Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 61390 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Paulinus Ronny Halim
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1989
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Togi Junice Hutadjulu
"Sterol telah dimanfaatkan sebagai sUmber hormon
SL.eroid dalam rangka produksi 1:1-ontraseptif -oral. Untuk
mencari sterol tersebut, dinilai kemungkinan untuk
memanf-'aatkan limblah udang windu ( -f^_E^f_Li5_74 monodon)
sebagai sumber kolesterol,yang me rupakan komponen utama
sterol dalam krustasea.
Penetapan kadar sterol total dilakukan melalui
modifikasi cara sPektrofotometri berdasarkan reaksi.
Liebermarin-Burchard, dan kadar kolesterol ditetapkan
secaraa kromatografi gas- c-air. Kemudian dilakukan
penilaian hasil peneraparl cara penetaparl kadar sterol.
menurut kedua cara tersebut. Dalam penyiapan bahan
dilakukan hidrolisis dengan KOH-etariol pada berbagai
temperatur dan lamanya pemanasan yaitu 90 OC/60 menit
90 'C/ 1.0 menit dan ' 40 O C/55 menit. Sed'angkan tahap
penyarian menggunakan pelarut eter dengan penyarian tiga
kali dan wasbensin dengan penyarian sekali.
Hasil pengujian statistik dengan menggunakan
analisis variansi menunjukd^.an perbedaan tak bermakna
antara faktor hidrolisis, cara penyarian dan metode
penetapan kadar.
Kadar sterol total udang windu adalah 2 .,22 + 0,07)
mg./g bahan berdasarkan reaksi Liebermann-Burchard dan
2,19 4 0,0,Tmg/9 baban secara kromatografi gas-cair.

Sterols have been used as source of steroid
hormones to produce oral-contraceptives. In searching
for sterols, it is evaluated possibility to use waste of
^ian4 tiger shrimp ("f-e-n-a-e-u-s- -m-o-n-o-d-o-n-) as source of cholesterol
which is the major sterol component-in Crustacea.
Determination of total sterols was done by the
modified spectrophotometric method based on tll^_
Liebermann-Burchard and the cholesterol level was
determined by gas-liquid chromatography (GLC). The
result of the two determinations were evaluated. To
prepare the sample, hydrolisis with KOH-ethanol at
different temperatures and times of heating were done.
The conditions were 90 OC/60 minutes, 90'C/10 minutes and
40"C/55 minutes.. Ether and petroleum benzene were used
as solvents for extraction. Extraction was done with
three portions of ether and one portion of petroleum
benzene.
Analysis of variance snowed no significant
differences between the different methods of hydrolisis,
extraction and determinations..
'l con
t
The total stero ent of giant ti ger shrimp
was 2,22 + 0,071 mg/9 samples determined by Liebermann-
Burchard reaction . and 21,^_',' + 0.,07,' mg/9 determined
samples by GLC.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1987
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sitorus, Rita Uli Mediana
Depok: Universitas Indonesia, 1990
S31953
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Lenni
"ABSTRAK
Indonesia meinpuflyai banyak limbah udang windu yang
kandungan kolesterOlflYa cukup tinggi. KolesterOl dapat digunakan sebagai bahan baku produksi obat-obat kontrasepsi oral. Untuk nemperoleh kolesterol dari limbah udang windu tersebut secara efisien, diperlukan metode isolasi dan pemurnian yang relatif sederhana dan ekonomis.
Hasil percobaan menunjukkan bahwa penarnbahan tekanan
selama hidrolisis tidak memberi pengaruh yang memuaskan.
Kolesterol hasil hidrolisiS diekstrakSi dengan petroleum
benzin teknis kemudian dimurnikan secara KromatOgrafi
Kolom menggunakafl fasé gerak Toluen teknis dan fase diam
Zeolit dengan ukuran partikel 25 - 45 mesh, 60 - 200
mesh atau campuran keduanya. Fraksi utama yang diperoleh dari isolasi 15 kg limbah udang windu sebesar 10,7 gram dengan kadar 99,2% mempunyai jarak lebur 147 C-148 C"
1994
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Harmita
"ABSTRAK
Telah diteliti kadar kolesterol dalam limbah udang putih (Penaeus Merguiensi) secara kolorimetri berdasarkan reaksi Liebermann-Burchard (L-B) dan kromatografi gas cair secara langsung sebagai bentuk alkohol maupun derivatisasi sebagai eter trimetilsilil. Penyiapan bahan dilakukan tiga kali menggunakan petroleum eter. Kadar sterol total dalam limbah udang putih adalah 2,10 +- 0,06 mg/g bahan, berdasarkan reaksi L-B dan kadar kolesterol adalah 2,06 +- 0,04 mg/g bahan secara kromatografi gas-cair sebagai bentuk alkohol dan 2,05 +- 0,03 mg/g bahan sebagai eter trimetilsilil."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1992
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 1985
S31934
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fl. Susiwi Lasmiwati M
"Ha Lam usaha mencari sumber sterol yang potensial
sebagai bahan dasar untuk memproduksi hormon steroid,
telah diteliti kepaia udang putih (Penaeus merguiensis).
Panelitian dilakukan dengan tujuan menilai
kemungkinan penerapan metoda enziinatik CHOD-PAP terhadap
udang dengan pereaksi siap pakai C reagen Kit ) yang
digunakan untuk penetapan kadar Kolesterol dalam darah.
sebagai pembanding digunakan metode Kromatograf i Gas
dengan fase diam SE-30 5 % pada Chromosorb W-HP dan
temperatur kolom 260°C. Juga untuk menentukan bentuk
Kolesterol dalam udang, dalam bentuk yang larut dalaia
air atau tidaJ^ serta untuk mengetahui apakah pereaksi
enzimatik CHOD-PAP dapat bereaksi dengan Fitosterol.
Dengan metode enzimatik CHOD-PAP dan Kromatografi
Gas diperoleh kadar Kolesterol dalam ekstrak eter
2,08 ± 0,55 dan 2,07 ± 0,41 mg/g sampel. Dengan metoda
enzimatik CHOD-PAP dan Kromatografi Gas diperoleh kadar
Kolesterol dalam ekstrak air 1,98 ± 0,34 dan 1,82 ±
0,31 mg/g sampel. n
Pada ekstraksi Kolesterol dengan eter diduga
ada zat yang mengganggu penetapan kadarnya secara enzima
tik CHOD-PAP sehingga disimpulkan bahwa metoda ini belum
dapat digunakan untuk ekstrak eter.
Kolesterol dalam udang berada dalam bentuk yang
larut dalam air ± 90 %. Fitosterol ternyata dapat bereaksi dengan pereaksi enzimatik CHOD-PAP sehingga reagen
ini tidak spesifik untuk penetapan kadar Kolesterol.

To seek potential sources of sterols as raw
material to produce steroid hormones, head of white
shrimp ( Penaeus merguiensis ) has been investigated.
The investigation is done for evaluating the
possibility of application of CHOD-PAP enzyifiatic method
on shrimp using ready for use x'eagent available for
the determination of Cholesterol in sera. As a standard
Gas Chromatogreiphic method is used with SE-30 5 % on
Chromosorb W-HP, column temperature 250°C. To know
whether CHOD-PAP enzymatic reagent could react with
Phytosterols.
By enzimatic CHOD-PAP and Gas Chromatographic
methods on the ether extract Cholesterol contents of
2,08 ± 0,55 and 2,07 ± 0,41 mg/g sample were obtained.
By enzymatic CHOD-PAP and Gas Chromatograpic methods
on the water extract Cholesterol contents of 1,98 ±
0,34 and 1,82 ± 0,31 mg/g sample were obtained.
When extracted with ether, a substance
interfering with CHOD-PAP enzymatic determination
seemed to be present so that it' s concluded that this
method couldn't be used yet for the ether extract.
Cholesterol in shrimp exists in soluble form for about
90 %. Infact, Fhytosterol could react with enzymatic
CHOD-F•? reagent so that this reagent isn ^ t spesific
for detexmsination of Cholesterol.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1987
S31771
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Penelitian ini bertujuan mengetahui konsentrasi limbah pengeboran minyak berupa lumpur bor bekas (used mud) yang dapat menyebabkan kematian 50% (LC50) post larva (PL) 19 Udang Windu (Penaeus monodon) melalui bioassay. Nilai LC50 selanjutnya dapat memberikan gambaran sifat toksik dari limbah pemboran minyak. Data toksisitas limbah tersebut digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk memperlakukan limbah selanjutnya, apakah boleh dibuang langsung ke lingkungan atau harus dilakukan pengelolaan lebih lanjut untuk menurunkan sifat toksiknya. Pengelolaan limbah pemboran ini mengacu pada Peraturan Menteri Energi dan Sumberdaya Mineral No.45 Tahun 2006. Limbah pengeboran berasal dari daerah Babelan,Bekasi Utara. Benur udang windu diperoleh dari Hatchery di Tanjung Pasir, Tangerang. Penentuan nilai LC50 dilakukan dengan metode probit menggunakan software EPA Probit Program Version 1.5. Setelah pengamatan 72 hingga 96 jam, sebagian besar benur udang pada seluruh media uji terkecuali kontrol mulai mengalami kematian. Gejala dari benur udang sebelum mati adalah sangat lemah dalam pergerakan dan sangat lemah dalam merespon rangsangan dari luar. Kematian ditandai dengan adanya lendir dan perubahan pada warna tubuh. Berdasarkan hasil analisis probit diperoleh nilai LC50 limbah hasil pengeboran minyak terhadap benur udang Windu (P. monodon) pada pemaparan waktu 24, 48, 72 dan 96 jam adalah berturut-turut 154.333 ppm, 139.862 ppm, 107.169 ppm dan 91.706 ppm. Limbah hasil pengeboran minyak diduga bersifat tidak toksik karena nilai LC50 - 96 jam masih dalam batasan yang ditetapkan oleh pemerintah yaitu ≥ 30.000 ppm. Oleh karena itu, limbah pengeboran minyak diperkenankan dibuang langsung ke badan air, tanpa keharusan untuk melakukan pengolahan. "
540 LTR 4:2 (2010)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 1992
S31900
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Harmita
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1992
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>