Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 134017 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
cover
cover
cover
Riri Wulandari
"Sejalan dengan banyaknya obat-obat analgesik-antiinflamasi yang mengandung lebih dari satu komposisi zat berkhasiat, maka perlu ada metode analisis yang cepat, akurat, mudah, dan murah. Salah satu metode analisis yang dapat diterapkan adalah metode spektrofotometri UV-Vis menggunakan program analisis multikomponen persamaan simultan. Pada penelitian ini dilakukan validasi metode persamaan simultan untuk sediaan tablet obat analgesik-antiinflamasi yang mengandung kombinasi dua atau lebih dari zat aktif berikut: parasetamol, ibuprofen, fenilbutazon, propifenazon, dan kofeln. Pengukuran serapan dilakukan pada panjang gelombang maksimum dari setiap zat aktif, yaitu 236, 239. 242, 264, dan 272 nm, menggunakan spektrofotometer Shimadzu UV-Vis 1601 dengan lebar celah 2 nm dan panjang lintasan kuvet 1 cm. Sebagai pelarut digunakan HCI 0,1 N. Data serapan molar masing-masing zat aktif dikumpulkan pada panjang gelombang 200 sampai 360 nm melalui perhitungan kurva kalibrasi. Berdasarkan hasil uji perolehan kembali dan penetapan kadar sampel tablet, dapat disimpulkan bahwa metode spektrofotometri UV dengan program analisis multikomponen persamaan simultan dapat digunakan untuk menentukan kadar tablet yang mengandung parasetamol-propifenazon, propifenazon-fenilbutazon, parasetamol-propifenazon-kofein, dan parasetamol-kofein, tetapi tidak dapat diterapkan untuk tablet paten yang mengandung kombinasi parasetamol-ibuprofen.

With the development of analgesic anti-inflammatory medicine, which contains more than one healing elements, there needs to be a fast, accurate, simple, and cheap way of analyzing them. This can be achieved with spectrophotometry UV-Vis method that uses simultaneous multicomponent analysis program, in this research, the validation of that analytical method was performed to commercial tablets containing two combinations or more of these elements : paracetamol, ibuprofen, phenylbutazone, propyphenazone, and caffeine. Measurement of the absorption rate was done with maximum wavelengths of each elements: 236, 239. 242, 264, and 272 nm, using Shimadzu UV-Vis 1601 spectrophotometer with width of vision 2 nm and length across cuvette 1 cm. The solvent used was HOI 0.1 N. Calibration curve method was needed in calculating molar absorption of each healing elements collected from wavelength 200 nm until 300 nm. Based on the results of the recovery test and the assay of tablet samples showed that spetrophotometry UV with simultaneous multicomponent analysis program can be used for determining concentration of tablet samples which contain paracetamol-propyphenazone, propyphenazone-phenylbutazone, paracetamol-propyphenazone-caffeine, and paracetamol-caffeine. It was seen that the commercial tablets which contain paracetamol-ibuprofen could not be validated with this method.
"
Depok: Universitas Indonesia, 2003
S32359
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
cover
cover
Yenti
"ABSTRAK
Sejalan dengan banyaknya obat batuk yang mengandung lebih dari satu komponen zat berkhasiat, maka diperlukan metode analisis yang mempunyai akurasi dan presisi yang tinggi, namun lebih mudah dan murah di dalam pelaksanaannya. Salah satu metode analisis yang dapat digunakan adalah spektrofotometri derivatif, melalui pengukuran serapan masingmasing komponen pada panjang gelombang zero crossing komponen lainnya yang terdapat dalam campuran. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan metode penetapan kadar dekstrometorfan hidrobromida, pseudoefedrin hidroklorida, gliserilguaiakolat, dan triprolidin hidroklorida dalam campuran dari tablet dan sirup obat batuk yang mengandung dua sampai empat zat aktif tersebut secara spektrofotometri derivatif dan menguji validitasnya. Untuk campuran pseudoefedrin hidroklorida dan triprolidin hidroklorida,
masing-masing zat diukur serapannya pada panjang gelombang 230,0 nm dan 227,6 nm (derivat pertama); campuran pseudoefedrin hidroklorida dan gliserilguaiakolat, masing-masing zat diukur serapannya pada panjang gelombang 245,8 nm dan 251,2 nm (derivat pertama); dan campuran pseudoefedrin hidroklorida dan dekstrometorfan hidrobromida, masingmasing
zat diukur serapannya pada panjang gelombang 245,4 nm dan 251,2 nm (derivat pertama). Sedangkan campuran yang mengandung tiga zat maupun empat zat aktif tersebut, masing-masing zat tidak dapat ditetapkan kadarnya secara spektrofotometri derivatif karena tidak dapat ditentukan panjang gelombang analisis untuk setiap zat dalam campurannya. Dari hasil
uji perolehan kembali menunjukkan bahwa metode spektrofotometri derivatif dapat digunakan untuk menetapkan kadar pseudoefedrin hidroklorida dan triprolidin hidroklorida dalam campuran keduanya dalam sediaan tablet, namun tidak dapat digunakan dalam sediaan sirup. Metode ini juga dapat digunakan untuk menetapkan kadar gliserilguaiakolat dalam campurannya dengan pseudoefedrin hidroklorida dalam sediaan tablet dan sirup, namun
tidak dapat digunakan untuk menetapkan kadar pseudoefedrin hidroklorida dalam campurannya dengan gliserilguaiakolat dalam sediaan tablet dan sirup. Metode ini tidak dapat digunakan untuk menetapkan kadar pseudoefedrin hidroklorida dan dekstrometorfan hidrobromida dalam
campuran keduanya dalam sediaan sirup.

ABSTRACT
As the development of cough medicine which contains more than one active substance, the simple and cheap analysis with high accuracy and precision is needed. One of the methods that can be implemented is derivative spectrophotometry, by determining each compound at zero crossing wavelength of another compound in mixture. The goal of this research is to find a new method to determine the concentration of dextromethorphan hydrobromide, pseudoephedrine hydrochloride, glycerylguaiacolate, and triprolidine hydrochloride in cough tablets and syrups which contain two to four compounds by using derivative spectrophotometry method. Another goal of this research is to examine the validity of the derivative spectrophotometry method. In the mixture containing pseudoephedrine hydrochloride and triprolidine hydrochloride, each compound is determined at 230,0 nm and 227,6 nm (first derivative); in the mixture of pseudoephedrine hydrochloride and glycerylguaiacolate, each compound is determined at 245,8 nm and 251,2 nm (first derivative); and in the mixture of pseudoephedrine hydrochloride and dextromethorphan hydrobromide, each compound is determined at 245,4 nm and 251,2 nm (first derivative). In the mixture containing three or four compounds, each compound cannot be determined because these compounds do not have analytic wavelength. The result of recovery test shows that derivative spectrophotometry method can be used in determining the concentration of pseudoephedrine hydrochloride and triprolidine hydrochloride in tablet, but the method cannot be used in syrup. The method can also be used in determining the concentration of glycerylguaiacolate in combination with pseudoephedrine hydrochloride, but cannot be used in determining pseudoephedrine hydrochloride concentration in combination with glycerylguaiacolate in tablet and syrup. This method cannot be used in determining pseudoephedrine hydrochloride dextromethorphan hydrobromide concentration in syrup."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Universitas Indonesia, 2006
S32540
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>