Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 92507 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Danny Agung Nugroho
"ABSTRAK
Telah dilakukan penelitian mengenai komunitas Mollusca di perairan Tanjung Ental dan Telaktak di Pulau Nusa Lembongan, Bali Timur pada bulan Maret--April 1995. Penelitian bersifat deskriptif dan bertujuan mengetahui keanekaragaman jenis, kemerataan jenis, dan kesamaan jenis Mollusca. Penelitian dilakukan dengan metode transek kuadrat di 6 stasiun, masing-masing 3 stasiun di Tanjung Ental dan 3 stasiun di Telaktak. Pada tiap stasiun dibuat garis transek dari pantai sampai ke tubir dan pada tiap stasiun dibuat substasiun dengan jarak antarsubstasiun 10 meter. Dan penelitian ini diperoleh 39 jenis Mollusca dari 19 suku yang semuanya termasuk kelas Gastropoda. Indeks keanekaragaman jenis dan kemerataan tertinggi di stasiun 4 (H' = 3,61; e = 0,84) dan terendah di stasiun 3 (H' = 0,38; e = 0,38). Dendrogram kesamaan jenis antarstasiun memperlihatkan pengelompokan antara Stasiun 1, 2, dan 3 di Tanjung Ental dan Stasiun 4, 5, dan 6 di Telaktak. Dari penelitian mi dapat disimpulkan bahwa tipe dasaran mempengaruhi komposisi dan penyebaran jenis Moliusca."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1996
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Melda Mardalina
"ABSTRAK
Telah dilakukan penelitian Mollusca bentik di perairan pantai Taman Impian Jaya Ancol (TIJA), Teluk Jakarta pada bulan September-Oktober 1993. Penelitian ini bersifat deskriptif dan bertujuan mengetahui jenis-jenis mollusca yang ada serta sebaranya dalam jarak 100m dari pantai.
Penelitian ini dilakukan dengan metode transek garis di lima stasiun, yaitu (1) Pantai Marina; (2) Pantai Indah; (3) Pantai Danau; (4) Pantai Binaria; (5) Pantai Bagus; Pada setiap stasiun ditentukan 10 substasiun berjarak antara 10m. Pengambilan sampel dilakukan 2 kali setiap substasiun dengan Ekman grab sampler (15x15 cm).
Dari penelitian ini diperoleh 30 Jenis Mollusca yang meliputi 28 Jenis dari kelas Pelecypoca dan 2 Jenis dari kelas Gastropoda. Keanekaragaman jenis ini tertinggi ditunjukan Stasiun 1 (H'=1, 567), sedangkan yang terendah di stasiun II (H'=0,442).
Sebaran Mollusca di perairan TIJA menunjukan pola merumpun. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa (1) tipe dasaran perairan pantai TIJA sesuai untuk tempat hidup Mollusca, khususnya dari kelas Pelecypoda dan merupakan faktor penentu pola sebaran Mollusca; (2) Kegiatan reklamasai di perairan TIJA mengubah habitat sedemikian rupa, sehingga terdapat jenis yang diduga berasa dari tempat asal urukan. "
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Indonesia, 1994
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Pengamatan terhadap fauna Mollusca hutan bakau dilakukan di Pulau Rambut, Kepulauan Seribu. Pengambilan contoh menggunakan petak yang diletakkan dengan interval sepanjang garis transek. Diperoleh 166 petak pengamatan yang berisi 18 jenis Mollusca yang tergolong dalam kelas Gastropoda dan kelas Bivalvia. Dengan menggunakan indeks Keanekaragaman Shannon-Wiener, diperoleh nilai yang berkisar antara 0,00 sampai 0,66. Nilai indeks dominan Simpson berkisar antara 0,22 sampai 1,00 yang menunjukkan adanya jenis-jenis yang dominan, yaitu Telescopium mauritsi, Terebralia palustris, dan T. sulcata. Pola sebaran masing-masing jenis berdasarkan indeks Dispersi Morisita menunjukkan sifat berkelompok, sementara pola permintakatan tidak terlihat nyata. Pada transek yang panjang nampak ada perbedaan preferensi habitat antara Telescopium mauritsi dan Terebralia palustris. Koefisien asosiasi antara jenis-jenis yang dominan memperlihatkan hubungan yang lemah dengan kisaran harga dari ?1,0000 sampai 0,0833. Secara keseluruhan, fauna Mollusca hutan bakau di pulau Rambut relatif miskin, bila dibandingkan dengan lokasi lain."
Universitas Indonesia, 1987
S30775
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Diah Oktofa Cahyo Setiani
"Telah dilakukan penelitian mengenai struktur komunitas Gastropoda di Pantai Panimbang, Kabupaten Pandeglang, Banten pada bulan Juli 2012. Penelitian bertujuan untuk mengetahui struktur komunitas Gastropoda di Pantai Panimbang dengan menganalisis kepadatan, keanekaragaman, kemerataan, dominansi, dan kesamaan jenis yang ditemukan di perairan tersebut serta faktor-faktor lingkungan perairan yang memengaruhi struktur komunitas tersebut. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan metode transek kuadrat pada tiga lokasi yang berbeda dengan masing-masing tiga kali pengulangan bersamaan dengan pengukuran parameter lingkungan perairan. Sampel Gastropoda yang ditemukan diidentifikasi dan dianalisis menggunakan indeks keanekaragaman Shannon Wiener, indeks kemerataan, indeks dominansi Simpson, dan indeks kesamaan Sorensen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ditemukan 23 jenis Gastropoda di perairan Pantai Panimbang. Turritella cingulifera merupakan jenis yang memiliki kepadatan jenis tertinggi di perairan Pantai Panimbang. Keanekaragaman jenis Gastropoda di perairan Pantai Panimbang termasuk kategori tinggi. Kemerataan jenis Gastropoda di perairan Pantai Panimbang termasuk kategori hampir merata dan merata. Tidak terdapat jenis yang dominan di lokasi penelitian. Tingkat kesamaan jenis tertinggi terdapat pada stasiun 1 dengan stasiun 2 dengan nilai sebesar 70,97 %, sedangkan terendah terdapat pada stasiun 1 dengan stasiun 3 dengan nilai sebesar 44,44 %.

The research on structure community of Gastropods at Panimbang Beach, Pandeglang Regency, Banten was done on Juli 2012. The research was aimed to determine the structure community of Gastropods by analyzing the density, diversity, evenness, dominance, and similarity of species was found in these waters, and environmental factors that influence its structure community. Sampling was done using the quadrat transect method in 3 stasions with each of the 3 repetitions along with measurement of environmental factors. The samples of Gastropods were identified and analized by using the Shannon Wiener’s diversity index, evenness index, Simpson’s dominance index, and Sorensen’s similarity index. Result of the research showed there are 23 species of Gastropods was found at Panimbang Beach. Turritella cingulifera is a species of Gastropod that has the highest density at Panimbang Beach. The diversity of Gastropods in Panimbang Beach is categorized as high. The evenness of Gastropods at Panimbang Beach is classified into almost evenly and uniformly and there is no dominant species. The highest level of similarity was found in station 1 to station 2 with a value of 70.97 %, while the lowest was at station 1 to station 3 with a value of 44.44 %."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2013
S44731
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shinta Nadira Mieroji
"Penelitian mengenai struktur komunitas gastropoda di Situ Agathis Universitas Indonesia telah dilakukan untuk menganalisis struktur komunitas gastropoda berdasarkan kepadatan individu tiap jenis, indeks keanekaragaman Shannon Wiener, indeks dominansi, dan indeks kemerataan. Pengambilan sampel gastropoda dilakukan dengan alat Ekman grab dan hand net di stasiun inlet, midlet, dan outlet Situ Agathis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepadatan jenis gastropoda tertinggi dengan nilai 800 ind/m2 yaitu spesies Tarebia granifera dan kepadatan terendah dengan nilai 11,42 ind/m2 yaitu spesies Lymnaea rubiginosa. Sementara, hasil penghitungan indeks keanekaragaman jenis tergolong rendah dengan nilai berkisar antara 0,3–0,62, nilai indeks kemerataan tergolong rendah dan tidak merata dengan nilai berkisar antara 0,19–0,38, dan nilai indeks dominansi dengan nilai berkisar antara 0,56–0,86 yang menunjukkan adanya spesies yang mendominansi. Berdasarkan hasil pengukuran parameter fisika-kimia, kondisi perairan Situ Agathis buruk dan hanya spesies gastropoda tertentu saja seperti Pomacea canaliculata, Tarebia granifera, dan Melanoides tuberculata yang dapat menoleransi.

Research on the structure of the gastropod community at Situ Agathis University of Indonesia has been carried out to analyze the structure of the gastropod community based on individual density each species, Shannon Wiener diversity index, dominance index, and evenness index. Sampling of gastropods was carried out using Ekman grab and hand net at the inlet, midlet, and outlet stations of Situ Agathis. The results showed that the highest density of gastropod species with a value of 800 ind/m2 was the species Tarebia granifera and the lowest density with a value of 11.42 ind/m2 was the species Lymnaea rubiginosa. Meanwhile, the results of the calculation of the species diversity index are classified as low with a values ranged from 0.3–0.62, the evenness index value is low with a values ranging from 0.19–0.38, and the dominance index values ranging from 0.56–0.86 which indicates the presence of a dominant species. Based on the result of measurment physic-chemical parameters, the water conditions of Situ Agathis are poor and only certain gastropod species such as Pomacea canaliculata, Tarebia granifera, and Melanoides tuberculata can tolerate it."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nadia Shafira Kurniawan
"Perairan Teluk Lampung di Kabupaten Pesawaran adalah salah satu wilayah pesisir dengan ekosistem padang lamun yang dipenuhi oleh kegiatan perikanan seperti budidaya kerang mutiara, keramba jaring apung, dan budidaya udang. Struktur komunitas di padang lamun dapat dipengaruhi oleh kegiatan manusia tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis komposisi spesies, kepadatan, dan struktur komunitas Gastropoda di setiap stasiun, serta membandingkannya antar stasiun. Tujuan kedua yaitu untuk menguji korelasi kategori partikel sedimen terhadap kepadatan Gastropoda. Penelitian ini menggunakan metode line transect dan kuadran ukuran 0,5 m x 0,5 m. Gastropoda yang diperoleh sebanyak 17 famili, 49 spesies, dan 219 individu. Spesies yang mendominasi padang lamun Teluk Lampung adalah Canarium urceus berjumlah 39 individu dengan kepadatan 2,08 ind/m2. Kepadatan Gastropoda berkisar 6,13 – 17,06 ind/m2. Nilai keanekaragaman berkisar 2,58 – 2,89. Nilai kemerataan berkisar antara 0,86 – 0,96, Dominansi berkisar antara 0,07 – 0,11. Nilai kesamaan berkisar 0,21 – 0,67. Berdasarkan hasil uji ANOVA, terbukti bahwa terdapat perbedaan kepadatan Gastropoda pada stasiun penelitian dengan Sig. 0,008. Perbedaan dapat terjadi dikarenakan Gastropoda sangat dipengaruhi oleh jenis sedimen dan kondisi lingkungan. Hal tersebut diperkuat dengan Uji Spearman terdapat korelasi positif antara kepadatan Gastropoda dengan pasir sebesar 0,575, korelasi negatif dengan lempung sebesar -0,588, dan tidak berkorelasi dengan kerikil serta butiran.

The waters of Lampung Bay in Pesawaran Regency are one of the coastal areas with a seagrass ecosystem that supports fisheries activities such as pearl oyster cultivation, floating net cages, and shrimp cultivation. Human activities can influence the community structure in seagrass beds. This research aims to analyze the species composition, density, and community structure of gastropods at each station and compare them between stations. Additionally, it aims to test the correlation between sediment particle categories and gastropod density. This research uses the line transect method and 0.5 m x 0.5 m quadrants. Seventeen families, 49 species, and 219 gastropod individuals were obtained. The Canary pitcher, totaling 39 individuals with a density of 2.08 ind/m², dominates the seagrass beds of Lampung Bay. Gastropod density ranged from 6.13 to 17.06 ind/m². The diversity value ranges from 2.58 to 2.89, the evenness value ranges between 0.86 to 0.96, and dominance ranges between 0.07 to 0.11. The similarity value ranges from 0.21 to 0.67. The ANOVA test showed a significant difference in gastropod density at the research stations (Sig. 0.008). Differences can occur due to the influence of sediment type and environmental conditions on gastropods. The Spearman test confirmed a positive correlation between gastropod density and sand (0.575), a negative correlation with clay (-0.588), and no correlation with gravel and granules."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhabidin
"Cangkang rusak pada Gastropoda dapat disebabkan oleh rendahnya derajat keasaman dan serangan predator. Penelitian tentang cangkang rusak pada Gastropoda air tawar di Situ Mahoni belum banyak dikaji. Tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui jenis-jenis yang mengalami kerusakan dan tipe kerusakan pada jenis tersebut. Sampel Gastropoda diambil di bagian inlet, midlet, outlet di Situ Mahoni dengan Peterson Grab dan diukur panjang (tinggi) cangkang. Terdapat beberapa jenis yang ditemukan dan memperlihatkan kerusakan cangkang yaitu Bellamya javanica, Pila sp., Pomacea canaliculata, Melanoides tuberculata, M. granifera, M. riqueti dan Thiara scabra. Pola yang kerusakan cangkang yang teramati di inlet, midlet, dan outlet adalah erosi pada apeks dan hilangnya bagian apeks kebanyakan pada ukuran sedang.

Damage of shell on Gastropods can be caused by low pH and predator attack. Not so many investigation on damage shell of freshwater Gastropods at Situ Mahoni has been done. The aim of research is to know species performing damage condition and the type of conditions recorded. Samples were taken in inlet, midlet, and outlet at Situ Mahoni using Peterson Grab and measured for shell length (shell height). Some species found and possessed damage are Bellamya javanica, Pila sp., Pomacea canaliculata, Melanoides tuberculata, M. granifera, M. riqueti, and Thiara scabra. Pattern of shell damage in inlet, midlet and outlet are erotion on apex and apex removal recorded mostly on medium size."
Depok: Universitas Indonesia, 2015
S60981
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jabang Nurdin
"Penelitian dilakukan dengan metoda survei dan kuisioner di kawasan estuaria Muaro Lamo Kambang, Kabupaten Pesisir Selatan Sumatera Barat pada Januari-Marct 2003. Sampel Neritima dikoleksi dengan metoda sistimatik sampling dan pola distribusinya diuji dengan Paired-Quadrat Variance Method. Metoda kuisioner dilakukan terhadap masyarakat yang mengambil dan mekonsurasi hewan Neritima (Siput). Hewan Neritima yang didapatkan diidentiflkasi di Laboratorium Ekologi Hewan, Jurusan Biologi Universitas Andalas. Dari hasil penclitian didapatkan empat jenis, dua jenis diantaranya yang dimanfaatkan oleh masyarakat yaitu Neritima turita dan Neritima squamipicta. Kepadatan populasi Neritima yang tinggi didapatkan pada daerah estuaria yang bersalinitas rendah. Penyebaran Neritima spp dari mulut muara sungai ke arah hulu yang masih ada vegetasi mangrove. Pola distribusi siput Neritima yang didapatkan mengelompok. Ukuran Neritima yang didapatkan yaitu panjang 3,10-22,7 mm dan lebar 3,00-14,4 mm dengan berat basah daging siput Neritima 0,05 - 5,1 g. Hewan Neritima yang dimanfaatkan masyarakat umumnya untuk dikonsumsi sendiri dan sebagian lagi dijual.

Population Study of the Snail of Neritima Spp (Gastropods) and it's Potential as a Source of Society Economics at Estuary Area Muaro Lamo Kambang, South Coastal, West Sumatera. The research has been done in 2003 with a survey method and an interview of the society at estuary area Muaro Lamo Kambang, the regency of south coastal, west Sumatera. The snails of Neritima were collected with a systematic method and their distribution patterns were proceeded with Paired-Quadrat Variance Method. The interview method was done toward the society that collected and consumes the snails of Neritima. They were found and identified at an animal ecological laboratory, Department of Biology, Andalas University. The research results that there are four species of snails, two of the species were consumed by the societies that are Neritima turiia and Neritima squamipicta. The highest density of the populations of Neritima was found at the estuary area in the low salinity. The Neritima spp. distributes from the mouth of the estuary to the upper of the estuary that have still vegetation mangrove. The distribution pattern of the snail of Neritima spp. was found in a group form based on Paired-Quadrat Variance Method. In generally, the length and wide of snails of Neritima spp. are between 3.10-22.7 mm and between 3.00-14.4 mm, respectively, with a meat wet heavy of the snails of Neritima spp is between 0.05-5.1 g. For the society, the snails of Neritima spp. is self consumed and the rest is for sale."
[place of publication not identified]: Sains Indonesia, 2004
SAIN-9-2-2004-12
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Virdianasari
"ABSTRAK
Penelitian mengenai struktur komunitas Gastropoda dan mangrove sudah dilakukan di Kawasan PLTU Karimun, Pulau Karimun Besar, Kepulauan Riau pada Mei 2016. Penelitian bertujuan untuk dapat mengetahui struktur komunitas Gastropoda dan mangrove di area pesisir kawasan PLTU Karimun, Pulau Karimun Besar. Selain itu juga, menganalis hubungan santara kerapatan mangrove dengan kepadatan Gastropoda pada area tersebut. Pengambilan sampel Gastropoda dilakukan di setiap stasiun pengamatan dengan metode purposive random sampling bersamaan dengan pengamatan ekosistem mangrove menggunakan metode garis berpetak. Petak 1 x 1 m ditaruh pada setiap petak 10 x 10 m di stasiun-stasiun pengamatan. Hasil penelitian diperoleh 8 jenis Gastropoda dan 8 jenis mangrove. Keanekaragaman jenis Gastropoda dan mangrove di area penelitian termasuk kategori yang tinggi dengan indeks keanekaragaman 2,04 dan 1,98. Kemerataan jenis mangrove di area penelitian tergolong kategori yang hampir merata dengan indeks 0,95. Kemerataan jenis Gastropoda di area penelitian tergolong kategori merata dengan indeks 0,98. Tingkat kesamaan jenis Mangrove dan Gatropoda tertinggi terdapat pada stasiun 1 dan 3. Terdapat hubungan antara kerapatan mangrove dengan kepadatan Gastropoda di Kawasan PLTU Karimun. Hal tersebut didukung dengan adanya korelasi positif yang didapat dengan menggunakan uji Spearmann pada software SPSS 16 (R = 0,829).

ABSTRAK
A study about communnity structure of Gastropods and Mangrove at PLTU Karimun?s area, Pulau Karimun Besar, Kepulauan Riau has been conducted on May 2016. The objectives of the study were aimed to determine the community structure of Gastropods and mangroves at PLTU Karimun?s coastal area. And also, to analyze a correlation between closeness of mangrove species and density of Gastropods. Sample of Gastropods were collected in three stations using purposive random sampling method with mangroves ecosystem obeservation using quadrate transect method. 1 x 1 m quadrate for Gastropods were put on each 10 x 10 m quadrate for mangroves observation. The results showed 8 species Gastropods and 8 species of mangroves. Species diversity for Gastropods (H? = 2,04) and Mangroves (H? = 1,98) in three stations is categorized as high ranged. The evenness of Mangroves (e = 0,95) is classified into almost evenly. The evenness of Gastropods (e = 0,98) is classified as evenly. The highest similarity index for Mangroves and Gastropods was found in station 1 and 3. There is a correlation between closeness of mangroves and density of Gastropods at PLTU Karimun?s area. It was supported with positive correlation obtained by using Spearmann test with SPSS 16 software (R = 0,829)"
2016
S63667
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shafilla Yunilma Andriany
"Tingkat curah hujan menyebabkan fluktuasi faktor abiotik dalam ekosistem mangrove yang berdampak terhadap ekosistem mangrove. Kualitas ekosistem mangrove memengaruhi struktur komunitas Gastropoda, terutama di Pulau Rambut pada tahun 2022 dan 2023. Penelitian bertujuan untuk menganalisis struktur komunitas Gastropoda (kepadatan, keanekaragaman, kemerataan, dominansi, dispersi, dan kesamaan jenis) dan faktor abiotik di Pulau Rambut. Penelitian ini memiliki tujuan lain, yaitu menganalisis perbandingan struktur komunitas Gastropoda di Pulau Rambut pada tahun 2022 dan 2023 akibat musim hujan. Pengambilan sampel dilakukan menggunakan line transect dengan kuadrat dalam empat stasiun yang diikuti pengukuran parameter lingkungan (suhu udara, salinitas air, dan pH tanah). Sampel Gastropoda diketahui melalui identifikasi dan dianalisis menggunakan kepadatan, indeks keanekaragaman Shannon-Wiener, indeks kemerataan, indeks dominansi Simpson, indeks dispersi, dan indeks kesamaan Jaccard. Hasil penelitian ini didapatkan hanya tiga jenis Gastropoda dari famili Potamididae (Terebralia sulcata, Terebralia palustris, dan Telescopium telescopium) di Pulau Rambut pada tahun 2022 dan 2023. Kepadatan Gastropoda didapatkan sebesar 24,9 ind/m2 dan 16,6 ind/m2. Indeks keanekaragaman jenis Gastropoda diperoleh sebesar 0,800 dan 0,765 yang tergolong rendah. Indeks kemerataan jenis Gastropoda didapatkan sebesar 0,728 dan 0,696 yang tergolong kemerataan merata. Tingkat dominansi diketahui terdapat spesies yang mendominansi. Pola persebaran di Pulau Rambut menunjukkan pola persebaran mengelompok dan seragam. Indeks kesamaan Jaccard menunjukkan semua stasiun mempunyai kesamaan komposisi jenis pada tahun 2022, sedangkan indeks kesamaan Jacaard pada tahun 2023 menunjukkan stasiun Barat mempunyai komposisi jenis yang berbeda. Korelasi kepadatan Gastropoda dan parameter lingkungan pada tahun 2022 dan 2023 menunjukkan tidak terdapat hubungan kecuali suhu pada tahun 2022. Perbandingan kepadatan Gastropoda pada tahun 2022 dan 2023 memperlihatkan tidak adanya perbedaan yang signifikan, sedangkan perbandingan tipe sedimen lumpur pada tahun 2022 dan 2023 menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan.

The level of rainfall causes fluctuations in abiotic factors in the mangrove ecosystem which have an impact in the mangrove ecosystem. The quality of the mangrove ecosystem affects the structure of the Gastropods community, especially at the Pulau Rambut in 2022 and 2023. The research aimed to analyze the structure of the Gastropods community (density, diversity, evenness, dominance, dispersion, and species similarity) and abiotic factors in Rambut Island. This research had another objective, which analyzed a comparison of the Gastropods community structure on Rambut Island in 2022 and 2023 due to the rainy season. Sampling was carried out using a line transect with quadrate in four stations followed by measurements of environmental parameters (air temperature, water salinity, and soil pH). Gastropods samples were identified through identification and analysis using density, Shannon-Wiener diversity index, evenness index, Simpson dominance index, dispersion index, and Jaccard similarity index. The results showed three types of Gastropods from Potamididae family (Terebralia sulcata, Terebralia palustris, and Telescopium telescopium) on Rambut Island in 2022 and 2023. Gastropods densities were 24.9 ind/m2 and 16.6 ind/m2. Gastropods species diversity index was obtained at 0.800 and 0.765 which were classified as low. Gastropods species evenness index was found to be 0.728 and 0.696 which were classified as even. The level of dominance was known to have a dominant species. The distribution pattern on Pulau Rambut showed a clustered and uniform distribution pattern. The Jaccard similarity index in 2022 showed that all stations had same species composition but the Jaccard similarity index in 2023 showed that the West stations had difference species composition. Correlation between Gastropods density and environmental parameters in 2022 dan 2023 showed no relationship except for temperature in 2022. Gastropods density comparison in 2022 and 2023 showed no significant difference, while mud sediment type comparison in 2022 and 2023 showed a significant difference."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>