Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 141889 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Suliati Rachmat
Jakarta: Universitas Indonesia, 1994
331.8 SUL u
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Suliati Rachmat
"Perkembangan kegiatan wanita dalam masyarakat dewasa ini makin banyak menarik perhatian berbagai kalangan antara lain mengenai hal-hal berikut :
1. Peranan Wanita
Kajian dan hasil penelitian tentang peranan wanita dalam pembangunan nasional makin lama makin memperoleh pengakuan sebagai salah satu masalah mendasar yang dihadapi negara-negara berkembang. Di Perserikatan Bangsa-Bangsa khususnya Bank Dunia, peranan wanita dan sumbangannya yang nyata terhadap pembangunan di negara-negara berkembang diakui erat berhubungan dengan masalah kesejahteraan, pemerataan, dan keserasian lingkungan hidup. Lahirnya pusat-pusat studi wanita di beberapa universitas menjadi bukti pula bagi besarnya minat terhadap pengkajian peranan wanita, bahkan di sejumlah fakultas ilmu-ilmu sosial untuk jurusan-jurusan tertentu telah mulai masuk dalam kurikulum. Di Indonesia dengan Pancasila sebagai pandangan hidup serta sekaligus tujuan bangsa dan negara, dan Undang-Undang Dasar 1945 sebagai penjabaran hukumnya khususnya Pasal 27 ayat (1), wanita memperoleh kedudukan hukum yang sama dengan pria. Perwujudan persamaan hak dan kewajiban dalam peranannya sebagai warga negara, anggota masyarakat dan keluarga serta manusia pribadi, merupakan masalah yang penting. Kiranya patut disyukuri bahwa emansipasi wanita dalam anti sesungguhnya di Indonesia telah lama dirintis oleh kaum wanita sendiri, yang dewasa ini dengan bantuan pemerintah tengah dalam proses perkembangannya.
2. Peningkatan Jumlah Wanita Pekerja
Menyadari akan pentingnya potensi wanita di Indonesia, pemerintah secara terarah telah memacu keikutsertaan kaum wanita dalam angkatan kerja. Peningkatan wanita pekerja oleh berbagai sebab dan dorongan, selain merupakan bukti kemampuan, juga umumnya karena kebutuhan sehari-hari sebagai motivasi dasar untuk bekerja. Sekalipun keinginan semula yang mendorong wanita bekerja adalah positif, namun tidak lepas dart masalah-masalah yang timbul sebagai akibat wanita bekerja, lebih-lebih bagi mereka yang telah berkeluarga. Sejumlah pakar psikologi memberikan gambaran pengaruh wanita berkeluarga yang bekerja, baik terhadap keluarga, masyarakat maupun dirinya sendiri. Terdapat segi-segi yang menguntungkan, sekalipun umumnya mengandung beban yang berat bagi dirinya sendiri, terutama bila kurang mendapat pengertian dari suami dan anggota-anggota keluarga yang lain. Berbagai penelitian tentang wanita yang berkeluarga dan bekerja, mengungkapkan pengaruh terhadap perubahan-perubahan yang terjadi misalnya dalam pola penggunaan waktu sehari-hari, sumbangan ekonomi terhadap keluarga, dan pandangan masyarakat terhadap wanita yang bekerja di luar rumah."
Depok: Universitas Indonesia, 1996
D286
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suliati Rachmat
"ABSTRAK
Perkembangan kegiatan wanita dalam masyarakat dewasa ini makin banyak menarik perhatian berbagai kalangan antara lain mengenai hal-hal seperti peranan wanita, peningkatan jumlah wanita pekerja, pertumbuhan industri dan masalah perburuhan (perlindungan kurang memadai).
Tujuan dalam penelitian ini adalah 1). menempatkan Undang-Undang Dasar 1945 sebagai sumber hukum dari peraturan-peraturan pelaksanaan perlin=dungan hukum wanita pekerja harian di perusahaan industri swasta. 2). Memperoleh gambaran yang jelas mengenai efektivitas pelaksanaan peraturan-peraturan perlindungan hukum wanita pekerja harian tersebut di atas mengenai kedudukan/statusnya, upah minimum serta waktu kerja dan istirahat. 3). Menyempurnakan peraturan pelaksanaan tersebut diatas agar sesuai dengan amanat Pasal 27 ayat (1) dan (2) sebagai upaya peningkatan perlindungan hukum wanita pekerja harian di perusahaan swasta umumnya dan khususnya industri.
Pendekatan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan normatif dan empiris. Sifat penelitian ini adalah deskriptif-analitis dengan metode kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan cara analisis dokumen, sumber penelitian sebelumnya yang berkaitan, wawancara mendalam dengan responden, wawancara lisan dengan informan kunci dan pengamatan terbatas."
1995
D1116
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suliaty Rachmat
"Perkembangan kegiatan wanita dalam masyarakat dewasa ini makin banyak menarik perhatian berbagai kalangan antara lain mengenai hal-hal seperti peranan wanita, peningkatan jumlah wanita pekerja, pertumbuhan industri dan masalah perburuhan (perlindungan kurang memadai).
Tujuan dalam penelitian ini adalah 1). menempatkan Undang-Undang Dasar 1945 sebagai sumber hukum dari peraturan-peraturan pelaksanaan perlindungan hukum wanita pekerja harian di perusahaan industri swasta. 2). Memperoleh gambaran yang jelas mengenai efektivitas pelaksanaan peraturan-peraturan perlindungan hukum wanita pekerja harian tersebut di atas mengenai kedudukan/ statusnya, upah minimum serta waktu kerja dan istirahat. 3). Menyempurnakan peraturan pelaksanaan tersebut diatas agar sesuai dengan amanat Pasal 27 ayat (1) dan (2) sebagai upaya peningkatan perlindungan hukum wanita pekerja harian di perusahaan swasta umumnya dan khususnya industri.
Pendekatan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan normatif dan empiris. Sifat penelitian ini adalah deskriptif-analitis dengan metode kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan cara analisis dokumen, sumber penelitian sebelumnya yang berkaitan, wawancara mendalam dengan responden, wawancara lisan dengan informan kunci dan pengamatan terbatas."
Depok: Universitas Indonesia, 1996
D1042
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Septa Dewi Anggraeni
"Perlindungan terhadap pekerja di Indonesia masih jauh dari yang diharapkan terutama dalam hal peningkatan kesejahteraan buruh dalam bidang kesehatan reproduksi. Di dalam pasal 27 ayat 2 UUD 1945 menjelaskan bahwa tidak ada pembedaan dalam hal memperoleh kedudukan dan kesempatan dalam bidang pekerjaan, oleh karena itu dalam hal perlindungan pun antara perempuan dan laki-laki harus diberikan tanpa adanya perbedaan gender. Kesehatan reproduksi merupakan hak yang harus diberikan bagi perempuan tidak terkecuali bagi tenaga kerja perempuan. Seseorang yang bekerja harus diberikan suatu perlindungan yang baik bagi kesehatan reproduksinya, baik perlindungan pada saat haid, pada saat hamil dan pemberian waktu menyusui. Disinilah peranan dari Pemerintah, pengusaha dan pekerja untuk secara bersama-sama duduk dalam satu meja guna membahas pelaksanaan dari perlindungan terhadap kesehatan dan hak-hak reproduksi tenaga kerja perempuan. Peranan peraturan yang jelas dan penjatuhan sanksi yang tegas juga akan memberikan dampak terhadap pelaksanaan perlindungan kesehatan reproduksi sehingga peraturan yang ada saat ini sebaiknya harus dilakukan berbagal revisi yang dikondisikan dengan keadaan perburuhan saat ini."
Depok: Universitas Indonesia, 2006
T19798
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakhruddin
"Penelitian ini mengungkapkan dampak dari partisipasi wanita di sektor industri plywood di daerah pedesaan terhadap status dan peranan mereka dalam kehidupan rumah tangga dan keluarga. Partisipasi wanita di sektor industri plywood yang dipelajari adalah pada bagian produksi sebagai karyawan non-staf.
Hasil studi ini menunjukkan bahwa partisipasi ekonomi wanita di sektor publik telah membawa perubahan terhadap posisi tukar dari wanita pekerja tersebut dalam kehidupan rumah tangga, berumah tangga, dan 'keluarga. Perubahan tersebut misalnya antara lain menyangkut kebebasan dalam memilih calon suami. Bagi wanita pekerja pilihan calon suami lebih banyak didasarkan atas pilihan sendiri. Kebanyakan diantara mereka menikah dengan sesama teman sekerja.
Perubahan lainnya ialah mengenai partisipasi suami dalam urusan rumah tangga. Ada kecenderungan bahwa urusan rumah tangga bukan lagi tugas wanita semata akan tetapi campur tangan pria dalam urusan rumah tangga sudah merupakan suatu hal yang dianggap wajar. Pendidikan dan pengasuhan anak dilaksanakan oleh orang tua/mertua, dan hal ini dapat dipakai sebagai suatu indikasi pentingnya dan semakin utuhnya peran keluarga luas dalam rumah tangga batih.
Studi ini juga menunjukkan bahwa partisipasi wanita sebagai pekerja industri plywood telah dapat meningkatkan pendapatan keluarga. Kontribusinya terhadap ekonomi keluarga membuka peluang lebih besar bagi wanita dalam pengaturan keuangan rumah tangga, dan pengambilan keputusan lainnya."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bambang Rustanto
"ASBTRAK
Masalah utama dalam penelitian ini, adalah: penelantaran bayi yang dilakukan oleh wanita remaja sebagai pekerja industri, yang ditinggal pasangannya.
Huang lingkup penelitian ini, meliputi: Pertama: pola hidup, yaitu pola hidup sebagai pekerja, pribadi dan anggota masyarakat di Kawasan industri. Kedua: pola rumah tangga, yaitu rumah tangga untuk pembiayaan hidup antara wanita dengan pasangannya melalui rumah tangga 'hidup bersama?, yang melahirkan kehamilan tak direncanakan. Ketiga. Penelantaran bayi, yaitu larinya pasangannya untuk bertanggungjawab, menyebabkan wanita mencari dukungan kekeluargaan, bekerja dalam kondisi hamil yang menciptakan kelabilan psikologis, dan memicu terjadinya penelantaran bayi. Keempat Perlakuan dalam sistem peradilan pidana. yaitu perlakukan para pelaksana dari tahap pelaporan, penyidikan, penyidangan, pemidanaan dan pelepasan.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini, adalah kualitatif dalam studi kasus dengan oral history ialah metode pengambil data dari pengalaman hidup informan berdasarkan informasi yang diperoleh melalui wawancara mendalam. Pendekatan penelitian yang digunakan yaitu perspektif wanita dalam anti penelitian dimaksudkan untuk menggali pengalaman wanita dan digunakan untuk membantu memecahkan masalahnya. Subjek penelitian adalah 6 wanita pekerja industri yang berstatus sebagai narapidana di LP Wanita Tangerang. Penyajian data dilakukan secara deskriptif, yaitu hasil temuan dan pembahasan dipaparkan dengan kalimat.
Hasil penelitian : Pertama, Pola hidup, informan bekerja sebagai operator rangkaian perakitan (assembly line) di industri dan mendapatkan upah rendah. Lingkungan kota di mana mereka tinggal mempengaruhi gaya hidup dalam memenuhi kebutuhan seharihari yang biayanya relatif tinggi. Tuntutan keluarga di desa melalui pengiriman uang dan barang turut mendukung pengeluaran yang tinggi, kebiaasan hidup tersebut menyebabkan mereka sering kekurangan uang dan untuk mengatasinya meminjam pada rentenir, meskipnn dengan bunga. Kondisi ini, diperburuk dengan sikap masyarakat setempat yang mengisolir mereka dengan cara rnenempatkan di rumah kontrakan yang jauh dari pemukiman setempat. Kondisi tersebut, menyebabkan mereka mengalami kemiskinari secara ekonomi dalam arti kekurangan uang dan secara sosial dalam arti terasing dari pergaulan masyarakat. Kedua: Kemiskinan secara ekonomi dan sosial, di atasi dengan menjalin hubungan dengan pekerja laki-laki, yang lambat laun berkembang menjadi rumah tangga 'hidup bersama". Melalui wahana rumah tangga 'hidup bersama' terjadilah perilaku seks ringan sampai menjadi hubungan seks heteroseksual. Gaya hidup tersebut, menimbulkan kehamilan tak direncanakan. Karena rumah tangga tersebut tidak resmi, maka rentan terhadap perpecahan dalam bentuk penghindaran tanggung jawab dari pasangannya dan menuntut wanita menanggung kehamilannya. Ketiga: Wanita berusaha mencari pasangannya tetapi tidak berhasil. Mereka kemudian mencari dukungan dari keluarga, teman, pihak pabrik dan masyarakat. namun semua menolaknya. Untuk mengatasi kebutuhan diri sebagai calon ibu, informan bekerja lagi di pabrik. Kelabilan psikologis bertambah dengan adanya beban kerja, menyebabkannya bayinya lahir lebih dini. Menghadapi kelahiran secara tiba-tiba, wanita yang bersangkutan menjadi ' panik' dan menelantarkan bayi. Keempat tindakan penelantaran bayi, menyebabkan mereka terpidana. Dalam proses peradilan pidana mulai tahap pelaporan, penyidikan, penyidangan, pemidaan sampai pelepasan. mereka memperoleh ketidakadilan dalam bentuk perlakuan yang diskriminatif.
Kesimpulan : Selama hidup di Tangerang, wanita pekerja industri mengalami kemiskinan secara ekonomi dan sosial. Untuk mengatasi kemiskirian, wanita pekerja industri memilih mencari pasangan hidup bersama, gaya hidup tersebut mengakibatkan kehamilan tak direncanakan yang berlanjut dengan terjadinya penelantaran bayi.Ada tiga faktor saling berkait yang mendukung terjadinya penelantaran bayi, yaitu: Pertama kehilangan jaringan kekeluargaan karena kekasih, keluarga, pihak pabrik, teman dan masyarakat sekitarnya tidak mau memberi pertolongan. Kedua: konflik beban kerja karena harus kerja dan menjadi calon ibu. Ketiga; reaksi terhadap sikap sinis masyarakat karena masyarakat memandang wanita sebagai orang yang menyimpang dari nilai lingkungan. Disarankan untuk memberi pelayanan sosial, pelayanan kesehatan reproduksi dan pelayanan hukum kepada wanita pekerja industri.
"
1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andayani Setio Wuri
"ABSTRAK
Harapan mendapat pekerjaan di sektor industri ringan di kota mendorong arus wanita dari desa mengalir ke kota Jakarta. Para migran itu pun harus melakukan adaptasi baik adaptasi terhadap pekerjaan maupun adaptasi sosialnya. Adaptasi itu salah satunya terhadap lingkungan melalui hubungan sosial. Skripsi ini ingin melihat bagaimana hubungan sosial yang dilakukan pekerja wanita migran untuk dapat beradaptasi dan bertahan hidup di kota. Hubungan sosial itu meliputi hubungan sosial dengan kerabat saudara hubungan sosial dengan teman sekerja, hubungan sosial dengan tetangga. Sebagai kasus adalah pekerja wanita migran di pabrik X. Skripsi ini bersifat deskriptif yaitu menggambarkan hubungan sosial yang dijalin pekerja wanita. Deskripsi hubungan sosial berdasarkan data kuantitatif yang ditambah dengan data kualitatif. Data kuantitatif diperoleh dengan cara wawancara terstruktur dengan 30 orang responden. Sedangkan data kualitatif merupakan hasil wawancara dengan responden. Hasil penelitian memperlihatkan responden hubungan sosial dengan sekandung dan bukan sekandung di Jakarta penting dibanding hubungan sosial dengan empat orang bahwa bagi kerabat saudara menjadi lebih teman sekerja atau tetangga. Selain itu, jika responden mempunyai masalah pribadi, masalah keluarga, masalah keuangan, dan masalah kesehatan, maka responden lebih mengutamakan saudara khususnya saudara dalam satu rumah untuk mengatasi masalah tersebut. Sedangkan, bila responden mempunyai masalah dalam pekerjaan, maka responden lebih mengutamakan, teman sekerja untuk mengatasi masalah tersebut. Beberapa masalah yang dihadapi responden dan bagaimana responden menanggulanginya dalam tingkat membicarakan atau meminta bantuan dapat mencerminkan hubungan sosial yang dijalani responden. Responden menjalin hubungan sosial dengan kerabat, tetangga, dan teman sekerja terlihat dari frekuensi, cara dan tujuan hubungan sosial tersebut. Hubungan sosial dengan kerabat dianggap lebih penting dari hubungan sosial dengan tetangga sekerja. dan teman Di samping itu, mereka lebih sering saudara yang tinggal, serumah. menghubungi Responden telah mendefinisikan batas batas oleh karena itu mereka hubungan sosial, memilah masalah-masalah yang dihadapi dan memilih membicarakannya dengan relasi mereka. Ada kecenderungan bahwa jarak adalah faktor utama yang turut menentukan dengan siapa responden membicarakan masalahnya. Responden yang kerabat lebih sering membicarakan dengan kerabat di tempat lebih sering tinggal bersama tinggalnya, khususnya masalah pribadi dan masalah kesehatan, sedang responden yang tinggal sendiri atau bersama teman-teman cenderung membicarakan masalah pekerjaan dengan teman atau tetangga. Faktor jarak ini juga penting mengingat kehidupan mereka yang setiap hari rutin dengan kegiatan kerjanya dan kondisi ekonomi mereka yang relatif rendah. Hanya kalau ada tujuan tertentu mereka berhubungan dalam jarak yang lebih jauh."
1990
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>