Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 20794 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Bacal, Robert
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2002
658.312 5 BAC p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Novianthi Dian Purnamawati
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek mediasi komitmen afektif pada hubungan persepsi karyawan terhadap dukungan organisasi dan intensi meninggalkan organisasi. Sampel penelitian melibatkan 96 Customer Service Officer CSO inbound Contact Center X Jakarta yang bergerak di bidang jasa layanan kebutuhan daya listrik. Data dianalisa dengan menggunakan Hayes rsquo;s PROCESS macro. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komitmen afektif terbukti memediasi hubungan antar kedua variabel tersebut. Dengan demikian, intervensi terhadap peningkatan persepsi terhadap dukungan organisasi perlu dilakukan agar dapat meningkatkan komitmen afektif dan menurunkan intensi meninggalkan organisasi. Bentuk rancangan yang disusun berupa peningkatan keterampilan atasan dalam memberikan umpan balik kinerja efektif untuk CSO inbound.
This study aims to investigate the mediating effect of affective commitment in the relationship between perceived organizational support and turnover intention. Data were collected from inbound Customer Service Officer CSO Contact Center X Jakarta which operating in service of electricity needs N 96 . Data were analyzed using Hayes PROCESS macro. Results showed that affective commitment mediated the relationship on that two variables so one practice to increase perceived organizational support is offered in order to increase affective commitment and reduce turnover intention. The intervention was designed to increase supervisor skill in giving effective performance feedback for inbound CSOs."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2017
T48001
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Syarifah
"ABSTRAK
Permasalahan yang terjadi di PT. XXX yaitu ketidakpuasan karyawan terhadap atasan terhadap penilaian kinerjanya. Hal ini karena tidak diberikannya umpan-balik kinerja pada bawahan. Pemberian umpan-balik dapat meningkatkan kepuasan karyawan terhadap atasannya, akan tetapi pemberian umpan-balik dengan cara yang tidak tepat dapat menurunkan kepuasan terhadap atasan. Hasil dari penelitian mengenai umpan-balik, tidak semua para atasan melakukan umpan-balik pada hasil penilaian kinerja bawahan. Hal ini dikarenakan ketidaktahuan para atasan dalam melakukan umpan-balik, karena sebelumnya para atasan belum pernah diberikan pelatihan mengenai hal ini. Oleh karena itu perlu diperhatikan cara pemberian umpan-balik terutama dalam pemberian umpan-balik negatif. Hasil ini membuat perancangan intervensi pelatihan umpan-balik kinerja, sehingga para atasan dapat mengetahui pemberian dan melakukan umpan-balik kinerja.

ABSTRACT
The problems that occurred in PT. XXX ie employee dissatisfaction against the boss of the performance evaluation. This is because superior are not given feedback on the performance of subordinates. Giving feedback can improve employee satisfaction to his superiors, but giving feedback in a way that is not right can lower satisfaction with superiors. Results of research on feedback, not all employers carry out the feedback on the results of the performance assessment of subordinates. This is due to the ignorance of the supervisors in conducting feedback, because previously the boss has never been given training in this regard. Therefore, it should be noted how the provision of feedback, especially in the provision of negative feedback. These results make the design of training interventions performance feedback, so that employers can and do know giving performance feedback."
2016
T45808
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wike Pramudya Arlini
"Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah sumber umpan balik komunikasi yang diberikan oleh 5 sumber yang terdiri atas supervisor, tugas, penilaian kinerja, rekan sekerja dan the self berpengaruh terhadap motivasi kerja pegawai, serta mengetahui dari sumber umpan balik komunikasi yang ada, sumber mana berpengaruh secara signifikan terhadap motivasi pegawai, dikaitkan dengan teori harapan.
Seperti diketahui bahwa perusahaan senantiasa bemsaha meningkatkan motivasi kerja pegawainya yang diharapkan dapat mempengaruhi kinerja mereka. Pada penelitian ini, motivasi dijelaskan dengan melihat Porter-Lawler Model of Work Motivation yang mengatakan bahwa tingkat motivasi seseorang berdasarkan atas nilai yang diberikan seseorang atas suatu ganjaran. Serta melihat pada expectancy theory / teori harapan yang dicetuskan oleh Vroom yang mengatakan bahwa kuamya motivasi seseorang untuk menampilkan kinerja yang terbaik dipengaruhi oleh persepsi dirinya bahwa upaya yang dikeluarkannya / dilakukannya disesuaikan dengan kinerjanya, kinerja tersebut kemudian akan membawa mereka kepada suatu ganjaran tertentu yang bernilai bagi mereka.
Komunikasi memainkan peran yang sangat penting dalam membenluk motivasi dengan meyakinkan melalui pemberian informasi guna membentuk suatu perasaan akan peluang bahwa kinerja akan membawa kepada ganjaran yang bernilai bagi mereka.
Penelitian ini merupakan suatu hasil pengamatan atas beberapa masalah yang muncul dalam organisasi ketika komunikasi mengenai informasi setelah kinerja tidak banyak diberikan dan dianggap tidak banyak berpengaruh pada penilaian akhir, tidak berjalan sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan tidak adanya suatu umpan balik komunikasi yang diberikan kepada karyawan ketika seseorang berhasil maupun ketika seseorang melakukan suatu perilaku yang tidak sesuai dengan yang diharapkan perusahaan. Walaupun penilaian kinerja bukan merupakan satu-satunya bentuk umpan balik kinerja, namun secara tradisional hal tersebut terkait dengan hubungan kinerja dengan ganjaran seperti yang dijelaskan pada teori harapan.
Penelitian ini berfokus pada motivasi kerja dan peran dari tiap sumber penyedia umpan balik yang ada di konteks organisasi. Pada diskusi dari lima sumber umpan balik (umpan balik diri, umpan balik tugas pekerjaan, umpan balik rekan kerja, umpan balik supervisor dan umpan balik penilaian kinerja), setiap sumber umpan balik dijelaskan definisi serta kaitannya dengan motivasi.
Teknik sampling yang digunakan adalah stratlfied random sampling, dengan populasi karyawan Kantor Besar BNI dan unit analisis karyawan tetap Kantor Besar BNI dengan kerangka sampel sebanyak 200 responden yang diambil secara acak pada 16 divisi yang ada di Kantor Besar.
Dalam memproses 200 data responden dilakukan dua tahap, yakni analisis deskriptif atas karakteristik responden dan analisis statistik, mencakup analisis pearson correlation untuk memastikan motivasi kerja pegawai dan melihat pengaruh sumber umpan balik mana yang berpengaruh secara signitikan terhadap motivasi kerja, dan analisis regresi untuk mencari hubungan sesungguhnya yang paling signifikan atas dimensi sumber umpan balik dan dimensi motivasi kerja.
Dari lima dimensi sumber umpan balik komunikasi, ditemukan bahwa berdasarkan uji hipotesis terlihat bahwa dari lima sumber umpan balik, yang berpengaruh signifikan terhadap motivasi kerja pegawai adalah umpan balik diri, umpan balik supervisor, umpan balik rekan kelja dan umpan balik penilaian kinerja. Sedangkan umpan balik tugas pekerjaan tidak berpengaruh signifikan terhadap motivasi. Bila dikaitkan dengan teori, umpan balik tugas pekerjaan tidak berpengaruh signifikan ketika seseorang cenderung memiliki eksternal locus of control, yaitu mereka menganggap bahwa hal-hal yang terjadi pada mereka bukan karena nasib semata, tetapi ada faktor ekstrenal lain yang mempengaruhinya. Selain itu umpan balik yang diharapkan lebih kepada ganjaran yang bemilai (reward) ketimbang penilaian atas kompetensi.
Perbedaan atas jenis pekerjaan Officer dan Asisten membawa perbedaan pula alas motivasi kerja. Terintepretasikan bahwa ruang lingkup pekerjaan yang dilakukan atas jenis pekerjaan yang berbeda terkait pula terhadap tantangan yang dihadapi dalam pekerjaan yang pada intinya membedakan atas hasil yang dicapai (ganjaran atas hasil penilaian) artinya hal ini membawa pengaruh didalam ragam tingkat motivasi bekerja.
Dalam melihat pengaruh variabel bebas : (X1) Umpan Balik Diri, (X2) Umpan Balik Tugas Pekeljaan, (X3) Umpan Balik Rekan Kerja, (X4), Umpan Balik Supervisor dan (X5) Umpan Balik Penilaian Kinerja terhadap perubahan variabel terikat (Y) Motivasi kerja adalah 14,6%. Artinya hanya mampu menjelaskan variasi dari variabel dependent sebesar 14.6% sedangkan sisanya sebesar 85,4% mampu dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak dimasukkan ke dalam pengujian. Berdasarkan nilai F untuk mengetahui nilai uji atas variasi variable bebas dapat menjelaskan nilai variable terikat sebesar 5.507 pada level 0,01 (2 tailed). "
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2006
T22201
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fajrin Putra Utama
"Penelitian terdahulu menemukan hasil yang tidak konsisten terhadap hubungan proaktivitas dan kreativitas. Penelitian terdahulu juga menunjukkan terdapat interaksi antara faktor individual dan lingkungan akan memengaruhi hubungan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk melihat interaksi faktor individual yaitu proaktivitas dan perilaku pencarian umpan balik serta faktor lingkungan yaitu umpan balik tugas dalam mempengaruhi kreativitas dengan menggunakan teori impression management sebagai kerangka teori. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner dari karyawan pemasaran dari tujuh perusahaan di Indonesia (N = 256) dan dianalisis menggunakan PROCESS SPSS.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa perilaku pencarian umpan balik berperan sebagai mediator dalam hubungan proaktivitas dan kreativitas karyawan dan umpan balik positif berperan sebagai moderator dalam hubungan proaktivitas dan perilaku pencarian umpan balik. Namun, hasil penelitian menunjukkan bahwa umpan balik positif dan negatif tidak berperan sebagai moderator pada efek tidak langsung proaktivitas pada kreativitas melalui perilaku pencarian umpan balik.

Previous research found inconsistent results on the relationship between proactivity and creativity. Previous research also showed that the interaction between individual and environmental factors determined Employee creativity. Thus, the current research aimed to investigate the interaction effect between individual factor, namely proactivity and feedback-seeking behaviour, and environmental factor, namely task feedback, on employee creativity. Impression Management Theory was employed as the framework theory. Data were collected using paper-and-pencil survey from seven companies in Indonesia (N = 256). Data were analysed using Hayes' PROCESS macro on SPSS.
The results indicated that feedback-seeking behavior mediated the relationship between proactivity and creativity. Moreover, positive task feedback moderated the relationship between proactivity and feedback-seeking behavior. However, task feedback did not moderate the indirect effect of proactivity and creativity through feedback-seeking behavior. Theoretical and practical implications were further discussed.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2018
T51957
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Veithzal Rivai Zainal
Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2005
658.312 RIV p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Veithzal Rivai Zainal
Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2008
658.312 5 PER
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Melisa Sandrianti
"Penelitian ini dilakukan untuk mengukur kondisi iklim organisasi pada salah satu divisi PT X yang memiliki tingkat turnover paling tinggi, untuk menentukan intervensi apa yang dapat dilakukan untuk membantu menurunkan intensi turnover. Penelitian menggunakan kuesioner Patterson dkk (2005) yang mengevaluasi 8 dimensi persepsi karyawan atas lingkungan pekerjaan mereka, serta kuesioner untuk mengukur intensi turnover, yang diadaptasi dari Mobley (1987).
Hasilnya adalah terdapat hubungan negatif antara iklim organisasi dengan intensi turnover, dengan nilai korelasi R -0,508. Selain itu ditemukan bahwa dimensi umpan balik kinerja pada iklim organisasi adalah faktor yang paling besar berkontribusi pada intensi turnover sehingga peneliti mengusulkan rancangan program coaching untuk meningkatkan proses umpan balik kinerja yang diharapkan dapat menurunkan intensi turnover pada di PT X tersebut.

This research was conducted to measure the organizational climate conditions in one of the divisions of PT X which has the highest turnover rate, in order to determine what intervention can be done to help lower turnover intention. The study used a questionnaire Patterson et al (2005) which evaluated the 8 dimensions of employees? perception on their work environment, as well as a questionnaire to measure the turnover intention, which was adapted from Mobley (1987).
The result is that there is a negative relationship between organizational climate with turnover intention, with R value is -0,508. In addition it was found that the performance feedback is one of the dimensions of organizational climate with high factor contributing to turnover intention. As such the researcher proposed coaching program as intervension design to improve performance feedback in aim to reduce turnover intention at PT X."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2016
T45165
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Wylie, Peter
Jakarta: Erlangga , 1997
658.3 WYL pt
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>