Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 104268 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Telah dilakukan penelitian isolasi dan seleksi bakteri termofilik
penghasil xilanase dari sumber air panas di desa Batukuya, Kabupaten
Serang, Propinsi Banten. Penelitian dilakukan di Laboratorium Teknologi
Bioindustri (LTB), BPP Teknologi, Serpong. Penelitian bertujuan
memperoleh isolat bakteri termofilik yang manghasilkan xilanase termostabil
dan mengetahui konsentrasi substrat dan pH optimum produksi xilanase dari
isolat bakteri tersebut. Isolasi diawali dengan regenerasi sampel yang telah
disimpan selama 18 bulan pada suhu -85° C menggunakan medium cair
LB+xilosa. Isolasi, purifikasi dan penghitungan indeks aktivitas xilanase
dilakukan pada medium padat LB+xilan (oat spelt). Isolat yang diperoleh
dihitung indeks aktivitas xilanolitiknya (IAX) dengan cara mengukur diameter
koloni dan diameter zona bening. Produksi xilanase dilakukan selama 24
jam; suhu 55° C; 150 rpm menggunakan medium cair LB + xilan dengan
variasi konsentrasi substrat 0,2%; 0,35%; 0,5%; 0,65% dan 0,8% (g/ml) dan
variasi pH 5, 6, 7, 8 dan 9. Enzim kasar yang diperoleh dihitung aktivitas,
kadar protein dan aktivitas spesifiknya. Hasil yang diperoleh hanya satu
isolat, yaitu isolat Bky/9/4a yang memiliki rerata IAX sebesar 3,09. Isolat
Bky/9/4a mencapai aktivitas xilanase dan aktivitas spesifik optimum pada
masa inkubasi 16 jam, sedangkan kadar protein relatif tetap selama masa
inkubasi. Produksi xilanase dengan variasi konsentrasi substrat mencapai aktivitas optimum pada konsentrasi 0,5% (8,85 U/ml), sedangkan produksi
xilanase dengan variasi pH mencapai aktivitas tertinggi pada pH 6 (16,64
U/ml). Hasil analisis statistik ANOVA pada α=0,05 menunjukkan bahwa
variasi konsentrasi substrat dan pH yang diuji tidak berpengaruh terhadap
aktivitas xilanase dan kadar protein."
Universitas Indonesia, 2007
S31435
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Penelitian penapisan dan uji aktivitas xilanase isolat bakteri alkalo
termofilik dilakukan di Laboratorium Teknologi Bioindustri (LTB), BPPT,
Serpong. Penapisan dilakukan menggunakan medium Nakamura yang
dimodifikasi. Produksi enzim dilakukan dengan fermentasi substrat cair pada
pH 9, suhu 55o C dan 150 rpm. Uji aktivitas dilakukan dengan metode Bailey
yang dimodifikasi. Hasil penapisan xilanase terhadap 136 isolat bakteri
menunjukkan bahwa 18 isolat menghasilkan xilanase. Tiga isolat yang
memiliki indeks xilanolitik yang tinggi adalah isolat Pawan/Tanah(2)/9/3/NM
sebesar 3,095, Riau/Kayu/9/2/NM sebesar 0,955, dan Riau/Sludge/9/1/LB
sebesar 0,91. Hasil uji aktivitas xilanase dari masing-masing isolat adalah
Pawan/Tanah(2)/9/3/NM sebesar 0,917 ± 0,093 U/ml, Riau/Kayu/9/2/NM
sebesar 8,529 ± 0,093 U/ml, dan Riau/Sludge/9/1/LB sebesar 1,283 ± 0,060
U/ml. Isolat yang memiliki aktivitas xilanase tertinggi ialah Riau/Kayu/9/2/NM."
Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eva Oktarina
"Penelitian penapisan dan uji aktivitas xilanase isolat bakteri alkalo termofilik dilakukan di Laboratorium Teknologi Bioindustri (LTB), BPPT, Serpong. Penapisan dilakukan menggunakan medium Nakamura yang dimodifikasi. Produksi enzim dilakukan dengan fermentasi substrat cair pada pH 9, suhu 55o C dan 150 rpm. Uji aktivitas dilakukan dengan metode Bailey yang dimodifikasi. Hasil penapisan xilanase terhadap 136 isolat bakteri menunjukkan bahwa 18 isolat menghasilkan xilanase. Tiga isolat yang memiliki indeks xilanolitik yang tinggi adalah isolat Pawan/Tanah(2)/9/3/NM sebesar 3,095, Riau/Kayu/9/2/NM sebesar 0,955, dan Riau/Sludge/9/1/LB sebesar 0,91. Hasil uji aktivitas xilanase dari masing-masing isolat adalah Pawan/Tanah(2)/9/3/NM sebesar 0,917 ± 0,093 U/ml, Riau/Kayu/9/2/NM sebesar 8,529 ± 0,093 U/ml, dan Riau/Sludge/9/1/LB sebesar 1,283 ± 0,060 U/ml. Isolat yang memiliki aktivitas xilanase tertinggi ialah Riau/Kayu/9/2/NM."
Depok: Universitas Indonesia, 2008
S31532
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
"Isolation and Identification of Xylanase Producing Bac- teria and Characterization of Its Enzyme Properties. Nur Richana, Tun T. Irawadi, Anwar Nur, and Khaswar Syamsu. Xylanase is an extracellular enzyme produced by microorganisms. This enzyme is able to hydrolise xylane (hemicellulose) to produce xylooligosaccharide and xylose. Thermoalkaliphilic xylanase is an agent that can be used as a substitute in the pulp whitening process instead of chlor- ine. A study was done to isolate, identificate of bacteria and characterize xylanase. The isolation of xylanase producing bacteria has been done from soil and waste of starch indus- try. Colonies which produced clearing zone were presumed as xylanolytic bacteria and chosen for further screening. Identification of potential isolate in xylanase production was done using 16S ribosomal RNA sequencing. Isolate Bacillus pumilus RXA-III5 originated from lime or alkaline soil was more potential isolate in xylanase production than other 24 isolates. Precipitation of xylanase, that was done using ammonium sulphate followed by dialyzes produced xylana- se of a higher specific activity (267.1 U.mg-1) than that using acetone (131.1 U.mg-1) and ethanol (186.65 U.mg-1). Xylana- se was done at purification produced three fractions of xyla- nase. Xylanase characteristics consist of pH and tempera- ture (9 and 50oC), Km and Vmaks value 6 mg.ml-1 and 0.2 mol.minute-1, respectively. The Fe2+ was the strongest active- tor and Mg2+ was the strongest inhibitor activity. This enzyme was detected as a cellulose-free xylanase. Xylanase is a prospective agent for bio-bleaching of paper."
JURAGBIO 4 (1) 2008
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Penelitian dilakukan di Laboratorium Teknologi Bioindustri, Pusat
Teknologi Bioindustri, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (LTBPTB-
BPPT)-Serpong. Penelitian bertujuan mengetahui kemampuan delapan
isolat bakteri dari limbah kulit udang asal Palembang dalam memproduksi
enzim kitinolitik, serta menentukan suhu dan pH optimum untuk produksi
enzim dari satu isolat terpilih. Pengujian aktivitas kualitatif enzim ditentukan
dengan nilai indeks kitinolitik dan aktivitas kuantitatif enzim ditentukan
dengan mengukur kemampuan enzim dalam menghidrolisis kitin menjadi
N-asetilglukosamin. Semua isolat uji menunjukkan adanya zona bening dan
indeks kitinolitik tertinggi ditunjukkan oleh isolat C15 dengan nilai 1,73. Tujuh
isolat bakteri, C4, C6, C8, C12, C14, C15, dan D10 menunjukkan produksi
enzim yang fluktuatif, kecuali isolat D6. Isolat D6 dipilih untuk penentuan
suhu dan pH optimum dalam produksi enzim kitinolitik. Pengamatan produksi
enzim kitinolitik isolat D6 dengan variasi suhu dan pH menunjukkan bahwa
produksi enzim tertinggi pada suhu 30o C dan pH 7 (0,0643 U/mg; 0,0032
U/ml)."
Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lisda Apriani
"Penelitian dilakukan di Laboratorium Teknologi Bioindustri, Pusat Teknologi Bioindustri, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (LTBPTB- BPPT)-Serpong. Penelitian bertujuan mengetahui kemampuan delapan isolat bakteri dari limbah kulit udang asal Palembang dalam memproduksi enzim kitinolitik, serta menentukan suhu dan pH optimum untuk produksi enzim dari satu isolat terpilih. Pengujian aktivitas kualitatif enzim ditentukan dengan nilai indeks kitinolitik dan aktivitas kuantitatif enzim ditentukan dengan mengukur kemampuan enzim dalam menghidrolisis kitin menjadi N-asetilglukosamin. Semua isolat uji menunjukkan adanya zona bening dan indeks kitinolitik tertinggi ditunjukkan oleh isolat C15 dengan nilai 1,73. Tujuh isolat bakteri, C4, C6, C8, C12, C14, C15, dan D10 menunjukkan produksi enzim yang fluktuatif, kecuali isolat D6. Isolat D6 dipilih untuk penentuan suhu dan pH optimum dalam produksi enzim kitinolitik. Pengamatan produksi enzim kitinolitik isolat D6 dengan variasi suhu dan pH menunjukkan bahwa produksi enzim tertinggi pada suhu 30o C dan pH 7 (0,0643 U/mg; 0,0032 U/ml)."
Depok: Universitas Indonesia, 2008
S31531
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Satviana N. Suparyono
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2001
S31223
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yeva Rosana
Depok: Universitas Indonesia, 2001
T6477
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Prima Roza Yulia
"Istilah endofit mengacu pada mikroorganisme yang sebagian atau keseluruhan siklus hidupnya berada dalam jaringan tanaman inang. Penelitian ini dilakukan untuk mengisolasi dan menyeleksi kapang-kapang endofit yang memiliki kemampuan memproduksi senyawa antimikroba. Kapang endofit yang diseleksi adalah hasil isolasi dari empat belas tanaman obat Indonesia. Untuk mendapatkan ekstrak atau larutan uji, isolat-isolat tersebut difermentasi dengan media cair dan hasilnya disentrifugasi. Seleksi dilakukan dengan mengukur diameter zona hambatan yang dihasilkan larutan uji isolat terhadap mikroba uji. Seleksi antimikroba dilakukan terhadap dua galur bakteri yaitu Bacillus subtilis dan Escherichia coli, dan terhadap dua galur jamur patogen, Candida albicans dan Aspergillus niger. Didapatkan tujuh isolat yang memiliki aktivitas antimikroba. Diantaranya empat isolat aktif menghambat pertumbuhan A. niger, dan satu isolat menghambat pertumbuhan C. albicans. Tiga isolat memiliki aktivitas menghambat pertumbuhan B. subtilis, dan dua isolat aktif menghambat E. coli. Terhadap larutan uji dari tujuh isolat yang memiliki aktivitas antimikroba ini kemudian dilakukan Kromatografi Lapis Tipis dengan pelarut n-butanol, etil asetat, dan n-heksana. Selanjutnya dilakukan uji antimikroba terhadap seluruh bercak yang dihasilkan pada pelat KLT. Didapatkan empat bercak yang menunjukkan aktivitas antimikroba. Satu berca.

The term endophytic refers to the microorganism that during a more or less long period of their life, colonize in their host plants tissues. This research had been done to select the endophytic fungi with ability to produce antimicrobial agents. Endophytic fungi which had been selected were the result of isolation from fourteen Indonesian medicinal plants. In order to get the extract liquid, at first isolates were fermented using liquid media, and then the harvested cultures were centrifuged. The bioassay to determine the antimicrobial activity of the isolates used two strains of bacteria, Bacillus subtilis and Escherichia coli, and also two strains of pathogenic fungi, Aspergillus niger and Candida albicans. The diameter of the clear zone on the test media produced by the extracts of isolates had been measured to determine the activity of the isolates. Seven isolates showed antimicrobial activity. Four of them were active against A. niger and one of them against C. albicans. Three isolates were active against B. subtilis, and two isolates against E. coli. After the bioassay, the active extracts liquid were eluted with Thin Layer Chromatography method using n-buthanol, ethyl acetate, and n-hexane as the eluents. Then, the result spots were used to examine their antimicrobial activity. Four spots were recognized to have activity against test microbes. One spot was eluted using n-buthanol, and three spots using ethyl acetate."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2005
S32839
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ika Yuwiani Puspasari
"Telah dilakukan uji aktivitas antimikroba isolat hasil isolasi kapang endofit dari batang tanaman Garcinia xanthochymus Hook.f. Penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi dan menyeleksi kapang endofit penghasil antimikroba dari batang pada tanaman Garcinia xanthochymus Hook.f. Larutan uji didapat melalui proses fermentasi isolat-isolat kapang dalam media cair lalu disentrifugasi. Uji aktivitas dilakukan dengan metode cakram / cara difusi, pengamatan dilakukan dengan mengukur diameter zona hambatan yang dihasilkan larutan uji isolat terhadap mikroba uji. Seleksi antimikroba dilakukan terhadap bakteri Gram positif Bacillus subtilis dan Staphylococcus aureus, bakteri Gram negatif Escherichia coli, Pseudomonas aeruginosa dan Salmonella thyphosa serta khamir Candida albicans dan kapang Aspergillus niger. Masing-masing isolat secara spesifik aktif menghambat pertumbuhan Bacillus subtilis, Pseudomonas aeruginosa, Escherichia coli, dan Salmonella thyphosa. Tidak ada isolat yang menghambat pertumbuhan Staphylococcus aureus, Candida albicans dan Aspergillus niger.

It has been done an antimicrobial activity test of isolate from endophytic fungi isolation. This research is aimed to isolation and selection the endophytic fungi with ability to produce antimicrobial agents from the Garcinia xanthochymus Hook.f. . The extract liquid got through the process fermentation of isolate’s in liquid media, which then being centrifused. The bioassay conducted by disk method / diffuse method, that is by measuring the diameter of clear zone produced by the extract of isolates toward test microbes. Antimicrobial selection conducted toward positive Gram bacteria Bacillus subtilis and Staphylococcus aureus, negative Gram bacteria Escherichia coli, Pseudomonas aeruginosa and Salmonella thyphosa, also Candida albicans yeast and Aspergillus niger. Each isolate specifically were active against Bacillus subtilis, Pseudomonas aeruginosa, Escherichia coli, and Salmonella thyphosa. No isolate against Staphylococcus aureus, Candida albicans and Aspergillus niger."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2007
S33020
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>