Ditemukan 122308 dokumen yang sesuai dengan query
Universitas Indonesia, 1992
S28053
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Rainer Arief Troa
"Potensi sumberdaya hidrokarbon terutama minyak dan gas bumi di cekungan busur muka (forearc basin) masih belum banyak yang tersingkap. Kendala utama yang menyebabkan tahapan kegiatan eksplorasi di lokasi cekungan busur muka ini terlihat berjalan lambat adalah karena data dan informasi mengenai sistem hidrokarbon di sana masih sangat sedikit, serta lokasinya yang berada di laut dalam (frontier area). Dalam penelitian ini, berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data seismik dan penerapan metode AVO diketahui terdapat indikasi kehadiran hidrokarbon di dalam Cekungan Busur Muka Lombok. Penentuan model dan estimasi parameter fisis terhadap respon seismik yang digambarkan oleh sintetik seismogram terhadap offset atau sudut datang berdasarkan konsep analisis AVO, dapat memberikan informasi sifat fisik yang mendekati karakteristik batuannya seperti nilai kecepatan gelombang P (Vp), kecepatan gelombang S (Vs), dan densitas (ρ), sehingga nilai Rasio Poisson (σ) yang sangat berati dalam mendeterminasi kandungan fluida dalam batuan dapat dihitung.
Potency of hydrocarbon resources especially oil and gas in forearc basin still not yet been expressed. The resistance causing step activity of exploration in forearc basin walk tardyly is because information and data concerning hydrocarbon system over there still very few, and also the location of residing in deep sea (frontier area). In this research, based on seismic data processing and analysis result and applying of AVO method known that there are indication presence of hydrocarbon in Lombok Forearc Basin. Determination of parameter estimation and model to seismic respon depicted by seismogram synthetics to offset or angle of incidence pursuant to AVO analysis concept, can give information of physical properties closing to the rock characteristic like a P wave velocity (Vp), S wave velocity (Vs), and density (ρ), so that Poisson?s Ratio (σ) which is very mean in determination of fluid in rock can be calculated."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2009
T21597
UI - Tesis Open Universitas Indonesia Library
Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1987
490 PEM
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Samsudin
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1993
S27921
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Muhammad Menggale Syahalam Gumay
"
ABSTRAKLapangan "GG" berada di Cekungan Sumatra Selatan tepatnya di formasi TalangAkar. di Sub-DAS Palembang Tengah. Daerah Cekungan Sumatra Selatan memiliki prospek hidrokarbon yang cukup besar, terutama dalam pembentukan TalangAkar. Oleh karena itu, sebelum mengetahui apa reservoir hidrokarbon dalam pemodelan facies bidang "GG" perlu dilakukan dengan menggunakan atribut seismik. Formasi ini terdiri dari batupasir, batulanau dan tanah liat yang tersimpan di delta. Batupasir dalam Formasi TalangAkar yang disimpan dalam perangkap membantu mengatasi pelanggaran pesisir. Salah satu informasi dari data seismik yang berguna untuk mengetahui informasi reservoir di lapangan adalah amplitudo. Atribut amplitudo yang digunakan dalam penelitian ini adalah amplitudo RMS. Sedangkan untuk memilih horizon dan kesalahan, atribut varians digunakan untuk menentukan perbedaan lateral dalam impedansi akustik dengan melacak jejak antara variabel-variabel tertentu. Untuk memodelkan facies, metode Sequential Indicator Simulation (SIS) adalah metode berbasis variogram yang dapat mewakili korelasi antara sumur dengan memodelkan kontinuitas spasial antara dua lokasi pada suatu waktu yang akan diketahui menyebar pasir & serpih. Hasil pemodelan ini menghasilkan distribusi pasir & serpihan dan lingkungan pengendapannya yang fluvial dan delta yang dominan yang disesuaikan dengan aplikasi geologi regional dan atribut RMS.
ABSTRACKThe "GG" field is in the South Sumatra Basin, precisely in the TalangAkar formation. in the Central Palembang Sub-watershed. The South Sumatra Basin Area has considerable hydrocarbon prospects, especially in the formation of TalangAkar. Therefore, before knowing what the hydrocarbon reservoir in modeling the "GG" field facies needs to be done using seismic attributes. This formation consists of sandstone, siltstone and clay stored in the delta. Sandstones in the TalangAkar Formation kept in traps help to overcome coastal violations. One of the information from seismic data that is useful to find out reservoir information in the field is amplitude. The amplitude attribute used in this study is the RMS amplitude. Whereas to select the horizon and error, the variance attribute is used to determine lateral differences in acoustic impedance by tracking the trace between certain variables. To model facies, the Sequential Indicator Simulation (SIS) method is a variogram-based method that can represent the correlation between wells by modeling spatial continuity between two locations at a time that will be known to spread sand & shale. The results of this modeling produce a distribution of fluvial and delta dominant sand & debris and depositional environments that are adapted to regional geological applications and RMS attributes."
2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Universitas Indonesia, 1992
S27986
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Jakarta: Dep Dik Bud, 1981
306 IND p
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Sumirah
"Lintasan seismic BGR06-212 berarah Tenggara-Baratlaut berada di cekungan busurmuka Simeulue. Target penelitian adalah gas hidrat yang ditandai dengan adanya BSR (Bottom Simulating Reflector). Indikasi adanya BSR di penampang seismik ditunjukkan dengan amplitudo kuat, refleksi terbalik terhadap reflektifitas seafloor, bentuknya menyerupai seafloor dan memotong struktur. BSR diyakini sebagai batas bawah dari lapisan gas hidrat dan batas atas dari lapisan gas bebas. Analisis AVO dilakukan pada lapisan BSR. Analisis gradient tampak adanya anomali gas bebas dibawah BSR. Proses stack dalam domain angle juga dilakukan dalam near angle (0-150), medium angle (160-300) dan far angle (310- 450). Di angle stack terlihat adanya penebalan di far angle, hal ini menunjukkan adanya gas bebas di bawah BSR. Pemodelan sintetik angle gather digunakan untuk melihat model geologi yang berasosiasi dengan BSR. Proses atribut instantaneous phase digunakan untuk melihat kemenerusan BSR. Hasil atribut ini menunjukkan kemenerusan BSR dan ditemukan paleo BSR. Atribut instantaneous amplitude dapat membedakan antara lapisan diatas BSR dan dibawah BSR. Dari analisis yang dilakukan didapatkan 3 zona yaitu zona 1 terlihat BSR yang menerus, didapatkan gas hidrat dengan saturasi sedang dan terdapat gas bebas dibawahnya. Zona 2 terlihat BSR tidak menerus didapatkan gas hidrat saturasi kecil, tidak ditemukan gas bebas. Zona 3 terlihat BSR tidak menerus, didapatkan gas hidrat dengan saturasi paling besar dan terdapat gas bebas dibawahnya.
Tracks seismic BGR06-212 Southeast-Northwest is located in Simeulue fore arc basin. The research target is gas hydrate which characterized by the BSR (Bottom Simulating Reflector). Indication of BSR in seismic are strong amplitude, inverse reflection on the seafloor reflectivity, shape mimics seafloor and cut structures. BSR are believed as base of gas hydrate layer and top of free gas layer. AVO analysis has been done at BSR layer. Gradient analysis looks for anomalies in free gas below the BSR. Process stack in the angle domain is also done in near angle (0-150), medium angle (160-300) and far angle (310-450). The angle stack looks for a thickening in the far angle, it indicates the existence of free gas below the BSR. Synthetic modeling angle gather is used to view the geological model associated with BSR. The process of instantaneous phase attribute is used to see continuity of BSR. This attribute results demonstrate continuity of BSR and found paleo BSR. Attributes instantaneous amplitude can distinguish between the layers above and below the BSR. From the analysis we found three zones: zone 1 is continuously visible BSR, gas hydrate obtained with middle saturation and there is free gas below it. Zone 2 looks BSR not continuous, gas hydrate obtained with little saturation, can not be found free gas. Zone 3 looks BSR not continuous, gas hydrate obtained with the greatest saturation and there is free gas below it."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2015
T42939
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Universitas Indonesia, 1992
S27980
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Padang: Depateren Pendidikan dan Kebudayaan, 1992
631.3 PER (1)
Buku Teks Universitas Indonesia Library