Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 184918 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Aditya Dharmadi
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2000
S31237
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sari Yulianti
"Telah dilakukan penelitian tentang komunitas capung di Kampus Universitas Indonesia Depok. Penelitian tersebut dilakukan untuk mengetahui kelimpahan, keanekaragaman, dan kemerataan jenis, serta kesamaan jenis antar subtipe habitat perairan di Kampus UI Depok. Pengamatan jumlah individu setiap jenis capung dilakukan dengan menggunakan metode point count pada 22 titik sampling. Data dianalisis dengan menggunakan indeks keanekaragaman Shanon-Wienner, indeks kemerataan, dan indeks kesamaan jenis antartipe habitat. Capung yang ditemukan sebanyak 16 jenis yang terdiri dari 12 anggota Subordo Anisoptera dan 4 anggota Subordo Zygoptera. Agriocnemis femina merupakan jenis yang paling melimpah pada habitat tertutup dan terbuka, baik pada pengamatan pagi maupun sore. Pada habitat tertutup, Orthetrum Sabina dan Pantala flavescens merupakan jenis yang paling melimpah di pagi hari sedangkan Zyxomma obtusum merupakan jenis yang paling melimpah di sore hari. Indeks keanekaragaman jenis tertinggi saat pengamatan pagi pada habitat terbuka (H1 = 2.4). Begitu pula dengan nilai indeks kesamaan jenisnya (E = 0.81). tingginya indeks kesamaan jenis antara habitat terbuka dan terutup (IS = 0.80-0.85) menunjukkan bahwa jenis yang terdapat di masing-masing habitat tidak jauh berbeda."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2010
S31615
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Luthfan Ahmadhani Akbar
"Penelitian mengenai struktur komunitas capung di kawasan Situ Kampus Universitas Indonesia Depok, Jawa Barat telah dilakukan pada bulan November 2017. Penelitian bertujuan untuk mengetahui struktur komunitas capung serta memantau perubahan struktur komunitas capung di situ-situ kampus Universitas Indonesia Depok. Penentuan lokasi pengambilan sampel dilakukan pada 6 situ dengan metode purposive sampling.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 16 spesies lamun dari dua subordo dan 4 famili. Orthetrum testaceum memiliki indeks nilai penting tertinggi di pagi hari dan Zyxomma obtusum pada sore hari. Nilai indeks keanekaragaman di seluruh situ Kampus UI tergolong rendah. Nilai indeks kemerataan pada Situ Kenanga dan Situ Salam tergolong tidak merata, sedangkan Situ Agathis, Mahoni, Puspa dan Ulin tergolong kurang merata. Nilai indeks dominansi pada Situ Kampus UI tergolong rendah. Secara umum, Kualitas perairan Situ Kampus UI tergolong tercemar sedang.

Research on community structure of dragonflies and damselflies in lakes of University of Indonesia Depok, West Java, was conducted on November 2017. The study aims to determine the community structure of dragonflies and damselflies and to monitor the changes in community structure of dragonflies and damselflies in University of Indonesia Lakes. The location of sampling in 6 lakes was determined by purposive sampling.
The results showed that there are 12 species of dragonflies and 4 species of damselflies from 4 families. Orthetrum testaceum has the highest importance index at morning and Zyxomma obtusum at evening. The diversity index value in University of Indonesia lakes are considered as low. Evennes index value in University of Indonesia lakes are considered low at lake Kenanga and lake Salam while on situ Agathis, Mahoni, Puspa and Ulin are considered moderate. The dominance index in University of Indonesia lakes was low. Generally, based on dragonflies and damselflies diversity, water quality in University of Indonesia lakes are considered moderately polluted.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Intan Nurazizah
"ABSTRAK
Ular merupakan hewan reptil yang dapat ditemukan di berbagai macam habitat. Kampus UI Depok merupakan salah satu wilayah yang dapat mendukung kehidupan ular karena memiliki hutan kota dan situ-situ. Berdasarkan penelitian sebelumnya, Naja sputratrix, Ahaetulla prasina, dan Dendrelaphis pictus merupakan jenis ular yang dapat ditemukan di kampus UI Depok. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kekayaan jenis ular dan cara manajemen gigitan ular di kampus UI Depok. Penelitian dilakukan pada bulan April-Mei 2018 dengan menggunakan metode visual encounter survey VES with randomized walk design. Beberapa jenis ular yang ditemukan pada lokasi pengamatan ditangkap, diidentifikasi, dan didokumentasi. Hasil yang diperoleh menunjukkan lima jenis ular ditemukan pada lokasi pengamatan, terdiri dari satu jenis ular dari famili Elapidae N. sputatrix , dua jenis ular dari famili Colubridae A. prasina dan D. pictus, satu jenis dari famili Pareatidae Pareas carinatus, dan satu jenis famili Typhlopidae Ramphotyphlops braminus. Naja sputatrix termasuk ke dalam kelompok proteroglypha. Ahaetulla prasina dan D. pictus tergolong ke dalam kelompok ophistoglypha, sedangkan P. carinatus dan R. braminus tergolong ke dalam kelompok aglypha. Wilayah hutan kota, di pinggir situ-situ, serta gedung perkuliahan yang dekat dengan tempat vegetasi tumbuh menjadi tempat yang perlu dihindari oleh warga kampus UI agar tidak terjadi kasus gigitan ular di kampus UI Depok.

ABSTRACT
Snakes are the reptiles that can be found in many habitats. Universitas Indonesia is one of area that can support the life of snakes because it has forest areas and lakes. Based on the previous research, Naja sputratrix, Ahaetulla prasina, and Dendrelaphis pictus are snake species that can be found at Univeritas Indonesia. This research aims to know species richness of snakes and how management of snakebite at Universitas Indonesia. The research was conducted in April May 2018 by using visual encounter survey method VES with randomized walk design. Several snakes found at the study areas were captured, identified, and documented. The results showed five snake spesies were found at the study areas, including one species of the elapid family N. sputatrix , two species of the colubrids family A. prasina and D. pictus, one species of Pareatidae Pareas carinatus, and one species of Typhlopidae Ramphotyphlops braminus. Naja sputatrix belongs to the proteroglyphous. Ahaetulla prasina and D. pictus belong to the ophistoglyphous, whereas P. carinatus and R. braminus belong to the aglyphous. The forest area, alongside of lakes, and lecture building that near to the area of vegetation growth are the places that must be avoided by civitas academia, thus the incident of snakebites at the university can be prevented."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andya Primanda
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2003
S31206
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dimas Haryo Pradana
"Penelitian tentang distribusi dan keanekaan jenis burung Kampus UI Depok pada berbagai subtipe habitat telah dilakukan pada bulan Agustus--Oktober 2006. Sensus burung dan pengambilan data struktur vertikal vegetasi dilakukan dengan metode titik, sedangkan pengambilan data stratifikasi horizontal habitat dilakukan dengan metode transek. Analisis data dilakukan dengan melihat data distribusi dan keanekaan jenis burung dengan profil subtipe habitatnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa distribusi 39 jenis burung yang ditemukan di Kampus UI Depok ditentukan oleh jenis sistem, perbedaan lapisan tajuk, struktur horizontal habitat, komposisi jenis tumbuhan, pembagian sumberdaya dan kompetisi antar jenis burung yang berkerabat dekat. Subtipe-subtipe habitat yang ada di Kampus UI Depok terbagi menjadi dua kelompok berdasarkan komposisi jenis burungnya yaitu kelompok subtipe-subtipe habitat dengan komposisi jenis burung yang menyukai habitat terestrial dan kelompok dengan komposisi jenis burung yang menyukai habitat perairan. Tingginya nilai indeks keanekaan jenis burung disebabkan oleh tingginya nilai indeks keanekaan lapisan tajuk, tingginya kekayaan jenis tumbuhan, dan luas wilayah."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2007
S31440
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Doni Sulistyono
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2004
S31296
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Penelitian pemilihan jenis pohon sebagai akumulator debu di ruang terbuka hijau Kampus Universitas Indonesia (UI) Depok dan Kawasan Industri Pulogadung (KIP) telah dilakukan pada bulan Juli 2008 hingga Oktober 2008. Objek penelitian yaitu mahoni (Swietenia macrophylla King.), tanjung (Mimusops elengi L.), dan ketapang (Terminalia catappa L.). Pengukuran berat debu di Kampus UI dengan hasil ketapang (0,778 mg/cm2), mahoni (0,358 mg/cm2), tanjung (0,293 mg/cm2). Luas daun ketapang (647,098 cm2), mahoni (548,571 cm2), tanjung (270 cm2). Indeks Luas Daun ketapang (0,2021), mahoni (0,0291), tanjung (0,0228). Klorofil a ketapang (0,2271 mg/g bk daun), tanjung (0,0621 mg/g bk daun), mahoni (0,0564 mg/g bk daun). Klorofil b tanjung (0,2210 mg/g bk daun), ketapang (0,2128 mg/g bk daun), mahoni (0,2086 mg/g bk daun). Pengukuran berat debu di KIP dengan hasil tanjung (0,752 mg/cm2), ketapang (0,591 mg/cm2), mahoni (0,5 mg/cm2). Luas daun ketapang (454,285 cm2), mahoni (317,142 cm2), tanjung (231,430 cm2). Indeks Luas Daun ketapang (0,1217), tanjung (0,0203), mahoni (0,0102). Klorofil a ketapang (0,2320 mg/g bk daun), mahoni (0,0623 mg/g bk daun), tanjung (0,0601 mg/g bk daun). Klorofil b mahoni (0,2173 mg/g bk daun), tanjung (0,1989 mg/g bk daun), ketapang (0,0584 mg/g bk daun). Hasil pengujian korelasi diperoleh adanya hubungan positif antara berat debu dan kadar klorofil a pada ketapang. Akumulasi debu pada daun juga dipengaruhi oleh kondisi lingkungan dan komposisi tegakan
iii
Pemilihan jenis..., Irfan Syariputra, FMIPA UI, 2008
pohon di masing-masing lokasi. Hasil penelitian mengindikasikan ketapang memiliki kemampuan mengakumulasi debu lebih baik dibandingkan mahoni dan tanjung di masing-masing lokasi penelitian berdasarkan berat debu yang terakumulasi per satuan luas, luas daun, Indeks Luas Daun, dan kadar klorofil."
Universitas Indonesia, 2008
S31491
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ririn Oktarina
"Penelitian deskripsi jenis dan analisis jumlah kromosom beberapa tumbuhan suku Asteraceae di Kampus UI Depok telah dilakukan pada bulan September 2012 hingga Maret 2013. Sampel diambil secara purposive sampling dan diidentifikasi berdasarkan karakter morfologi menggunakan kunci determinasi buku Flora of Java. Diperoleh 21 jenis Asteraceae yang tersebar di Kampus UI Depok yang berhasil diidentifikasi, 8 jenis di antaranya berhasil diketahui jumlah kromosomnya, satu jenis Asteraceae yaitu Tridax procumbens dapat digunakan dalam pembuatan kariotipe. Lima jenis Asteraceae yang memiliki variasi jumlah kromosom yaitu Elephantopus scaber (2n=x=9, 2n=x+2=11, 2n=2x-4=14, 2n=2x=18, 2n=2x+1=19, 2n=2x+2=20, 2n=2x+4=22), Tridax procumbens (2n=x= 9, 2n=2x=18, 2n=4x=36), Bidens pilosa (2n=2x+8, 2n=32, 2n=3x=36, 2n=4x =48), Mikania micrantha (2n=x=18, 2n=x+6=24, 2n=2x-4 =32, 2n=2x=36) dan Sphagneticola trilobata (2n=2x=28, 2n =2x-4=32, 2n=2n-8=36). Tiga jenis Asteraceae tidak memiliki variasi jumlah kromosom adalah Cosmos sulphureus (2n=24), Emilia sonchifolia (2n=10), dan Sonchus arvensis (2n=18).

Species description and analysis of chromosomes number on the several plant belongs to Asteraceae that located in University of Indonesia was conducted during September 2012 to March 2013. The study was held using purposive sampling method and samples were identified based on morphological characters using determination keys in Flora of Java book. Twenty one species of Asteraceae scattered in University of Indonesia, Depok were successfully identified. Chromosomes number of eight species were known and one species can be used in karyotyping. The research also suggested that five species of Asteraceae have variation in chromosomes number. They are Elephantopus scaber (2n=x=9, 2n=x+2=11, 2n=2x-4=14, 2n=2x=18, 2n=2x+1=19, 2n=2x+2 = 20, 2n=2x+4=22), Tridax procumbens (2n=x=9, 2n=2x=18, 2n=4x=36), Bidens pilosa (2n=2x+8, 2n=32, 2n=3x=36, 2n=4x=48), Mikania micrantha (2n=x=18, 2n=x+6=24, 2n=2x-4=32, 2n=2x=36) and Sphagneticola trilobata (2n=2x=28, 2n=2x-4=32, 2n=2n-8=36). On the contrary, three species of Asteraceae does not have variation in chromosomes number. They are Cosmos sulphureus (2n=24), Emilia sonchifolia (2n=10), and Sonchus arvensis (2n=18). "
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2013
S46456
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andrio Adiwibowo
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2001
S31142
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>