Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 192308 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hutabarat, Christoverius M. T. U.
"Pene.l it ian mengenai. bentuk-ben.tuk koloni karang batu (Scleractinia) dan asosiasinya dengan ikan karang suku Chaetodontidae. di daerah tubir Pulau Semakdaun, Teluk Jakarta, telah dilakukan pada bulan Januari 1991. Data yang diambil pada penelitian Ini meliputi frekuensi kehadiran bentuk koloni karang batu, persentase tutupan karang batu, dan frekuensi kehadiran ikan karang Chaetodontidae. Data bentuk koloni karang batu diperoleh dengan menggunakan Metoda Transek Garis; sedangkan Metoda Coral Reef Fish Visual Census digunakan untuk pengambilan data jenis-jenis ikan karang Chaetodontidae. Basil penelitian menunjukkan, bahwa bentuk koloni branching memiliki persentase tutupan tertinggi, diikuti massive, dan foliose. Chaetodon octofasciatus berasosiasi kuat dengan bentuk koloni branching, dan tidak berasosiasi dengan bentuk koloni massive, dan foliose. Chaetodon trifasciatus, C. 1ineolatus, dan Heniochus acuminatus tidak berasosiasi dengan bentuk koloni branching, massive, ataupun foliose. Asosiasi kuat antara C. octofasciatus dengan bentuk koloni branching mengindikasikan, bahwa bentuk koloni branching berpengaruh terhadap keberadaan ikan tersebut."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Indonesia, 1994
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ida Aju Njoman Purbasari
"ABSTRAK
Telah dilakukan penelitian tentang komposisi bentuk koloni (1if form) karang batu di tubir Pulau Semak Daun, Teluk Jakarta, pada bulan Januari 1991, dengan menggunakan metode transek garis. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui corak komposisi bentuk koloni karang batu di Pulau Semak Daun dan untuk melihat apakah corak komposisi bentuk koloni di suatu terumbu dipengaruhi lokasi dan kedalamannya. Pengambilan data di tubir (kedalaman 1 meter) dilakukan di empat stasiun yang terletak di Utara, Selatan, Barat, dan Timur pulau tersebut dengan masing-masing tiga ulangan. Data di kedalaman 3 dan 10 meter merupakan data sekunder yang diperoleh dari P30-LIPI, hasil kerja sama ASEAN-Australia di bidang Marine Science, Coastal Living Resources, penelitian di Pulau Semak Daun pada tanggal 27 Juli dan 23 Deseinber 1987. Hasil penelitian menunjukkan, bahwa corak komposisi bentuk koloni yang mencolok di tubir Pulau Semak Daun kedalainan 1 meter adalah bentuk koloni branching (575,60%), sedangkan bentuk koloni massive mencolok pada kedalaman 3 meter (53,68%) dan 10 meter (557,62%). Lokasi terumbu dan kedalaman mempengaruhi corak komposisi bentuk koloni karang batu.
ABSTRACT
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Indonesia, 1991
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ariesnanto
"Terumbu karang merupakan ekosistem khas di daerah
tropika yang memiliki berbagai fungsi untuk biota yang
hidup di dalamnya. Namun, terumbu karang sangat peka
terhadap perubahan lingkungan yang terjadi. Penelitian
struktur komunitas karang batu yang meliputi persentase
tutupan karang batu, komposisi koloni menurut bentuknya,
dan keanekaan jenis telah dilakukan untuk mengetahui
perbedaan struktur komunitas karang batu di Pulau Rambut
(dekat dengan Jakarta) dan Pulau Pari (jauh dari Jakarta).
Penelitian dilakukan dengan netode line intercept transect
yaitu metode standar yang disepakati ASEAN-AUSTRALIA dalam
kegiatan penelitian terumbu karang. Data penelitian dikumpulkan
dari kedalaman 1 m, 3m, dan 5 m di sisi utara dan
sisi selatan masing-masing pulau. Terdapat perbedaan
persentase tutupan karang batu di masing-masing pulau.
Bentuk koloni massive mendominasi Pulau Rambut, sedangkan
bentuk koloni branching mendominasi Pulau Pari.
Sejumlah 8 marga karang batu ditemukan di Pulau Rambut, 14
marga di sisi selatan Pulau Pari, dan 19 marga di sisi
utara Pulau Pari. Perbedaan lokasi Pulau Rambut dan Pulau
Pari menunjukkan perbedaan struktur komunitas karang batu."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Indonesia, 1994
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wapalley, Lydia Ingeline
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2006
S31362
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 2003
S31122
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Biota karang mempunyai strategi untuk dapat tumbuh sesuai dengan kondisi lingkungannya. Karang dapat langsung beradaptasi terhadap lingkungan dengan berubah secara morfologi. Kepadatan dan keragaman karang juga dipengaruhi oleh kondisi lingkungan tersebut. Pengamatan terhadap kondisi dan karakteristik karang batu telah dilakukan di perairan Teluk Prigi pada bulan Mei 2011. Tujuan studi ini adalah untuk mengamati kondisi dan karakteristik karang batu di Teluk Prigi yang dikaitkan dengan adaptasinya terhadap energy gelombang tinggi. Metode yang digunakan yaitu LIT (Line Intercept Transect) yang diterapkan di 5 stasiun. Dari pengamatan yang dilakukan, diperoleh rerata persentase tutupan karang hidup sebesar 14,73% atau dikategorikan buruk. Karang pembentuk terumbu didominasi oleh bentuk pertumbuhan merayap dan karang-karang yang tahan terhadap tekanan lingkungan, yaitu famili Poritidae dan Faviidae.
"
OLDI 38:3 (2012)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Mitra Adriyanti
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2006
S31344
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aulia Nurdin
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2006
S31363
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Novi Widya
"ABSTRAK
Observasi pada kompetisi interspesifik antara Callyspongia aerizusa dan Karang Scleractinia telah selesai di Kepulauan Seribu Jakarta dengan menggunakan teknik penyelaman SCUBA. Saat penelitian ditemukan spons Callyspongia aerizusa yang menempel atau tumbuh berdekatan dengan Karang Scleractinia yang menyebabkan nekrosis pada polip karang Scleractinia. Untuk menganalisa apakah spons Callyspongia aerizusa menghasilkan senyawa kimia yang menyebabkan nekrosis pada polip karang Scelaractinia, maka 1 liter sampel air laut yang berada di antara spons dan karang di ambil dengan menggunakan peralatan berupa syringe yang terdapat kertas saring didalamnya, berikut dengan sampel spons Callyspongia aerizusa. Sampel air laut di ekstraksi dengan ekstraksi cair-cair menggunakan etil asetat, sedangkan sampel spons di ekstraski menggunakan etil asetat dengan metode maserasi. Masing-masing ekstrak diuapkan menggunakan rotary evaporator dan dianalisis menggunakan HPLC Kolom RP. Hasil menunjukkan bahwa ekstrak air laut mengandung 4 senyawa utama yang muncul pada Retention Time RT 30.52, 35.96, 37.17, dan 38.79. Senyawa utama tersebut juga ditemukan pada ekstrak spons dengan Retention Time RT yang hampir sama.Hal tersebut menunjukan bahwa spons Callyspongia aerizusa mengeluarkan senyawa kimia ke air laut dalam upaya berkompetisi dengan karang Scleractinia.

ABSTRACT
Observation on the interspecific competition between Callyspongia aerizusa sponge and scleractinian coral was done at Kepulauan Seribu, Jakarta by SCUBA diving. It was observed that Callyspogia sp sponge attached to or grew nearby the scleractinian coral that caused necrosis to the scleractinian polyps. To analyze whether Callyspongia aerizusa sponge released allelochemical that caused the necrosis of scleractinian polyps, 1 liter of sea water in between sponge and coral was taken by syringe equipped with filter paper along with the Callyspongia aerizusa sponge sample. The seawater was extracted with liquid liquid extraction using ethyl acetate while the sponge sample was extracted with ethyl acetate as well by maceration method. Each extracts was dried with vacuum rotary evaporator and analyzed with HPLC RP column. The result showed that the sea water extract contain 4 major compounds at RT 30.52, 35.96, 37.17, and 38.79 that were also found in the sponge extract. This suggests that Callyspongia aerizusa sponge release allelochemicals into sea water to compete and kill the scleractinian coral."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Penelitian mengenai kondisi tutupan karang di perairan Pulau Panjang
Besar, Kepulauan Seribu telah dilakukan pada tanggal 9--13 November 2005.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi tutupan karang di Perairan
Pulau Panjang Besar, Kepulauan Seribu. Penelitian dilakukan dengan
menggunakan metode Line Intercept Transect. Hasil penelitian menunjukkan
kondisi terumbu karang pada kedalaman 3 m berada dalam kondisi rusak
(tutupan 10,86--16,10%) kecuali di sisi Barat Laut (43,31%) yang berada
dalam kondisi sedang. Terumbu karang pada kedalaman 8 m berada dalam
kondisi rusak dengan angka tutupan tertinggi di sisi Barat Daya (14,86%).
Bentuk koloni bercabang mendominasi pada kedalaman 3 m dan bentuk
koloni masif mendominasi pada kedalaman 8 m. Kondisi tutupan karang di
sebagian besar perairan Pulau Panjang Besar berada dalam kondisi rusak,
sedangkan lokasi yang memiliki kondisi sedang adalah sisi Barat Laut."
Universitas Indonesia, 2006
S31393
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>