Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 166763 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Rike Galina Prastia Risti
"Berbagai studi telah menunjukkan manfaat ASI Eksklusif akan tetapi angka pemberian ASI eksklusif belum juga memuaskan. Efikasi diri merupakan salah satu faktor psikososial yang dapat mempengaruhi niat dalam memberikan ASI eksklusif. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara efikasi diri menyusui dan perilaku memberikan ASI eksklusif. Desain penelitian yang digunakan adalah crossectional dan dilaksanakan di wilayah Kecamatan Cimahi Selatan dengan melibatkan 160 responden ibu yang memiliki bayi berusia 6-24 bulan. Berdasarkan analisis bivariat, variabel yang berhubungan dengan ASI eksklusif adalah efikasi diri (p value:0,001), IMD (p value:0,001), rawat gabung (p value:0,035), dan informasi ASI eksklusif saat prenatal (p value:0,010). Efikasi diri berhubungan dengan pemberian ASI eksklusif setelah dikontrol oleh variabel pekerjaan dan informasi ASI eksklusif saat prenatal dengan nilai OR sebesar 7,2 (95% CI:3,0-17,3). Ibu yang memiliki efikasi diri yang tinggi akan memberikan ASI eksklusif 7 kali lebih tinggi dibandingkan dengan ibu yang memiliki efikasi rendah Seseorang ibu yang memiliki efikasi diri tinggi memiliki komitmen yang kuat untuk menyusui dan akan melakukan usaha-usaha agar dapat tetap dapat berhasil memberikan ASI eksklusif. Keyakinan terkait menyusui sebaiknya telah dimiliki seorang ibu sebelum memulai proses menyusui sehingga setiap tenaga kesehatan seharusnya memberikan dukungan, pengetahuan, dan informasi tentang pemberian ASI untuk membangun efikasi diri menyusui pada masa prenatal agar tercipta keberhasilan ASI eksklusif.

Various studies have demonstrated the benefits of exclusive breastfeeding but the numbers of exclusive breastfeeding has not been satisfactory. Self-efficacy is one of the psychosocial factors that may affect the intention to give exclusive breastfeeding. This study was conducted to determine the relationship between breastfeeding self efficacy and exclusive breastfeeding behavior. The study design used is cross-sectional and implemented in the Kecamatan Cimahi Selatan, involving 160 respondents mothers with babies aged 6-24 months. Based on bivariate analysis, the variables associated with exclusive breastfeeding is self-efficacy (p value: 0.001), IMD (p value: 0.001), rooming in(p value: 0.035), and exclusive breastfeeding information when antenatal care (p value: 0.010). Self-efficacy associated with exclusive breastfeeding after being controlled by the variable of occupation and exclusive breastfeeding information with OR of 7.2 (95% CI: 3.0 to 17.3). Mothers who have high self-efficacy will give exclusive breastfeeding 7 times higher compared with mothers who have low efficacy. One mother who has high self-efficacy has a strong commitment to breastfeeding and will make efforts in order to remain able to successfully provide exclusive breastfeeding. Related confidence breastfeeding should have owned a breastfeeding mother before the start of the process so that every health worker should provide support, knowledge, and information on breastfeeding to build self-efficacy breastfeeding during prenatal to create the success of exclusive breastfeeding."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2015
T43632
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rilla Fahimah
"Pneumonia merupakan penyakit mematikan nomor satu di dunia dengan prevalensi 44%. Di Indonesia, pneumonia balita merupakan penyebab kematian nomor dua setelah diare dengan proporsi 15,5%. Pneumonia merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus dan bakteri yang dipengaruhi oleh pencemar fisik dan kimia. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis kualitas udara rumah dengan kejadian pneumonia balita dengan metode cross sectional.
Hasil penelitian menunjukan hubungan signifikan terjadi pada PM10 dan PM2.5 (p < 0.05) dengan nilai risiko 4,40 dan 3,20. Hubungan tidak signifikan terjadi antara kepadatan hunian rumah dan kamar, ventilasi rumah dan lubang penghawaan dapur, perokok dalam rumah dan penggunaan obat nyamuk bakar, SO2, NO2 dan CO (p > 0.05) dengan pneumonia.

Pneumonia is number one deadly disease in the world with the prevalance of 44%. In Indonesia, pneumonia in toodler is the leading cause of death after diarrhea with proportion of 15,5%. Pneumonia is a disease caused by a virus and bacteria that is influence by physical and chemical contaminants. Cross sectional method used in this research to analyze the indoor air quality and incidence of pneumonia. Significant correlation occur between PM10 and PM2.5 (p < 0.05) with odd ratio 4.40 and 3.24.
The results of this research showing absence of the relation between the density of a dwelling house and room, ventilation in the house and in the kitchen, smokers in the house and the use of mosquito coil, SO2, NO2 and CO (p > 0.05) with pneumonia.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S45540
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lusiantini
"Tingginya angka kematian ibu menunjukan masih rendahnya kualitas pelayanan kesehatan. Angka kematian ibu yang tinggi, sebenarnya dapat dicegah melalui salah satu cara atau kegiatan efektif seperti pemeriksaan kehamilan yang baik dan sesuai dengan standart yang disebut Antenatal care (ANC) secara rutin, sehingga mendapatkan hasil yang bermutu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi rendahnya cakupan kunjungan ulang pemeriksaan kehamilan (K4) di Puskesmas Leuwi Gajah Kota Cimahi tahun 2013, diantaranya adalah pengetahuan, sikap, dukungan keluarga, akses informasi dan akses pelayanan kesehatan.
Desain penelitian yang digunakan adalah desain cross sectional. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan instrumen penelitian berupa kuesioner. Pengolahan dan analisis data menggunakan uji statistik dan selanjutnya disajikan dalam bentuk tabel dan narasi. Populasi adalah seluruh ibu yang mempunyai bayi yang bertempat tinggal di wilayah Puskesmas Leuwigajah Kota Cimahi. Hasil penelitian diperoleh proporsi kunjungan K4 sebesar 38%.
Hasil analisis statistik terbukti yang mempunyai asosiasi adalah pengetahuan (OR= 2,8; 95% CI= 1,2-6,6), sikap (OR= 3,6; 95% CI= 1,5-8,1), dukungan keluarga (OR= 3,6; 95% CI= 1,5-8,4), akses informasi (OR= 7; 95% CI= 2,2-22), akses pelayanan kesehatan (OR= 2,3; 95% CI= 1,0-5,4). Variable yang tidak mempunyai asosiasi secara statistik adalah akses terhadap pelayanan kesehatan. Kegiatan penyuluhan di Posyandu, pembentukan Kelas Ibu, meningkarkan kerjasama dengan Bidan Praktek swasta, kerjasama dengan lintas sektoral, untuk lebih meningkatkan cakupan kunjungan K4 untuk Puskesmas.

The high maternal mortality rate showed that the quality of health care. High maternal mortality rate, could be prevented through one way or effective activities such as good prenatal care and in accordance with the standards called Antenatal care (ANC) on a regular basis so as to get quality results. The purpose of this study was to identify the factors that affect the low reset antenatal visit coverage (K4) in Community Health Center Leuwi Gajah Cimahi 2013, such as knowledge, attitude, family support, access to information and access to health services.
The study design used was a cross-sectional design. The data was collected using a questionnaire research instruments. Processing and data analysis using statistical test and then presented in tabular form and narrative. The population is all mothers with babies who reside in the region Community Health Center Leuwi Gajah Cimahi 2013. The results obtained K4 proportion of visits by 38%.
Results of statistical analysis have proved the association is knowledge (OR = 2.8, 95% CI = 1.2 to 6.6), attitude (OR = 3.6, 95% CI = 1.5 to 8.1), family support (OR = 3.6, 95% CI = 1.5 to 8.4), access to information (OR = 7, 95% CI = 2.2 to 22), access to health services (OR = 2.3; 95% CI = 1.0 to 5.4). Variable that does not have a statistically significant association is access to health care. effort to improve the coverage of K4 is to increase the return on extension activities maternal & child health center, the establishment of classes in all of Mrs. Community Unit Leuwigajah in the clinic, increasing the utilization of KIA books, increase collaboration with the private practice of midwives, with crosssectoral cooperation, further increase coverage for health center visits K4 for Community Health Center.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S46914
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gultom, Elita Ivanna
"Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan salah satu indikator pembangunan kesehatan di Indonesia. Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan menjadi sangat penting dalam upaya penurunan kematian ibu.Cakupan persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan di Puskesmas Leuwigajah masih belum mencapai target 90 %. Hal ini menarik minat peneliti untuk mengetahui tentang faktor - faktor yang berhubungan dengan pemilihan penolong persalinan.
Penelitian dilakukan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif melalui metode cross sectional. Hasil penelitian didapatkan 92, 6 % ibu yang memilih tenaga kesehatan sebagai penolong persalinannya dan hasil uji statistik menunjukkan terdapat hubungan yang bermakna antara umur, pendidikan, paritas, pengetahuan, sikap, riwayat pemeriksaan kehamilan, dukungan suami dan keluarga dengan pemilihan penolong persalinan.

Maternal Mortality Rate (MMR) is an indicator of health development in Indonesia. Some efforts have been done to decrease maternal mortality i.e to increase range labor by health personnel. Range labor by health personnel in Leuwigajah Public Health Center has yet to rech the target 90 %. This is really introgued writer to know about the factors relating to choosing helpers in delivery in work field Leuwigajah Public Health Center, Cimahi City Year 2013.
The study was conducted by analyzing the primary data through a cross sectional method.The result of this research is 92,6 % of birth attendance by health provider. Result shows that the coverage of birth attendance by health a significant relation between age, education,knowledge, attitude, pregnancy checking?s, delivery cost, distance from house to health facility,husband and family's support in choosing helpers in delivery.
"
Depok: Universitas Indonesia, 2013
S47586
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Indeks Pembangunan Manusia/IPM (Human Development Index-HDI) mendefinisikan kesejahteraan secara lebih luas dari sekedar Pendapatan Domestic Bruto (PDB). IPM merupakan indeks yang mengukur pencapaian keseluruhan, yang direpresentasikan oleh 3 dimensi yaitu: (1) umur panjang dan sehat, (2) pengetahuan dan (3) kualitas hidup yang layak. IPM juga memberikan suatu ukuran gabungan tiga dimensi tentang manusia meliputi : Indeks Kesehatan (panjang umur dan menjalani hidup sehat, diukur dari usia harapan hidup), Indeks Pendidikan (diukur dari tingkat kemampuan baca tulis orang dewasa dan tingkat pendaftaran di sekolah dasar, lanjutan dan tinggi), Indeks Daya Beli; memiliki standar hidup yang layak (diukur pada paritas daya beli/Purchasing Power Party (PPP), dan penghasilan.
Indeks daya beli di Kota Cimahi mempunyai kontribusi paling rendah terhadap pembentukan IPM dibandingkan Indeks Pendidikan dan Indeks Kesehatan. Pada Tahun 2003 indeks daya beli hanya mampu berkontribusi sebesar 0,77 poin saja terhadap IPM dan menempati urutan ketiga setelah indeks pendidikan yaitu 1,21 poin dan indeks kesehatan yaitu 1,02 poin. Pada tahun 2006, kontribusi indeks daya beli juga tidak banyak mengalami perubahan yaitu hanya mencapai 0,78 poin. Demikian pula perkembangan kemampuan daya beli (Purchasing Power Parity/PPP) selama periode 2003-2006 tidak banyak mengalami perubahan di mana pada tahun 2003 telah mencapai Rp 540.600 per kapita per bulan dan pada tahun 2006 hanya bertambah sebesar Rp 13.420,- atau naik menjadi Rp 554.020,- per kapita per bulan. Peningkatan kemampuan daya beli yang sangat lamban salah satunya disebabkan oleh gejolak ekonomi terutama karena adanya kenaikan BBM sebanyak 2 kali pada tahun 2005. Kondisi ini menunjukkan bahwa kemampuan daya beli masyarakat relatif sensitif terhadap perubahan kebijakan ekonomi nasional."
KWK 17:1 (2009)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Home Air Quality and Case of Pneumonia in Children under Five Years Old (in Community Health Center of South Cimahi and Leuwi Gajah, City of Cimahi). Pneumonia is the number one deadliest disease in the world with the prevalence of 44%. In Indonesia, pneumonia in todler is the leading cause of death, after diarrhea, with proportion 15,5%. Pneumonia is a disease caused by a virus and bacteria influenced by physical and chemical contaminants. The purpose of this study was to analyze indoor air quality with the incidence of pneumonia in children under five years old with cross sectional method. The population in this study was the population living in the region of South Cimahi Public Health Center and Leuwi Gajah Public Health Center. The criteria of selection for the region were: region with the highest population, high pneumonia cases (in the red and yellow area), a coal-fired industrial area, and located near the highway Purbaleunyi. The sample of this research are respondents who live in the region of South Cimahi Public Health Center and Leuwi Gajah Public Health Center with inclusion criteria length of stay ≥1 year with a child under five years old. Significant correlation occured between PM10 and PM2,5 (p < 0.05) with odd ratio 4.40 and 3.24 while the density of dwelling house, room occupancy density, home ventilation, kitchen hole, a smoker in the home, use of mosquito coils, sulfur dioxide (SO2), nitrogen dioxide (NO2) and carbon monoxide (CO) did not show a significant relationship (p > 0.05) with pneumonia. Dominant factors that cause pneumonia in infants is PM10 (p= 0.036) with a value of OR 4.09 after controlled PM2,5 (p= 0.142; OR 2.78), the number of bacteria (p = 0.004; OR 0.17) and ventilation the house (p= 0.395; OR 0.58).

Pneumonia merupakan penyakit mematikan nomor satu di dunia dengan prevalensi 44%. Di Indonesia, pneumonia anak bawah lima tahun merupakan penyebab kematian nomor dua setelah diare dengan proporsi 15,5%. Pneumonia merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus dan bakteri yang dipengaruhi oleh pencemar fisik dan kimia. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis kualitas udara kimia rumah dengan kejadian pneumonia anak bawah lima tahun dengan metode cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah penduduk yang tinggal di wilayah kerja Puskesmas Cimahi Selatan dan Puskesmas Leuwi Gajah. Pemilihan kriteria wilayah dilakukan berdasarkan wilayah dengan jumlah penduduk tertinggi, kasus pneumonia tinggi (berada di wilayah merah dan kuning), merupakan wilayah industri yang berbahan bakar batu bara dan berada di dekat jalur tol Purbaleunyi. Sampel penelitian adalah responden yang tinggal di wilayah kerja Puskesmas Cimahi Selatan dan Puskesmas Leuwi Gajah dengan kriteria inklusi lama tinggal ≥1 tahun dan memiliki anak bawah lima tahun.Hasil penelitian menunjukkan hubungan signifikan terjadi pada Particulate Matter (PM)10 dan Particulate Matter (PM)2.5 (p < 0,05) dengan nilai odd ratio masing-masing 4,40 dan 3,24, sedangkan kepadatan hunian rumah, kepadatan hunian kamar, ventilasi rumah, lubang penghawaan dapur, adanya perokok dalam rumah, penggunaan obat nyamuk bakar, Sulfur dioksida (SO2), Nitrogen dioksida (NO2) dan carbon monoksida (CO) tidak menunjukkan hubungan signifikan (p > 0,05) dengan pneumonia. Faktor dominan yang menyebabkan pneumonia pada balita adalah PM10 (p= 0,036) dengan nilai OR 4,09 setelah dikontrol dengan PM2,5 (p= 0,142; OR 2,78), jumlah kuman (p= 0,004; OR 0,17) dan ventilasi rumah (p= 0,395; OR 0,58)."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia; Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan Pengendalian Penyakit, 2014
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Rilla Fahimah
"Pneumonia merupakan penyakit mematikan nomor satu di dunia dengan prevalensi 44%. Di Indonesia, pneumonia anak bawah lima tahun merupakan penyebab kematian nomor dua setelah diare dengan proporsi 15,5%. Pneumonia merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus dan bakteri yang dipengaruhi oleh pencemar fisik dan kimia. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis kualitas udara kimia rumah dengan kejadian pneumonia anak bawah lima tahun dengan metode cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah penduduk yang tinggal di wilayah kerja Puskesmas Cimahi Selatan dan Puskesmas Leuwi Gajah.
Pemilihan kriteria wilayah dilakukan berdasarkan wilayah dengan jumlah penduduk tertinggi, kasus pneumonia tinggi (berada di wilayah merah dan kuning), merupakan wilayah industri yang berbahan bakar batu bara dan berada di dekat jalur tol Purbaleunyi. Sampel penelitian adalah responden yang tinggal di wilayah kerja Puskesmas Cimahi Selatan dan Puskesmas Leuwi Gajah dengan kriteria inklusi lama tinggal ≥1 tahun dan memiliki anak bawah lima tahun.
Hasil penelitian menunjukkan hubungan signifikan terjadi pada Particulate Matter (PM)10 dan Particulate Matter (PM)2.5 (p < 0,05) dengan nilai odd ratio masing-masing 4,40 dan 3,24, sedangkan kepadatan hunian rumah, kepadatan hunian kamar, ventilasi rumah, lubang penghawaan dapur, adanya perokok dalam rumah, penggunaan obat nyamuk bakar, Sulfur dioksida (SO2), Nitrogen dioksida (NO2) dan carbon monoksida (CO) tidak menunjukkan hubungan signifikan (p > 0,05) dengan pneumonia. Faktor dominan yang menyebabkan pneumonia pada balita adalah PM10 (p= 0,036) dengan nilai OR 4,09 setelah dikontrol dengan PM2,5 (p=0,142; OR 2,78), jumlah kuman (p= 0,004; OR 0,17) dan ventilasi rumah (p= 0,395; OR 0,58)."
2014
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Yennidar
"Tesis ini membahas tentang analisis beban kerja bidan di Puskesmas dan perhitungan kebutuhan tenaga bidan tersebut dengan menggunakan metode Workload Indicator Staff Needs (WISN) di Puskesmas Wilayah Kerja Dinas Kesehatan Kota Cimahi. Penelitian ini didasari atas permasalahan tenaga kesehatan yang mengalami krisis baik dari segi kuantitas/ jumlah maupun dari segi pendistribusian/ penempatan/ pendayagunaan. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif untuk perhitungan beban kerja dan perhitungan kebutuhan tenaga, serta kualitatif untuk analisis, dan desain studinya adalah analitik deskriptif. Pengumpulan data melalui penelusuran dokumen, wawancara, dan observasi.
Hasil penelitian menunjukkan rasio WISN 1 pada bidan Puskesmas Cipageranhal ini berarti bahwa beban kerja dan jumlah dalam keadaan seimbang, sedangkan pada Puskemas Melong Tengah didapatkan rasio WISN 4 yang menunjukkan adanya kelebihan tenaga dibandingkan dengan beban kerja yang ada, begitu juga dengan Puskesmas Cimahi Selatan yang mempunyai rasio WISN 3,6. Bidan melaksanakan kegiatan pokok atau kegiatan pelayanan utama, selain itu juga mengerjakan kegiatan penunjang penting, serta di Puskesmas Cipageran dan Puskesmas Melong Tengah ada bidan yang mendapatkan tugas tambahan menjadi bendahara/ pengelola Jamkesmas/JKN.Dinas Kesehatan selaku regulator dalam penempatan bidan mempunyai kebijakan intern terkait pendistribusian bidan Puskesmas.

This thesis discusses the analysis of the workload of midwives in Community Health Centers and the calculation of midwives needs, using the method of Workload Indicator Staff Needs (WISN) in the Community Health Centers Cimahi work area. The research based on the problems of health workers in crisis in terms of both quantity/ number and in terms of distribution/ placement/utilization. This study uses a quantitative method for the calculation of the workload and the calculation of human resources requirements, and also qualitative analysis and design study is a descriptive analytic. Collecting data through document search, interviews, and observations.
The results showed WISN ratio 1 health center midwife Cipageranhal this means that the workload and the amount in balance, whereas the ratio obtained Puskemas Middle Melong WISN 4 which shows an excess of power compared with existing workloads, as well as health centers that have a South Cimahi WISN ratio of 3.6. Midwives carry out the main activities or main service activities, while also working on the important support activities, meanwhile in Cipagera community health centers and Melong Tengah community health centers, we can find that midwives who obtain additional duties as treasurer.,/ manager JAMKESNAS / Health JKN. Dinas Kesehatan as regulator in the placement of midwives have internal policies related distribution center midwives.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Angkutan kota merupakan sarana transportasi yang paling penting dalam penunjang mobilitas penduduk terutama untuk pengguna jasa angkutan. Angkutan kota ini pada setiap harinya selalu mengangkut penumpang terutama pada jam-jam sibuk yaitu pada pagi dan sore hari."
620 JTEK 9 (1-2) 2010
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>