Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 67703 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fathimah Umar
"ABSTRAK
Telah dilakukan penelitian mengenai adsorpsi karbon aktif dengan berbagai kadar dan suhu, terhadap Natrium - chlorida, Glukosa dan Sulfadiazin Natrium dalam larutan obat Suntik. Kadar bahan obat dalam larutan ditetapkan sebelum dan sesudah ditambahkan karbon aktif konsentrasi 0,1%, 0,2%, 0,3% 0 0 0 pada suhu 50 C, 60 C, 70 C dan dikocok selama 15 menit. Kadar Natrium chlorida ditetapkan secara Argentometri ( USP XVIII ), Glukosa secara lodometri dan Sulfadiazin Natrium secara Nitrimetri menurut cara Farmakope Indonesia II. Hasil yang ditetapkan adalah Adsorpsi karbon aktif dengan berbagai kadar dan suhu terhadap masing-masing bahan obat tidak sama. Penyerapan maximum terjadi pada suhu 50°C. Penurunan kadar bahan obat disebabkan karena proses penyerapan karbon aktif.
ABSTRACT
An. experiment has been carried out about the adsorption of active carbon in various concentrations and temperatures against Sodium chloride, Glucose and Suiphadiazin Sodium in injection. The concentration of solution was determined before and after addition of active carbon 0,1%, 0,2%, 0,3% at 50°C, 60°C, 70°C and shaicen for 15 minutes. The assay of Sodium chloride was determined by rgentometry ( USP XVI1I ), Glucose by jodometry and Sulphadiazin- Sodium by nitrime±ry according to Farmakope Indonesia II. The result was : - The adsorption of active carbon in various concentrations and temperatures to each substance was different. - Maximum adsorption occured at temperature 50°C. - The decrease concentration of substance was caused by adsorption of active carbon."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1983
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Khairun Nida
"Sediaan obat suntik dengan volume 10 ml atau lebih disamping harus steril juga harus bebas pirogen. Salah satu cara membebaskan pirogen adalah dengan penyerapan menggunakan karbon aktif. Tetapi selain menyerap pirogen, karbon aktif juga menyerap bahan obat sehingga dapat menurunkan potensi. Salah satu bahan obat yang sering digunakan sebagai obat suntik volume besar adalah natrium klorida dengan konsentrasi 0,9%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui banyaknya natrium klorida yang di serap oleh karbon aktif dan efektifitasnya sebagai pembebas pirogen. Pada penelitian ini dibuat larutan obat suntik natrium klorida yang dibebas pirogenkan dengan cara pengocokan menggunakan karbon aktif 0,1% dan 0,2% pada suhu 50°C d an 60°C selama 5 menit. Adsorpsi karbon aktif terhadap natrium klorida diketahui dari hasil penentuan kadar natrium klorida sebelum dan setelah pengocokan dengan metode titra si argentometri menurut Farmakope Indonesia III. Keefektifan karbon aktif untuk membebaskan pirogenitas pirogen terhadap ditentukan dengan kelinci sebagai hewan menurut Farmakope Indonesia III. cara uji percobaan Dari hasilnya diketahui bahwa daya serap karbon aktif terhadap natrium klorida dipengaruhi oleh kadar karbon aktif yang digunakan dan suhu pemanasannya. Penurunan kadar natrium klorida yang diserap oleh karbon aktif masih dalam batas persyaratan Farmakope Indonesia III. Pengocokan dengan karbon aktif 0,1% pada suhu 50°C selama 15 menit sudah cukup efektif untuk membebaskan pirogen dari larutan obat suntik natrium klorida 0,9%."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1994
S31891
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Deddy Rifandi Laurens
"Produksi berlebih dan kurangnya ekskresi asam urat dalam tubuh dapat menyebabkan hiperurisemia. Xantin oksidase merupakan enzim yang berperan dalam mengkatalisis oksidasi hipoxantin dan xantin menjadi asam urat.Tujuan penelitian ini untuk mengetahui tanaman obat yang memiliki aktivitas penghambatan enzim xantin oksidase serta identifikasi golongan kandungan kimianya. Metode yang digunakan menguji aktivitas penghambatan enzim xantin oksidase adalah Continous Spectrophotometric Rate Determination. Serbuk simplisia diekstrak dengan cara refluks menggunakan pelarut etanol 80%. Dengan uji aktivitas penghambatan enzim xantin oksidase didapatkan ekstrak yang aktif yaitu ekstrak akar sidaguri (Sida rhombifolia), ekstrak kulit batang nyamplung (Callophylum inophyllum), dan ekstrak daun gandarusa (Justicia gendarussa) yang mempunyai nilai IC50 berturut-turut 1622 ppm, 2832 ppm, dan 5824, 49 ppm. Dari hasil uji kinetika enzim diketahui bahwa ekstrak akar sidaguri mempunyai aktivitas penghambatan kompetitif. Identifikasi kimia pada ekstrak sidaguri menunjukkan adanya alkaloid, flavonoid, tanin, dan saponin. Pada ekstrak kulit batang nyamplung mengandung flavonoid, tanin, dan saponin, sedangkan pada ekstrak daun gandarusa menunjukkan adanya alkaloid, flavonoid, tanin, saponin, dan antrakuinon.

Overproduction and excessive excretion of uric acid in the body can cause hyperuricemia. Xanthine oxidase is an enzyme that plays a role in catalyzing the oxidation hypoxanthine and xanthine into uric acid. The purpose of this study is to find medicinal plants which have inhibited the enzyme xanthine oxidase activity and identification the chemical contain. The method used to test the inhibitory activity of the enzyme xanthine oxidase is a Continous Spectrophotometric Rate Determination. The simplisia powder was extracted by reflux using 80% ethanol solvent. By testing the enzyme xanthine oxidase inhibitory activity obtained an active extract, that is sidaguri (Sida rhombifolia) root extract, nyamplung (Calophyllum inophyllum) bark extract, and gandarusa (Justicia gendarussa) leaf extract with IC50 values 1622 ppm, 2832 ppm, and 5824,49 ppm. The kinetics results are known to sidaguri root extract have a competitive inhibitory activity. Chemical identification in sidaguri root extract is showed alkaloids, flavonoids, tannins, and saponins. Nyamplung bark extract is contain flavonoids, tannins, and saponins, while gandarusa leaf extract showed alkaloids, flavonoids, tannins, saponins, and anthraquinone."
Depok: Universitas Indonesia, 2010
S33203
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Retnosari Andrajati
Jakarta: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 1977
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jaelani
Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2008
615.329 JAE j
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Harto Widodo
Karanganyar: B2P2TO-OT Balitbangkes Depkes RI, 2015
615.321 HAR o
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Gamal Abdul Nasser
"Telah dilakukan penelitian untuk mengetahui penglepasan beberapa
bahan obat berkhasiat (Aininofilina, Efedrina Hidrokiorida,
Kioral Hidrat, Kioramfenikol, Kioroproinazina Hidrokiorida
dan Sulfaguanidina) dari supositoria dengan bahan
dasar canipuran Lemak Cokiat (Oleum Cacao) dan Malam Kuning
(Cera Flava) dalam perbandingan E% dan 12%.
Percobaan dilaksanakan di Laboratorium Formulasi Resep Jurusan
Farmasi FIFIA-Ul Jakarta, pada suhu kamar 27-29° Cl
dengan menggunakan dasar sifat dissolusi bahan obat berkhasiat
dalam supositoria. Dissolusi dilakukan pada suhu konstan
370 c dengan kecepatan putaran sebesar 25 rpm. Jasi1
dissolusi dipeniksa dengan cara volumetni atau spektrofotometni.
Dissolusi yang dilakukan pada bahan obat berkhasiat dalam
supositonia dengan bahan dasar Lemak Cokiat % dan Malam
Kuning 1210 akan menghasilkan penglepasan bahan obat benkhasiat
yang relatip hampir sama dengan penglepasan yang
diperoleh dari supositoria dengan bahan dasar Lemak Coklat
100%."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1981
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Armaya Hanum
"ABSTRAK
Telah dilakukan pemeriksaan efek androgenik seduhan 15 obat tradisional yang dinyatakan berkhasiat afrodisiaka, menggunakan metode pertumbuhan jengger ayam. Masing-masing obat tradisional diberikan kepada sekelompok anak ayam jantan jenis Lenghorn Putih secara intramuskuler selama 5 hari berturut-turut dengan pembanding larutan testoteron propionat dalam minyak kelapa dans secara oral selama 10 hari berturut dengan pembanding suspensi metiltestoteron dalam air. Efek androgenik dinyatakan sebagai respon yaitu pembandingan antara berat jengger (mg) terhadap berat badan (g) dari masing-masing anak ayam pada akhir percobaan. Disamping itu juga dilakukan pengamatan terhadap berat testis untuk membedakan afek androgenik yang timbul disebabkan aktifitas biologis seperti androgen ataykah seperti gonadotropin. Pada pemberian obat tradisional secara intramuskuler dengan dosis total 10 kali dosis manusia berdasarkan berat badan, ditemukan 6 obat tradisonal yang memberikan respon yang bermakna secara statistik dimana 4 diantaranya terdapat ditentukan kesetaraanya terhadap testosteron propionat. Pada pemberian secara oral dengan dosis 500 kali dosis manusia berdasarkan berat badan, hanya terdapat 2 obat tradisional yang memberikan respons yang bermakna secara statistik."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1986
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Ni Made Ayu Rahmawati
"Kontrasepsi suntik menimbulkan masalah kesehatan lebih tinggi dibandingkan dengan kontrasepsi pil dan implan. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan kejadian reaksi obat yang tidak dikehendaki ROTD pada penggunaan kontrasepsi suntik tunggal Depot Medroksi Progesteron Asetat/DMPA dengan kombinasi DMPA dan estradiol cypionate/E2C . Desain penelitian adalah cross sectional uji dua populasi. Sampel terdiri dari 88 akseptor pada masing-masing kelompok yang diambil secara consecutive sampling pada bulan Maret-Mei 2015. Kejadian ROTD dianalisis menggunakan Chi Square dan uji regresi logistik multivariat. Hasil penelitian menunjukkan persentase terbesar kejadian ROTD pada penggunaan kontrasepsi suntik adalah sakit kepala 69,9 , dan gangguan menstruasi 65,9 . Penggunaan kontrasepsi suntik tunggal lebih berisiko 10,0 kali mengalami gangguan menstruasi dibanding akseptor kontrasepsi suntik kombinasi. Gangguan menstruasi meningkat pada akseptor yang gemuk dengan risiko 3,8 kali dibandingkan akseptor tidak gemuk. Penggunaan kontrasepsi suntik tunggal lebih berisiko 2,1 kali mengalami sakit kepala dibanding akseptor kontrasepsi suntik kombinasi. Kesimpulan dari penelitian ini adalah penggunaan kontrasepsi suntik tunggal lebih berisiko menimbulkan ROTD terutama gangguan menstruasi dan sakit kepala dibandingkan penggunaan kontrasepsi suntik kombinasi.

Injectable contraceptives raise health problems risk than oral or implan contraceptive. This study aimed to compare the incidence of adverse drug reactions ADRs single injectable contraceptive use Depot medroxyprogesterone acetate DMPA with a combination of injectable contraceptive CICs use DMPA and Estradiol cypionate E2C . The study design was a cross sectional two population comparison. The sample consisted of 88 acceptors in each group which taken by consecutive sampling in March to May 2015. The ADRs were analyzed using Chi Square and logistic regression multivariate. The largest percentage ADR events were headache 69.89 and menstrual disorders 65.91 . The menstrual disorders in single injectable contraceptive usage were 10.0 fold hinger than in CICs group. Additionally, the menstrual disorders in overweight acceptors were 3,1 fold hinger compare to non overweight acceptors. Futhermore, headache in single injectable contraceptive usage was 2,1 folds hinger than in CICs group. The results of this study showed that the use of single injectable contraceptive tends to have a higher number of ADRs particularly headaches and menstrual disorders, compared to the use of CICs.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2015
T47232
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>