Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 97381 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
cover
Universitas Indonesia, 1996
S28376
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Felicia Dwi Wulandari
"Latar belakang: Air tanah merupakan satu-satunya sumber air bersih di Kelurahan Kukusan, Beji, Depok.Sampel air baku diambil dari sumur sebuah rumah kos di daerah Kukusan yang memiliki kadar besi dan mangan yang melewati standar baku air bersih yang ditetapkan Permenkes No.492/Menkes/Per/IV/2010. Penelitian dilakukan dengan biosand filter untuk penyisihan besi dan mangan secara biologis dengan bantuan bakteri pengoksidasi besi dan mangan.
Tujuan: Penelitian bertujuan untuk mengetahui efisiensi penyisihan besi dan mangan serta mengetahui pengaruh waktu tinggal, pH, dan suhu terhadap kinerja biosand filter.
Bahan dan metode: Penelitian dilakukan dengan biosand filter skala pilot plant berbentuk silinder berdiameter 20 cm yang terbuat dari bahan akrilik. Media pasir yang digunakan berdiameter 0,595 - 1,19 mm (d10 = 0,425 mm; UC 1,6) dengan ketebalan 50 cm. Penelitian dilakukan tanpa aerasi dan menggunakan waktu tinggal 24 jam.
Hasil: Dalam 40 hari penelitian, penyisihan besi dan mangan masing-masing mencapai 77,67% dan 25%. Penyisihan mangan belum mencapai steady state sehingga perlu dilakukan penelitian lanjutan terhadap penyisihan mangan.

Background: Ground water is tlie only water resource for Kelurahan Kukusan, Beji, Depok. Water samples collected from a board house’s well in Kukusan had relatively higher iron (Fe) and manganese (Mn) than the permissible limits specified in Permenkes No.492/Menkes/Per/IV/2010. The study was conducted with biosand filters for biological removal of iron and manganese with the help of iron and manganese oxidizing bacteria.
Objective: The study aims to determine the removal efficiency of iron and manganese as well as determine the effect of residence time, pH, and temperature on the performance of biosand filters.
Materials and methods: The study was conducted at the cylindrical pilot plant scale biosand filter with 20 cm in diameter made of acrylic material. Medium sand used is from 0.595 to 1.19 mm in diameter (d10 = 0.425 mm; UC 1.6) with a thickness of 50 cm. The study was conducted without aeration and the use of 24-hour residence time.
Results: In the 40 days of study, the removal of iron and manganese respectively reached 77.67% and 25%. The removal of manganese has not reached steady state so that further research needs to be done against the removal of manganese.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S53120
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
cover
Yenny Silvia
"ABSTRACT
Sistem budidaya perikanan intensif menimbulkan masalah pada air yakni tingginya kadar sekresi amonia-nitrogen. Sponge-bed Trickling Filter sebagai salah satu teknologi RAS diharapkan mampu mengelola air hingga dapat menurunkan konsentrasi TAN sesuai dengan nilai ambang batas yang aman untuk ikan. Penelitian dilakukan pada skala laboratorium dengan menggunakan reaktor trickling filter bermedia spons berukuran 13 13 28 cm3. Ketinggian trickling filter 40 cm dan kecepatan aliran 3L/menit. Influen yang digunakan merupakan air limbah sintetis dari kualitas air perikanan budidaya Osphronemus goramy dengan berat rata-rata 0,013 gr yang berasal dari penambahan larutan amonia dengan variasi beban 0,4, 0,6, dan 0,8 mg TAN/L. Selama 7 kali pengulangan pengamatan pada tiap beban, hasil menunjukkan bahwa pemberian beban sebesar 0,8 mg TAN/L menghasilkan efisiensi penyisihan yang relatif tinggi dan VTR yang stabil masing-masing sebesar 96,41 0,880 dan 0,01571132 0,001045214 g/m3-hari. Reaksi nitrifikasi berlangsung pada kinetika orde satu dengan nilai laju penyisihan paling besar terjadi pada beban 0,8 mg TAN/L sebesar 0,67 g/m2-hari. Kinetika orde satu bukan merupakan kondisi yang optimum untuk operasional sponge-bed trickling filter namun pemilihan beban 0,8 mg TAN/L dapat meminimalisir dampak dari kinetika orde satu karena menghasilkan persentase dan VTR yang relatif stabil.

ABSTRACT
Intensive aquaculture systems increase the water quality risks by its high level ammonia nitrogen secretion. Sponge bed Trickling Filter as one of the RAS technology is expected to be capable managing water quality until TAN concentration reaches its safe threshold for fish. The study was conducted on a laboratory scale using a 13 13 28 cm3 sponge media trickling filter. The trickling filter height was 40 cm and the flow rate was 3L min. The influent used was synthetic wastewater with similar water quality of Osphronemus goramy aquaculture with an average weight of 0.013 g derived from the addition of ammonia solution with load variation 0.4, 0.6, and 0.8 mg TAN L. During 7 repetitions of observations at each load, the results showed that the loading of 0.8 mg TAN L resulted in a relatively high removal efficiency and a stable VTR of 96.41 0.880 and 0.01571132 0.001045214 g m3 day. The nitrification reaction takes place on first order kinetics with the highest rate of removal occurring at 0.8 mg TAN L load of 0.67 g m2 day. First order kinetics is not an optimum condition for sponge bed trickling filter operations but the 0.8 mg TAN L load selection minimizes the impact of first order kinetics as it results in relatively stable percentages and VTRs. "
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Sedikitnya penelitian tentang bata merah pejal (Solid Clay Brick) di Indonesia disebabkan oleh tingginya faktor kesulitan dalam menentukan parameter mekanik bata tersebut. Penelitian kali ini dilakukan untuk mencari parameter mekanik bata pejal Cikarang yaitu; Modulus Elastisitas Dinamis, Modulus Geser Dinamis, dan Nisbah Poisson dengan menggunakan metode Non Destructive Test. Alat non destructive yang digunakan adalah Ultra Sonic Scope dan Young's Modulus Rigidity Meter yang terdapat di Laboratorium Struktur Jurusan Sipil Fakultas Teknik Universitas Indonesia. Kedua alat ini sangat mengandalkan kondisi fisik dari benda uji guna mendapatkan hasil yang akurat. Kehomogenan dan tingkat kepadatan menjadi faktor penentu utama. Bata pejal Cikarang memiliki sifat yang tidak homogen. Pengaruh kulit padi (sekam), sebagai bahan campuran sedikit banyak membawa andil terjadinya lubang di bagian dalam bata saat dibakar. Dari pengujian yang dilakukan dengan menggunakan Ultra Sonic Scope didapat nilai-nilai parameter mekanik yang cukup logis dibandingkan dengan nilai referensi yang ada. Dari nilai rata-rata kasarnya dihasilkan Nisbah Poisson sebesar 0,17, nilai Modulus Elastisitas Dinamis , Eo = 49.382 kg/cm_ dan nilai Modulus Geser Dinamis, GD = 21.250 kg/cm_. Jika digunakan Young's Modulus Rigidity Meter dihasilkan nilai rata-rata kasar Nisbah Poisson sebesar 0,535, nilai Modulus Elastisitas Dinamis , ED = 34.168 kg/cm_ dan nilai Modulus Geser Dinamis, GD = 1.214 kg/cm_. Sedangkan dari referensi diketahui bahwa nilai Nisbah Poissonnya mencapai 0,20, nilai Modulus Elastisitas Dinamis , ED = 100.000 - 240.000 kg/cm_ dan nilai Modulus Geser Dinamis, GD = 41.667 - 100.000 kg/cm_. Dilihat dari hasil yang didapatkan, maka pada contoh kasus bata pejal Cikarang ini, alat Ultra Sonic Scope lebih akurat dibanding dengan Young's Modulus Rigidity Meter seningga nilai yang didapat dari Young's Modulus Rigidity Meter untuk bata pejal ini tidak dapat digunakan, Satu hal yang dapat digunakan sebagai hipotesis awal adalah meningkatnya kuat tekan bata sebanding dengan semakin besarnya cepat rambat gelombang Ultra Sonic Scope pada bata. Selain itu, melalui penggunaan Young's Modulus Rigidity Meter yang memang begitu peka, dapat disimpulkan bahwa ada ketidakhomogenan pada sebagian besar bata yang diuji. Dan dilihat dari berbedanya nilai parameter mekanik dari masing-masing bata dapat dikatakan bahwa pembuatan bata pejal Cikarang belum terstandard."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
S34957
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Purna Suci Abadi
"Salah satu sifat mekanik dari timbunan sampah adalah kekuatan geser. Kekuatan geser sangat penting karena dijadikan salah satu pertimbangan dalam mendisain kemiringan timbunan, lapisan penutup, pengembangan dalam arah vertikal (misalnya penambahan tinggi timbunan), dan juga penggunaan tempat penampungan sampah di masa yang akan datang jika sudah tidak beroperasi.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai dari parameter penyusun kekuatan geser Sampah Perkotaan Arliisiai (SPA) yang terdiri alas sudut geser (¢') dan kohesi (c’). Nilai sudut geser dan kohesi yang dmasilkan dari penelilian ini berada dalam kondisi tegangan efektif karena pengujian kuat geser dilakukan pada kondisi drained. Untuk mendapatkan nilai sudut geser dan kohesi tersebut, maka hasil pengujian direct shear dimodelisasi ke dalam kriteria keruntuhan Coulomb. Sedangkan SPA atau sampah bu:-n digunakan sebagai sampel uji agar komposisi material penyusun SPA dapat divariasikan sehingga mewakili karakteristik sampah perkotaan yang ada di Amerika Serikal dan Indonesia.
Sudut geser SPA yang dihasilkan dari pengujian ini memiliki nilai yang relatif hampir sama dengan nilai sudut geser sampah perkotaan yang ada di Amerika Serikat berdasarkan penelitian yang pemah dilakukan. Selain itu, dalam penelitian ini juga dapal diketahul bahwa dengan meningkatnya kadar air dan beban kompresi awal akan oenderung menurunkan nilai sudut geser SPA Sedangkan semakin besar ukuran partikel penyusun SPA, maka nilai sudut geser SPA akan berkurang. Sampel SPA dengan kadar organik yang Ieblh tinggi oenderung memi1iki sudut geser yang lebih tinggi pula.

One of the most important mechanical properties of municipal solid waste in a landfill is its resistance to shear. Shear strength is very important when it comes to design the stability of slope, cover system, and the use of landtill in the future when the landfill is not operated anymore.
The objective of this research is to obtain the values of shear strength parameters, consisting of friction angle (¢’) and cohesion (c'), of Artihcial Municipal Solid Waste. The values of friction angle and cohesion obtained from this research are measured in terms of effective stress because the experiment was conducted under fully drained condition. The Coulomb failure criterion was used to obtain those values based on direct shear test, while Artilicial Municipal Solid Waste was used to meet the characteristic of Indonesian and American municipal solid waste.
The values of friction angle resulted in this research are nearly the same as those found in the literatures based on researches that have been conducted in The United States. The friction angle tends to decrease along with the increasing of water content and initial compression, while greater friction angle was observed in a sample with smaller size of non organic matter. The Artilicial Municipal Solid Waste with higher organic matter tends to have higher friction angle also found in this research.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S35257
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>