Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2433 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Didi Nurdian Abadi
"Telah dilakukan penelitian untuk mencari suatu metoda analisis kualitatif yang sederhana untuk inembedakan enam antibiotik golongan arninoglikosida ysitu aminosidin,, geritamisin, kanamisin, neomisin, sisomisin dan. streptomisin. Netoda yang dilakukan adaish reaksi warna, reaksi mikro kristal, kromatografi kertas, krornatografi. lapisan. tipis dan spektrofotometri.
Dari hasil percobaan didapatkan bahwa tidak ada cara identifikasi tunggal yang dapat membedakan sekaligus keenam antibiotik golongan arninoglikosida tersebut. Salah satu reaksi pengenal antibiotik golongan aminoglikosida adalah reaksi warna dengan ninhidrin. Ada beberapa pereaksi yang membenikan warna yang khusus untuk zat tertentu sehingga dapat dipakai untuk rnembedakan dari zat lainnya.
Kromatografi kertas dengan sistem :propanol-pinidinasam asetat glasial-air (15:10:3:12), kromatografi kertas dua dimensi dengan sis-tem : propanol-pinidin-asarn asetat glasi al-air (15:10:3:12) dan dengan sistérn : metiletilketon-butafbi tersier-metanol-amonia pekat (16:3:1:6), dan krornatogra11 lapisan tipis dengan sistem : amonia pekat-.air- aseton (16:144:40), memakai penampak nods nirthidnin dan natnium nitroprusid teroksidasi, mernbenikan hasil cukup baik, wa1pun beberapa zat membenikan niiai Rf yang berdekatan.
Percobaan mikro knistal dengan mikrosubiimasi memberi kan bentuk cukup spesifik untuk arninosidiri, neomisin dan streptornisin, dan dengan metanol dan asam suifat encer sarna banyak membe±ikan bentuk cukup spesifik untuk streptomisin. Spektrofotometri tampak darilarutan zat dalam air dengan pereaksi ninhidrin 0,2 % b/v dalam butanol memberikan serapan maksinium dengan dus puncak pads panjang gelombang 385 dan 564 mn untuk aminosid in,. 350 dan 406 nm untuk. neomisin, 355 dan 398 nm untuk sisomisin; dengan satu puncak pada panjang gelombang 568 nm unt.uk gentamisin dan kana misin masing-masing."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1987
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Novi Rubiani
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2010
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Syarah Sartika
"Monitoring efek samping obat perlu dilakukan terutama untuk antibiotik golongan aminoglikosida dengan indeks terapi sempit sehingga dapat meminimalisir masalah terkait obat. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan monitoring efek samping obat pada pasien yang mendapatkan antibiotik aminoglikosida di Instalasi Rawat Inap RSUP Fatmawati periode Maret-Mei 2017. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif analitik dengan pengambilan data secara prospektif menggunakan data primer dari wawancara pasien serta data sekunder dari resep pasien dan rekam medis. Data dikumpulkan secara total sampling.
Analisis kasualitas efek samping dilakukan dengan menggunakan algoritma Naranjo. Total pasien yang memenuhi kriteria inklusi sebagai subjek penelitian adalah 33 pasien. Sebanyak 14 pasien 42,4 mengalami efek samping nefrotoksik dan 5 pasien 15,2 mengalami ototoksik. Berdasarkan analisis algoritma Naranjo, 5 kejadian 15,15 dikategorikan mungkin probable . Hasil uji chi square menunjukkan tidak ada hubungan antara usia P = 0,726 dan jenis kelamin P = 0,620 dengan efek samping obat.

Monitoring of drug side effects needs to be done especially for aminoglycoside antibiotic with narrow therapeutic index to minimize drug related problems. The purpose of this research was to monitor the side effects of patients who received aminoglycoside antibiotics at the Inpatient Installation of Fatmawati Hospital from March to May 2017. The method of this research was analytical descriptive with prospective data were collected from primary data through patient interview and secondary data through patient prescription and medical record. Data were collected by total sampling.
Causality analysis of side effects was done by using Naranjo Algorithm. Total patients who participated for the study were 33 patients. Fourteen patients 42.4 experienced nephrotoxicity and 5 patients 15,2 experienced ototoxicity. Based on Naranjo algorithm analysis, five 15,15 were catagorized as probable. The result of chi square test showed there was no correlation between age P 0.726 and sex P 0.620 with drug side effects.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2017
S69222
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Elfia Laily Z.
"ABSTRAK
Telah dilakukan penelitian untuk mencari metoda analisa kualitatif yang sederhana untuk membedakan tiga belas antibiotik turunan penisilina yaitu ampisilina, amoksisilina, bekampisilina, pivampisilina, natrium kloksasilina, natrium dlkloksasilina, natrium flukloksasilina, prokaina ben zil penisilina, benzathina penisilina G, kalium fenoksi metil penisilina, natrium sulbenisilina, kalium hetasilina dan sikiasilina. Metoda yang dilakukan adalah reaksi warna, kromatografi kertas, kromatografi lapisan tipis, reaksi mikro kristal, dan spektroskopi. Untuk percobaan krornatografi, percobaan dilakukan secara bertahap. Eluen-eluen yang digunakan dipilih yang mudah didapat, yang banyak digunakan dan yang didalam literatur disebutkan dapat memberikan hasil yang balk. Percobaan pendahuluan untuk krornatografi dilakukan terhadap sebagian zat. Eluen yang memberikan pemisahan yang cukup balk dan bentuk bercak yang cukup baik, dipakai untuk percobaan selanjutnya, yang dilakukan untuk semua zat. Dari hasil percobaan didapatkan bahwa tidak ada satu cara identifikasi tunggal yang dapat membedakan sekaligus ketiga belas antibiotik turunan penishlina yang dicoba. Reaksi yang dapat digunakan sebagai reaksi pengenal golongan untuk antibiotik turunan penisilina adalah reaksi warna dengan natnium kromatropat .- asam sulfat pekat dan reaksi dengan ninhidrin. Ada beberapa peraksi yang memberikan warna yang khusus untuk zat tertentu, sehingga dapat dipakal untuk membedakannya dari zat lainnya. Hasil kromatografi kertas dengan sistem : dapar fosfat pH : 4,5/butil asetat-butanol-asam asetat-air ( 80:15: 40:24 ) dengan penampak noda larutan ninhidrin dan larutan AgNO 3 - NaOH, dan kromatografi lapisan tipis dengan sistem butanol dijenuhkan dengan dapar fosfat-sitrat pH : 4,6 dengan penampak noda sinar ultraviolet pada panjang gelombang 366 nm, dan larutan ninhidnin, memberikan pemisahan yang cu kup baik, walaupun beberapa zat memberikan nilai Rf yang berdekatan. Percobaan rnikro knistal dengan menggunakan pereaksi tertentu memberikan bentuk yang spesifik untuk beberapa zat. Spektroskopi ultraviolet larutan zat dalam air dengan pereaksi dapar tembaga (II) sulfat pH : 5,2 membenikan serapan rnaksimum pada panjang gelombang yang berdekatan."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1987
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nuryalis
"Telah dilakukan penelitian imt-uk mencari suatu metoda ana-li-r^.
sa kualitatif yang sederhana untuk memkedakan enam antibiotik turu>
nan tetrasiklin yaitu oksitetrasiklin,khlortetrasiklin,tetrasiklin,
doksisiklin,minosiklin dan demetilkhlortetrasiklin.Metoda yang di
lakukan adalah reaksi KTarna,fluoresensi,reaksi mikrokristal,kromatografi
fcQrtaSjkroinatografi lapisan tipis dan spektrofotometri.
Dari hasil percoba-an didapatkan bahwa tidak ada- catupun pereaksi
warim yang dapa,t membedakan sekaligus keenam antibiotik tersebutjtetapi
dapat dengan menggunakan korabinasi asam sulfat pekat dan,
asam nitrat pekat,Reaksi mikrokristal aseton-air maupun etanol-air
dapat dipakai untuk membedakan keenam antibiotik tersebut.Hasil kromatografi
kertas yang terbaik diberikan oleh sistim dengan eluen
butil asetat-metil isobutilketon-butanol-air (5:15s2:22) denga.n pen^
deteksi sinar ultraviolet jje.da p8,njang gelomba,ng 366 nm.Percobaan
kromatografi lapisan tipis tidak memberikan hasil yang memuaskan.
Spektrofotometri ultraviolet dari larutan zat dalam asam khlorrda
0,1N dan natrium hidroksida 0,1N memberikan puncak maksimum pada
panjang gelombang yang berdekatan."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1986
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Jayanti Pertiwi
"Hormon kortikosteroid merupakan hormon steroid yang disintesis dari kolesterol dan diproduksi oleh kelenjar adrenalis bagian korteks, obat-obat hormon kortikosteroid mempunyai inti steroid yang sama dan hanya mengalami sedikit perubahan struktur pada posisi gugus fungsionalnya. Keaadan ini memberikan kesukaran dalam menganalisis obat hormon kortikosteroid ini.
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan metode identifikasi yang tepat dari obat hormon golongan kortikosteroid. Metode identifikasi yang dilakukan pada golongan obat ini yaitu dengan percobaan reaksi warna, percobaan mikrokristal, percobaan mikrosublimasi dan kromatografi lapis tipis.
Hasil penelitian menunjukkan pereaksi Salkowski dan asam sulfat pekat dapat digunakan untuk membedakan ketujuh zat yang diteliti. Percobaan mikrokristal aseton-air, etanol-air dan ammonium reineckat dapat membedakan ketujuh zat yang diteliti. Pada percobaan kromatografi lapis tipis, fase gerak kloroform- dietilamin (2:1) dan diklorometan-etermetanol- air (77:15:8:1) dapat digunakan untuk memisahkan hidrokortison asetat, betametason valerat, deksametason dan fluosinolon asetonida.
Corticosteroid hormones was the steroid hormones are formed cholesterol and secreted by the adrenal cortex. The corticosteroid pharmaceuticals contain the same of steroidal structures in functional group position. This situation gave difficulty to identification for a great number of corticosteroid pharmaceuticals.
The purpose of this research was to got the accurate identification method. The identification method were the colour reaction, microcrystal reaction, microsublimation and thin layer chromatography.
The result indicated that sulphuric acid and Salkowski reagen can be used to distinguish the seven observed substances. The examination of microcrystal test using acetone-water, ethanol-water and ammonium reineckat can be used to distinguish the seven observed substances. Thin layer chromatography with chloroform-diethyl amine (2:1) and dichloromethane-ether-methanol-water (77:15:8:1) can be used to separate hydrocortisone acetate, betamethasone valerat, dexamethasone and fluocinolone acetonide.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2007
S33015
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Danan Jaya
"Analisis kualitatif golongan Kloramfenikol dan Linkosamida belum lengkap sehingga diperlukan identifikasi yang tepat untuk membedakan dan data di laboratorium kualitatif. Metoda yang dilakukan adalah reaksi warna, fluoresensi, reaksi mikrokristal, Kromatografi Lapis Tipis dan Densitometri. Dari hasil percobaan diperoleh bahwa untuk membedakan golongan kloramfenikol dan linkosamida dapat dilakukan dengan reaksi warna piridin - kalium hidroksida serta reaksi kristal aseton - air dan etanol - air. Hasil Kromatografi Lapis Tipis yang terbaik diberikan oleh fase gerak etanol 96%, aseton, etilasetat, kloroform -aseton (90 : 10) dan kloroform - etanol (4 : 1). Percobaan Kromatografi Lapis Tipis pada golongan linkosamida karena tidak mempunyai gugus kromofor harus menggunakan penampak noda kalium permanganat. Eluen yang digunakan untuk golongan linkosamida yaitu metanol 99%, aseton, etilasetat - metanol (3 : 2), metanol - amonia (4 : 1) dan aseton - amonia.

Qualitative analysis chloramphenicol dan lycosamide were not complete so that a research has been done to look for a correctly qualitative analysis method in order to distinguish them and for providing the right data in qualitative laboratory. Methods used were the colour reaction, the fluorescence analysis, the microcystal reactions, the thin layer chromatography and Densitometry. Pyridine - potassium hydroxide can distinguish both of antibiotics. Either acetone-water, ethanol-water microcystal reaction could be used to distinguish both of antibiotics. Good result for chloramphenicol using thin layer chromatography were given by using ethanol 96%, ethyl acetate, acetone, chloroform - acetone (90 : 10) and chloroform - ethanol (4 : 1) as mobile phases. But for lyncosamide antibiotics with thin layer chromatography must be used spot detector because they do not have chromofor . The mobile phases for lyncosamide antibiotics are methanol 99%, acetone, ethyl acetate -methanol (3 : 2), methanol - ammonia (4 : 1) and acetone - ammonia (5 : 1)."
Depok: Universitas Indonesia, 2007
S32932
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Taufan Azkia Jinan
Depok: Universitas Indonesia, 2010
TA4012
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Herna
"Pseudomonas aeruginosa merupakan salah satu patogen terpenting yang menyebabkan infeksi nosokomial. Isolat P. aeruginosa sudah banyak yang resisten terhadap carbapenem yang juga berkaitan dengan resistensi terhadap antibiotik lain. Adanya P. aeruginosa yang resisten multiobat menyebabkan kesulitan dalam memilih pengobatan yang tepat. Terapi kombinasi dapat menjadi salah satu alternatif untuk menanggulangi keterbatasan monoterapi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui adanya sinergisme pada beberapa kombinasi antibiotik yang digunakan pada penelitian ini terhadap bakteri P. aeruginosa resisten carbapenem. Spesimen klinis yang terdiri dari sputum, bilasan bronkoalveolar, apusan luka, dan urin diambill dari ruang perawatan intensif Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo. Isolat bakteri yang berasal dari spesimen klinis kemudian diidentifikasi dan diuji kepekaan. Isolat yang memenuhi kriteria inklusi diuji dengan metode checkerboard mikrodilusi untuk mempelajari efek kombinasi antibiotik antara amikacin dan ceftazidime, ceftazidime dan ciprofloxacin, serta amikacin dan ciprofloxacin. Dari 187 spesimen yang berasal dari 140 pasien diperoleh 16 isolat P. aeruginosa resisten carbapenem. Dari 16 Isolat P. aeruginosa yang resisten carbapenem yang diperiksa dengan uji checkerboard mikrodilusi sebanyak 13 isolat. Sebanyak 3 isolat yang terpapar kombinasi ceftazidime dan amikacin menunjukkan sinergisme dan 1 isolat yang terpapar kombinasi ceftazidime dan ciprofloxacin. Pada semua isolat yang terpapar kombinasi amikacin dan ciprofloxacin memperlihatkan indifference. Tidak ada antagonisme ditemukan pada ketiga kombinasi antibiotik ini. Berdasarkan penelitian ini, kombinasi ceftazidime dan amikacin masih dapat dipertimbangkan pada pasien dengan infeksi P. aeruginosa resisten carbapenem.

Pseudomonas aeruginosa is one of the important nosocomial pathogens. Currently, many P. aeruginosa isolates are resistant to carbapenem and other antibiotics. The occurrence of multidrug resistance in P. aeruginosa, causes difficulties in choosing the appropriate treatment of infection by this bacteria. Combination therapy could be an alternative to overcome the limitations of monotherapy. The objective of this study is to observe the occurrence of synergistic effect in the antibiotic combinations that are used in this study in carbapenem resistant P. aeruginosa. Clinical specimens consisting of sputum, bronchoalveolar lavage, wound swab, blood and urine were obtained from the ICU of Cipto Mangunkusumo Hospital. Bacterial isolates from the clinical specimens were identified and examined for susceptibility pattern. Isolates that fulfill inclusion criteria was tested with checkerboard microdilution method to study the antibiotic combination effect between amikacin and ceftazidime, ceftazidime and ciprofloxacin, amikacin and ciprofloxacin. There From 187 specimens that were collected from 140 patients, 16 carbapenem resistant P. aeruginosa isolates were obtained. From 16 carbapenem resistant P. aeruginosa isolates, there were 13 isolates that tested with checkerboard microdilution method. The results showed synergistic effect in 3 isolates that were exposed to ceftazidime and amikacin combination, and in 1 of the isolates that were exposed to ceftazidime and ciprofloxacin combination. Indifference was observed in all isolates that were exposed to amikacin and ciprofloxacin combination. No antagonism was found among the three antibiotic combinations. Based on this study, ceftazidime and amikacin combination could be considered in patient with carbapenem resistant P. aeruginosa infection.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteraan Universitas Indonesia, 2016
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Endang Hanani
"ABSTRAK
Anacardium occidentale Linn atau dikenal dengan nama daerah jambu mede merupakan salah satu tumbuhan yang dapat dimanfaatkan sebagai obat tradisional disamping biji yang sering dimanfaatkan sebagai makanan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui salah satu kandungan kimia golongan flavonoid yang terdapat dalam daun jambu mede muda yang terkandung dalam fraksi etilasetat. Pemeriksaan dilakukan dengan mengukur panjang gelombang serapan maksimum senyawa flavonoid dengan penambahan beberapa pereaksi geser.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam daun jambu mede muda terdapat senyawa golongan flavonoid turunan flavonol yang mempunyai gugus hidroksil pada posisi 3,7, 3 dan 4."
Depok: Lembaga Penelitian Universitas Indonesia, 1994
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>