Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 54464 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sugiri
Depok: Universitas Indonesia, 1998
S32077
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Diana Nilawati
"Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan karbomer terhadap stabilitas fisik Krim X. Konsentrasi penambahan karbomer dalam formula Krim X pada percobaan ini adalah 0,1%; 0,2%; 0,3%; 0,4% dan 0,5%. Pada masing-masing sampel, yaitu Krim X formula pembanding dan formula uji, dilakukan evaluasi fisik dan uji stabilitas. Uji stabilitas dilakukan pada penyimpanan suhu 40±2oC dengan kelembaban 75% selama 8 minggu. Parameter stabilitas yang diamati adalah organoleptis, pH, jarak lebur, viskositas, sifat alir dan diameter globul ratarata.
Selama uji stabilitas, konsistensi krim pada formula pembanding, formula 1 dan 2 mengalami penurunan. Sedangkan pada formula 3, 4, dan 5 konsistensinya lebih stabil. Terjadi penurunan pH, jarak lebur dan viskositas, tetapi terjadi pembesaran ukuran diameter globul rata-rata dari keenam krim. Sifat alir dari keenam krim tidak mengalami perubahan yaitu tetap bersifat plastis thiksotropik, hanya terjadi efek pergeseran kurva yang disebabkan oleh penurunan viskositas. Hal ini berarti bahwa ada hubungan antara konsentrasi penambahan karbomer dengan stabilitas fisik krim X. Semakin meningkatnya konsentrasi karbomer yang ditambahkan dalam formula Krim X, maka semakin meningkat pula kestabilan fisiknya.

The essence of this research is to get the information of carbomer adding influence to physical stability of Cream X formula. Carbomer was added in the formulas on this trial for each concentration, they are 0.1%; 0.2%; 0.3%; 0.4%; and 0.5%. For each samples, reference formula and trial formula, were physical evaluated and stability tested. Stability test was done in temperature 40±2oC with relative humidity at 75% during 8 weeks.
The evaluation during stability test are organoleptic, pH measured, melting range, viscosity, rheology and globul diameter average. During stability test, the consistency of cream reference formula, formulas 1 and 2 had decreased. But on formulas 3, 4 and 5, the consistency was more stable. There were decrease of pH, melting range, and viscosity, but globul diameter average were increased in all of formulas Cream X. The rheology was stable, means it is an plastic thixotrophy system, but there was an effect of sliding curve because of viscosity had been decreased. It is means that there is a correlation between carbomer adding with physical stability of Cream X. Which increased concentration of carbomer adding in cream X formula made the creams more stable."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2006
S32858
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Muhsin Alwan
"Sinar matahari mengandung spektrum ultraviolet yang dapat memicu timbulnya radikal bebas. Radikal bebas ini terhadap kulit dapat menyebabkan efek penuaan. Diperlukan suatu sediaan krim yang dapat memperbaiki kulit dari efek penuaan tersebut dan juga menetralkan efek radikal bebas. Krim vitamin E terbukti efektif mengurangi pembentukan radical bebas oleh paparan sinar UV pada kulit, akan tetapi keuntungan penggunaan sediaan topikal ini dikurangi oleh terbatasnya jumlah zat aktif yang dapat diabsorbsi oleh kulit. Dengan penambahan emolien primer dan sekunder berdasarkan prinsip RPI telah terbukti dapat meningkatkan penetrasi vitamin E. Adanya penambahan kedua emolien tersebut diperkirakan dapat mempengaruhi kestabilan fisik krim, oleh sebab itu dilakukan uji kestabilan fisik krim selama tiga bulan. Uji kestabilan meliputi penyimpanan pada suhu kamar, suhu 4°C, suhu 40°C, freeze thaw / cycling test dan uji mekanik. Parameter kestabilan yang diamati adalah organoleptis, pengukuran pH, viskositas dan diameter globul rata-rata. Hasil yang diperoleh adalah krim dengan penambahan Isopropil isostearat sebagai emolien primer dan trietil heksanoin sebagai emolien sekunder tidak stabil secara fisik pada penyimpanan 40°C, suhu kamar, dan uji mekanik dimana krim menunjukkan adanya pemisahan fase.

Sunlight has an ultraviolet spectrum which trigger the incidence of free radicals. They can cause photo aging effect on human. For that reason, one needs to repair the damage and neutralize the free radicals effect. Vitamin E cream is known can significantly decrease the UV radiation-induced radical flux in skin, however the advantages of the topical application of cream is reduced by limited amount of active ingredient absorbed by the skin. With RPI method, added a primary emollient and secondary emollient had been proven to improve the penetration of vitamin E. The primary emollient and secondary emollient added are estimated to influence physical stability of the cream. For that reason the physical stability test should be done for three months storage; including the storage at room temperature of 4°C, 40°C, freeze thaw and mechanical test. The stability parameters are organoleptics, pH, viscosity and globule s diameter measurement. This study resulted that cream with isopropyl isostearate and triethylhexanoin as the primary and secondary emollient were not stable when storage in 40°C, room temperature and mechanical test because the cream showed separation of phase.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2006
S32826
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Erni
"Pewarna rambut alami menjadi pilihan untuk memperbaiki penampilan rambut karena tidak berbahaya dan tidak menimbulkan alergi. Salah satu pewarna alami yang digunakan adalah pacar kuku. Penggunaan pacar kuku sering dicampur dengan air seduhan teh hitam untuk meningkatkan intensitas warna yang dihasilkannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui stabilitas fisik dan efektivitas pewarnaan dari krim yang mengandung ekstrak pacar kuku dan ekstrak teh hitam. Dalam penelitian ini dibuat lima formulasi krim pewarna rambut yang masing-masing mengandung ekstrak pacar kuku 4%, ekstrak teh hitam 2% dan campuran kedua ekstrak yaitu pacar kuku 4% dengan teh hitam dengan variasi konsentrasi 0,5%, 1%, dan 2%.
Uji stabilitas krim dilakukan dengan pengamatan hasil cycling test, uji mekanik, dan penyimpanan pada suhu rendah (5°C±2°C), suhu kamar (27°C±2°C) dan suhu tinggi (40°C±2°C). Uji efektivitas pewarnaan antara lain intensitas warna dengan alat chromameter Minolta CR-300 dan ketahanan warna dengan penyimpanan di ruangan, penyinaran di bawah sinar matahari dan pencucian dengan sampo. Setiap formula menunjukkan kestabilan fisik selama 8 minggu, namun terjadi perubahan warna krim karena krim teroksidasi pada penyimpanan suhu kamar dan suhu tinggi. Formula campuran ekstrak pacar kuku 4% dan teh hitam dengan variasi konsentrasi 0,5%,1% dan 1% menghasilkan intensitas warna yang lebih kuat daripada formula ekstrak pacar kuku 4% . Setiap formula menghasilkan ketahanan warna selama 30 hari.

Natural hair colorants become the choice to improve hair performance because it is not harmful and non allergic. One of them is henna. Based on experience, the use of henna often mix with black tea for increasing the colour intensity from henna. The aim of this experiment is to know physical stability and coloring effectivity of combination of henna and black tea extract cream. In this experiment, five formulation were made: cream with 4% henna extract; cream with 2% black tea extract, cream with 4% henna extract combined with 0,5%, 1% and 2% of black tea extract.
The stability of cream formulations were tested by cycling test, centrifugal tested, and stored in low (4°C±2°C), room, and high (4°C±2°C) temperatures. The coloring effectivity in case of colour intensity was measured by chromameter Minolta CR-300 and in case of colour tenacity, the coloured hair was tested with three treatments : stored in room, sunlight exposed and shampoo washing. Each formulation shows the physical stability in 8 weeks, but changes in colour because of oxidation when stored in room and high temperatures. The combination of 4% henna extract with 0,5%, 1% and 1% black tea extract give the stronger colour intensity than 4% henna. Each formulation gives the colour tenacity in 30 days.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2011
S1077
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ita Tauriestaningtyas
Universitas Indonesia, 1995
S32097
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hastri Mahardika
"Asam azelat (1,7-heptanedicarboxilic acid) merupakan suatu asam dikarboksilat yang diduga memiliki aktivitas anti tirosinase dengan menghambat reaksi oksidasi l-tirosin dan l-DOPA dalam pembentukan melanin. Penelitian ini dilakukan untuk melihat aktivitas asam azelat murni dan krim asam azelat dalam menghambat tirosinase. Asam azelat diformulasikan menjadi krim dengan konsentrasi 5 dan 10 %. Uji kestabilan fisik dan kimia dilakukan dengan penyimpanan sediaan pada tiga suhu yang berbeda yaitu suhu 4 ± 2, 27 ± 2 dan 40 ± 2oC. Pengukuran penghambatan tirosinase dilakukan dengan pengukuran dopakrom yang terbentuk secara in vitro.
Hasil uji stabilitas fisik kedua krim asam azelat tidak menunjukkan pemisahan fase pada setiap suhu penyimpanan, pada uji mekanik memperlihatkan krim tahan pada gaya sentrifugasi selama satu tahun.
Hasil uji stabilitas kimia menunjukkan bahwa kadar asam azelat yang terkandung didalam krim cenderung memperlihatkan penurunan. Hasil pengukuran penghambatan aktivitas tirosinase krim asam azelat 5 % dan 10 % berturut yaitu 26,50 % dan 51,54 %. Penghambatan aktivitas tirosinase krim mengalami penurunan setelah penyimpanan selama dua bulan pada suhu kamar. Krim asam azelat 5 % menurun aktivitasnya menjadi 22,44 % dan krim asam azelat 10 % menurun aktivitasnya menjadi 46,54 %. Penurunan aktivitas penghambatan tirosinase disebabkan karena asam azelat di dalam krim mengalami oksidasi selama penyimpanan.

Azelaic acid (1,7-heptanedicarboxilic acid) is a dicarboxylic acid which is have to considered activity as tyrosinase inhibitors by inhibit is oxidation of l-tyrosine and l-DOPA in mechanism of melanogenesis. The study was conducted to investigate the inhibition tyrosinase activity of pure azelaic acid and azelaic acid in cream. Azelaic acid was formulated into creams with the concentration of 5 % and 10 %.
Physical and chemical stability test of cream was conducted with storing the creams at three different temperatures, 4 ± 2, 27 ± 2 and 40 ± 2oC respectively. Tyrosinase inhibitory activity was measured in vitro by measuring dopachrome.
The result of physical stability test showed no phase separation on storage and endure with centrifugation energy in one year. The chemical stability test showed that azelaic acid was not stable stored at any temperature. The tyrosinase inhibition activity of creams 5 % and 10 % azelaic acid were 26,50 % and 51,54 % respectively. Tyrosinase inhibition activity of creams decreased after two month stored at ambient temperature. Tyrosinase inhibition activity of cream 5 % azelaic acid decreased to 22,44 %, and cream 10 % azelaic acid decreased to 46,54 %. The decreasing of tyrosinase inhibition activity is caused by azelaic acid oxidation in cream.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2012
S43778
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sagala, Billy D. M.
Depok: Universitas Indonesia, 2009
TA1546
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Anisyah
Depok: Universitas Indonesia, 1997
S32074
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>