Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 107408 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
cover
Deni Wardani S
"Ekstrak tumbuhan obat memerlukan standardisasi untuk menjamin kualitasnya sebagai obat, salah satunya harus bebas dari mikroba patogen. Penelitian ini menentukan besarnya tingkat cemaran mikroba dalam ekstrak etanol biji Trigonella foenum-graecum Ldari Solo, Semarang dan Yogyakarta, ekstrak etanol herba Typhonium flagelliforme (Lodd.) Blume dari Bogor, Sidoarjo dan Yogyakarta, ekstrak etanol kulit batang Alstonia scholaris (L.) R.Br dari Tawangmangu, Bogor dan Makasar. Penelitian ini meliputi uji angka lempeng total, uji nilai duga terdekat, uji angka kapang dan khamir, pemeriksaan Aspergillus flavus serta pemeriksaan bakteri patogen, yaitu Escherichia coli, Pseudomonas aeruginosa, Salmonella sp, Staphylococcus aureus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanol bijiTrigonella foenum-graecum L dari Solo lebih besar dari 16000 koloni/gram sampel untuk uji angka lempeng total dan lebih besar dari 103 koloni/gram sampel untuk uji angka kapang dan khamir. Ekstrak etanol biji Trigonella foenumgraecum L dari Yogyakarta, uji angka lempeng total lebih besar dari 16000 koloni/gram sampel. Dari semua ekstrak yang diteliti tidak ada yang tercemar bakteri patogen dan Aspergillus flavus.
Extract of drug plant need standardization to guarantee its quality as drug, one of them is free from the patogenic microbes. This research determined the level of microbe contamination of ethanolic extract of seed Trigonella foenum-graecum L from Solo, Semarang and Yogyakarta, ethanolic extract of herb Typhonium flagelliforme (Lodd.) Blume from Bogor, Sidoarjo and Yogyakarta and ethanolic extract Alstonia scholaris (L.) R.Br from Tawangmangu, Bogor and Makasar. This Research covered the total plate number test, test of the most probable number, test of the number of mould and khamir, inspection of Aspergillus flavus and also inspection of pathogenic bacterium, that is Escherichia coli, Pseudomonas aeruginosa, Salmonella sp, Staphylococcus aureus. Result of research showed that the ethanolic Trigonella foenum-graecum L seed extract from Solo bigger than 16000 colony/gram sample to test the total plate number and bigger than 103 colony/gram sampel to test the number of mould and khamir. Ethanolic Trigonella foenum-graecum L seed extract from Yogyakarta bigger than 16000 colony/gram sample to test the total plate number. All extract were not impure of pathogenic bacterium and Aspergillus flavus."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2006
S32824
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yustina Muliani
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1995
S32002
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Aulia Suci Pertiwi
"Alyxia reinwardtii dikenal sebagai Pulosari digunakan untuk pengobatan kencing manis dan beberapa penyakit lainnya, memiliki kandungan utama berupa Pulosariosida dan Skopolentin. Penelitian ini dilakukan untuk mengevaluasi efek antidiabetes dan antihiperlipidemia ekstrak etanol dari kulit batang pulosari pada tikus diabetes yang diinduksi kombinasi pakan tinggi lemak, streptozotocin, dan nikotinamid. Untuk mencapai tujuan tersebut, pada penelitian ini menggunakan 24 ekor tikus wistar jantan. Tikus dibagi menjadi enam kelompok (n=4). Kelompok normal dan negatif diberi CMC 0,5%, kelompok positif diberi Metformin dosis 90mg/200g/hari secara oral; dan tiga variasi dosis ekstrak kulit batang pulosari 150mg/kgBB tikus/hari; 300mg/kgBB tikus/hari; 600mg/kgBB tikus/hari secara oral.
Tikus diinduksi pakan tinggi lemak (pakan standar : tallow : sukrosa : mentega, 50%:20%:20%:10%) selama 28 hari dan diinduksi nikotinamid (110mg/kgBB) dengan streptozotocin dosis rendah (40mg/kgBB) dua kali injeksi secara intraperitoneal. Kemudian diberikan baik dengan ekstrak kulit batang pulosari dan metformin selama 21 hari. Dosis 300mg/kg dan dosis 600mg/kg ekstrak pulosari melalui uji Anova memberikan perbedaan bermakna pada kadar glukosa darah setelah 21 hari (p<0,05). Ekstrak kulit batang pulosari memiliki potensi yang sama dengan metformin untuk menurunkan kadar glukosa, kolesterol, trigliserida, LDL dan meningkatkan kadar HDL. Berdasarkan hasil penelitian, ekstrak kulit batang pulosari dapat menurunkan dan memperbaiki profil lipid hewan model.

Alyxia reinwardtii as known as Pulosari is used traditionally for the treatment of diabetes and some other diseases, the main constituent is Pulosarioside and Scopolentin. The aimed of this study to investigate the antidiabetic effects of extract etanol from bark Alyxia reinwardtii in diabetic rats induced by combination of high-fat diet, streptozotocin, and nicotinamide. To this end, we used 24 Wistar male rats. The rats were divided into six groups (n=4). The normal and negative groups were given 0,5% CMC, positive group was given Metformin dose 90mg/200g/day orally; and three variation dose groups of extract pulosari 150 mg/kg BW rats/day orally; 300 mg/kg BW rats/day orally; 600 mg/kg BW rats/day respectively.
All the treatment rats were induced by the combination of high-fat diet (standard feed: tallow: sucrose: butter, 50%:20%:20%:10%) for 28 days and received nicotinamide (110mg/kg BW) with Low dose STZ (40mg/kg BW) twice by intraperitoneal injection. Then treated with extract pulosari either metformin for 21 days. Doses 300mg/kg BW and 600 mg/kg of extract pulosari after 21 days significantly reduced glucose level (p<0,05). The power of extract pulosari similar to metformin to reduce glucose level, cholesterol level, triglyceride level, LDL level, and increase HDL level. Based on this result, pulosari extract have potency as antidiabetic and improve lipid profiles of animal model.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2021
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Isolation of charantin from the extract of Momordica charantia L and validation of TLC densitometry for the determination of charantin has been done....."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Muzajjanah
"Ruang Lingkup dan Cara Penelitian: Telah diketahui keseluruhan tanaman pare (akar, batang, daun, bunga, buah dan biji) dilaporkan berkhasiat sebagai obat tradisional. Hasil penyarian, ekstrak biji pare mengandung banyak komponen yang belum teridentifikasi dengan baik. Komponen tersebut antara lain Momordikosid yang tergolong dalam glikosida triterpen, cucurbitasin glikosida, dan momorcharin serta MAP 30 yang termasuk kelompok protein tanaman. Komponen dalam tanaman pare mempunyai aktivitas biologis yaitu antifertilitas, antidiabetik, antivirus, antitumor dan mempunyai efek sitostatik dan sitotoksik.
Dari beberapa penelitian diketahui bahwa momorcharin yang diekstrak dari biji pare, yang diberikan secara intraperitonium dapat menghampat implantasi zigot. Demikian juga ekstrak buah pare dapat menurunkan kesuburan individu jantan. Penelitian ini ingin mengetahui pengaruh pemberian ekstrak biji dan ekstrak daging buah pare terhadap kesuburan mencit betina. Dilakukan penelitian pemberian ekstrak biji dan daging buah pare secara oral selama 40 hari pada dosis 500 mg/kg bb, 750 mg/kg bb dan 1000 mg/kg bb terhadap kesuburan mencit betina. Setelah selesai perlakuan dilakukan pengambilan data berat badan mencit dan parameter kesuburan yaitu lama sikius estrus, jumlah folikel ovarium, berat ovarium dan jumlah anak yang dilahirkan.
Hasil dan Kesimpulan: Ekstrak biji dan daging buah pare yang diberikan secara oral pada semua dosis perlakuan tidak berpengaruh terhadap berat badan dan jumlah folikel primer (p>0.05). Akan tetapi dapat menyebabkan sikius estrus menjadi lebih panjang, penurunan jumlah folikel sekunder/tersier dan folikel de Graaf, menaikkan jumlah folikel atresia dan berat ovarium. Mulai dosis 750 mg/kg bb beberapa mencit tidak beranak (p<0.01)."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurhuda
"Telah dilakukan penelitian tentang pengaruh pemberian ekstrak buah pare terhadap kesuburan dan kadar testosteron serum tikus Jantan strain IMF,. Sebanyak 24 ekor tikus jantan dibagi secara acak dalam 3 kelompok, masing-masing terdiri dari 8 ekor. Tiap kelompok diberi ekstrak buah pare secara oral mulai dari dosis 750 mg; 1000 mg; 1250 mg; 1500 mg; 1750 mg dan 2000 mg/kgBB. Kelompok lain diberi larutan CMC sebagai kelnmpok placebo dan sate kelompok sebagai kontrol (tanpa perlakuan.).
Pemberian ekstrak buah pare dilakukan setiap pagi selama 50 hari. Pada hari ke 50 tikus perlakuan dicampur dengan betina fertil sampai terjadi kopu1asi. Tujuh hari setelah dicampur, tikus jantan dibunuh dengan eter. Tikus jantan yang telah dibunuh dengan eter diambil darahnya dari jantung danjaringan testis. Parameter yang dianalisis yaitu kadar testosteron serum, berat testis, jumlah spermatozoa, persentase metilitas, persentase bentuk kepala abnormal dan jumlah anak.
Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa pemberian ekstrak buah pare dosis 750 mg/kg SR sampai dosis 2000 mg/kg SS dapat meningkatkan kadar testosteron serum tikus dan persentase kelainan bentuk kepala spermatozoa. Selain itu juga dapat menurunkan berat testis, jumlah spermatozoa, persentase motilitas dan jumlah anak yang dihasilkan."
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 1994
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>