Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 162449 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Rumondang, Maria
"The International Agency for Research on Cancer (IARC) telah mengklasifikasikan akrilamida ke dalam grup 2A (berpotensi sebagai karsinogenik pada manusia). Akrilamida ditemukan dalam makanan yang diproses dengan pemanasan pada suhu tinggi (di atas 120oC), dengan kandungan karbohidrat tinggi. Pada penelitian ini dilakukan analisis kadar akrilamida dalam sediaan sereal yang beredar di pasaran secara kromatografi cair kinerja tinggi. Metode ini menggunakan kolom C18-RP dengan detektor UV-Vis pada panjang gelombang 210 nm, fase gerak dan pelarut 3,5 mM asam fosfat 85% dalam asetonitril-air (5:95), dan laju alir 0,5 ml/menit. Waktu retensi yang dibutuhkan akrilamida 2,8 menit. Sampel diekstraksi menggunakan etanol-diklormetan (1:20), kemudian ditarik kembali dengan air. Rentang kurva kalibrasi 0,2-1,6 μg/ml menunjukkan nilai linieritas 0,99997; dengan batas deteksi 0,013309 μg/ml; batas kuantitasi 0,04463 μg/ml; dan koefisien variasi sebesar 0,4989%. Kadar akrilamida dalam tujuh sediaan produk sereal yang dianalisis yaitu dengan kadar rata-rata 1,3264 ± 0,11; 0,9430 ± 0,11; 1,3747 ± 0,12; 0,7744 ± 0,05; 1,5222 ± 0,15; 1,1056 ± 0,05; dan 0,3797 ± 0,07 μg/g."
Universitas Indonesia, 2006
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Harahap, Yahdiana
"A method by high performance liquid chromatography for the analysis of acrylamide in potato chips, is reported. The retention time for the elution of acrylamide from the C18RP column ranged from 3 to 3,2 minutes, and the eluate was analyzed by UV-VIS detector. A linear response was found for the acrylamide standard tested within the concentration range of 0,8 ? 10ìg/ml and the corelation coefficient (r) greater than 0,999, with detection limit 0,06 ppm and quantitative limit 0,19 ppm. Sample preparation was performed by means of solvent extraction using dichlormethane and subsequent re-extraction of the organic solvent with water. This aqueous sample solution was found to be free of any interferences and gave acrylamide and recorveries higher than 90%."
Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2005
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Teuku Nebrisa Zagladin Jacoeb
Depok: Universitas Indonesia, 2005
S32490
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fitria Handayani R
"Akrilamida merupakan senyawa kimia turunan akrilonitril yang banyak digunakan sebagai bahan dasar pembuatan poliakrilamida. Berdasari(an sifat-sifatnya, akrilamida digolongkan sebagai zat yang berbahaya jika terkandung dalam makanan. Beberapa penelitian terbaru menemukan adanya kandungan akrilamida dalam makanan yang kaya akan karbohidrat yang diproses pada suhu tinggi. Penelitian ini dilakukan untuk meneliti adanya kandungan akrilamida dalam popcorn menggunakan kromatografi cair kinerja tinggi. Campuran air-asetonitril (95:5), pH 2,5 (3,5 mM asam fosfat 85%) digunakan sebagai fase gerak dengan laju alir 0,5 mVmenit dan panjang gelombang 210 nm. Waktu retensi yang dibutuhkan untuk akrilamida adalah 5,6 menit. Hasil uji perolehan kembali akrilamida dalam popcorn berkisar 92,94 % - 97,22 %. Sampel kemudian diekstraksi menggunakan diklormetan dan ditarik kernbali dari pelarut dengan menggunakan fase gerak. Sampel yang dianalisa pada penelitian ini dibatasi pada daerah Depok. Dari enam sampel yang dianalisa, dua sampel mengandung akrilamida sebanyak 0,12585 ppm (0,15715 ± 0,0024 J.IQ!g) dan 0,16856 ppm (0,2096 ± 0,0046 J.IQ!g)."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Indonesia , 2006
S70462
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Harahap, Yahdiana
"A method by high performance liquid chromatography for the analysis of acrylamide in potato chips, is reported. The retention time for the elution of acrylamide from the C18 columm ranged from 3 to 3.2 minutes and the eluate was analyzed by UV-VIS detector. A linear response was found for the acrylamide standard tested within the concentration range of 0.8-10 g/ml and the corelation coefficient (r0 greater that 0.999 with detection limit 0.06 ppm and quantitatice limit 0.19 ppm. Sample preparation was performed by measn of solvent extraction using dichlormethane and subsequent re-extraction of the organic solvent with water. This aqueous sample solution was found to be free of any interferences and gave acrylamide and recorveries higher than 90%."
Majalah Ilmu Kefarmasian, 2005
MIKE-II-3-Des2005-154
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Nurhayati
"Asam kojat digunakan dalam sediaan kosmetik untuk membantu proses depigmentasi kulit seperti penghilangan flek akibat penuaan dan kasus hiperpigmentasi. Metode kromatografi cair kinerja tinggi dengan detektor UV untuk menganalisis asam kojat dalam kosmetik telah banyak dikembangkan. Tujuan penelitian ini adalah memperoleh kondisi analisis optimum asam kojat secara KCKT dan validasinya untuk penetapan kadar asam kojat dalam kosmetik. Sampel diekstraksi dengan KH2PO4 0,05 M (pH 2,5) dan dianalisis menggunakan kolom C18-RP, Whatman. Campuran 0,05 M KH2PO4-metanol (95:5), pH 2,5 sebagai fase gerak dengan laju alir 1,2 ml/menit.
Detektor UV pada panjang gelombang 270 nm. Waktu retensi asam kojat adalah 6,0 menit. Uji linieritas pada rentang konsentrasi 12-36 ppm memberikan nilai koefisien korelasi (r) 0,9998. Batas deteksi 0,42 ppm dan batas kuantitasi1,39 ppm. Metode ini memberikan hasil uji perolehan kembali asam kojat adalah 101,72% ± 1,4689%. Kadar asam kojat dalam tiga sampel kosmetik adalah 0,767%b/b (sampel Dw), 1,079%b/b (sampel Cv), dan 0,765 % b/b (sampel Wk).
Kojic acid is used in cosmetics formulation for helping depigmentation of skin including whitening age spots and hyperpigmentation. A high performance liquid chromatographic method with UV detector for analyses of kojic acid in cosmetic was developed. The aim of this research was to find out optimum condition of kojic acid and validate an analytical method for the quantification of kojic acid in cosmetics by HPLC. Samples were extracted with 0,05 M KH2PO4 buffer solution (pH 2,5) and analyzed using a Whatman C18-RP column. A mixture of 0,05 M KH2PO4 and methanol 95:5 ratio (pH 2,5) was used as mobile phase at flow rate 1,2 ml/minute.
The UV detector was set at 270 nm. The retention time needed by kojic acid is 6,0 minute. Linearity was established for range of concentration 12 - 36 ppm with coefficient of correlation of 0,9998. The limit of detection (LOD) and the limit of quantitation (LOQ) were 0,42 ppm and 1,39 ppm. This method have kojic acid recovery was 101,72% ± 1,4689%. Acid kojic detected in three samples of cosmetics is 0,767% w/w for sample Dw, 1,079% w/w for sample Cv and 0,765% w/w for sample Wk.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2006
S32815
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cita Tri Aryuni
"ABSTRAK
Telah dilakukan optimasi dan validasi metode analisa yang sederhana tetapi sensitif secara LCMSMS untuk menetapkan kadar akrilamid dalam keripik kentang agar dapat dilakukan pengujian dan pengawasan akrilamid dalam keripik kentang yang beredar di pasaran.
Pada penelitian ini pengembangan metode dilakukan dengan cara penggunaan ekstraksi fase padat (SPE), ektraksi berulang menggunakan pelarut asa formiat 10 mM dan presipitasi suhu rendah dengan sentrifugasi untuk menghilangkan pengaruh matriks pada analit. Penggunaan kolom fase terbalik C-18 yang sedikit lebih polar dilakukan untuk memperoleh pemisahan akrilamid yang lebih baik. Kromatografi cair yang digunakan menggunakan sistem gradien dengan fase gerak asam formiat 10 mM dan metanol sehingga diperoleh selektifitas yang lebih baik. Parameter unjuk kerja presisi, akurasi dan perolehan kembali dilakukan untuk meyakinkan metode analisis ini dapat digunakan sebagai metode yang telah divalidasi untuk penggunaan secara rutin dalam laboratorium makanan. Akrilamid diretensi pada 5,4 menit dengan batas deteksi yang diperoleh yaitu 7,09 ng/g dan rentang perolehan kembali sebesar 97,45 – 100,25%. Simpangan baku relatif sebesar 1,6% untuk keberulangan. Hasil yang baik ini menunjukkan bahwa metode dapat digunakan sebagai metode analisis rutin untuk pengujian dalam laboratorium.

ABSTRACT
Optimization and validation of analytical methods in the determination of acrylamide levels of potato chips by LCMSMS as a simple and sensitive method was carried out in order to do the testing and monitoring of acrylamide in potato chips on the market in Indonesia.
In this research, method development was done by the use of solid phase extraction (SPE), repeated extraction using 10 mM formic acid solution and precipitation low temperature by centrifugation. The use of C-18 reversed-phase columns were slightly more polar performed to obtain a better separation of acrylamide. Eluent system of liquid chromatography using a time programme gradient in order to obtain a better selectivity. The mobile phase was a mixture of 10 mM formic acid and metanol. The performance parameters of precision, accuracy and recovery were conducted to assure the analytical method applicable in house validation method. The retention time for acrylamide was 5,4 minute; limit of detection was 7.09 ng/g; recoveries ranged from 97.45 to 100.25%; coefficients of variation was 1.6% for repeatability test. The good results showed that the method has been successfully set up to serve as a routinely analytical methods for testing in the laboratory."
Universitas Indonesia, 2013
T32962
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rustaman
Universitas Indonesia, 1994
S31975
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>