Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 42227 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Magdalena Nastiti Suryandari
"Hingga sekarang ini metode analisis kuantitatif sulfat yang telah ada cukup banyak, contohnya adalah metode graviraetri, voluraetri dan instrumen. Tetapi metodemetode tersebut sulit dilakukan dan raemberikan basil analisis yang kurang baik, terutamabila digunakan untuk menganalisis senyawagaram sulfat didalam sediaan farmasi. Selain itu metode-metode tersebut ditujukan untuk analisis dalam skalamakro. Penelitian ini dilakukan untuk mencari kondisi optimal analisis kuantitatif sulfat secara spektrofotometri sinar tampak dalam skala mikro dan menerapkan kondisi optimal tersebut pada analisis beberapa senyawa garam sulfat Dalam penelitian ini ditetapkan kondisi optimal analisis dengan parameter waktu pembentukan wama, komposisi pelarut, pH larutan, kestabilan kompleks, dan konsentrasi ion barium dan larutan torin 0,2% b/v yang digunakan. Hasil penelitian menunjukkanbahwa kondisi optimal analisis yang dapatdi' gunakan untuk analisis sulfat secara kuantitatif adalah waktu pembentukan wama pada menit ke 30 sampai 40, komposisi pelarut air-etanol dengan perbandingan 40:60; 30:70; 20:80, pH larutan antara 4,0 sampai 5,0 , konsentrasi maksimum ion barium sisasebesar 39,6786.10'^ mek/2S mL (12 ppm ion barium) dengan 1,5 mL larutan torin 0,2% b/v dan konsentrasi ion sulfat antara 0,0000 sampai 49,974.10^ mek/25 mL (0-10 ppm ion sulfat). Analisis yang dilakukan terhadap senyawagaram sulfat didalam percobaan ini umumnya memberikan hasil analisis yang cukup baik dengan kesalahan analisis berkisar antara -5,551% sampai 0,400%.

At this moment, there were some methods of sulfate analysis such as by gravimetri, volumetri and instrument But these methods were difficult to do and did not gave good enough result, especially when applied to analyze some sulfate salt compounds in pharmacy preparatioa Besides these methods were applied to analyze in macro scales. Hiese research's aim was to find an optimal sulfate analysis condition quantatively by visible spectrofotometiy in a micro scale and apply these result to analyze so me sulfate salt coumponds. In this research, it was determined optimal analysis condi tion with parameter of time developing color, solvent Composition, pH of solutions, a complex stability and barium ions - thorin solution 0,2% w/v concentration. The optimal analysis condition were time developing color of minutes 30- 40; water-ethanol compositions of 40:60; 30:70; 20:80; pHof solution between 4,0 - 5,0 ; maximum excess barium ions concentration 39.6786 x 10"^ meq/25 mL (12 ppm barium ions) with 1,5 ml 0,2% w/v thorin solution and sulfate ions concen tration of 0.0000 - 49.9740 x 10"^ meq/25 mL (0-10 ppm sulfate ions). Analysis of sulfate salt compounds in this research gave good enough results with estimation from -5,551% until 0,400%."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1996
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andreas Cahya
Universitas Indonesia, 1995
S31990
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
cover
"Berdasarkan data dari Biro Pusat Statitik dan UNICEF dalam survey nasional tentang GAKI pada tahun 1995 menyebutkan bahwa hampir semua propinsi di lndonesia rata- rata penduduknya mengalami kekurangan iodium. Hal
ini disebabkan oleh kandungan iodium dalam garam konsumsi tidak cukup
memadai sesuai dengan persyaratan SNI yaitu sebesar 30-80 ppm. Selain itu, kurangnya iodium dapat disebabkan karena adanya iodium yang hilang dari permukaan garam. Kestabilan iodat dalam garam merupakan salah satu parameter yang penting dalam menentukan persyaratan kandungan kalium iodai. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui komposisi sulfit dalam garam dan kemampuannya dalam hal mereduksi iodat menjadi iodida Pengamatan dilakukan dengan menggunakan metoda titrasi iodometri untuk mengetahui kandungan iodat dalam garam dan metoda spektrofotometri untuk mengetahui kandungan sulfit. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa kandungan sulfit mempengaruhi kccepatan pengurangan iodat dalam gararn akibat reaksi reduksi oksidasi. Kecepatan pengurangan iodat semakin bertambah seiring dengan meningkatnya kosentrasi sulfrt dalam garam Selain itu, tingkat keasaman gararn juga ikut mempengaruhi kecepatan pengurangan iodat.
"
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S49260
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ebo Widarisman
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1994
S31981
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
I Dewa Ketut Karma Susatia
"Dalam thhun-tahun terakhir mi, masalah lingkungan sangat menjadi perhatian bagi masyarakat banyak, khususnya mengenai masalah limbah. Telah dilakukan berbagai cara untuk mengetahui tingkat pencemaran logam pada limbah cair industri pada lingkungan. Salah satunya dengan menggunakan metode spektrofotometri sinar tanipak. Keunggulan dari metode mi ialah biaya pemeriksaan yang relatifmurah serta hasil yang cukup akurat.
Telah dilakukan pene1itian tentang pemeriksaan kadar timbal di dalam linibah cair dengan menggunakan metode spektrofotometri sinar tampak. Metodenya didasarkan pada reaksi pembentukan kompleks antara timbal dengan dithizon di dalam kioroform melalui proses ekstraksi, menjadi kompleks timbal dithizonat. Selanjutnya intensitas warna dad senyawa kompleks itu diukur pada panjang gelombang 510,0 run. Parameter yang terkontrol adalah konsentrasi pereaksi yang ditambahkan, pH larutan pereduksi, kemurnian zat kimia yang dipakai, serta waktu pengocokan pada saat ekstraksi.
Hasil percobaan menunjukkan dad 4 sanipel linibah cain industri yang dipeiiksa, ada 2 industri yang memenuhi syarat baku mutu linibah untuk logam timbal, yaitu industni mesin-mesin berat dan industri otomotif pertania. Sedangkan 2 industri lagi yang tidak memenuiii syarat adalah industii otomotif kedua dan industri cat. Kadar timbal yang diperbolehkan terdapat dalam limbah cair yang baik, yaitu 0,1mg/L.

In the recent years, environment problems have been come a considerable attention for people, especially about waste water. Many ways have been done to know the level of metal contamination in industrial waste water in the environment. One of them is the visible spectrophotometry method. The advantages of this method are the cost of the analysis which relatively cheaper and the result is accurate enough.
This research investigates lead in waste water by using visible spectrophotometry method. The principle is based on complex reaction between lead and dithizon in chloroform after extraction, and form the complex compound, lead dithizonate. Then the intensity of complex color is measured at wavelength 5 10,0 nm. The fixed parameters are reagent concentration added, pH of reduktor solution, the purity of used chemical, and time for shaking during the extraction process.
As the result of this research, from 4 industrial waste water samples that have been investigated, there are 2 industries that qualified with the standard waste water in Indonesia, i.e. heavy weight machine industry and the first otomotive industry. And 2 industries that not qualified are the second otomotive industry and paint industry. The maximum lead may be permitted in qualified waste water is 0,1 mg/L.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1995
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dinna Budi Wahyuni
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1994
S31989
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Imansyah
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1985
S29585
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>