Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 135605 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Stefanus Disman Japhar Sidik
"Nitrogen dan fosfor inerupakan makro nutrien panting bagi khamir, yang sangat diperlukan untuk pertiimbuhan dan perkembangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh penambahan urea sebagai sumber nitrogen atau KH2P0^ sebagai sumber fosfor terhadap biomassa sel khamir, dan untuk mengetahui konsentrasi urea atau KH2PO4 yang paling baik sehingga diperoleh biomassa sel yahg maksimal dari khamir F.2.2 yang ditumbuhkan pada substrat limbah nanas, dengan masa inkubasi 24 jam (30°C), dan kecepatan pengoookan 90 rpm. Konsentrasi urea atau KH2PO4 yang ditambahkan adalah: 0,000 M, 0,0002 M, 0,004 M, 0,006 M, 0,008 M, dan 0,010 M. Perhitungan biomassa dllakukan dengan mengukur kekeruhan menggunakan Spektrofotometer Spectronic 21 pada panjang gelombang 570 nm. Hasil uji statistik menunjukkan tidak adanya pengaruh konsentrasi urea atau KH2PO4 yang ditambahkan pada limbah nanas terhadap biomassa khamir F.2.2 (a =0,005)."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Indonesia, 1994
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andrian Luthfianto
"Limbah kulit nanas [Ananas comosus (L.) Merr.] yang melimpah umumnya masih jarang dimanfaatkan. Pada penelitian ini limbah kulit nanas tersebut dimanfaatkan sebagai substrat fermentasi cuka. Sebanyak 250 g kulit nanas diekstrak untuk membuat 1 liter substrat fermentasi, kemudian ditambahkan 12,5%, 15%, 17,5%, atau 20% sukrosa. Sebanyak 540 ml substrat diinokulasikan dengan 10% (v/v) starter, yang mengandung suspensi sel bakteri (5 X 10® sel/ml) dan khamir (4 x 10® sel/ml) pada perbandingan 1:1. Fermentasi berlangsung selama 2 bulan dan pada akhir fermentasi dilakukan pengukuran konsentrasi asam asetat yang dihitung sebagai total asam, pH, dan konsen trasi alkohol yang masih tersisa. Pengukuran titrasi dengan 0,1 N NaOH menunjukkan ratarata konsentrasi asam asetat tertinggi (1,388%) diperoleh dari penambahan 12,5% sukrosa dan terendah (0,283%) dari penambahan 20% sukrosa. Hasil Uji Dunn pada a = 0,25 membuktikan bahwa perbedaan rata-rata konsentrasi asam asetat yang nyata terjadi antara penambahan sukrosa 12,5% dengan 15%, 17,5%, dan 20%. Pengukuran pH asam cuka menunjukkan nilai 3,0—3,6 dengan konsentrasi alkohol yang tersisa antara 12,4--23,2%."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Indonesia, 1995
S30981
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vina Amalia Isti
"Telah dilakukan penelitian untuk mengetahui pengaruh berbagai konsentrasi sari buah nanas Ananas comosus L. Merr. dalam pengencer terhadap kualitas spermatozoa domba garut Ovis aries L. 24 jam pascakriopreservasi. Sampel semen ditampung dari lima ekor domba garut jantan satu kali dalam satu minggu menggunakan vagina buatan. Semen diencerkan dengan pengencer tris kuning telur yang mengandung sari buah nanas 0 KK, 5 KP 1, 10 KP 2, 15 KP 3, dan 20 KP 4. Semen dikemas dalam straw mini 0,25 ml dengan dosis 50 juta sel/ml. Semen diekuilibrasi pada suhu 5oC selama dua jam, kemudian dibekukan dan disimpan dalam nitrogen cair. Parameter yang dievaluasi adalah motilitas, viabilitas, integritas membran, integritas akrosom, dan abnormalitas. Hasil uji ANAVA satu faktor yang dilanjutkan dengan uji Duncan menunjukkan perbedaan nyata P < 0,05 antara KK dan KP 3 terhadap persentase motilitas dan integritas membran spermatozoa. Konsentrasi sari buah nanas 15 mampu memperkecil penurunan kualitas spermatozoa berdasarkan persentase motilitas 52,19 5,32 dan integritas membran spermatozoa 38,52 4,85.

The research aimed to find out the effect of various concentrations of pineapple Ananas comosus L. Merr. juice in extender on garut ram Ovis aries L. 24 hours postcryopreservation. Semen samples were collected from five garut rams once a week using an artificial vagina. The samples were diluted in tris egg yolk extender with pineapple juice 0 KK, 5 KP 1, 10 KP 2, 15 KP 3, and 20 KP 4. The diluted semen samples were loaded into mini straws 0,25 ml with 50 million cell ml dosage. Samples were equilibrated at 5oC for two hours, then freezed and stored in liquid nitrogen. Parameters evaluated were motility, viability, membrane integrity, acrosome integrity, and abnormality. The one factor ANOVA and continued with Duncan test showed significant differences P 0.05 between KK and KP 3 on the percentage of spermatozoa motility and membrane integrity. Pineapple juice 15 was able to minimize the reduction of spermatozoa quality based on the percentage of spermatozoa motility 52.19 5.32 and membrane integrity 38.52 4.85.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2017
S69064
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Monica Putri
"ABSTRAK
Enzim bromelain yang terdapat pada berbagai macam jaringan di tanaman nanas Ananas Comusus [L] Merr. . Bonggol nanas akan diambil enzim bromelain untuk dilakukan studi kinetika. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari studi kinetika reaksi enzim bromelain dari pemurnian bonggol nanas, dilakukan uji aktivitas proteolitik dan uji aktivtas proteolitik pengaruh penambahan inhibitor organic PMSF. Tahapan penelitian ini dimulai dari preparasi sampel dilanjutkan dengan mengisolasi enzim bromelain kasar, kemudian dilakukan fraksinasi bertingkat menggunakan garam amonium sulfat, lalu didialisis dan dilanjutkan dengan kromatografi kolom penukar ion dengan CM sephadex C-50 untuk pemurnian enzim. Enzim kasar yang didapatkan dari tahap isolasi memiliki aktivitas spesifik sebesar 45,39 U/mL, enzim hasil fraksinasi bertingkat menghasilkan aktivitas F1, F2, F3 dan fraksi enzim sisa sebesar 88,13 U/mL ; 238,31 U/mL ; 38,03 U/mL dan 35,66 U/mL dinyatakan bahwa F2 hasil fraksinasi memiliki aktivitas spesifik tertinggi. Dilakukan dialisis untuk mengendapkan garam ammonium sulfat yang masih tertinggal pada F2 didapatkan aktivitas spesifik 252,49 U/mL. Pemurnian selanjutnya dengan kromatografi kolom penukar ion CM sephadex C-50 menghasilkan aktivitas spesifik sebesar 427,13 U/mL dengan kemurnian enzim 9 kali dari ekstrak enzim kasar. Uji aktivitas proteolitik bromelain dari bonggol nanas dapat diihibisi dengan adanya penambahan senyawa PMSF.

ABSTRACT
The bromelain enzyme found in various tissues in the pineapple plant Ananas Comusus L Merr. , On the cobs pineapple will be taken bromelain enzyme for kinetic study. This study aims to learn kinetics studies of bromelain enzyme reactions from purification of pineapple cobs, tested proteolytic activity and proteolytic activity assay effect of addition organic activator of PMSF and cysteine. The stages of this study were started from the sample preparation followed by isolating crude bromelain enzymes, then fractionated with ammonium sulfate salt, then dialized and followed by ion exchanger column chromatography with CM sephadex C 50 for enzyme purification. The crude enzyme obtained from the isolation stage has a specific activity of 45.39 U mL, the stratified fractionation enzyme yields the activity of F1, F2, F3 and residual enzyme fraction of 88.13 U mL 238.31 U mL 38.03 U mL and 35.66 U mL stated that F2 fractionation has the highest specific activity. Dialysis was carried out to precipitate the ammonium sulphate salt remaining in F2 to get specific activity 252,49 U mL. Further purification by ion chromatography of ion exchangers CM sephadex C 50 yielded a specific activity of 427.13 U mL with a purity of 9 times by crude enzyme extracts. The proteolytic activity test of bromelain from pineapple cobs can be significantly increased by the addition of cysteine compounds and inhibited by the addition of PMSF."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Huriyah Adani Saoemi
"Telah dilakukan penelitian untuk mengetahui pengaruh berbagai konsentrasi kombinasi sari buah jeruk siam Citrus nobilis Lour. dan nanas Ananas comosus L. Merr. 1:1 dalam pengencer terhadap kualitas spermatozoa domba garut Ovis aries L. 24 jam pascakriopreservasi. Sampel semen ditampung dari lima ekor domba garut jantan satu kali dalam satu minggu menggunakan vagina buatan. Semen diencerkan dengan pengencer Tris-kuning telur yang mengandung kombinasi sari buah jeruk siam dan nanas 0 KK, 5 KP 1, 10 KP 2, 15 KP 3, dan 20 KP 4. Semen dikemas dalam straw mini 0,25 ml dengan dosis 50 juta sel/ml. Semen diekuilibrasi pada suhu 5 oC selama dua jam, kemudian dibekukan dan disimpan dalam nitrogen cair. Hasil uji ANAVA satu faktor yang dilanjutkan dengan uji Duncan menunjukkan perbedaan nyata.

The research aimed to find out the effect of various concentrations of siam orange Citrus nobilis Lour. and pineapple Ananas comosus L. Merr. juices combination 1:1 in extender on garut ram Ovis aries L. spermatozoa quality 24 hours postcryopreservation. Semen samples were collected from five garut rams once a week using an artificial vagina. The samples were diluted in Tris egg yolk extender with siam orange and pineapple juices combination 0 KK, 5 KP 1, 10 KP 2, 15 KP 3 and 20 KP 4. Diluted semen samples were loaded into mini straws 0.25 ml with 50 million cells ml dosage. Samples were equilibrated at 5 oC for two hours, then freezed and stored in liquid nitrogen. The one factor ANOVA and continued with Duncan test showed a significant differences.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2017
S68123
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fathia Nova
"Pada penelitian terdahulu, Candida hawaiiana CR015 telah dimanfaatkan sebagai komponen pollen substitute untuk lebah madu Apis cerana. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi konsentrasi limbah nanas dengan penambahan urea terhadap produksi biomassa C. hawaiiana CR015 dan membandingkan berat kering biomassa yang diperoleh dari medium limbah nanas terbaik dan YMB. Penelitian dilakukan dengan menggunakan medium limbah nanas dengan rasio limbah nanas:air 1:1 (b/v) dan 2:1 (b/v) dengan penambahan urea 0% (b/v), 0,1% (b/v), 0,2% (b/v), dan 0,3% (b/v). Jumlah inokulum C. hawaiiana CR015 yang digunakan sebanyak 10% (v/v) dengan lama waktu fermentasi 28 jam. Penambahan berbagai konsentrasi urea pada medium limbah nanas memberikan pengaruh terhadap produksi biomassa C. hawaiiana CR015. Medium limbah nanas 2:1 (b/v) dengan penambahan urea sebesar 0,2% (b/v) menghasilkan berat biomassa kering rata-rata terbesar, yaitu 0,92 g/100 ml, lebih berat dibandingkan berat kering biomassa rata-rata yang dihasilkan medium YMB, yaitu 0,65 g/100 ml. Hasil uji Anova menunjukkan adanya pengaruh konsentrasi limbah nanas yang signifikan (p<0,05) dan tidak adanya pengaruh urea yang signifikan (p>0,05) terhadap produksi biomassa C. hawaiiana CR015. Hasil uji T menunjukkan adanya perbedaan nyata (p>0,05) antara berat kering biomassa C. hawaiiana CR015 yang dihasilkan dari medium limbah nanas dengan penambahan urea dan YMB.

In the previous studies, Candida hawaiiana CR015 has been used as a component of pollen substitute for honey bee Apis cerana. Aims of this study were to determine the effect of variations of pineapple waste concentration with the addition of urea to production of biomass C. hawaiiana CR015 and comparing the best dry weight biomass derived from pineapple waste medium and YMB. The study was conducted by using pineapple waste medium with a concentration of pineapple waste : water 1:1 (w/v) and 2:1 (w/v) with the addition of urea 0% (w/v), 0.1% (w/v), 0.2% (w/v), and 0.3% (w/v). The amount of C. hawaiiana CR015 inoculum used is 10% (v/v) with 28 hours fermentation time. The addition of different concentrations of urea in the medium pineapple waste gives effect on biomass production of C. hawaiiana CR015. Pineapple waste medium 2:1 (w/v) with the addition of urea at 0.2% (w/v) yielded a largest average weight of dry biomass, 0.92 g/100 ml, more severe than the average dry weight biomass C. hawaiiana CR015 producing in YMB medium, 0.65 g/100 ml. Anova test results showed that there is a significant effect of pineapple waste concentrations (p<0.05) and no significant effect of urea (p>0.05) for the production of biomass C. hawaiiana CR015. T test results showed that there is a significant difference (p> 0.05) between dry weight biomass C. hawaiiana CR015 resulting from pineapple waste medium with the addition of urea and YMB."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2013
S44395
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andi Adimas Chairunnagara Darwis
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi dan memurnikan enzim bromelain dari bonggol nanas Ananas comosus L. Merr. disertai pengujian kestabilannya dalam cairan lambung artifisial. Tahap pemurnian dimulai dari isolasi, fraksionasi menggunakan garam ammonium sulfat dilanjutkan dengan proses dialisis. Tiap tahap pemurnian menghasilkan peningkatan aktivitas spesifik pada fraksi enzim, mulai dari ekstrak kasar berturut-turut sebesar 0,276 U/mg; 14,591 U/mg; dan 16,05 U/mg. Tingkat kemurnian yang paling tinggi diperoleh pada hasil dialisis fraksi 3 50-80 sebesar 58,15 kali ekstrak kasarnya. Hasil uji kestabilan bromelain dalam cairan lambung artifisial melalui metode milk clotting units fraksi bromelain memiliki aktivitas proteolitik dalam menggumpalkan substrat susu. Pemaparan fraksi bromelain pada cairan lambung artifisial yang memberikan aktivitas proteolitik bromelain bonggol paling tinggi diperoleh pada volume sekitar 0,4-0,5 mL. Pemaparan berdasarkan waktu reaksi dengan cairan lambung artifisial yang mengandung pepsin menunjukkan aktivitas proteolitik yang relatif stabil pada 4 jam pertama.

ABSTRACT
This study aimed to isolate and purify the bromelain enzyme from pineapple stem Ananas comosus L. Merr followed with test of its stability in artificial stomach juice. Purification steps start with isolation, fractionation with ammonium sulfate salt and dialysis process. Each step of purification produced an increasing specific activity in enzyme fraction, starting with crude extract, respectively 0.276 U mg 14.591 U mg and 16.05 U mg. The highest level of purity was achieved from dialyzed 3rd fraction 50 80 in the amount of 58.15 fold in comparison with crude extract. The result of bromelain stability test in artificial stomach juice by milk clotting units assay bromelain fraction have proteolytic activity in clotting milk substrate. Exposing bromelain fraction in artificial stomach juice which gave the highest stem bromelain proteolytic activity was achieved at estimated volume of 0.4 0.5 mL. Exposure in a period of reaction time to artificial stomach juice that contained pepsin showed relatively stable proteolytic activity in the first 4 hours."
Depok: Universitas Indonesia, 2016
S66412
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tasya Kamilia Zahrah
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menyalut bromelain dari bonggol nanas hasil pemurnian ke dalam mikrosfer kitosan terikat silang glutaraldehid agar masih memiliki aktivitas ketika mencapai usus. Enzim kasar dimurnikan pertama kali menggunakan metode presipitasi ammonium sulfat, diikuti dengan dialisis. Pemurnian enzim kasar dengan metode faksinasi ammonium sulfat dan proses dialisis dapat meningkatkan kemurnian enzim. Aktivitas tertinggi bromelain dari fraksinasi ammonium sulfat diperoleh sebesar 18,78 U/mg dengan tingkat kemurnian 9.45 kali lipat dibandingkan dengan enzim kasar. Sementara itu, fraksi bromelain dari dialisis memiliki aktivitas spesifik 294,44 U/mg dengan tingkat kemurnian 15,68 kali dibandingkat dengan ekstrak kasar. Bromelain murni dilapisi dengan kitosan termodifikasi menggunakan metode post loading, kemudian dievaluasi dalam cairan lambung pH 1,2 dan lingkungan usus pH 7,4 artifisial. Mikrosfer yang disintesis memiliki derajat ikat silang 94,53 dan rasio swelling 53,60 untuk penentuan sifat fisik. Enkapsulasi bromelain hasil pemurnian dengan metode post loading ke dalam mikrosfer terikat silang glutaraldehid 2.5 menghasilkan efisiensi sebesar 87,14 . Hasil uji disolusi menggunakan disolusi metode keranjang menunjukan tingkat pelepasan bromelain di lingkungan cairan lambung artifisial adalah 9,35 selama dua jam dan pada lingkungan usus artifisial adalah 79,92 selama delapan jam. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa mikrosfer kitosan cukup baik sebagai penyalut bromelain untuk sediaan lepas lambat.

ABSTRACT
The aim of this study is to coat bromelain from extract pineapple rsquo s core into chitosan microsphere crosslinked by glutaraldehyde to maintain its activity until it reaches the intestines. The crude enzyme was first purified by ammonium sulfate precipitation method, followed by the dialysis. Purification of crude enzymes by the ammonium sulfate fractionation method and the dialysis process can increase the purity of bromelain. The highest specific activity of bromelain from the ammonium sulfate fraction was obtained at 18.78 U mg with a purity level of 9.45 fold compared to the crude enzyme. Meanwhile, the bromelain fraction of the dialysis has a specific activity of 294.44 U mg with a purity level of 15.68 fold compared to crude extract. The purified bromelain was coated with modified chitosan using the post loading method, then evaluated in gastric fluid pH 1.2 and intestinal environment pH 7.4 artificialy. Synthesized microspheres has crosslinking degree of 94.53 and swelling ratio of 53.60 for determination of physical properties. Coating bromelain using the post loading method in a 2.50 glutaraldehyde crosslinked microsphere showed an efficiency of 87.14 . The dissolution test results using basket method of dissolution showed the release rate of bromelain in artificial gastric fluid is 9,35 for two hours and in artificial intestinal environment is 79,92 for eight hours. The results of this study indicate that chitosan coated microspheres are good enough as bromelain coatings for slow release matrices."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sabila Idzni Suryana
"Tujuan penelitian ini adalah memformulasikan obat kumur yang berbahan dasar bromelain hasil pemurnian parsial dari bonggol nanas untuk mencegah penyakit karies gigi dan periodontitis. Formulasi obat kumur dilakukan terhadap lima variasi konsentrasi bromelain yang berbeda. Pada obat kumur tersebut, dilakukan uji stabilitas fisik, pH, dan aktivitas antibakteri. Hasil isolasi dan pemurnian parsial dari ekstrak bonggol nanas (Ananas comosus (L.) Merr) dengan metode fraksinasi menggunakan garam amonium sulfat dan metode dialisis menghasilkan aktivitas spesifik sebesar 400,08 U/mg dan kadar protein sebesar 0,0395 mg/mL. Hasil uji stabilitas fisik dan pH dari obat kumur membuktikan bahwa aktivitas enzim dan stabilitas obat kumur dipengaruhi oleh waktu penyimpanan dan suhu. Semakin lama waktu penyimpanan, maka semakin kecil nilai pH, dan semakin rendah suhu penyimpanan, maka semakin besar nilai pH. Obat kumur dengan enzim bromelain hasil dialisis dan penyimpanan pada suhu rendah (± 12°C), memiliki stabilitas fisik dan pH yang sangat baik, yaitu berupa larutan dengan tidak terbentuknya endapan dan pH yang sudah sesuai dengan rentang pH mulut, yaitu sebesar 6 - 7. Selain itu, dilakukan juga pengujian aktivitas antibakteri dari bromelain dalam sediaan obat kumur. Telah dibuktikan bahwa bromelain memiliki aktivitas antibakteri karena dapat memecah ikatan protein yang dapat menghambat dari pertumbuhan bakteri tersebut. Hasil uji antibakteri membuktikan bahwa bromelain memiliki aktivitas antibakteri dengan kategori lemah terhadap bakteri Streptococcus mutans dan Porphyromonas gingivalis. Selain itu, semakin besar konsentrasi bromelain, maka semakin kuat aktivitas antibakterinya.

The purpose of this study is to formulate a mouthwash based on bromelain based on the partial purification of pineapple humps to prevent dental caries and periodontitis. Mouthwash formulations carried out on five variations of different bromelain concentrations. In the mouthwash, physical stability, pH, and antibacterial activity were tested. The results of the isolation and partial purification of pineapple hump extract (Ananas comosus (L.) Merr) by fractionation method using ammonium sulfate salt and dialysis method resulted in the specific activity of 400.08 U / mg and protein content of 0.0395 mg / mL. Physical stability and pH test results of mouthwash prove that enzyme activity and mouthwash stability are influenced by storage time and temperature. The longer the storage time, the smaller the pH value, and the lower the storage temperature, the greater the pH value. Mouthwash with the enzyme bromelain results of dialysis and storage at low temperatures (± 12 ° C), has excellent physical stability and pH, in the form of a solution with no sediment formation and a pH that is in accordance with the oral pH range, that is 6-7. In addition, the antibacterial activity of bromelain in moutwash was conducted. It has been proven that bromelain has antibacterial activity because it can break down protein bonds that can inhibit the growth of these bacteria. Antibacterial test results prove that bromelain has antibacterial activity with a weak group against Streptococcus mutans and Porphyromonas gingivalis. In addition, the more concentration of bromelain, the antibacterial activity more strong."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lilis Wijayanti
"Bromelain yang diisolasi dari nanas (Ananas comosus [L.] Merr) dapat menjadi agen fitoterapi yang sangat baik untuk pengobatan penyakit kardiovaskular karena dapat menghambat agregasi platelet. Namun jika digunakan secara oral, bromelain dapat dengan mudah terdegradasi dalam lingkungan pH asam. Ketidakstabilan dalam kondisi tertentu akan menurunkan aktivitas farmakologisnya dan menurunkan manfaatnya bagi kesehatan. Oleh karena itu, bromelain perlu dienkapsulasi dalam matriks seperti nanosfer alginat-karboksimetil selulosa (CMC) melalui metode gelasi ionik menggunakan ion kalsium sebagai agen pengikat silang. Formula nanosfer dievaluasi rasio swelling, ukuran partikel, dan efisiensi enkapsulasinya. Karakterisasi juga dilakukan dengan menggunakan spektrofotometer infra merah (FTIR) dan mikroskop elektron (SEM). Hasil penelitian menunjukkan bahwa formula nanosfer terbaik (611,05 ± 0,35 nm) memiliki rasio swelling sebesar 177,27% dan 2119,17% pada pH 1,2 dan pH 7,4. Uji efisiensi enkapsulasi menunjukkan bahwa nanosfer Alginate-CMC dapat mengenkapsulasi bromelain sebesar 32,2%. Pelepasan bromelain dari nanosfer alginat-CMC diamati masing-masing 14,09% dan 31,14% di lingkungan lambung dan usus buatan setelah 8 jam. Bromelain dalam nanosfer alginat-CMC mempertahankan identitasnya seperti yang diamati dalam studi FTIR. Bromelain yang dienkapsulasi memiliki aktivitas proteolitik hingga 0,60 U/mL dan aktivitas antiplatelet sebesar 73,95%. Dari penelitian tersebut, dapat disimpulkan bahwa nanosfer alginat-CMC berhasil melindungi bromelain dari lingkungan asam di lambung dan memiliki karakteristik lepas lambat di lingkungan usus buatan. Hasil ini juga menunjukkan bahwa nanosfer alginat-CMC bisa menjadi sistem pengiriman yang menjanjikan untuk pengiriman enzim

Bromelain isolated from pineapple (Ananas comosus [L.] Merr) can be an excellent phytotherapeutic agent for cardiovascular treatment as it can inhibit platelet aggregation. However, if it is used orally, it can be easily degraded in the acidic pH environment due to enzymes secreted during the digestion process. Its instability under a certain condition will reduce its pharmacological activity and as a result, will reduce its health benefit. Therefore, bromelain needs to be encapsulated in a matrix such as alginate-carboxymethyl cellulose (CMC) nanospheres by ionic gelation method using calcium ion as a crosslinking agent. The alginate-CMC nanospheres were evaluated for their swelling ratio, particle size, and drug encapsulation efficiency. Characterization was also carried out using fourier transform infrared spectrophotometer (FTIR) and scanning electron microscope. The results showed that the best nanosphere (611.05±0,35 nm) has swelling ratios of 177.27% and 2119.17% at pH 1.2 and pH 7.4, respectively. The encapsulation test revealed that the Alginate-CMC nanospheres can encapsulate the bromelain with encapsulation efficiency of 32.2%. The release of bromelain from the nanospheres was observed 14.09% and 31.14% respectively in the artificial gastric and intestinal environment after 8 hours. Bromelain in the nanospheres retains its identity after nanospheres formation as observed in FTIR studies. The encapsulated bromelain has a proteolitic activity up to 0.60 U/mL and antiplatelet activity of 73.95%. From these studies, it can be concluded that the alginate-CMC nanospheres can successfully protect bromelain from the acidic environment in the stomach and have slow-release characteristics. These results also suggest that alginate-CMC nanospheres could be a promising delivery system for enzyme delivery"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>