Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 111566 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Klorfeniramin maleat, atau yang lebih dikenal dengan nama CTM, merupakan obat golongan antihistamin yang terutama digunakan dalam sediaan antialergi dan antiinfluenza. Ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk penetapan kadar CTM secara kuantitatif, di antaranya titrasi bebas air, spektrofotometri UV, kolorimetri, dan kromatografi lapis tipis densitometri. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan metode-metode penetapan kadar bahan baku CTM tersebut dari segi akurasi dan presisi. Data hasil uji perolehan kembali relatif dari setiap metode untuk setiap kategori sampel diuji secara statistik dengan menggunakan analisis varians untuk mengetahui apakah keempat metode tersebut memberikan hasil yang sama atau berbeda ditinjau dari segi akurasi. Sedangkan nilai koefisien variasi dibandingkan secara langsung untuk mengetahui apakah keempat metode tersebut memberikan hasil yang sama atau berbeda ditinjau dari segi presisi. Metode yang paling baik adalah metode yang memberikan hasil dengan akurasi dan presisi tertinggi. Dari segi akurasi, metode titrasi bebas air, kolorimetri, dan KLT densitometri, memberikan hasil yang sama baiknya. Dari segi presisi, metode spektrofotometri UV memberi hasil yang terbaik. Namun, akurasinya paling rendah."
Universitas Indonesia, 2007
S32610
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Emma Rahmadhanti
"ABSTRAK
Telah dilakukan penelitian penetapan kadar dekstrometorfan hidrobromida dan klorfeniramin maleat dalam sediaan sirup dengan metode kromatografi lapis tipis (KLT) densitometri. Penelitian dilakukan untuk mendapatkan kondisi KLT densitometri optimal untuk penetapan kadar dekstrometorfan hidrobromida dan klorfeniramin maleat dalam sirup obat batuk. Kondisi optimal dari penelitian ini adalah dengan menggunakan fase diam lempeng KLT silika gel 60 F254 (Merck), dan sikloheksan-toluen-dietilamin (65:25:10) sebagai fase gerak. Lempeng dianalisa dengan TLC scanner 3 (Camag), menggunakan detektor uv pada panjang gelombang 262 nm. Hasil pengujian menunjukkan pada rentang konsentrasi 912-2102 ppm untuk dekstrometorfan hidrobromida dan 238-562 ppm untuk klorfeniramin maleat menunjukkan hubungan yang linier, dengan koefisien korelasi masing-masing r=0,9996 dan r=0,9997, batas deteksi dan batas kuantitasi dekstrometorfan hidrobromida 47,58 dan 158,59 ppm, 11,40 dan 38,00 ppm untuk klorfeniramin maleat. Kadar perolehan kembali 94,13-97,91% untuk dekstrometorfan hidrobromida dan 91,22-97,15% untuk klorfeniramin maleat. Hasil analisis satu sampel sirup obat batuk menunjukkan bahwa kadar dekstrometorfan hidrobromida 100,91% dan klorfeniramin maleat 102,81% dihitung dari jumlah yang tertera pada etiket.

ABSTRACT
The quantitative analysis of dextromethorphan hydrobromide and chlorpheniramine maleate in cough syrup had been performed using thin layer chromatograpic (TLC) densitometry. The purpose of this sudy was to find optimal TLC densitometry condition for quantitative analysis both components in cough syrup. The optimum condition was using TLC plates silica gel 60 F254 (Merck) as stationary phase and cyclohexan-toluenediethylamine (65:25:10) as mobile phase. The plate was analyzed using TLC scanner 3 (Camag) with uv-detector at 262 nm. The result of this study showed that was linearity at concentration range 912-2102 ppm for dextromethorphan hydrobromide and 238-562 ppm for chlorpheniramine maleate, with coefficient correlation r=0,9996 and r=0,9997 respectively, the limit of detection and the limit of quantitation for dextromethorphan hydrobromide 47,58 and 158,59 ppm, 11,40 and 38,00 ppm for chlorpheniramine maleate. The recovery value for dextromethorphan hydrobromide 94,13-97,91% and 91,22-97,15% for chlorpheniramine maleate. The analysis result of one sample cough syrup showed that assay value for dextromethorphan hydrobromide 100,91% and 102,81% for chlorpheniramine maleate of the labelled amount of the compound."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Universitas Indonesia, 2007
S32933
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Angelina
"Efedrin hidroklorida merupakan alkaloida dari tumbuhan spesies
Ephedra sinica. Efedrin hidroklorida digunakan sebagai agen
simpatomimetik, nasal dekongestan, dan bronkodilator. Terdapat beberapa
metode penetapan kadar bahan baku efedrin hidroklorida, yaitu
spektrofotometri UV-Vis, titrasi bebas air, dan argentometri. Penelitian ini
bertujuan untuk menentukan metode yang memberikan hasil terbaik untuk
penetapan kadar bahan baku dan tablet tunggal efedrin hidroklorida ditinjau
dari segi akurasi dan presisi. Analisis uji varians satu arah (ANOVA)
digunakan untuk menentukan metode terbaik dari segi akurasi, sedang
presisi ditentukan dengan membandingkan koefisien variasi masing-masing
metode. Spektrofotometri UV-Vis adalah metode penetapan kadar terbaik
untuk bahan baku dan tablet tunggal efedrin hidroklorida berdasarkan hasil
akurasi dan presisinya."
Universitas Indonesia, 2007
S32623
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 2005
S32466
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Klorfeniramin maleat (CTM) dan diazepam adalah obat yang sering disalahgunakan karena dapat membuat mengantuk sampai tertidur, bahkan dipakai untuk melakukan tindak kejahatan. Penelitian ini dilakukan untuk melakukan optimasi dan validasi metode analisis CTM dan diazepam dalam sprite dan urin in-vitro secara kromatografi lapis tipis (KLT) densitometri. Kondisi optimal dari penelitian ini adalah dengan menggunakan fase diam lempeng KLT silika gel 60 F254 (Merck), dan metanol-amonia pekat (100:1,5) sebagai fase gerak. Lempeng dianalisa dengan TLC scanner 3 (Camag), menggunakan detektor uv pada panjang gelombang 256 nm. Hasil pengujian menunjukkan CTM dan diazepam memiliki linearitas antara 0,1-0,5 μg untuk CTM dan antara 0,104-0,520 μg untuk diazepam dengan batas deteksi 0,01 μg untuk CTM dan diazepam dan batas kuantitasi 0,02 μg untuk CTM dan 0,03 μg untuk diazepam. Rata-rata uji perolehan kembali dari sprite adalah 100,51 % untuk CTM dan 99,79 % untuk diazepam, sedangkan rata-rata uji perolehan kembali dari urin adalah 100,06 % untuk CTM dan 99,42 % untuk diazepam, dengan standar deviasi di bawah 2 % untuk CTM dan diazepam baik dalam urin maupun dalam sprite."
Universitas Indonesia, 2006
S32535
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Reability study for quantitative determination of isoniazid and pyridoxine hydrochlorida mixture with the nonaqueous titration method and uv spectrophotometric multicomponents method has been done...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Hasibuan, Christinauly
"Ekstrak Andrographis paniculata dan Curcuma domestica mempunyai banyak aktivitas farmakologi sehingga sudah mulai dikembangkan produk sediaan herbal yang mengandung campuran ekstrak herbal tersebut. Oleh sebab itu, perlu dikembangkan suatu metode kontrol kualitas untuk menjamin efek terapi yang konsisten dari sediaan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh kondisi optimum untuk analisis kuantitatif senyawa aktif campuran ekstrak herbal tersebut secara simultan.dengan menggunakan metode kromatografi lapis tipis densitometri. Senyawa yang ditetapkan kadarnya adalah andrografolid dan kurkuminoid.
Hasil penelitian menunjukkan fase gerak terbaik adalah kloroform-metanol (9:1). Metode ini mempunyai linearitas, presisi, dan perolehan kembali yang cukup baik. Batas deteksi andrografolid dan kurkuminoid adalah 79,54 ng dan 390,69 ng. Batas kuantitasi andrografolid dan kurkuminoid adalah 265,13 ng dan 1.302,29 ng.

Andrographis paniculata and Curcuma domestica extracts have various pharmacological activities so that many herbal medicinal preparation contain the mixtures of these extracts. Therefore, it is necessary to develop a quality control method in order to ensure its consistent therapeutic effect. This research tried to find optimum condition for quantitative analysis of bioactive compounds in these herbal mixtures simultaneously using thin layer chromatography densitometry method. Those compounds are andro- grapholide and curcuminoid.
The result showed that chloroform-methanol (9:1) is the best mobile phase. This method has quite good linearity, precision, and recovery. The limit of detection for andrographolide and curcuminoid are 79,54 ng and 390,69 ng. The limit of quantitation for andrographolide and curcuminoid are 265,13 ng and 1.302,29 ng."
Depok: Universitas Indonesia, 2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Dian A. L.
"Asam askorbat (vitamin C), adalah vitamin larut air yang banyak digunakan dalam sediaan kosmetik. Vitamin C tidak stabil dan mudah teroksidasi menjadi asam dehidroaskorbat terutama dalam larutan. Derivat vitamin C yang terfosforilasi, Mg dan Na askorbil fosfat lebih stabil, dan banyak digunakan dalam sediaan larutan. Larutan vitamin C saat ini banyak beredar di pasaran dengan komposisi yang bermacam-macam, ada yang mengandung hanya asam askorbat saja dan ada juga yang mengandung campuran asam askorbat dan derivatnya. Penelitian ini dilakukan untuk menetapkan kadar askorbil fosfat dan asam askorbat dalam larutan topikal vitamin C secara KLT densitometri. Kondisi optimal untuk memisahkan askorbil fosfat, asam askorbat dan dehidroaskorbat dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan fase diam lempeng KLT silika gel 60 F254 (Merck), dan kombinasi metanol-air (85:17) sebagai fase gerak. Lempeng dianalisa menggunakan Camag TLC scanner 3, menggunakan detektor uv pada panjang gelombang 244 nm. Hasil pengujian menunjukkan askorbil fosfat dan asam askorbat memiliki linearitas 0,5-3,0 μg. Batas deteksi masing-masing adalah 0,039 μg dan 0,059 μg untuk askorbil fosfat dan asam askorbat, sedangkan batas kuantitasi masing-masing 0,130 μg dan 0,196 μg untuk askorbil fosfat dan asam askorbat. Rata-rata uji perolehan kembali untuk askorbil fosfat adalah 100,15%±1,04%, dan untuk asam askorbat adalah 100,18%±0,98%. Dari tiga sampel yang diperiksa kadarnya, hanya sampel B yang mengandung askorbil fosfat dengan kadar 0,43%. Sedangkan kadar asam askorbat dalam masing-masing sampel adalah 7,5%; 0,34% dan 0,47% untuk sampel A, B dan C."
Universitas Indonesia, 2006
S32549
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>