Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 1435 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Gunawan Widjaja
Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2003
346.07 GUN j
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Peranginangin, Effendi
Jakarta: Rajawali, 1994
346.043 63 EFF p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Hartono Soerjopratiknjo
Yogyakarta: Mustika Wikasa, 1994
346.02 HAR a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Lindawati Syarif
"ABSTRAK
1, Keadaan Indonesia yang terdiri dari beribu- ribu
pulau yang letak dan geografisnya mempengaruhi si
tuasinya, sehingga memerlnkan armada angkutan udara
yang dapat menjangkau selumb wilayab dengan
cepat dan dapat diandalkan.
2, Perkembangan tehnologi yang sangat pesat, kebutuban
akan sarana perbubtmgan kbnsusnya masalah
pengangkutan udara memerlnkan pesawat terbang dalam
jumlah yang banyak,
3« Dengan adanya perkembangan perhubnngan udara yang
begitu pesat, banyak pihak swasta mengadakan perjangian
o'ual bbeli. Dengan adanya perjangian jual
beli ttu menimbulkan banyak pembebanan atas pe
sawat terbang. Melihat perkembangan yang sangat
pesat ini, maka pemerintah dalam hal ini Departemen
Perhubungan telah mengeluarkan surat Keputus-.
(ah Nompr 13/2/1971 yaitu tentang syarat-syarat
dan ketentuan-ketentuan mengenai penggunaan pesa
wat terbang secara koiaersil di Indonesia,
Untuk menampung kebutuhan dan perkembangan yang
tergadi sangat pesat.

"
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 1984
S19538
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Singgih Hardjanto
1989
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Peranginangin, Effendi
Jakarta: Rajawali, 1990
346.043 63 PER p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: ELIPS, 1998
341.754 JUA
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Yulita Harastiati
Universitas Indonesia, 1987
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Iskandarsyah
"Tesis ini berfokus pada pembahasan pembuatan perjanjian antara kedua pihak yang sepakat untuk melakukan jual-beli via internet, serta masalah terjadinya sengketa pada perjanjian jual-beli yang dilakukan melalui media internet.
Hasil penelitian menunjukan terdapat kesepakatan pada perjanjian jual-beli melalui internet, seperti yang juga terjadi pada perjanjian jual-beli konvensional. Namun dalam melakukan kesepakatan, penjual dan pembeli tidak harus bertemu langsung dalam arti kedua pihak hadir secara fisik untuk menyampaikan kehendak dalam suatu perjanjian.
Jika dikemudian hari terjadi perselisihan antara apa yang dikehendaki dengan apa yang dinyatakan oleh salah satu pihak, maka pernyataan itulah yang dijadikan sandaran bagi pihak lainnya untuk menuntut prestasi.
Terdapat pola untuk mencapai sepakat dalam transaksi elektronik yang dikenal dengan 3 klik. Klik pertama: calon pembeli melihat penawaran. Klik kedua: calon pembeli menerima penawaran tersebut, dan klik ketiga merupakan peneguhan dan persetujuan calon penjual/penawar terhadap penerimaan calon pembeli.
Jika ada salah satu pihak wanprestasi, maka pihak yang dirugikan dapat menuntut pelaksanaan prestasi sesuai dengna Hukum Acara Perdata.
Penyelesaian sengketa di luar pengadilan dapat dilakukan melalui arbitrase atau penyelesaian sengketa alternatif berdasarkan itikad baik dengan mengesampingkan penyelesaian dengnan litigasi di pengadilan."
Depok: Universitas Indonesia, 2004
T14451
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Herliyanti
"Meskipun saat ini sudah banyak tersebar PPAT di
seluruh penjuru nusantara namun tidak sedik dari
masyarakat yang belum tahu hakekat PPAT. PPAT diberikan
kewenangan hanya terbatas pada membuat akta-akta otentik
mengenai perbuatan hukum tertentu mengenai hak atas tanah
atau hak milik atas satuan rumah susun. Prodak hukum yang
dihasilkan PPAT mempunyai kekuatan pembuktian yang
sempurna di Pengadilan. Selain itu, sebagai kepanjangan
dari tangan dari Pemerintah, PPAT diberikan segudang
kewenangan yang berkaitan dengan akta otentik sehingga
rentan dengan godaan-godaan. Berangkat dari itu semua,
salah satu filter yang diharapkan dapat mengurangi angka
abuse of power oleh PPAT diantaranya dengan meningkatkan
pengetahuan masyarakat mengenai hakekat Pejabat Negara
tersebut. Selain itu keberadaan peraturan perundangundagan
berikut peraturan pelaksanaannya maupun kode etik
profesinya diharapkan mampu mengawal dan menjaga PPAT
dari oknum yang tidak bertanggungjawab. Pengawasan
terhadap PPAT diawasi langsung oleh Badan Pertanahan
Nasional (BPN) bukan sarana proteksi profesi PPAT dari
tanggungjawab hukum tetapi pelaksana di lapangan yang
akan menegakkan kehormatan dan wibawa PPAT di mata
publik. PPAT adalah pejabat umum yang diberi kewenangan
yang berwenang membuat akta-akta mengenai tanah tentunya
harus memiliki kemampuan dan kecakapan khusus dibidang
pertanahan agar akta-akta yang dibuatnya tidak
menimbulkan permasalahan dikemudian hari. Dalam
melaksanakan kewenangannya PPAT senantiasa berpegang
kepada ketentuan-ketentuan yang mengatur tentang syaratsyarat
sahnya akta otentik menurut undang-undang maupun
yang ditetapkan dalam peraturan tentang jabatan PPAT."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2008
S21412
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>