Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 141856 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ratna Linggar Asfaningdyah
"ABSTRAK
Penelitian tentang pengaruh pemberian jus lidah buaya (Aloe vera Linn.) terhadap motilitas, viabilitas, jumlah spermatozoa dan keabnormalitasan spermatozoa mencit (Mus musculus L.) jantan galur Swiss telah dilakukan di Laboratorium Reproduksi Jurusan Biologi FMIPA-UI. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian jus Aloe vera secara oral terhadap motilitas, viabilitas, jumlah spermatozoa serta jumlah spermatozoa abnormal. Pencekokan dilakukan selama 36 hari berturut-turut. Mencit jantan berumur 2-3 bulan sebanyak 30 ekor dibagi menjadi 5 kelompok yaitu: 1 kelompok kontrol dan 4 kelompok eksperimen. Dosis pengenceran yang diberikan pada kelompok eksperimen adalah berturut-turut: (jus murni: akuabides) 1:0; 1:1; 1:2 dan 1: 3. Sampel spermatozoa diambil dari kauda epididimis sampai vas deferens, kemudian dilakukan uji motilitas, viabilitas, jumlah dan keabnormalitasan. Uji statistik Kruskal Wallis diteruskan dengan uji perbandingan berganda secara bermakna pada a 0,05 menunjukkan bahwa pemberian jus Aloe vera menurunkan motilitas dan meningkatkan jumlah spermatozoa abnormal terutama cytoplasmic droplet, sedangkan viabilitas dan jumlah spermatozoa tidak berbeda diantara keempat perlakuan tersebut."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1998
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Syafhiera
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2000
S31212
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nova Anita
"ABSTRAK
Telah dilakukan penelitian laboratorium untuk mengetahui pengaruh pencekokan jus daun lidah buaya (Aloe vera L.) terhadap spermatogenesis mencit (Mus musculus L.) jantan galur Swiss. Tiga puluh ekor mencit dibagi dalam 5 kelompok perlakuan yaitu satu kelompok kontrol yang dicekok akuabides, dan empat kelompok perlakuan yang dicekok jus daun lidah buaya (Aloe vera L.) dengan konsentrasi pengenceran (jus daun lidah buaya murni: akuabides) (1:3), (1:2), (1:1) dan (1:0). Pencekokan dilakukan selama I siklus spermatogenesis (36 hari) berturut-turut dan pada hari ke-37 seluruh mencit percobaan dikorbankan dengan cara dislokasi vertebrae servikalis, lalu dilakukan pembuatan sediaan histologi testis dengan metode parafin. Hasil uji statistik ANAVA (cc= 0,05) tidak menunjukkan adanya perbedaan yang bermakna yaitu pada jumlah sel spermatogonia A, sel spermatogonia B, spermatosit pakiten, diameter tubulus seminiferus, dan berat testis antara ke-5 kelompok perlakuan."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1998
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Asih Widiastuti
"Penelitian ml dilakukari untuk mengetahul pengaruh pencekokan jus lidah buaya (Aloe vera L.) terhadap organ hati mencit (Mus musculus L.) galur Swiss. Dua puluh empat ekor mencit dibagi dalam 4 kelompok pérlakuan, yaitu 1 kelompok yang dicekok akuabides (ketompok kontrol) dan 3 kelompok yang dicekok jus lidah buaya dengan konsentrasi pengenceran (jus lidah buaya : akuabides) = (14), (1: 2), clan (1:0) selama 36 hari berturut-turut clan pada han ke-37 seluruh mencit percobaan dikorbankan dengan cara dislokasi vertebrae servikalis. Hasil pengamatan makroskopik, tidak ditemukan adanya perubahan morfologi baik warna maupun berat organ hati. Hasil Uji Kruskal Wallis menunjukkan adanya perbedaan diameter vena sentralis sangat nyata (a = 0,01) antara kelompok kontrol dengan kelompok perlakuan yang dicekok jus lidah buaya. Hasil pengamatan struktur histologi hati menunjukkan bahwa kerusakan yang terjadi terus meningkat sesuai dengan meningkatnya konsentrasi jus yang dicekokan. Jenis kerusakan yang diamati yaitu: penluasan clan pembendungan vena sentralis, intl piknotik, clan lisis pada sel hati. NUal degenerasi derajat 2 vena sentralis tertinggi terlihat pada pencekokan jus Iidah buaya dengan konsentrasi 1 : 4 sebesar 33,3% dan degenerasi derajat 2 hepatosit sebesar 63,3% pada pencekokan jus dengan konsentrasi 1 : 0. .Sedangkan degenerasi derajat 3 vena sentralis tertinggi sebesar 80% dan degenerasi derajat 3 hepatosit sebesar 6,7% terlihat pada encekokan jus lidah buaya konsentrasi 1 :0."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1998
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Puji Budi Setia Asih
"Telah dilakukan penelitian eksperimental terhadap jumlah total, motilitas, viabilitas, dan abnormalitas spermatozoa pada 25 ekor mencit (Mus musculus L.) jantan galur Swiss. Penyuntikan dilakukan secara intraperitoneal selama 36 hari. Kelompok eksperimen 1 (KE 1), terdiri dan kelompok mencit yang disuntik dengan dosis 0,0225 mg Cd 2+/kg b.b., kelompok eksperimen 2 (KE 2) terdiri dari kelompok mencit yang disuntik dengan dosis 0,0450 mg Cd2+/kg b.b., kelompok eksperimen 3 (KE 3), terdiri dan kelompok mencit yang disuntik dengan dosis 0,0900 mg Cd2+/kg b.b., dan kelompok eksperimen 4 (KE 4), terdiri dari kelompok mencit yang disuntik dengan dosis 0,1800mg Cd2+/kg b.b.. Kelompok kontrol terdiri dari kelompok mencit yang disuntik dengan akuabidestilata. Hasil uji statistik parametnik (ANAVA) pada taraf nyata α = 0,05 menunjukkan bahwa penyuntikan kadmium klorida (CdCl 2) dosis 0,0225 mg Cd 2+/kg b.b. tidak menurunkan jumlah total spermatozoa, sedangkan dosis 0,0450; 0,0900; dan 0,1800 mg Cd2+/kg b.b. menurunkan jumlah total spermatozoa. Penyuntikan kadmium klorida (CdC 2) dosis 0,0225; 0,0450; 0,0900; dan 0,1800 mg Cd2+/kg b.b. mengakibatkan penurunan persentase jumlah spermatozoa motil, persentase viabilitas spermatozoa dan peningkatan persentase jumlah spermatozoa abnormal."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1999
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mellita Rizkawati
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2002
S31251
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anna Yoce Yosida
"ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan untuk melihat pengaruh ekstrak terong KB (Solarium khasianum Clark.) terhadap persentase spermatozoa motil, spermatozoa abnormal, dan jumlah total spermatozoa mencit (Mus inusculus L.) jantan galur Swiss derived selama fase epididimis. Sebanyak 25 ekor mencit jantan umur 3--4 bulan dibagi ke dalam 5 kelompok perlakuan yaitu kontrol tanpa perlakuan (K 1 ) dan kelompok kontrol yang dicekok suspensi tween (K 2 ), kelompok perlakuan dengan dosis 0,5g/kg bb/hari (E 1 ), dosis 1 9/kg bb/hari (E 2 ), dan dosis 2 9/kg bb/hari (E 3 ). Perlakuan diberikan dengan cara dicekok, Yang diberikan selama 8 hari berturut-turut. Berdasarkan hasil uji Kruskal-Wallis (a = 0,05) terhadap persentase spermatozoa motil menunjukkan adanya perbedaan antara kelompok. Perbedaan tersebut terjadi antara kelompok kontrol 1 (K 1 ) dengan kelompok perlakuan 1 (E 1 ), kelompok perlakuan 2 (E 2 ), dan kelompok perlakuan 3 (E 3 ), sedangkan K 1 dan K 2 tidak ada perbedaan. Demikian pula dengan kelompok perlakuan E 1 tidak ada perbedaan dengan kelompok perlakuan E 2 , dan E3. Hasil uji Kruskal-Wallis (a 0,05) terhadap persentase spermatozoa abnormal menunjukkan ada beda antar perlakuan. Perbedaari tersebut terjadi antara kelompok kontrol 1 (K 1 ) dengan kelompok kontrol 2 (K 2 ) dan kelompok eksperimen E 1 dengan E 2 , dan E3. Uji Kruskal-Wallis (a 0,05) terhadap persentase jumlah total spermatozoa menunjukkan tidak ada perbedaan antara kelompok kontrol (K 1 , K 2 ) dengan kelompok perlakuari (E 1 , E2 , dan E3). Dari hasil penelitjan mi disimpulkan bahwa pembenian ekstrak terong KB pada dosis 0,5; 1; 2 g/kg bb/hani mempengaruhi motilitas dan abnormaljtas spermatozoa mencit jantan galur swiss derived, tetapi tidak berpengaruh terhadap j umlah total spermatozoa mencit."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1996
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Halimi
"Penelitian dilakukan untuk mengetahui pengaruh pencekokan minuman Aloe vera L. terhadap histologis pankreas Mus musculus L. jantan galur DDY yang diinduksi aloksan. Penelitian menggunakan 24 ekor mencit yang dibagi dalam 6 kelompok 4 ulangan, yaitu: kelompok normal (KK1); kelompok kontrol aloksan (KK2); kelompok kontrol nata tawar (KK3); kelompok perlakuan nata manis (KP1); kelompok perlakuan air gula jagung (KP2); dan kelompok perlakuan campuran nata manis dengan air gula jagung (KP3).
Pencekokan dilakukan setiap hari selama 14 hari dengan dosis 10 ml/kg bb. Pada hari ke-15, mencit dikorbankan dan organ pankreas diisolasi, kemudian dibuat sediaan histologi metode parafin. Data rerata jumlah sel b pankreas dan diameter pulau Langerhans mencit adalah sebagai berikut: KK1 (118,08 ± 24,42), (163,03 ± 18,60) mm; KK2 (63,37 ± 4,73), (132,70 ± 8,93) mm; KK3 (76,85 ± 13,48), (139,58 ± 11,26) mm; KP1 (88,42 ± 2,51), (146,83 ± 1,21) mm; KP2 (59,61 ± 16,84), 134,47 ± 10,19) mm; KP3 (79,56 ± 17,83), (138,86 ± 18,10) mm.
Hasil uji LSD (a=0,05) menunjukkan adanya perbedaan bermakna jumlah sel b pankreas antara KP1 dengan KK1 dan KK2, namun tidak terhadap diameter pulau Langerhans. Dengan demikian, pencekokan minuman A. vera dosis 10 ml/kg bb selama 14 hari memberikan perbaikan terhadap jumlah sel b pankreas hanya pada mencit yang dicekok dengan nata manis (KP1), sedangkan diameter pulau Langerhans tidak terjadi perbaikan."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2007
S31319
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gunung Asta Puja
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2001
S31270
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nasution, Julianti
"Telah dilakukan penelitian di Laboratorium Biologi Reproduksi dan Perkembangan Departemen Biologi FMIPA UI untuk melihat pengaruh pemberian filtrat kering statin terhadap konsentrasi, persentase motilitas dan abnormalitas spermatozoa Mus musculus L. (mencit) jantan galur DDY. Pencekokan dilakukan 36 hari berturut-turut pada tiga kelompok perlakuan M. musculus dengan sepuluh ulangan. Kelompok kontrol 1 (KK1) diberi larutan CMC 1%, dan kelompok kontrol 2 (KK2) diberi tepung tempe dosis 14 mg/kg bb/hari. Satu kelompok eksperimen (KE) diberi filtrat kering statin dosis tunggal, yaitu 14 mg/kg bb/hari. Mus musculus dikorbankan pada hari ke-37 kemudian dihitung konsentrasi, persentase motilitas dan abnormalitas spermatozoa.
Hasil pengamatan terhadap rata-rata konsentrasi (juta/ml), motilitas (%), dan abnormalitas (%) spermatozoa berturut-turut adalah KK1 (97,15 ± 45,66; 60,2 ± 31,44; 0,9 ± 0,88), KK2 (88,9 ± 49,46; 52 ± 20,44; 2,2 ± 1,93), KE (67,9 ± 51,96; 59,7 ± 30,22; 2,8 ± 2,53). Hasil uji parametrik Analisis Variansi (Anava) 1-faktor terhadap parameter konsentrasi, motilitas, dan abnormalitas spermatozoa menunjukkan tidak adanya perbedaan bermakna antara kelompok kontrol dengan kelompok eksperimen. Dengan demikian, pemberian filtrat kering statin dosis 14 mg/kg bb/hari selama 36 hari berturut-turut tidak mempengaruhi konsentrasi, persentase motilitas dan abnormalitas spermatozoa M. musculus jantan galur DDY."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2006
S31387
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>