Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 155947 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rotua Devita Sari
"ABSTRAK
Ikan kering tawar merupakan bahan pangan, sumber protein hewani yang banyak dimanfaatkan manusia. Bahan pangan tersebut mudah mengalami kerusakan khususnya oleh mikroorganisme. Penelitian ini dilakukan untuk mengisolasi dan mengidentifikasi kapang-kapang pada 30 sampel ikan kering tawar. Isolasi dilakukan dengan teknik direct plating menggunakan medium Dichioran Agar + Chioramphenicol. Koloni kapang representatif yang tumbuh langsung pada tubuh ikan, diisolasi berdasarkan warna dan tekstur koloni. Isolat kapang ditumbuhkan pada medium identifikasi yaitu, Czapek's Dox Agar (CDA) dan Malt Extract Agar (MEA) atau Potato Dextrose Agar (PDA). Identifikasi dilakukan melalui pengamatan makroskopik dan mikroskopik dari kapang-kapang tersebut. Hasil penelitian menunjukkan ada 33 spesies dari 16 genera kapang yang dapat diisolasi dan diidentifikasi dari 30 sampel ikan kering tawar. Isolat kapang yang ditemukan termasuk ke dalam genera Absidia, Aspergillus, Chaetomium,. Cladosporium, Eurotium, Fusarium, Mucor, Moniliella, Neurospora, Nigrospora, Penicillium, Rhizopus, Scopulariopsis, Sordaria, Syncephalastrum, dan Trichoderma. Genus Aspergillus merupakan kapang terbanyak yang diisolasi yaitu ada pada 25 sampel dari 30 sampel ikan kering tawar. Aspergillus carbonarius (Bainer) Thom merupakan isolat terbanyak yaitu ada 14 isolat dan 99 isolat yang diperoleh."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1998
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sembiring, Netti Darta Br
"ABSTRAK
Ikan kering asin merupakan salah satu bahan pangan sumber protein hewani yang banyak dimanfaatkan manusia. Bahan pangan tersebut mudah mengalami kerusakan, khususnya oleh mikroorganisme. Penelitian dilakukan untuk mengisolasi dan mengidentifikasi kapang-kapang pada 30 sampel ikan kering asin. Isolasi dilakukan dengan teknik direct plating rnenggunakan medium Dichioran Agar + Chloramphenicol. Kapang yang diisolasi yaitu kapang representatif berdasarkan warna dan tekstur koloni, yang tumbuh langsung pada potongan ikan tersebut. Isolat kapang ditumbuhkan pada medium identifikasi, yaitu Czapek's Dox Agar (CDA) dan Malt Extract Agar (MEA) atau Potato Dextrose Agar (PDA). Identifikasi dilakukan melalui pengamatan makroskopik dan mikroskopik dari kapang-kapang tersebut. Hasil penelitian isolasi dan identifikasi kapang pada 30 sampel ikan kering asin menunjukkan ada 36 spesies kapang yang terdiri dari 13 genera yaitu Absidia, Aspergilus, Chaetomium, Cladosporium, Curvularia, Doratomyces, Eurotium, Fusarium, Moniliella, Mucor, Neurospora, Nigrospora, Penicillium dan 3 isolat lainnya tidak dapat diidentifikasi. Kapang dari genus Aspergillus yang paling banyak ditemukan, yaitu ada pada 23 sampel dan kelompok Aspergillus candidus Link merupakan isolat kapang paling banyak yatu ada 8 isolat dari 102 isolat yang diperoleh."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Indonesia, 1998
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
John Leonardi Laisnima
Depok: Universitas Indonesia, 2003
T40159
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anna Rakhmawati
Depok: Universitas Indonesia, 2004
T40137
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nengah Dwianita Kuswytasari
"Gedung hertingkat yang menggunakan sistem AC sentral dapat mengakihatkan terakum~1asinya hahan polutan. Bahan polutan dapat mengganggu kesehatan dan menimhulkan sindroma gedung bertingkat. Spera kapang dapat menjadi salah satu bahan polutan di dalam ruangan. Telah dilakti.kan isolasi dan identifikasi untuk mengetahui jenis-jenis kapang yang terdapat pada ruangan ber-AC lantai empat belas di gedung-gedung bertingkat. Penelitian dilakukan pada sembilan gedung bertingkat di jalan Jendral Sudirman Jakarta. dengan cara membuka lima huah cawan petri herisi medium Tauge Extract Agar (TEA) selama ljma helas menit. Cawan petri kemudian diinkubasi pada suhu kamar (26°--28°C). Medium yang digunakan untuk identifikasi adalah Czapek's Dox Agar (CDA). Malt Extract Agar (MEA). dan Potato Dextrose Agar (PDA). Hasil penelitian menunjukkan bahwa 23 jenis kapang dapat diisolasi dan diidentifikasi dari sembilan gedung bertingkat pada lantai empat helas. Kapang yang ditemukan termasuk ke dalam genera Aspergillus, Fusarium, Paecilomyces, Penicillium. dan kapang hitam: Chuppia, Cladosporium, C~rvularia, Humicola, dan Nigrospora. Penicillium frequentans merupakan kapang dengan prosentase keberadaan yang paling besar (16.06%)."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Indonesia, 1994
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Heri Maryanto
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2004
T40128
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Theresia Lina Iswaraningsih
"ABSTRAK
Rumah sakit merupakan tempat yang dihuni oleh pasien yang umumnya memiliki daya tahan tubuh yang rentan. Oleh karena itu, rumah sakit, terutama kamar operasi haruslah berada dalam keadaan relatif steril. Adanya mikroorganisme dalam kamar operasi dikhawatirkan dapat menimbulkan infeksi nosokomial. Telah dilakukan isolasi dan identifikasi untuk mengetahui jenis-jenis kapang yang terdapat dalam ruang Instalasi Bedah Pusat-Rumah Sakit dr. Cipto Mangunkusumo (IBP-RSCM), Jakarta. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara membuka cawan petri yang berisi medium Tauge Extract Agar (TEA) selama 15 menit. Pengambilan sampel dilakukan sebelum dan sesudah ruangan dibersihkan. Cawan petri tersebut kemudian diinkubasikan pada suhu kamar dan pengamatan dilakukan selama lima hari berturut-turut. Kapang dipelihara pada medium Potato Dextrose Agar (FDA). Identifikasi dilakukan dengan menggunakan medium Czapek's Dox Agar (CDA), Malt Extract Agar (MEA), dan FDA. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa terdapat 18 jenis kapang yang dapat diisoiasi dan diidentifikasi dari IBP-RSCM. Kapang yang ditemukan merupakan kapang dari marga Aspergillus, Chaetomium, Cladosporium, Curvularia, Fusarium, Humicola, Mortierella, Penicillium, dan Wallemia. Kapang yang memiliki persentase keberadaan terbesar sebelum ruangan dibersihkan adalah Aspergillus sedangkan sesudah ruangan dibersihkan
adalah Penicillium."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1997
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Yoice Srikandace
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2007
T39513
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ivana Florentina
"[Udang kering adalah sumber daya alam Indonesia yang mudah diperoleh dan diduga
mengandung kalsium yang cukup tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
kadar kalsium udang (Macrobrachium sp.) dan pengaruh metode preparasi (oven
dan non oven) dan isolasi (pengocokan, digesti asam, dan pengabuan) terhadap
pengukuran kadar kalsium menggunakan AAS dan ISE. Hasil penelitian
menunjukkan kadar kalsium tertinggi diperoleh dengan metode isolasi digesti asam,
yaitu 7.749 ppm (oven) dan 8.853 ppm (non oven). Terdapat perbedaan hasil
pengukuran kalsium antar metode preparasi dan antar metode isolasi. Metode
preparasi berkorelasi kuat dengan hasil pengukuran kalsium. (r2=0,878; p<0,05);Dried shrimps is one of Indonesia?s natural resources which easily obtained and
assumed to contain high calcium. This research aims to know the calcium level in
Macrobrachium sp. and the effects of preparation (oven and non oven) and isolation
(dilution, acid digestion, and ashing) methods in calcium level measurement by AAS
and ISE. Results showed that the highest calcium level was obtained by acid
digestion isolation which are 7,749 ppm (oven) and 8,853 ppm (non oven). There
were calcium level differences between preparation methods, and among isolation
methods. Preparation methods have strong correlation with calcium level
measurement. (r2=0.878, p<0.05), Dried shrimps is one of Indonesia’s natural resources which easily obtained and
assumed to contain high calcium. This research aims to know the calcium level in
Macrobrachium sp. and the effects of preparation (oven and non oven) and isolation
(dilution, acid digestion, and ashing) methods in calcium level measurement by AAS
and ISE. Results showed that the highest calcium level was obtained by acid
digestion isolation which are 7,749 ppm (oven) and 8,853 ppm (non oven). There
were calcium level differences between preparation methods, and among isolation
methods. Preparation methods have strong correlation with calcium level
measurement. (r2=0.878, p<0.05)]"
[, Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia], 2015
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>