Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 110623 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Syinta Dewi
"Skripsi ini berisi tentang pelanggaran terhadap prinsip kesantunan berbahasa yang terdapat dalam naskah Klempakan Cariyos Tionghwa Sik Jin Kwi Ceng See karya Dwi Woro Mastuti. Naskah tersebut menceritakan perjalanan tokoh dari Tiongkok yang bernama Sik Jin Kwi berperang ke Barat guna menumpas kejahatan. Pelanggaran prinsip kesantunan yang dapat ditemukan di dalamnya berupa kata/frase/kalimat. Teori yang digunakan adalah teori maksim kesantunan berbahasa menurut Leech. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan dan mendeskripsikan kata/frase/kalimat yang dilanggar dalam naskah Klempakan Cariyos Tionghwa Sik Jin Kwi Ceng See. Hasil analisis menyatakan bahwa pelanggaran prinsip kesantunan Leech di dalam naskah Klempakan Cariyos Tionghwa Sik Jin Kwi Ceng See didominasi oleh frase dan pelanggaran maksim yang paling produktif yaitu maksim pujian, maksim kerendahhatian, maksim kesepakatan, dan maksim simpati.

This undergraduate thesis tells about violation to politeness principles in a manuscript of Klempakan Cariyos Tionghwa Sik Jin Kwi Ceng See, written by Dwi Woro Mastuti. Those manuscript narrates the tale of a man from Tiongkok who had a journey to the West for criminality extermination mission. Violation to politeness principles occur in this manuscript formed word/phrase/sentence. I used the maxim politeness principles theory from Leech to make an analysis for this thesis. This research purposeful look on word/phrase/sentence violated in a manuscript of Klempakan Cariyos Tionghwa Sik Jin Kwi Ceng See. It all boils down to are violation to politeness Leech principles in a story of Sik Jin Kwi Ceng See is dominated by phrase and the most productive maxims are approbation maxim, modesty maxim, agreement maxim, and sympathy maxim."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2010
S11713
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Woro Retno Mastuti
Jakarta: Wedatama Widya Sastra, 2007
899.222 DWI k
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Woro Retno Mastuti
Jakarta: Wedatama Widya Sastra, 2007
091 DWI k
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Achmad Miftah Fariz Firdaus
"ABSTRAK
Bahasa tidak selalu tentang yang tertulis, namun juga di dalam pembicaraan. Komunikasi secara lisan antara manusia dengan manusia lainnya tidak terlepas dari pengartian makna yang terikat dengan kontekstual atau yang disebut dengan pragmatik. Di dalamnya terdapat prinsip kerjasama dan prinsip kesantunan. Menurut Leech, prinsip kesantunan dijabarkan ke dalam beberapa maksim, seperti maksim kebijaksanaan tact maxim , maksim kemurahan generosity maxim , maksim penerimaan approbation maxim , maksim kerendahhatian modesty maxim , maksim kecocokan agreement maxim , dan maksim kesimpatian sympathy maxim . Prinsip ini berhubungan dengan penutur dan lawan tutur, serta maksim-maksim tersebut ada, supaya pengungkapan keyakinannya secara tidak sopan atau tidak santun dapat dihindari. Dalam dialog-dialog di dalam kedua cerita pendek tersebut ?????? ?????/Staryj Povar Dan ????/Sneg Karya Konstantin Paustovskiy ditemukan kesantunan antara penutur dan lawan tutur, serta ditemukan salah satu penyimpangan maksim berdasarkan prinsip kesantunan Leech.

ABSTRACT
Language is not always about the written, but also in the conversation. Oral communication between humans and other human beings is inseparable from the meaning of contextual or so called pragmatic meaning. In it is the principle of cooperation and the principle of politeness. According to Leech, the principle of politeness is translated into several maxims, such as tact maxim, generosity maxim, approbation maxim, modesty maxim, agreement maxim, and sympathy maxim. This principle relates to speakers and opponents of speech, as well as the maxims present, in order to render their beliefs improperly or politely avoided. In the dialogues in both short stories Konstantin Paustovky rsquo s Staryj Povar and Sneg found compassion between the speaker and the opponent of speech and found one of the maxim deviations based on Leech 39 s politeness principle."
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2018
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
"Penelitian dilakukan pada Naskah Sik Jin Kwi I yang diperkirakan ditulis pada abad ke-20. Naskah ini berisi cerita tokoh Sik Jin Kwi yang lahir dan besar pada dinasti Tang. Hsueh Ren-kuei atau Sik Jin Kwi sernula adalah seorang yang rnelarat, tetapi memiliki tenaga yang sangat kuat. Beberapa potong balok pun dapat diangkatnya sekaligus. Kisah Sik Jin Kwi sewaktu muda dan mengikuti kaisar Li Si Bin ketika memerangi negara Ko Le (Korea) dituturkan dalam Sik Jin Kwi Ceng Tang (Sik Jin Kwi memukul Timur). Naskah Sik Jin Kwi Ceng Tang sebanyak tiga buah naskah. Dua buah naskah terdapat di perpustakaan Berlin, dan satu naskah terdapat di perpustakaan Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya. Naskah yang berada di perpustakaan FIB UI, yang benomor NR 141 tersebut yang akan menjadi objek penelitian ini. Penelitian bertujuan menghasilkan suntingan teks Sik Jin Kwi 1, dan kajian mengenai aturan tembang yang digunakan teks tersebut sehingga dapat diterima pada masa kini. Dari penelitian ini diharapkan dapat dibaca oleh masyarakat luas dan atau dapat memberi manfaat sebagai awal dari objek penelitian. Pada penelitian ini dilakukan langkah kerja filologi dengan tahapan mengurnpulkan naskah Sik Jin Kwi I yang sekorpus, naskah naskah tersebut didesksipsikan, dibandingkan untuk dilihat persarnaan dan perbedaan masing-masing naskah. Setelah itu ditentukan naskah NR 141 sebagai dasar penyuntingan dan kajian berdasar pada tujuan penelitian. Metode kritik teks yang digunakan adalah metode metode intuitif, karena naskah NR 141 yang berisi teks Sik Jin Kwi episode Ceng Tang dianggap sebagai naskah tunggal, karena tidak ada teks lain sebagai pembanding. Dalam penelitian ini teks naskah akan disunting dengan edisi standar."
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2006
S11627
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah ini menceritakan tentang perjalanan Sik Jin Kwie dari lahir sampai menjadi Pangeran di Hong Ciu Liong. Lihat FSUI/CT.19 dan CT.20 untuk lanjutannya ke jilid dua dan tiga. Bandingkan isi naskah ini dengan MSB/L.409, 410. Lihat pula keterangan pada Vreede 1892:217-223. Naskah ini sudah diringkas oleh Mandrasastra. Daftar pupuh: (1) asmarandana; (2) dhandhanggula; (3) sinom; (4) pangkur; (5) durma; (6) kinanthi; (7) pangkur; (8) asmarandana; (9) kinanthi; (10) mijil; (11) dhandhanggula; (12) sinom; (13) pangkur; (14) pucung; (15) sinom; (16) dhandhanggula; (17) durma; (18) asmarandana; (19) sinom; (20) pangkur; (21) kinanthi; (22) megatruh; (23) pangkur; (24) dhandhanggula; (25) asmarandana; (26) pangkur; (27) durma; (28) dhandhanggula; (29) megatruh; (30) sinom; (31) pangkur; (32) asmarandana; (33) dhandhanggula; (34) durma; (35) maskumambang; (36) pangkur; (37) durma; (38) kinanthi; (39) dhandhanggula; (40) asmarandana; (41) sinom; (42) pangkur; (43) durma; (44) dhandhanggula; (45) asmarandana; (46) kinanthi; (47) pangkur; (48) mijil; (49) durma; (50) dhandhanggula; (51) megatruh; (52) pucung; (53) asmarandana; (54) maskumambang; (55) pangkur; (56) dhandhanggula; (57) kinanthi; (58) asmarandana; (59) pangkur; (60) durma; (61) megatruh; (62) durma; (63) maskumambang; (64) dhandhanggula; (65) asmarandana; (66) durma; (67) pangkur; (68) sinom."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
CT.18-NR 141
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah ini merupakan lanjutan dari FSUI/CT.18 yang berisi cerita dari Tiong Kok berjudul Sik Jin Kwi. Cerita dimulai dari Sik Jin Kwi yang dijebloskan penjara akibat ipu daya dari Tio Cong sampai dengan pertempuran antara pasukan dari Tong Tya dan pasukan dari Pik Ha Kwan. Daftar pupuh: (1) asmarandana; (2) dhandhanggula; (3) pangkur; (4) maskumambang; (5) kinanthi; (6) megatruh ; (7) sinom; (8) pucung; (9) pangkur ; (10) ; (11) ; (12) ; (13) pangkur; (14) durma; (15) dhandhanggula; (16) pangkur; (17) megatruh; (18) durma; (19) dhandhanggula; (20) asmarandana; (21) maskumambang; (22) kinanthi; (23) dhandhanggula; (24) pangkur; (25) asmarandana; (26) megatruh; (27) sinom; (28) dhandhanggula; (29) mijil; (30) pangkur; (31) asmarandana; (32) durma; (33) megatruh; (34) asmarandana; (35) dhandhanggula; (36) pucung; (37) pangkur; (38) dhandhanggula; (39) maskumambang; (40) pangkur; (41) dhandhanggula; (42) durma; (43) asmarandana; (44) sinom; (45) mijil; (46) dhandhanggula; (47) kinanthi; (48) sinom; (49) pucung; (50) sinom; (51) asmarandana; (52) kinanthi; (53) pangkur; (54) maskumambang; (55) durma; (56) megatruh; (57) pangkur; (58) dhandhanggula; (59) asmarandana; (60) kinanthi; (61) durma; (62) sinom; (63) pangkur; (64) asmarandana; (65) maskumambang; (66) dhandhanggula; (67) asmarandana; (68) sinom; (69) mijil; (70) kinanthi; (71) asmarandana; (72) megatruh; (73) pangkur; (74) durma; (75) asmarandana; (76) maskumambang; (77) dhandhanggula; (78) pangkur; (79) sinom; (80) megatruh; (81) maskumambang; (82) asmarandana; (83) pangkur; (84) mijil; (85) durma; (86) dhandhanggula; (87) gambuh; (88) dhandhanggula; (89) pucung; (90) kinanthi; (91) asmarandana; (92) pangkur; (93) dhandhanggula; (94) durma; (95) megatruh; (96) asmarandana; (97) pangkur; (98) dhandhanggula; (99) asmarandana; (100) sinom; (101) pucung; (102) durma."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
CT.19-NR 142
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah ini merupakan lanjutan FSUI/CT.19. Lihat deskripsi naskah FSUI/CT.18 untuk keterangan selanjutnya. Dalam jilid ini teks menceritakan Bi Tyang Lyap jatuh hati pada Pik Gyok Song, saudara perempuan Li Ting San. Untuk mencapai maksudnya, Bi Tyang Lyap memperdayai Li Ting San. Daftar pupuh: (1) dhandhanggula; (2) pangkur; (3) durma; (4) megatruh; (5) asmarandana; (6) dhandhanggula; (7) pangkur; (8) kinanthi; (9) sinom; (10) dhandhanggula; (11) mijil; (12) asmarandana; (13) pangkur; (14) durma; (15) dhandhanggula; (16) megatruh; (17) dhandhanggula; (18) asmarandana; (19) sinom; (20) durma; (21) dhandhanggula; (22) mijil; (23) sinom; (24) kinanthi; (25) megatruh; (26) asmarandana; (27) dhandhanggula; (28) durma; (29) pangkur; (30) asmarandana; (31) sinom; (32) pangkur; (33) dhandhanggula; (34) kinanthi; (35) megatruh; (36) durma; (37) asmarandana; (38) pangkur; (39) durma; (40) kinanthi; (41) dhandhanggula; (42) pangkur; (43) durma; (44) asmarandana; (45) megatruh; (46) durma; (47) dhandhanggula; (48) sinom; (49) kinanthi; (50) dhandhanggula; (51) mijil; (52) asmarandana."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
CT.20-NR 143
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
Untung Isdanto
"Penelitian ini membahas pelanggaran maksim¬maksim kesantunan dalam naskah drama TUK. Data¬data diperoleh dari percakapan pada naskah drama Tuk yang menunjukkan ketidaksantunan berbahasa. Kerangka pikir dilandasi oleh pendapat Leech (1993: 206¬207) yang menjelaskan bahwa kesantunan berbahasa pada dasarnya harus memperhatikan enam maksim kesantunan. Tujuan penelitian ini yakni menjelaskan maksim¬maksim kesantunan Leech yang dilanggar oleh kata¬kata yang digunakan dalam percakapan pada naskah drama Tuk dan menemukan kata¬kata yang menunjukkan ketidaksantunan berbahasa tersebut. Kesimpulan yang diperoleh yaitu maksim yang paling banyak dilanggar oleh penggunaan kata¬kata tidak santun dalam percakapan pada naskah drama Tuk adalah maksim pujian, sedangkan maksim yang paling sedikit dilanggar adalah maksim simpati.

This thesis defines politeness maxims deviation in the Javanese drama script, Tuk. Corpus are collected from dialogues inside of Tuk which show language impoliteness. Leech (1993: 206¬207) defines that language politeness has to be based on six politeness maxims. Describing Leech politeness maxims deviation in the dialogues inside of Tuk and finding the words which show language impoliteness are the aims of this thesis. Dominan Leech politeness maxims deviation in this case in approbation maxim. Sympathy maxim has the least number of deviation."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2008
S11447
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Andika Varian Tjahjadi
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas kalimat larangan dalam bahasa Jawa sehari-hari. Data yang digunakan dalam penelitian ini diambil dari hasil wawancara kepada masyarakat Jawa. Teori yang digunakan dalam penelitian ini variasi bahasa dan kalimat imperatif. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif. Hasil dari penelitian terhadap data kalimat yang diperoleh dari 12 responden, ditemukan berbagai macam varian kalimat yang digunakan oleh penutur terhadap kawan tutur, yang memiliki hubungan yang akrab, tidak akrab, lebih tua, dan lebih muda. Selain varian pilihan kata yang memarkahi perbedaan situasi hubungan antar penutur ditemukan kalimat larangan dalam tuturan ngoko, madya dan krama.

ABSTRACT
This thesis discusses the prohibition sentence in the Javanese daily language. The data used in this study was taken from interviews to the Javanese society. The theory used in the study of language variation and imperative sentences. The method used in this study is a qualitative research method. Results from a study of the data obtained from the sentence of 12 respondents, found a wide range of variants of the phrase used by speakers to the friend said, which have a close relationship, not familiar, older and younger. In addition to variants of the choice of words marker differences between speakers of relationship situations sentences found in the speech ngoko, madya and krama."
2017
S66738
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>