Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 159917 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Thanti Felisiani
"Skripsi ini membahas mengenai pawestren sebagai tempat shalat perempuan pada masjid-masjid agung kuno di Jawa pada abad ke 15-20 M. Penelitian terfokus pada pawestren di enam masjid agung yang berada di Jawa, yakni pawestren pada Masjid Agung Demak, Masjid Agung Cirebon, Masjid Agung Banten, Masjid Agung Yogyakarta, Masjid Agung Surakarta dan Masjid Agung Kota Gede. Pawestren muncul sebagai wujud sosiofak dari gagasan ideologis pada masyarakat Jawa Islam. Pawestren merupakan salah satu bentuk benda budaya yang dibuat oleh manusia mengandung makna atau maksud dan tujuan tertentu. Pawestren dibangun pada masyarakat Jawa Islam sebagai bentuk apresiasi bagi kaum perempuan bahwa mereka dapat turut serta berperan aktif dalam hal beribadah dan sosial di tempat umum.

Abstract
This undergraduate thesis is studying about pawestren, as a praying room specifically for women in the ancient great mosques in Java about 15-20 Century. The focus of this research is about pawestren, which are in six great mosques at Java at Demak Great Mosque, Cirebon Great Mosque, Banten Great Moque, Yogyakarta Great Mosque, Kota Gede Great Mosque and Surakarta Great Mosque. Pawestren was an emerge sociofak from ideology concept or idea to Islamic (Muslim) Java. Pawestren is one of material culture which made by human that has meaning and purpose. Pawestren built in the communities as appreciation for women that they can participate and praying and social actively at public space."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2009
S12027
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Kleinsteuber, Asti
Jakarta: Gramedia Printing, 2012
R 726.2 KLE m
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Bobby Septian
"Tulisan ini membahas mengenai tata letak dan identitas makam pada masjidmasjid kuno di Jakarta dengan menggunakan dua belas masjid sebagai data yang dikaji. Metode penulisan penelitian ini terdiri dari empat tahap, yaitu formulasi, pengumpulan data, pengolahan data dan interpretasi. Penelitian ini menghasilkan kesimpulan bahwa pada makam di lingkungan masjid-masjid kuno di Jakarta terdapat pola keletakan dan sisi peletakan makam favorit/paling sering dijumpai. Selain itu, diketahui pula identitas orang-orang yang dimakamkan di sana beserta tingkatan identitas sosialnya berdasarkan pembagian ruang dan atribut makam.

This research is discussing about layout and identity of tombs in ancient mosques in Jakarta with utilizing twelve mosques in total as researched data. The method used in this research consist four phases, which are formulation, data collection, data processing and interpretation.  This research results revealed that tombs in ancient mosques in Jakarta have several layout patterns and favorite side of tombs that most often found. Besides of that, also known tombs identity and stratification levels based on space separation and tombs attributes."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2020
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Irfan Maulana
"Identitas budaya di setiap daerah memiliki ciri-ciri atau nilai-nilai yang membedakannya dengan daerah lain. Salah satunya adalah kelompok Islam Wetu Telu, yaitu penganut Islam di Lombok yang masih percaya terhadap animistik leluhur dan benda-benda antropomorfis, sehingga membentuk identitas kelompok budaya. Identitas kelompok Islam Wetu Telu direpresentasikan ke dalam budaya material, dalam hal ini adalah masjid. Oleh karena itu, penelitian ini bermaksud untuk menjelaskan bagaimana identitas kelompok Islam Wetu Telu direpresentasikan ke dalam masjid-masjid kuno yang berada di Lombok. Penelitian ini menggunakan empat masjid kuno yang merupakan peninggalan dari Islam Wetu Telu. Penelitian ini menggunakan pendekatan arkeologi melalui tiga tahapan penelitian, yaitu pengumpulan data, pengolahan data, dan penafsiran data. Hasil dari penelitian ini bahwa terdapat ornamen-ornamen dan keletakan dari masjid-masjid kuno di Lombok yang merepresentasikan identitas Islam Wetu Telu. Ornamen-ornamen tersebut antara lain adalah motif hewan dengan bentuk naga, rusa, ayam, ikan, burung dan pohon kelapa yang merepresentasikan makna dari wetu telu. Selain itu keletakan masjid yang berada di tempat yang tinggi merepresentasikan ajaran dari Wetu Telu yang berkaitan dengan kepercayaan bahwa roh-roh leluhur bersemayam di tempat yang tinggi.

Cultural identity in each region has characteristics or values ‹that distinguish it from others regions. One of them is the Wetu Telu Islam group.  It is  Muslim group in Lombok who still believe in animistic ancestors and anthropomorphic objects, thus forming the identity of a cultural group. The identity of the Wetu Telu Islamic group is represented in material culture, in this case the mosque. Therefore, this study intends to explain how the identity of the Wetu Telu Islamic group is represented in ancient mosques in Lombok. This study uses four ancient mosques which are relics of Islam Wetu Telu. This study uses an archaeological approach through three stages of research, data collection, data processing, and data interpretation. The results of this study are that there are ornaments and placements of ancient mosques in Lombok that represent the identity of Wetu Telu Islam. These ornaments include animal motifs in the form of dragons, deer, chickens, fish, birds and coconut trees which represent the meaning of wetu telu. In addition, the location of the mosque in a high place represents the teachings of Wetu Telu related to their belief that ancestral spirits reside in high places. "
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2021
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Suharianto Permana
"Tulisan ini membahas mengenai penamaan dan sejarah penamaan masjid-masjid kuno di Jakarta dan relasi sejarah penamaan masjid pada masjid-masjid kuno di Jakarta dengan bangunan atau bentuk masjid tersebut dengan menggunakan dua puluh tiga masjid sebagai objek kajian. Metode penelitian yang digunakan yaitu penelitian arkeologi menurut Sharer dan Ashmore (2003, hlm. 156) yang terdiri dari beberapa tahapan, yaitu formulasi, pengumpulan data, pengolahan data, analisis, interpretasi, dan publikasi. Penelitian ini menghasilkan kesimpulan bahwa dari dua puluh tiga masjid yang dijadikan objek penelitian diketahui delapan cara atau pengambilan nama pada masjid-masjid kuno di Jakarta, yaitu berdasarkan vegetasi, berdasarkan bersejarah, berdasarkan pemberian, berdasarkan wilayah, berdasarkan nama tempat atau unsur rupa bumi, berdasarkan nama- nama asing, berdasarkan arsitektur bangunan, dan berdasarkan akronim. Selain itu, diketahui pula bahwa dari dua puluh tiga masjid yang dijadikan objek kajian, hanya ada dua masjid yang memiliki relasi antara bentuk bangunan masjid dengan sejarah penamaannya, yaitu Masjid Langgar Tinggi dan Masjid Agung Sunda Kelapa.

This paper discusses the naming and history of the naming of ancient mosques in Jakarta and the historical relation of the naming of mosques to ancient mosques in Jakarta and the buildings or forms of these mosques by using twenty-three mosques as the object of study. The research method used is archaeological research according to Sharer and Ashmore (2003, p. 156) which consists of several stages, namely formulation, data collection, data processing, analysis, interpretation, and publication. This research resulted in the conclusion that of the twenty-three mosques that were used as research objects, there were eight ways or names of ancient mosques in Jakarta, namely based on vegetation, based on history, based on gift, based on area, based on place names or elements of the earth, based on foreign names, based on building architecture, and based on acronyms. In addition, it is also known that of the twenty-three mosques that were used as the object of study, there were only two mosques that had a relationship between the shape of the mosque building and the history of its name, namely the Langgar Tinggi Mosque and the Sunda Kelapa Grand Mosque."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Safira Basaina
"Membahas mengenai perkembangan bahasa Sansekerta dengan melihatkepada prassati-prassati Melayu Kuna yang berasal dari abad ke-17-10 M. Perkembangan dapat diketahui dengan melakukan pemisahan atas seluruh kata-kata Sansekerta dan Melayu Kuna dalam suatu tabel Melalui tabel dari jumlah tiap-tiap kata diperhitungkan dalam presentasi untuk dimasukkan kedalam suatu kurva yang menunjukkan perkembanganbahasa Sansekerta. terdapat juga pembahasan morfologi dari pentukan kosa kataSansekerta mendapatkan pengaruh dari morfologi Melayu Kuna."
2010
S12059
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Arif Kurniawan
"Inskripsi inskripsi arab pada masjid masjid kuna Jakarta abad XVIII adalah sebuah penelitian awal mengenai inskripsi-inskripsi arab pada sembilan masjid kuna di Jakarta. Masjid-masjid tersebut adalah masjid Al Alam Cilincing, masjid Al Alam Marunda, masjid Al Mansyur, masjid Sawah Lio, masjid Luar Batang, masjid An Nawier/Pakojan, masjid Al Anwar/Angke, masjid Tambora, masjid Kebon Jeruk, dan masjid Al Muqarromah yang didirikan sekitar abad XVIII. Pada penelitian ini, analisa terhadap inskripsi Arab yang terdapat pada masjid kuna di Jakarta yang dibangun pada Abad XVIII, dengan mempergunakan indikator isi, gaya dan bentuk. Serta menggunakan analisa Analisa Gaya Tulis dengan pembahasan Bentuk, bahan pembuatan, pembahasan rupa jasmani, pembahasan ukuran, pembahasan warna. Dari analisa dan metode tersebut didapat kesimpulan bahwa terdapat inskripsi yang berisikan nama orang, kalimat tauhid dan ayat Quran dan hadits. Sementara, gaya tulis yang dipakai adalah gaya tulis naskhi, kufi, sulus, riqa dan ijazah. Kesimpulan ini masih terbatas pada cakupan penelitian inskripsi tentang inskripsi Arab dan bersifat sementara sehingga diuji dalam penelitian mendatang"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2002
S11509
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yekti Werdaningsih
"Masjid-masjid Kuna di wilayah Bagelen Lama abad 19 M adalah masjid-masjid yang Ietaknya tersebar di dua buah wilayah Kabupaten masa sekarang yaitu Kabupaten Purworejo dan Kabupaten Kebumen. Masjid-masjid ini berjumlah 7 dan sebagian besar belum pernah diteliti secara khusus. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengungkapkan bentuk dan variasi masjid masjid kuna di Bagelen Lama, dilihat dart sudut arsitektural dan ornamental sehingga dapat diketahui apakah terdapat variasi atau ciri tertentu pada masjid-masjid kuna di Bagelen Lama. Untuk mencapai tujuan di atas, maka diperlukan langkah-langkah penelitian secara bertahap yang dapat mengidentifikasikan : a) Bentuk arsitektur dan ragam bias ke 7 Masjid-masjid kuna di Bagelen Lama sehingga dapat diketahui ciri khas setiap masjid sebagai masjid kuna. b) Ciri khas yang terdapat seluruh masjid agar dapat diketahui ada/tidaknya ciri tertentu masjid kuna pada abad 19 M di wilayah bagelen Lama. Dengan demikian, tahap kerja yang harus dilakukan pada tingkat observasi adalah memerikan unsur-unsur bangunan masjid yang meliputi : tiang penyangga utama, bentuk kusen dan daun jendela/pintu, bentuk mihrab, bentuk atap, dan bentuk serta jenis hiasan tertentu pada masjid. Pada tingkat deskripsi/ analisa akan dilakukan perbandinga/komparasi. Perbandingan dilakukan dengan memperbandingkan langsung komponen-komponen yang sama pada bangunan masjid di seluruh wilayah Bagelen Lama. Perbandingan ini meliputi bentuk, gaya arsitektur dan ragam hias. Pemilihan unsur-unsur tersebut didasari atas pertimbangan bahwa komponen tersebut merupakan satu kesatuan dari bangunan masjid dan merupakan komponen-komponen yang mudah dipengaruhi oleh unsur arsitektur asing. Pada tahap akhir adalah melakukan penjelasan terhadap data yang telah dianalisis, baik penjelasan berupa tulisan maupun gambar. Dari adanya perubahan kekuasaan di wilayah Bagelan Lama, ternyata terdapat unsure-_unsur yang mempengaruhi bangunan masjid sehingga menjadikan bentuk arsitektur masjid kuna di wilayah Bagelan Lama bervariasi, namun tetap terdapat ciri khas yang membedakan dengan daerah lainnya yakni motif hias pilin berganda dan tumpal yang selalu ada di hampir seluruh masjid-masjid tersebut."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2002
S11916
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Batu Islands are rich for archaeological potentials, relevant to the varied ethnicity. Nias ethnic, one the ethnics inhabiting Batu Islands, has drawn several intriguing questions on how they used to treat the dead and what relevance the funeral ceremony rites had with those practiced in Southern Nias where Nias Ethnic inhabiting Batu Islands originated. This researched is a direct observation survey supported by interviews whose data analysis is through library studies and comparative studies by comparing research objects found with those of Nias island and other cultures in Indonesia. Some data acquired in this research, such Nias ancient tombs in Hayo Island, Tanah Masa, Sigata, Memong, Marit, and Biang, generally described how Nias ethnic inhabiting Batu Islands practiced a mixed open primary and secondary funeral system using wooden coffins without burial. Such funeral system by Nias ethnic in Batu islands was found to bear similarities with that of Southearn Nias. Thus, it can be concluded that generally Nias ethnic in Batu Islands still practiced the same funeral tradition as the place of origin did."
SBA 17 (1-2) 2014 (1)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>