Ditemukan 6798 dokumen yang sesuai dengan query
Koh, Chang-Soo
Seoul: International Publishing House, 1987
895.71 KOH a
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Seoul: Korean Culture & Arts Foundation, 1984
895.700 8 KOR (1)
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
London: East West Publications, 1986
895.714.08 ANT
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
London: Peter Owen, 1969
859.13 ANT
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
New York: Longman, 1989
811.540 8 LON
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Seoul : Hyangnin-sa, 1970
895.71 INS p
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
London: Hutchinson, 1979
821.9 ANT
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
New york: Penguin Books, 1994
811.540 UNS (1)
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Ratih Pratiwi Wate
"Puisi merupakan pemikiran dan ekspresi dari diri penyair baik itu tersirat maupun tersurat. Sama halnya dengan puisi Sanyuhwa yang ditulis oleh Kim Sowol. Sekilas puisi ini hanya bertemakan keindahan alam yang menggunakan lambang-lambang seperti gunung, bunga, dan burung. Akan tetapi, ketika dianalisa melalui pendekatan semiotik Riffaterre, dihasilkan kesimpulan bahwa puisi Sanyuhwa ini bukanlah sekadar puisi tentang keindahan alam melainkan terdapat makna tentang siklus kehidupan di dalamnya. Terlebih lagi ketika dilakukannya analisis hubungan intertekstual puisi dengan sejarahnya yang menyimpulkan bahwa puisi Sanyuhwa ini menggambarkan sejarah, peristiwa, dan apa yang dirasakan oleh masyarakat Korea pada tahun 1920-an. Dilakukannya analisis puisi ini agar masyarakat tidak lagi memandang puisi hanya sebagai kata kiasan semata.
Poetry is an expression and self thought of poet , either express or implied. Similarly, the Sanyuhwa's poem written by Kim Sowol. Overview, the poetry is just the natural beauty theme that uses symbols such as mountains, flowers, and birds. However, when analyzed through a Riffaterre's semiotic approach, Sanyuhwa resulting conclusion that the poetry is not simply a poem about the beauty of nature, but there is a sense of the cycle of life in it. Even more, when doing analyzes intertextual relationship of poetry to history, Sanyuhwa conclude that the poem describes the history, events, and what is perceived by the people of Korea in the 1920's. Analysis of this poem is done, so that people no longer think of poetry only as a mere figure of speech."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library
Imah Puspitasari
"Penelitian ini membahas kesatuan unsur-unsur intrinsik dan ekstrinsik puisi dalam menemukan makna puisi karya Imhwa yang berjudul Uri Oppawa Hwaro. Dalam menganalisis makna puisi ini penulis menggunakan metode deskriptif-analitis. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan makna dari puisi Uri Oppawa Hwaro melalui analisis unsur intrinsik dan ekstrinsik puisi. Hasil analisis struktural menunjukkan bahwa puisi Uri Oppawa Hwaro memiliki makna tentang perjuangan kesetaraan kelas kaum buruh. Hal ini dapat dilihat dalam penggunaan diksi pada puisi ini yang menggunakan kata-kata sederhana dan tidak terlalu banyak menggunakan majas, tetapi tersirat semangat perjuangan yang tinggi untuk memperjuangkan kesetaraan kelas. Puisi ini bertema perjuangan yang diamanatkan untuk masyarakat Korea khususnya para kaum buruh agar memiliki semangat juang yang tinggi dalam memperjuangkan hak-hak mereka. Berdasarkan analisis unsur ekstrinsik menunjukkan bahwa biografi Imhwa dan latar belakang pembuatan puisi ini juga berpengaruh dalam membentuk makna puisi ini.
This study examines the unity of the intrinsic and extrinsic elements poetry to find the meaning of the Uri Oppa Wa Hwaro poetry by Imhwa. The method used in this study is the descriptive-analytic. This study attemps to find the meaning of the Uri Oppawa Hwaro poetry through intrinsic and extrinsic elements poetry analysis. The result of the structural analysis show that the poetry Uri Oppawa Hwaro by Imhwa has the meaning about the equality of class struggle of the labour. This can be seen from the using of diction in this poetry thas uses simple words and do not use too much figure of speech, but implied a high spirit of struggle to fight for equality class. The theme of this poetry is about struggle that mandated for Koreean people. Especially for the labours to have high spirit of struggle to fighting their rights. Based on the extrinsic elements analysis show that Imhwa biography and background of this poetry also influence within the meaning of this poetry."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library