Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3643 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Swinarski, Artur Marya
Czytelnik Spoldzielnia Wydawnicza 1956
891.85 S 471
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Miller, Madeline
"Yunani pada zaman para pahlawan. Patroclus, seorang pangeran muda yang kikuk, diasingkan ke istana Raja Peleus dan putranya yang sempurna, Achilles. Mereka tumbuh menjadi pemuda yang cakap dalam seni perang dan pengobatan, dan kedekatan mereka berkembang"
Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2022
823 MIL s
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Homer
New York : A Mentor Book , 1938
883 HOM
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
D`Angremond, T.H
Assen Van Gorcum 1943
839.33 Hoo az
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
D`Angremond, T.H
Assen Van Gorcum 1943
839.33 Hoo az
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Hawley, William
New York: New Directions Books , 1951
181.11 HAW c
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Jo Yenny Lindoyo
"Latar Belakang : Senam Pencegahan Osteoporosis (SPO) telah
disosialisasikan sampai ke daerah-daerah DT II di Indonesia. Untuk mengetahui evaluasi hasil SPO dengan menggunakan alat DEXA tidak dapat dilakukan di setiap kota karena tidak tersedianya alat tersebut. Cara pengukuran lain yang aman, relatif lebih mudah pengoperasiannya, dapat dipindahtempatkan serta mulai banyak digunakan adalah Quantitative Ultra Sound dimana salah satu merek adalah Achilles Express Lunar (AEL). Di Perjan RS dr. Hasan Sadikin Bandung belum ada penelitian mengenai evaluasi hasil SPO dengan menggunakan AEL.
Tujuan : Untuk mengetahui peningkatan massa tulang pasca SPO pada minggu ke-12,16 yang diukur dengan AEL.
Disain : Kuasi eksperimental dengan rancangan pre dan pasca perlakuan
Tempat penelitian : Bagian Ilmu Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi Perjan RS. Dr. Hasan Sadikin Bandung
Pasien dan Cara Kerja : 36 subyek penelitian yang telah diperiksa massa tulang dengan AEL dan memenuhi kriteria penerimaan. 20 orang subyek mengikuti SPO (kelompok I) dan 16 orang subyek tidak mengikuti SPO (kelompok II) selama 16 minggu. Kedua kelompok mendapat edukasi setiap 1 bulan sekali. Dilakukan pemeriksaan ulang AEL pasca SPO minggu ke-12,16.
Hasil: Terdapat peningkatan massa tulang dengan AEL
Kesimpulan : SPO meningkatkan massa tulang dan dapat diukur dengan AEL pasca minggu ke-16."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2004
T58801
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yanuar Tirtajaya Sastranegara
"ABSTRAK
Pada clubfoot idiopatik, skor pirani mempunyai nilai prediksi terhadap beberapa aspek. Skor pirani dapat berhubungan dengan besar koreksi ekuinus pasca tenotomi tendon achilles perkutaneus teknik Ponseti.Didapatkan 16 pasien dengan 23 kaki clubfoot yang dapat dievaluasi. Dilakukan pengambilan data skor pirani awal serta besar koreksi ekuinus pasca tenotomi tendon Achilles perkutaneus yang didapatkan. Dilakukan uji korelasi. Ekspektasi nilai r adalah 0,5. Hasilnya tidak didapatkan hubungan yang bermakna secara klinis antara skor Pirani awal dengan besar koreksi ekuinus pasca tenotomi Achilles (p 0,04; r -0,36).

ABSTRACT
Idiopathic clubfoot is common musculosceletal disorder in children. The Ponseti technique will avoid extensive surgery and give a good result. Pirani score is a simple scoring system to use that can have a predictive value of the prognosis of clubfoot. We evaluate 16 patient with 23 clubfeet at the clinic. We collect the Pirani score and the degree of correction of equinus post percutaneus achilles tenotomy. Correlation test was performed with the relationship expectation r 0,5. The result we founded that no clinical relationship between the initial pirani score with the amount of correction post percutaneus achilles tenotomy (p 0,04; r -0,36)."
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2012
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Nurul Qomaruzzaman
"ABSTRAK
Fluoroquinolon memiliki efek terhadap mekanisme penyembuhan ruptur tendon Achilles. Penelitian ini dilakukan untuk menilai efek siprofloksasin terhadap proses penyembuhan tendon in vivo. Efek obat diperiksa terhadap biomekanik dan histopatologik tendon Achilles tikus. Uji eksperimental ini menggunakan siprofloksasin selama 2 kali/hari selama 15 dan 35 hari berturut-turut. Asesmen pada tendon Achilles mencakup pengukuran ultimate tensile force (UTF) dan skor histopatologik Bonar. Rerata UTF dan skor proliferasi tenosit pada grup kontrol signifikan dibandingkan grup perlakuan pada protokol 15 hari p<0.004 dan p<0,002. Tidak ada perbedaan bermakna pada skor kolagen, ground substance, dan vaskularisasi. Berdasarkan penelitian ini, siprofloksasin terbukti menurunkan kekuatan biomekanik, metabolisme tenosit, kolagen, dan matriks selama proses penyembuhan tendon Achilles model tikus.

ABSTRACT
Fluoroquinolon has a side effect on the healing process of Achilles tendon rupture. The purpose of this experimental research is to evaluate ciprofloxacin towards tendon healing (in vivo) in respect to biomechanic and histopathologic of Achilles tendon. Ciprofloxacin is administered 2 times per day within 15 and 35 days follow-up. After that, Achilles tendon is measured for ultimate tensile force (UTF) and Bonar histopathologic score. According to this research, the mean of UTF and tenocyte proliferation score is significant in control group compared to intervention group on day-15 (p<0.004 and p<0.002 consecutively). The statistical significance is narrow in collagen score, ground substance, and vascularization. Based on those foundings, ciprofloxacin has been proven to reduce biomechanical force, tenocyte metabolism, collagen, and matrix during the healing process of Achilles tendon in rat model."
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2012
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Zydan Kurniaatmaja
"Achilles tendinopathy merupakan sebuah penyakit degeneratif yang dapat disebabkan oleh diabetes mellitus tipe 2 (DMT2). Penyakit ini disebabkan oleh akumulasi dari advanced glycation end products (AGEs). Akumulasi AGEs pada tendon dapat menyebabkan mekanisme cross-link dengan kolagen dan aktivasi jalur persinyalan receptor of advanced glycation end products (RAGE) yang menyebabkan struktur kolagen menjadi tidak teratur. Pembuatan model DMT2 dilakukan dengan hewan model tikus dengan metode high fat diet dan induksi streptozotocin (STZ) pada galur tikus Sprague Dawley. Studi pendahuluan yang dilakukan menunjukkan pada dosis STZ 30 mg/Kg tidak menunjukkan hewan model DMT2. Oleh karena itu, tujuan pada penelitian ini adalah untuk melakukan studi histologis achilles tendinopathy yang disebabkan oleh DMT2 pada ketiga dosis (30 mg/Kg, 40 mg/Kg dan 65 mg/Kg) dan dilanjutkan dengan studi ekspresi gen efek gen RAGE. Studi ini menggunakan sampel tendon achilles tikus yang sudah dibuat model DMT2 dengan metode high fat diet dan induksi streptozotocin (STZ) pada galur tikus Sprague Dawley yang telah dibentuk dalam blok parafin. Terdapat tiga kelompok perlakuan diabetes dengan induksi streptozotocin yang berbeda, yakni dosis STZ 30 mg/Kg, 40 mg/Kg, dan 65 mg/Kg. Metode yang digunakan untuk membuat preparat histologis adalah dengan metode parafin dengan dua pewarnaan, yakni hematoksilin dan eosin Harris dan masson trichrome untuk melihat struktur kolagen. Untuk identifikasi ekspresi gen RAGE menggunakan metode quantitative real time polymerase chain reaction. Hasil penelitian menunjukkan bahwa achilles tendinopathy yang disebabkan oleh diabetes memberikan hasil gambaran histologis dengan terjadinya kerusakan jaringan tendon yang ditandai dengan disorganisasi kolagen yang terlihat pada dosis STZ 65 mg/Kg. PaPada dosis STZ 30 mg/Kg dan 40 mg/Kg, kondisi kolagen masih dalam kolagen yang mirip dengan tendon sehat dengan beberapa daerah mulai mengalami disorganisasi kolagen. Ekspresi gen RAGE dengan menggunakan qRT-PCR menghasilkan tingkat ekspresi gen RAGE yang meningkat sebanyak 2,71 kali pada kelompok perlakuan diabetes dibandingkan dengan kelompok normal. Kesimpulan yang didapatkan pada penelitian ini adalah model tikus DMT2 menunjukkan perubahan dan disorganisasi tendon. Pada sampel tikus dosis STZ 65 mg/Kg menghasilkan disorganisasi tendon paling parah dibandingkan dengan dosis injeksi STZ 30 mg/Kg dan 40 mg/Kg. Selain itu, pada tendon perlakuan diabetes didapatkan tingkat ekspresi gen RAGE yang meningkat sebanyak 2,71 kali dibandingkan dengan tendon normal.

Achilles tendinopathy is a degenerative condition that can be caused by type 2 diabetes mellitus (DMT2). This disease is caused by the accumulation of advanced glycation end products (AGEs). The buildup of AGEs in the tendon can lead to cross-linking mechanisms with collagen and activation of the receptor for advanced glycation end products (RAGE) signaling pathway, resulting in irregular collagen structure. The disease model was created using a rat model with a high-fat diet and streptozotocin (STZ) induction in Sprague Dawley rats. Preliminary studies showed that the STZ dose of 30 mg/kg did not result in a DMT2 model. Therefore, the aim of this research was to conduct a histological study of Achilles tendinopathy caused by DMT2 at three different doses (30 mg/kg, 40 mg/kg, and 65 mg/kg), followed by studying the gene expression of RAGE-related genes.The study used Achilles tendon samples from rats that were induced with DMT2 using a high-fat diet and STZ induction in Sprague Dawley rats, which were then embedded in paraffin blocks. There were three diabetes treatment groups with different STZ induction doses: 30 mg/kg, 40 mg/kg, and 65 mg/kg. Histological preparations were made using the paraffin method with two staining techniques, namely Harris hematoxylin and eosin staining and Masson trichrome staining to visualize collagen structure. The quantitative real-time polymerase chain reaction (qRT-PCR) method was used to identify RAGE gene expression. The results showed that Achilles tendinopathy caused by diabetes resulted in histological changes in the tendon tissue, characterized by collagen disorganization, particularly evident at the STZ dose of 65 mg/kg. At doses of STZ 30 mg/kg and 40 mg/kg, collagen appeared similar to that of a healthy tendon, but some areas showed signs of collagen disorganization. The qRT-PCR analysis revealed that RAGE gene expression was 2.71 times higher in the diabetes treatment group compared to the normal group.In conclusion, the DMT2 rat model exhibited changes and disorganization in the tendon. The 65 mg/kg STZ injection in rat samples resulted in the most severe tendon disorganization compared to the 30 mg/kg and 40 mg/kg STZ injection doses. Additionally, diabetes treatment of the tendon showed a 2.71-fold increase in RAGE gene expression compared to the normal tendon."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>