Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 59979 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Tusani Nurul Yanastuti
"Skripsi ini membahas mengenai makna simbolik serta aspek-aspek religi yang terkandung dalam upacara nebus kembar mayang. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif interpretatif, dengan menggunakan teori interpretasi (Jan van Luxemburg), pengetahuan sistem kode bahasa, sastra, dan budaya (A. Teeuw), serta mengaplikasikan konsepsi simbolik (Suwaji Bastomi). Hasil dari penelitian ini, ditemukan sembilan unsur yang mengandung nilai moral dan spiritual religiusitas. Aspek-aspek religiusitas yang terdapat dalam upacara nebus kembar mayang kemudian dianalisis secara deskriptif interpretatif, yaitu aspek laku, sasmita, wahyu, rasa, dan sangkan paraning dumadi. Kelima aspek religi dalam upacara nebus kembar mayang merupakan tahapan untuk mencapai kemanunggalan atau kesempurnaan hidup (kasampurnan dumadi).

The Focus of this study is about the meaning of the symbolic and religious aspects contained in nebus kembar mayang ceremony. This research using interpretative descriptive methods, using the theory of interpretation (Jan van Luxemburg), the knowledge system of code language, literature, and culture (Teeuw), and applying the conception of the symbolic (Suwaji Bastomi). Results from this study, found nine elements that contain a moral and spiritual values of religiosity. Aspects of religiosity inherent in nebus kembar mayang ceremony and then analyzed by descriptive interpretative, is the aspect laku, sasmita, wahyu, rasa, and sangkan paraning dumadi. The fifth aspect of religion in the ceremony nebus kembar mayang is a stage to achieve unity or perfection of life (kasampurnan dumadi)."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2010
S11486
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Khana Salsabilla Wiguna
"ABSTRAK
Penelitian ini membahas tentang makna simbolik dalam upacara Nebus Kembar Mayang. Tujuan dari dilakukannya penelitian ini adalah untuk menginformasikan makna yang terkandung dalam upacara Nebus Kembar Mayang ini. Masalah dilakukannya penelitian Upacara Nebus Kembar Mayang ini pertama karena kurangnya pengetahuan masyarakat sehingga upacara ini semakin dilupakan oleh masyarakat khususnya masyarakat Jawa. Kedua, Upacara Nebus Kembar Mayang memiliki fungsi dan peran yang penting dari keseluruhan rangkaian perkawinan adat Jawa; meskipun untuk memahaminya diperlukan kajian simbolisasi terhadap keseluruhan aspek yang terdapat dalam Upacara tersebut. Penelitian ini menggunakan teori orientasi nilai budaya Kluchkon tahun 1994 dan menggunakan metode kualitatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa makna simbolik yang terkandung dalam upacara Nebus Kembar Mayang berdasakan simulasi peragaan dan aspek-aspek kebendaan yang disimbolkan dalam upacara tersebut adalah sebuah pengharapan orangtua dalam konteks religius agar calon pengantin wanita dalam hal ini anak perempuannya yang akan menikah mendapatkan kehidupan yang langgeng dan kehidupan yang bahagia.

ABSTRACT
The research is to examine the symbolic meaning of Nebus Kembar Mayang ceremony. The aims of research is to inform the symbolic meaning contained on the ceremony. The problem of research are; first, the lack of the acknowledge of this ceremony that made it forgotten, especially by those who live out of Java. Second, Nebus Kembar Mayang ceremony has important fuction and role as a part of all series in Javanese wedding tradition, though its is needed to do further study from whole aspects on the ceremony to comprehend it. The result of research is to show that the symbolic meaning of Nebus Kembar Mayang ceremony, based on simulation role and material aspects that symbolized on the ceremony is the parents expectance in terms of religion for the bride-to-be to find lasting life, happily everafter."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2019
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Elpino Windy
"Skripsi ini membahas mengenai sistem religi yang terkandung dalam cerita ruwat Sudamala dengan mengambil data sumber relief Sudamala di Candi Sukuh dan teks Kidung Sudamala. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitis dengan menggunakan teori Sistem Religi oleh Koentjaraningrat. Hasil dari penelitian ini adalah bahwa cerita ruwat dalam relief Sudamala pada Candi Sukuh terbukti mengandung sebuah sistem religi. Pada akhirnya dapat dilihat bahwa dalam relief Sudamala di Candi Sukuh mengandung sebuah emosi keagamaan yang melandasi sistem keyakinan dan diwujudkan dalam sebuah upacara oleh masyarakat pendukungnya. yaitu masyarakat Jawa, khususnya masyarakat Jawa Kuno.

This undergraduate thesis discuss about religious system of deliverance story in Sudamala relief of Sukuh Temple which takes source data from Sudamala relief of Sukuh Temple and Kidung Sudamala text. This research used the descriptive analyzes method based on Koentjaraningrat_s Religious System theory. This research will result a conclusion that deliverance story in Sudamala relief of Sukuh Temple has proven that it contains religious system. At the end of the research, we can see that deliverance story in Sudamala relief of Sukuh Temple contains religious emotion underlying belief system and manifested in a ceremony by supporting community, namely Javanese people, especially Old Javanese people."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2010
S11642
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fitri Phuspita
"Skripsi ini membahas mengenai sistem kepercayaan adat kehamilan dan kelahiran didalam masyarakat Jawa dalam teks Platenalbum Yogya 30. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan teori religi untuk mendeskripsikan sistem kepercayaan yang mendasari adat kehamilan dan kelahiran dalam masyarakat Jawa yang terkandung didalam teks Platenalbum Yogya 30 dan menjelaskan aspek-aspek sistem kepercayaan yang membangun adat kehamilan dan kelahiran dalam masyarakat Jawa melalui tema-tema adat yang muncul apa teks tersebut, seperti ngidam , pantangan, selamatan dan upaya adat yang juga mengandung sistem nilai aktivitas sosial seperti sikap, tindakan, tingkahlaku dan cara.

The focus of this study is the belief system of pregnancy and birth in Javanese society in the text of Platenalbum Yogya 30. This research that writers do by using religion theory to describe the belief system provided the basis for the pregnancy and birth Javanese society tradition which contained in the text Platenalbum Yogya 30 and to explain the aspects of belief system which build the pregnancy and birth tradition in Javanese society by means of the culture themes that emerge in that text, such as Ngidam, Pantangan, Selamatan, and Upaya Adat which also contain the social activity value system such as , attitude, measure, behavior and manner."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2010
S11648
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rina Noviyanti
"Pernikahan merupakan salah satu siklus kehidupan terpenting bagi masyarakat Jawa. Sebagai tahapan terpenting tentu pernikahan perlu dimaknai secara mendalam. Upacara pernikahan yang juga merupakan representasi kebudayaan pun tak lepas dari pemaknaan tersebut. Salah satu unsur kebudayaan adalah bahasa, maka bahasa merupakan media yang tepat untuk menggali pemaknaan dari upacara pernikahan. Pada penelitian ini, objek dikhususkan pada istilah yang digunakan untuk menamakan tahapan dalam upacara pernikahan Jawa. Lebih khusus lagi, penelitian ini mengambil istilah yang digunakan dalam panggih. Sumber data adalah naskah Gambar Manton Putri Putra Kraton Ngayogyakarta (KBG 929), berupa nama tahapan upacara yang meliputi balang-balangan gantal, dhaup, macul tumpeng, mijiki, kapondhong, dan nitih jempana. Data dianalisis dengan teori analisis komponen (Nida, 1975 dalam Rahyono, 2012). Teori tersebut digunakan untuk menggali makna kaitan antara bahasa yang bersangkutan dengan objek yang terdapat di dunia realitas. Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan bahwa makna leksikal istilah-istilah tersebut berhubungan dengan harapan kehidupan berumah tangga mempelai.

Marriage constitute one of the most important life cycle for Javanesse people. As one of the most important stages, it is certainly needed to be understood in depth. Wedding ceremony which also represents of the culture, included to be understood as well. As we know, language is one of the cultural elements. Language can be a good media to dig the meaning of the culture, in this context is wedding ceremony. On this research, object is devoted on the term which used for naming stages in Javanese wedding ceremony. More specifically, this research took the term which used in panggih. The data is taken from the manuscript Gambar Manton Putri Putra Kraton Ngayogyakarta (KBG 929), especially the name of the ceremonial stages which are balang-balangan gantal, dhaup, macul tumpeng, mijiki, kapondhong, and nitih jempana. Data were analyzed with componential analysis theory (Nida, 1975 in Rahyono, 2012). Those theories are used to dig the meaning by connecting the languages with the referent in reality. The result of this research shows that the words conduct the message of how marriage life should be."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2013
S47003
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sarwanto MS
Surakarta: CV. Cendrawasih , 2000
392.5 SAR w
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Isroul Murtafiah
"Skripsi ini membahas simbol tokoh Bisma dlam budaya Jawa melalui analisis pencitraan dalam tiga lakon wayang, yaitu Lakon Dewabrata, Lakon Dewabrata Rabi dan Lakon Baratayuda II ( Tawur )- Bisma Moksa. Dengan teori citra dan simbol penulis melakukan analisis untuk mengkaji citra Bisma yang kemudian didapatkan simbol Bisma dalam budaya Jawa. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif interpretatif dan kepustakaan dengan menggunakan teori citra dan simbol. Hasil penelitian ini dapat dirumuskan bahwa citra tokoh Bisma dalam tiga lakon wayang yang dipilih didapatkan makna simbolik, yaitu Bisma sebagai rohaniwan dan prajurit.

The focus of this study is to know about the symbol of Bisma in Javanese culture by image projection analyzing in three wayang scanes: Lakon Dewabrata, Lakon Dewabrata Rabi; and Lakon Baratayuda II (Tawur)-Bisma Moksa. Researcher analyze Bisma_s image by using image projection theory and from this process, the symbol of Bisma in Javanese culture will be known. This research use descriptive-interpretative and literature method and supported by image projection and symbolism theory also. Bisma as a soldier and churchman is the conclution from analyzing result of Bisma_s character in three choosen wayang scanes."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2010
S11364
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Andre Intan Amyrantie
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1986
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Titi Mumfangati
"Serat Wulang Pandhita Tekawardi merupakan salah satu karya sastra jawa yang berisi piwulang atau ajaran. Piwulang atau ajaran tersebut pada dasarnya berupa nilai nilai luhur hasil pemikiran nenek moyang pada masa lampau. Kehidupan masa lampau tercermin dalam karya sastra kuna, khususnya Serat Wulang Pandhita Tekawardi. Naskah ini sesuai dengan judulnya berisi piwulang atau ajaran, terdiri dari 2 bagian;bagian pertama adalah ajaran atau piwulang yang diberikan oleh pendeta purwaduksina kepada istrinya; bagian kedua berisi ajaran pendeta tekawardi yang berada di gunung melinggeretna kepada muridnya. permasalahan dalam kajian ini adalah apa saja kandungan nilai budaya dalam serat Wulang Panditha Tekawardi. selain itu akan dilihat relevansinya dalam kehidupan masyarakatsekarang. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah mengungkapkan nilai - nilai budaya dalam serat Wulang Panditha Tekawardi. pengumpulan data menggunakan metode kepustakaan. selanjutnya data yang telah terkumpul dianalisis secara deskriptif analisis. Hasil kajian menunjukkan bahwa Wulang Panditha Tekawardi berisi nilai- nilai yang masih dapat dimanfaatkan dan diterapkan dalam kehidupan masa sekarang. Nilai -nilai tersebut yaitu nilai religius, nilai kesetiaan, nilai moral, nilai etika, dan nilai didaktis. Oleh karena itu mempelajari, mengungkapkan dan melaksanakan ajaran ajaran yang ada dalam teks tersebut merupakan tindakan yang tepat. hal ini dimaksudkan agar nilai - nilai luhur tersebut tidak lenyap begitu saja bahkan mempu menjadi ciri jati diri bangsa Indonesia pada umumnya, masyarakat Jawa khususnya."
Yogyakarta: Balai Pelestarian Sejarah dan Nilai Tradisional Yogyakarta, 2017
794 PATRA
Majalah, Jurnal, Buletin  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>