40%) dan laju alir gas H2 (0,5 mL/s, 1 mL/s, 2 mL/s, 3 mL/s, 4 mL/s).
Pada penelitian ini, diperoleh kemampuan surfaktan yang paling optimal yaitu dengan menggunakan produk hasil hidrogenasi pada suhu reaksi 280°C, katalis nikel sebanyak 30% dan laju alir gas H2 sebesar 2 mL/s berdasarkan kecenderungan data yang diperoleh dari surfaktan menggunakan produk hidrogenasi pada suhu reaksi 280°C, katalis nikel sebanyak 30% dan laju alir gas H2 sebesar 1 mL/s dan 4 mL/s.

Fatty Alcohol Sulphate (FAS) surfactant is one of oleochemical surfactant that have been produce to bridging over the petrochemical surfactant's weakness at unbiodegradable and the limitation of it raw materials. On this study, FAS surfactant is synthesize by VCO hydrogenation reaction using Nickel catalyst in atmosferical condition to produce fatty alcohol.
The aim of this study is to look the influence of some variables on hydrogenation reaction, such as temperature (160°C, 190°C, 220°C, 250°C, 280°C), %wt of catalyst (20%, 25%, 30%, 35%, 40%), and H2 flow at reaction (0,5 mL/s, 1 mL/s, 2 mL/s, 3 mL/s, 4 mL/s).
The results have showed that the optimum surfactant is reaction at condition 250°C using 30% Ni catalyst and H2 flow is 2 mL/s using an approachment from the result in hydrogenation reaction at condition 250°C using 30% Ni catalyst and H2 flow is 1 mL/s and 4 mL/s.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S51775
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>