Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 123354 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Indra Gunawan
"ABSTRAK:
Dalam eksplorasi minyak dan gas bumi, penentuan lokasi keberadaan cekungan (basin) sangat penting untuk diketahui. Hal ini dikarenakan cekungan (basin) berkaitan erat dengan lingkungan pembentukan batuan induk (source rock). Telah dilakukan pengukuran survei gayaberat pada daerah cekungan Sumatera Selatan. Tujuan dilakukannya pengukuran ini adalah untuk mengetahui daerah-daerah yang diduga merupakan cekungan (basin) sebagai tempat pembentukan source rock. Pada nilai anomali Bouguer yang didapatkan dari hasil pengukuran selanjutnya dilakukan analisa spektrum untuk membantu mendapatkan model basement cekungan. Pada analisa lebih lanjut, dilakukan pemisahan anomali regional dan residual menggunakan metode Moving Average dan metode Polinomial Trend Surface Analysis untuk mengetahui daerah zona cekungan. Analisa First Derivative dilakukan untuk mengetahui daerah zona struktur patahan pada cekungan. Pada proses pemodelan 2D Forward Modelling, digunakan data sumur, hasil spektrum analisis berupa model kedalaman, peta geologi dan kurva FHD sebagai acuan dalam pemodelan. Hasil dari pemodelan 2D Forward Modelling menunjukkan adanya cekungan dengan kedalaman basement berkisar 2000 m sampai 3000 m. Interpretasi terpadu dari metode pengolahan data gayaberat yang dilakukan didapatkan keberadaan cekungan yang memanjang dari arah Baratlaut ke Tenggara-Selatan.

ABSTRACT:
In oil and gas exploration, determining the location of the basin is very important to be known. It is because the basin is closely related to the formation of the host rock environment (source rock). Geophysical survey using gravity method has been on the South Sumatra basin area. The purpose of this measurement is to determine the areas that are considered basin as the source rock formation. On the value Bouguer anomaly obtained from the results of measurements of the spectral analysis is performed to help get the model basin basement. On further analysis, the separation of regional and residual anomalies using the Moving Average method and Polynomial Trend Surface Analysis method to determine the zone of the basin area. First Derivative analysis was conducted to determine the structure of the fault zone area in the basin. In the modeling process 2D Forward Modeling, used well data, the results of spectral analysis of a model of depth, geological maps and FHD curve as a reference in the modeling. Results of Forward Modelling 2D modeling shows basin with depths ranging from 2000 m to the basement of 3000 m. Integrated interpretation of gravity data processing method conducted found the existence of the basin that extends from the North West to South - East."
Universitas Indonesia, 2014
S57165
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Putri Allysha Sekararum
"ABSTRACT
Reservoir basement yang retak adalah reservoir yang terletak di lapisan basement, terdiri batu kristal baik batuan metamorf atau batuan beku. Waduk ini biasanya ada fraktur sebagai porositas sekundernya mengandung hidrokarbon. Indonesia memiliki potensi
sumber daya reservoir basement fraktur, termasuk Subbasin Jambi di bagian utara dari Cekungan Sumatra Selatan. Dalam penelitian ini, atribut pelacakan semut dijalankan menggunakan semut triple run
melacak dan menghasilkan gambar fraktur pada data seismik 3D yang didominasi oleh NE-SW orientasi dan orientasi NW-SE kecil. Orientasi fraktur dikonfirmasi dengan FMI gambar "POME-1" berarah baik NE-SW. Resistivitas tinggi pada log resistivitas menunjukkan kandungan hidrokarbon dalam fraktur yang diidentifikasi.

ABSTRACT
A cracked basement reservoir is a reservoir located in the basement layer, composed Crystal stones are either metamorphic or igneous rocks. This reservoir usually exists fracture as a secondary porosity containing hydrocarbons. Indonesia has potential fracture basement reservoir resources, including the Jambi Subbasin in the north
from the South Sumatra Basin. In this study, the ant tracking attributes were run using triple run ants track and produce fracture images on 3D seismic data dominated by NE-SW orientation and orientation of the NW-SE is small. Fracture orientation is confirmed by FMI the image "POME-1" is trending both NE-SW. High resistivity in the resistivity log shows the hydrocarbon content in the identified fracture."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sahatua, Alfredno
"Metode resistivitas permukaan umumnya digunakan sebagai teknik pemetaan sepanjang area yang diduga terdapat tanah urukan. Struktur bawah permukaan yang sekiranya dapat bermanfaat untuk diketahui keberadaannya diantaranya adalah keberadaan tanah urukan. Metode Geolistrik adalah metode yang paling efektif karena tingkat sensitivitas akan karakteristik tanah yang cukup tinggi. Dengan mengetahui sifat fisiknya, diharapkan akan diketahui letak dan volum dengan sistem permodelan geofsiika yang merupakan etmpat keberadaan tanah urukan yang dicari.
Dalam metode geolistrik, ada beberapa konfigurasi yang dapat digunakan. Konfigurasi-konfigurasi tersebut dapat digunakan bergantung pada objek yang akan diteliti. Kita dapat memilih konfigurasi mana yang tepat dengan melihat gambaran sensitivitas tiap konfigurasi pada literatur dan mencocokannya dengan objek yang akan diteliti. Untuk metode DC - Wenner Schlumberger cocok untuk perubahan dalam arah vertikal saja, sementara metode dipole-dipole sangat baik mendeteksi perubahan dalam arah horizontal.
Menggunakan metode DC - Wenner Schlumberger dengan bentangan AB 60 meter, jarak antar elektroda (a) 2 meter dan n (maksimum) 14 diharapkan gambaran bawah permukaan yang didapat lebih detail. Hasil dari penelitian ini dapat memetakan struktur bawah permukaan daerah penelitian dan menguatkan hipotesis awal tentang keberadaan tanah urukan.

The geophysical surveys aim is to knowing subsurface structure with the collected data. With that data,hopefully we can know the subsurface geological information.Several geophysical surveys method has been used and applied to detect landfill. Electrical resistivity is the most common used method to mapping and located the anomaly.of landfill. This method hopefulley can describe the subsurface geological settings and the depth of landfill in meassured location.
Geoelectrical method is the most effective method to used because of it sensitivity of soil property is high. By knowing the physical properties, it can be show the landfill position with its thickness. There is several configuration that can be used in geoelectrical method. This configuration is used depends on the object itself. We can refers to the literatur to see the sensitivity of configuration so we can use the right configuration for our object. For DC - Wenner Schlumberger method is fit to detect the vertical changes, meanwhil dipole - dipole method is fit to deteect the lateral changes.
With AB 60 metre, spacing 2 metre and n (maximum) 14 it can describe the subsurface image more detail. The results of this study can mapping the subsurface resistivity and confirmed the initials hipotesis about the occurance of landfill.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2007
S28953
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"It has been shown the response of two dimension a VLF electromagnetik wave to homogenous and isotropic limestone models (karst area) with both air cavities (cave) only and air civities(cave) with a river flow in the cave....."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Daerah geotermal Gunung Pancar terletak 30 km arah timur kota Bogor (Jawa
Barat). Di daerah ini terdapat 3 lokasi mataair panas masing-masing Kawah Putih,
Kawah Merah, dan Kawah Hitam. Sebagian dari mataair panas di daerah ini telah
dikembangkan untuk tempat wisata pemandian air panas. Sistem hidrotermal yang
berkaitan dengan mata air panas di daerah penelitian cukup menarik untuk diteliti
lebih lanjut. Adapun penulis menfokuskan penelitian di sekitar Kawah Merah.
Penulis melakukan survei geofisika dengan menggunakan metode DC-Resistivity
Wenner-Schlumberger dan Temperatur Dangkal (0-3 meter) dengan tujuan untuk
membuat model dua dimensi dari sistem hidrotermal di daerah penelitian.
Interpretasi secara dua dimensi data DC-Wenner-Schlumberger pada dua lintasan
pengukuran, dengan maksimum bentangan a = 10 meter dan n (maksimum) = 10,
telah berhasil menemukan lapisan yang menjadi akuifer air panas yang cukup
dangkal yaitu sekitar 5 meter. Penyebaran secara lateral dari akuifer air panas ini
juga telah diinterpretasikan dari penampang melintang hambatan-jenis pada dua
lintasan yang didukung dengan data Temperatur Dangkal. Hasil dari studi ini
menguatkan hipotesis awal bahwa pemunculan mataair panas Kawah Merah pada
daerah ini terkait dengan sistem patahan yang terdapat pada daerah ini
sebagaimana diindikasikan oleh adanya short-wave length data self-potential."
Universitas Indonesia, 2005
S28858
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suhadiyatno
"Telah dibuat sebuah program modeling gravitasi yang dikembangkan dari program G3D (Syah, 1996). Program yang dikembangkan tersebut merupakan program Delphi, Matlab, dan Fortran yang terintegrasi. Dengan program baru yang lebih user-friendly ini, pemodelan gravitasi dapat lebih mudah dan lebih cepat dilakukan. Program yang dikembangkan tersebut telah dites menggunakan data sintetik (dengan model bola homogen) dan data lapangan (dari daerah kampus UI Depok). Dari hasil kedua studi kasus tersebut, program yang dikembangkan terbukti mampu merekonstruksi model 3-D bawah tanah. Program ini telah digunakan untuk membuat model struktur bawah permukaan wilayah kampus UI Depok, Jawa Barat. Model yang dihasilkan kemudian diinterpretasi dengan bantuan data resistivity dan data geologi. Berdasarkan model hasil interpretasi, terdapat indikasi keberadaan akuifer batuan pasir di bawah lapisan permukaan. Lapisan paling dasar, di bawah akuifer, diinterpretasikan sebagai basement formasi Bojongmanik.

A 3-D gravity modeling program has been developed. It is enhanced version of G3D software (Syah, 1996). The program is integration of Delphi, Matlab, and Fortran language. The new program is more user friendly, so gravity modeling is easier and faster using this new developed program. The program was tested by means of both synthetic data (using homogeneous sphere as the anomalous mass) and real data (from a site in the vicinity of UI Campus, Depok). In both cases, it was evident that the program was capable of reconstructing 3-D subsurface model. The program has been applied to analyze real gravity data from a site in the vicinity of UI Campus, Depok, West Java. The model derived was then interpreted by incorporating resistivity and geology data. Based on the resulting model, there is indication of sand aquifer underneath overburden. The bottom most layer, beneath the sand aquifer, is interpreted as Bojongmanik formation basement."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2008
S28989
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Yudi Riamon
"ABSTRAK
Pada sektor migas, pengukuran geofisika dilakukan di suatu lapangan
minyak dengan tujuan yang beragam baik terkait dalam proses eksplorasi,
eksploitasi, maupun monitoring. Untuk itu hingga kini telah dilakukan
pengukuran gravitasi berkelanjutan di Talang Jimar, salah satu lapangan
minyak yang berlokasi di Prabumulih, Sumatera Selatan. Hasil pengolahan
dan pemodelan dua dimensi data gravitasi Lapangan Talang Jimar periode
September - Oktober 2003 menggunakan metode Talwani menunjukkan
adanya pola anomali gravitasi rendah yang berkorelasi dengan struktur
patahan normal/graben dengan tren timur laut-barat daya serta pola anomali
gravitasi tinggi yang berkorelasi dengan struktur patahan naik dengan tren
barat laut-tenggara."
2007
S29334
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Haryanto
"[ABSTRAK
Uranium merupakan salah satu bahan bakar PLTN. Eksplorasi uranium akan terus meningkat seiring dengan kebutuhan yang meningkat. Metode geomagnet, tahanan jenis dan polarisasi terinduksi dapat diterapkan dalam eksplorasi deposit uranium yang mineralisasinya berasosiasi dengan mineral sulfida. Pengolahan, analisis, dan interpretasi data geomagnet, tahanan jenis, dan polarisasi terinduksi dilakukan untuk dapat mengidentifikasi sebaran deposit uranium, litologi batuan, model geometri dalam 3 dimensi, serta memperkirakan sumber daya terunjuk di daerah Rabau Hulu, Kalan, Kalimantan Barat.
Deposit uranium di daerah Rabau Hulu pada umumnya berasosiasi dengan sulfida, turmalin dan terdapat dalam batuan favourable. Gejala mineralisasi uranium dijumpai dalam bentuk-bentuk tidak teratur dan tidak merata terdiri atas mineral uraninit, pirit, kalkopirit, pirhotit, molibdenit, dan ilmenit. Pengolahan data menghasilkan nilai anomali medan magnet total, tahanan jenis, dan faktor logam yang selanjutnya dibuat penampang 2 dimensi. Penentuan nilai tahanan jenis dan polarisasi terinduksi dilakukan dengan mengkorelasi data sumur bor dengan hasil pengolahan data. Tahanan jenis pada zona deposit uranium bernilai kurang dari 2.000 Ωm dan nilai faktor logamnya lebih besar dari 90 mho/m. Zona deposit uranium ini semakin meluas seiring dengan kedalaman. Model 3 dimensi menunjukkan bahwa distribusinya berarah Barat Daya?Timur Laut dan berbentuk lensa. Kadar rata-rata uranium pada zona deposit di daerah Rabau Hulu adalah 0,0085 %. Massa jenis deposit uranium yang digunakan untuk menghitung sumber daya terunjuk adalah 2,83 gr/cm3.

ABSTRACT
Uranium is one of the nuclear fuel. Uranium exploration will continue to increase along with the increased of demand. Geomagnetic, resistivity and induced polarization methods can be applied in the uranium deposits exploration that mineralization is associated with sulphide minerals. Processing, analysis, and interpretation of geomagnetic, resistivity, and induced polarization data conducted in order to identify the distribution of uranium deposits, lithology, model geometry in 3 dimensions and indicated resource estimates in the area Rabau Hulu, Kalan, West Kalimantan.
Uranium deposits in the area Rabau Hulu is generally associated with sulphides, tourmaline and contained in favorable rocks. Symptoms of uranium mineralization encountered in other forms of irregular and uneven consists minerals of uraninite, pyrite, chalcopyrite, pyrrhotite, molybdenite, and ilmenite. Data processing generates a magnetic field total anomalous values, resistivity, and metal factor which further created two-dimensional cross-section. Determination of resistivity and induced polarization conducted by boreholes to correlate the data with the results of data processing. Resistivity in the uranium deposits zone worth less than 2,000 Ωm and the value of metal factor greater than 90 mho/m. Uranium deposit zone is expanding along with the depth. Three dimensional modeling show that the distribution of deposits trending South West-North East and form lens. The average concentration of uranium in the deposit zone in the area Rabau Hulu is 0.0085%. The density of uranium deposits which are used to calculate the indicated resource is 2.83 g/cm3., Uranium is one of the nuclear fuel. Uranium exploration will continue to increase along with the increased of demand. Geomagnetic, resistivity and induced polarization methods can be applied in the uranium deposits exploration that mineralization is associated with sulphide minerals. Processing, analysis, and interpretation of geomagnetic, resistivity, and induced polarization data conducted in order to identify the distribution of uranium deposits, lithology, model geometry in 3 dimensions and indicated resource estimates in the area Rabau Hulu, Kalan, West Kalimantan.
Uranium deposits in the area Rabau Hulu is generally associated with sulphides, tourmaline and contained in favorable rocks. Symptoms of uranium mineralization encountered in other forms of irregular and uneven consists minerals of uraninite, pyrite, chalcopyrite, pyrrhotite, molybdenite, and ilmenite. Data processing generates a magnetic field total anomalous values, resistivity, and metal factor which further created two-dimensional cross-section. Determination of resistivity and induced polarization conducted by boreholes to correlate the data with the results of data processing. Resistivity in the uranium deposits zone worth less than 2,000 Ωm and the value of metal factor greater than 90 mho/m. Uranium deposit zone is expanding along with the depth. Three dimensional modeling show that the distribution of deposits trending South West-North East and form lens. The average concentration of uranium in the deposit zone in the area Rabau Hulu is 0.0085%. The density of uranium deposits which are used to calculate the indicated resource is 2.83 g/cm3.]"
2015
T44946
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Michael Christanto
"ABSTRAK
Data gravitasi pada daerah Slawi, Jawa Tengah telah digunakan untuk menentukan kedalaman tiap-tiap horizon dari batas muka densitas. Metode Energy Spectral Analysis ndash; Multi Window Test ESA-MWT berbasis transfomasi fourier merupakan metode yang diterapkan dalam memperoleh nilai kedalaman tersebut. Kedalaman horizon diperoleh melalui hasil analisis energi spektrum berdasarkan transformasi fourier yang telah dilakukan pada data gravitasi yang sudah di-grid. Diawali dengan proses multi window test pada nilai Complete Bouguer Anomaly yang memiliki densitas 2.34 gr/cc yang sudah dalam bentuk grid untuk masing-masing test point dengan tujuan sebagai pemisah dan pembatas dalam melakukan estimasi kedalamannya. Besaran window yang digunakan untuk setiap titik uji dimulai dengan kelipatan 500m 500m, begitu seterunya sampai window ke-15. Jarak antar titik uji adalah sebesar 1000m pada masing-masing lintasan melalui pengukuran gravitasi pada daerah penelitian. Didapatkan kedalaman dari hasil interpretasi analisa energi spektrum untuk tiap-tiap window yang dikorelasikan dengan titik uji dalam satu lintasan. Metode Multi-Scale Horizontal Derivative of The Vertical Derivative MS-HDVD telah diterapkan untuk menentukan dan memetakan stuktur patahan. Dikarenakan daerah penelitian tidak termasuk dalam daerah dengan patahan yang kompleks, maka struktur patahan diasumsikan sebagai border intrusi yang muncul pada Miosen Akhir. Puncak atau top intrusi berada pada kedalaman 620m mdash;755m dibawah permukaan bumi berdasarkan metode ESA-MWT.

ABSTRACT<>br>
The gravity data obtained in Slawi, Central java has been used to determine the depth of each horizon from the density boundary. The Fourier Transformation based Energy Spectral Analysis Multi Window Test ESA MWT is the applied method in obtaining the depth value. The depth of horizon is obtained through the spectrum energy analysis based on the Fourier Transformation that have been performed on the grid gravity data. It began with multi window test process on the value of Complete Bouguer Anomaly which has density 2.340 gr cc, already in the form of grid for each test point, and it serves as separator and limiter in estimating the depth. The size of the window used for each test point began with multiplication of 500m 500m until it gets to the 15th window. The distance between the test point is 1000m on each passage through the gravity measurement in Slawi, Central Java. The depth is obtained from the interpretation results of spectrum energy analysis for each window which is correlated with the test point in a single path. The Multi Scale Horizontal Derivative of the Vertical Derivative MS HDVD methods have been applied to determine and to map the fault structures. Since the area of study is not in the area of complex fractures, the fracture structure is assumed to be the border of intrusion that appeared in the Late Miocene. The peak or top of the intrusion is at 620m 755m depth below the earth rsquo s surface based on the ESA MWT method."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>