Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 56199 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Titta Novianti
"ABSTRAK
Telah dilakukan penyuntikan kadmium klorida dosis tunggal secara intraperitoneal terhadap mencit (Muscullus Linnseus) betina galur CH untuk mengetahui pengaruhnya terhadap aberasi patahan kromosoin, pertukaran kromosom, patahan kromatid, pertukaran kromatid dan aberasi jumlah kromosom. Dosis yang digunakan adalah 0,5; 1,5; 2,5; 3,5, dan 4,5 rug CdC1 2/kg berat badan dengan lama perlakuan 48 jam. Hasil uji data bentuk aberasi kroinosom dengan uji Kruskal-Wallis (a 0,01), menunjukkan adanya pengaruh perlakuan dari seluruh dosis kadinium klorida yang digunakan terhadap peinbentukan aberasi patahan kromosom. Analisis nilai persentase juinlah kromosom normal (2n 40), menunjukkan adanya penurunan jumlah kroinosoin normal dengan makin meningkatnya dosis kadmium kiorida yang digunakan."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1994
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ferry Suriady W
"ABSTRAK
Telah dilakukan penelitian untuk melihat pengaruh
penyuntikan CdCl2 dosis tunggal (IP) terhadap sistem tulang
keras fetus mencit strain CBR. Penyuntikan dilakukan pada
hari kehamilan ke-7 terhadap 30 ekor induk yang dibagi menjadi
3 kelompok perlakuan, yaitu kelompok penyuntikan 0 n
mol CdCl2/kg b.b. (plasebo); 15 p mol CdCl2/kg b.b.; dan
20 [1 mol CdCl2/kg b.b. dengan pelarut akuabidestilata. Pada
hari kehamilan ke-18 induk dibunuh, kondisi intrauterin dicatat,
dan fetus diwarnai dengan Alizarin Red S. Pengamatan
dilakukan dengan membandingkan sistem tulang keras fetus
perlakuan dengan plasebo, dan kelaihan dikenali berdasarkan
literatur. Hasil Uji Jonckheere-Terpstra (a = 0,05)
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Indonesia, 1992
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bambang Hardwiyantoro
"Telah dilakukan penelitian untuk melihat pengaruh penyuntikan CdCl~ dosis tunggal intraperitoneal terhadap .<;. malformasi mor-fologi luar fetLts mencit galur CBR. Penyuntikan dilakukan pada hari ke-7 kehamilan terhadap 30 ekor induk yang dib~gi menjadi 3 kelompok perlakuan, yaitu kelompok penyuntikan 0 mg CdC1 2 /kg b.b. (plasebo); 2,5 mg CdC12 /kg b.b.; dan 3,5 mg CdC1 2 /kg b.b. dengan pelarut akuabidestilata. Pada hari ke-18 kehamilan induk dibunuh, kondisi intrauterin dicatat, dan fetus dimasukkan dalam larutan Bouin. Pengamatan dilakukan dengan membandingkan morfologi luar fetus perlakuan dengan plasebo, dan malformasi luar ditetapkan berdasarkan literatur. Hasil Uji Kruskal-Wallis (a = 0,05) terhadap persentase kegagalan berimplantasi, berat dan panjang badan fetus tidak berbeda nyata. Hasil Uji Jonckheere-Terpstra (a = 0,05) menunjukkan kematian pasca implantasi dan malformasi morfologi luar cenderung meningkat seiring kenaikan dosis. Deviasi morfologi yang ditemukan yaitu: hematoma, fusi plasenta, dan retardasi pertumbuhan. Hasil Uji Kruskal-Wallis terha~ dap malformasi polidaktili ekstremitas depan berbeda nyata pada seluruh kelompok penyuntikan, namun tidak berbeda terhadap malformasi eksensefali."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Indonesia, 1993
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Puji Budi Setia Asih
"Telah dilakukan penelitian eksperimental terhadap jumlah total, motilitas, viabilitas, dan abnormalitas spermatozoa pada 25 ekor mencit (Mus musculus L.) jantan galur Swiss. Penyuntikan dilakukan secara intraperitoneal selama 36 hari. Kelompok eksperimen 1 (KE 1), terdiri dan kelompok mencit yang disuntik dengan dosis 0,0225 mg Cd 2+/kg b.b., kelompok eksperimen 2 (KE 2) terdiri dari kelompok mencit yang disuntik dengan dosis 0,0450 mg Cd2+/kg b.b., kelompok eksperimen 3 (KE 3), terdiri dan kelompok mencit yang disuntik dengan dosis 0,0900 mg Cd2+/kg b.b., dan kelompok eksperimen 4 (KE 4), terdiri dari kelompok mencit yang disuntik dengan dosis 0,1800mg Cd2+/kg b.b.. Kelompok kontrol terdiri dari kelompok mencit yang disuntik dengan akuabidestilata. Hasil uji statistik parametnik (ANAVA) pada taraf nyata α = 0,05 menunjukkan bahwa penyuntikan kadmium klorida (CdCl 2) dosis 0,0225 mg Cd 2+/kg b.b. tidak menurunkan jumlah total spermatozoa, sedangkan dosis 0,0450; 0,0900; dan 0,1800 mg Cd2+/kg b.b. menurunkan jumlah total spermatozoa. Penyuntikan kadmium klorida (CdC 2) dosis 0,0225; 0,0450; 0,0900; dan 0,1800 mg Cd2+/kg b.b. mengakibatkan penurunan persentase jumlah spermatozoa motil, persentase viabilitas spermatozoa dan peningkatan persentase jumlah spermatozoa abnormal."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1999
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hana Sumiati Widjaja
"ABSTRAK
Penyuntikan kombinasi northisteron enanthat (NE) dan
testosteron enanthat (TE) dosis tunggal, bertujuan untuk
menghambat spermatogenesis mencit (Mus nusculus) jantan
galur CBR, tanpa mempengaruhi libido dan potensi seks.
Mencit dibagi menjadi 4 kelompok, yaitu kelompok E1
yang disuntik dengan NE 0,004 mg/ gram berat badan (BB)
dan TE 0,005 mg/ gram BB (dosis I), kelompok yang
disuntik dengan NE 0,008 mg/ gram BB dan TE 0,005 mg/ gram
BB (dosis II), kelompok yang disuntik dengan kombinasi
Pelarut NE dan TE, sedangkan kelompok K2 tidak diberi
perlakuan apapun.
Dari sayatan histologi testis yang dibuat pada hari
ke-45 setelah penyuntikan, ditenukan adanya penurunan
jumlah beberapa sel-sel spematogenlk. yaltu npernatogonia
A, spermatogonia B, leptoten, pakhlten, dan spermatld.
serta pengecilan diameter tubulus semlniferns. Pengujian
statistik terhadap berat teatls, berat vesikula seminalia
dan perubahan berat badan tidak menunjukkan adanya
perbedaan antara ke-4 kelompok.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penyuntikan
kombinaai HE dan TE doaia I dan II menghambat
spermatogenesis mencit iMus Busoulus) jantan galur CBR
tanpa mempengaruhi potensi seks.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Indonesia, 1992
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sumitro Sunityoso
"Telah dilakukan penelitian untuk melihat pengaruh penyuntikan CdCI 2 terhadap perkembangan fetus serta gambaran histologi organ hati dan ginjal induk mencit (Mus muscukus L) strain CBR. Penyuntikan dilakukan secara intraperitoneal pada hari ke-7 kehamilan terhadap 30 ekor induk mencit yang dibagi menjadi 3 kelompok perlakuan, yaitu kelompok I penyuntikan 0 mg CdCI 21kg b.b. (plasebo); kelompok II penyuntikan 2,5 mg CdCl 21kg b.b. dan kelompok III penyuntikan 3,5 mg CdCI 21kg b.b. dengan pelarut akuabidestilata. Pada hari ke -18 kehamilan induk mencit dikorbankan dengan cara dislokasi serviks, kondisi intrauterin dicatat, fetus dikeluarkan dan difiksasi dengan larutan Bouin. Organ hati dan ginjalnya juga dikeluarkan untuk dibuat sediaan histologi.
Pengamatan dilakukan dengan membandingkan morfologi luar fetus perlakuan dengan plasebo. Hasil uji Kruskal-Wallis (o: = 0,05 ) terhadap presentase kegagalan berimplantasi, berat dan panjang badan fetus tidak berbeda nyata. Hasil uji Jonckheere-Terpstra ( a = 0,05 ) menunjukkan kematian pasca implantasi dan malformasi morfologi luar cenderung meningkat seiiring kenaikkan dosis. Deviasi morfologi yang ditemukan yaitu hematoma, fusi plasenta dan retardasi pertumbuhan. Hasil uji Kruskal-Wallis terhadap malformasi polidaktili ekstremitas depan berbeda nyata pada seluruh kelompok penyuntikan, namun tidak berbeda terhadap malformasi eksensefali.
Hasil pemeriksaan mikroskopik gambaran histologi hati terdapat kerusakan berupa diatasi dan pembendungan di versa sentralis, sel-sel hati terjadi lisis dan perlemakan. Sedangkan gambaran histologi ginjal terdapat kerusakan berupa penyusutan glomerulus dan terjadi pelebaran jarak antara kedua dinding kapsula Bowman Tingkat kerusakan organ hati maupun ginjal terlihat cenderung meningkat seiring kenaikan dosis penyuntikan CdCI 2."
Depok: Lembaga Penelitian Universitas Indonesia, 1995
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Sumbayak, Erma Mexcorry
"Penelitian ini dilakukan untuk inengetahui pang.aruh tartrazin yang diberikan secara oral terhadap gejala klinis yang timbulj morfologi Haiti, dan gambaran mikroskopis hati mencit befina galur Swiss' Derived Pemberian tartrazin dosis tnnggal,.secara oral dilakukan terhadap 24 ekor mencit dalam empat kelompok perlakuan, .yaitu: 0,00, 8,75, 10,75, dan 12,75 gram tartrazin/kg berat badan dengan pelarut akuabidestilata Setelah perlakuan, gejala-gejala klinis yang timbul: diamati. Mencit dikorbankan pada hari ketiga setelah perlakuan. Morfologi hati diamati, kemudian dibuat ■ preparat histologis hati. Pada pengamatan, gejalagejala klinis yang timbul pada kelompok perlakuan" berupa: feses dan urine berwarna jingga, penuxunan be rat badan pada hari pertama setelah perlakuan, dan terjadi diare., Pada pemeriksaan morfologi hati tidak tampak adanya perubahan bentuk dan warna pada semua . kelompok dosis. Jenis-jenis kerusakan hati berupa: dilatasi dan pembendungan di vena sentralis, pada selsel hati terjadi lisis dan peflemakan. Hasil uji ' Kruska 1 - W al 1 is (jC - 0,05) terhadap rata-rata diameter' vena sentralis tidak berbeda nyata. Hasil uj i Friedman 0,01) terhadap jumlah (%) kerusakan vena sentralis dan sel-sel hati terdapat perbedaan sangat nyata."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1994
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dadang Kusmana
"Telah dilakukan penelitian yang bertujuan melihat pengaruh penyuntikan dua dosis kombinasi ethinyl estradiol dan testosteron enanthat terhadap kesuburan mencit jantan. Mencit yang digunakan berumur 2 sampai 3 bulan, berat antara 20 sampai 30 gram disuntik secara infra muskular dengan ethinyl estradiol (EE) dosis tunggal 0,2 atau 2 mg/kg berat badan (bb) ditambah testosteron enanthat (TE) sebanyak 5 mg/kg bb. Untuk kontrol hanya diberi pelarut sebanyak 1 ml/100 g bb. Pengambilan data dilakukan pada hari ke 39 setelah penyuntikan, yaitu satu siklus spermatogenesis ditambah 5 hari masa perkawinan dengan betina. Hasil yang didapat menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh terhadap jumlah sperma total, jumlah sperma abnormal, berat testis, berat epididimis, berat vesika seminalis, diameter tubulus seminiferus, dan jumlah anak yang dihasilkan. Kesimpulan, penyuntikan dua dosis kombinasi EE dan TE yang diberikan hanya sekali tidak berpengaruh terhadap kesuburan ataupun libido mencit jantan galur CBR."
Depok: Lembaga Penelitian Universitas Indonesia, 1994
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Ria Purwita Larasati
"Penyuntikan koabinasi northistero,n enanthat dan testosteron enanthat dosis -tunggal ('long-acting') ditujukan untuk menurunkan kesub'uran mencit (Mus musculus L.) jantan strain AJ tanpa, raempengaruhi perilaku seksualnya (potensi seks dan libido). Parameter kesuburan yang di.ukur adalah jumlah sper matozoa total, .'persentase spermatozoa motil, dan jumlah anak. Kelompok.eksperimen disuntik intramuskular dengan kombinasi 0,1 mg/0,1 ml/ berat badan rata-rata northisteron enan that dan 0,125 mg/Ojl ml/berat badan ratar-raba testos teron. n enanthat. Kbiompok kelola I disuntik dengan kombinasi 0,1 ml ' pelarut northisteron enanthat dan 0,,1 ml .pelarut testosteron enanthat, sedangkan kelompok kelola II tidak diheri perlakuan.. Hasil perhitungaH ANAVA acak lengkap berblok menunjukkan tidak ada pengaruh perlakuan terhadap j'umlah spermatozoa total dan-persentase spermatozoa motil pada kelompok eksperimen dibandingkan dengan kedua kelompok kelola. Hasil uji Kruskal- Wallis menunjukkan tidak ada pengaruh perlakuan terhadap jumlah anak pada kelompok eksperimen dibandingkan dengan kedua ke lompok kelola. Kesimpulan, penyuntikan kombinasi northisteron enanthat dan testosteron enanthat dosis tunggal, setelah jangka waktu. if5 hari, tidak menurunkan kesuburan mencit (Mus musculus L.) Jantan strain AJ."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Indonesia, 1989
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>