Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 101365 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Elfirda Harry Esti
"Penelitian ini mempunyai tiga tujuan. Yang pertama adalah untuk mengetahui apakah kasus ijime yang digambarkan dalam novel Ijime 14 sai no Message karya Hayashi Miki ini bisa dianggap sebagai gambaran yang dengan baik merefleksikan kasus ijime yang ada pada masyarakat Jepang. Tujuan penelitian yang kedua adalah untuk mengetahui apakah pengalaman pribadi pengarang tercermin dalam karyanya tersebut. Dan tujuan ketiga adalah untuk mengetahui pesan yang ingin disampaikan oleh pengarang."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2008
S13653
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Febriyani Kusmugiarti
"Skripsi ini membahas struktur kelompok (sh_dan k_z_) pertemanan dalam mangaLife melalui kasus ijime (bullying). Ijime adalah perbuatan menyakiti murid yang lebih lemah secara fisik dan lebih lagi secara mental. Di Jepang, ijime dilakukan oleh sekelompok murid kepada salah satu anggotanya di dalam kelompok pertemanan (nakama sh_dan). Hasil analisis pada manga Life menunjukkan bahwa kelompok pertemanan yang tercermin di dalamnya mempunyai struktur vertical karena adanya seseorang yang menjadi atasan dan bawahan dalam melakukan tindakan ijime.

The focus of this study is analyzing the group structure (sh_dan k_z_) in _Life_ comic through the the cases of ijime (bullying). Ijime is an act to hurt the weaker students physically, moreover mentally. In Japan, ijime is conducted by a group of students to one of its member in a friendship group (nakama sh_dan). The result of this analysis shows that the friendship group in _Life_ comic has a vertical structure because the existence of someone who act as the group leader and some members who act as the subordinates in doing ijime action."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2010
S13612
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Shafira Amanita
"Novel visual adalah gabungan novel dan game yang menampilkan cerita novel dalam bentuk gambar statis yang bisanya digambar dalam bentuk anime dan memiliki kotak dialog di bawah gambar tokoh yang sedang berbicara. Salah satu novel visual yang terkenal di Jepang adalah Amnesia. Novel visual tersebut memiliki beberapa gambaran mengenai fenomena sosial dalam kehidupan masyarakat Jepang. Salah satu fenomena sosial yang terdapat dalam novel visual ini adalah ijime. Ijime adalah sebuah masalah sosial di Jepang yang berbentuk suatu perilaku penyiksaan yang agresif terhadap mental dan fisik seseorang secara terus menerus oleh orang yang memiliki posisi lebih tinggi dari orang yang diijime. Dalam jurnal ini akan dianalisis dampak dan bentuk-bentuk ijime dalam novel visual Amnesia berdasarkan teori bentuk ijime dalam buku yang Yoshio Murakami yang membagi ijime menjadi dua bentuk yaitu penganiayaan fisik dan mental.

Visual novel is a combination of a novel and a game that shows the story in a form of static images, most often using anime-style art with a dialog box under the picture of speaking character. One of the most popular Japanese visual novel is Amnesia. This visual novel depicted some of the social phenomena in Japanese society. One of them is ijime. Ijime is one of the social problem in Japan in the form of continuous, aggressive persecution, both physically and mentally, against someone by those with higher position than him/her. In this journal, the writer will analyze the impact as well as various forms of ijime in visual novel, based on a theory from Yoshio Murakami?s book about the forms of ijime, which he divided into two: Physycally and Mentally.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2015
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Rachmah Vellarine
"Skripsi ini membahas modal sosial dalam kasus ijime dalam manga Tomodachi Gokko karya Reiko Momochi. Metode yang digunakan adalah deskripsi analisis, yaitu penulis mendeskripsikan data yang ada dan menganalisisnya dengan konsep dan gagasan modal sosial. Kesimpulan yang didapat dari penelitian ini adalah modal sosial merupakan elemen terpenting dalam kasus ijime dalam manga Tomodachi Gokko karena keberadaannya dapat menentukan apakah seseorang dapat terlepas atau bahkan terhindar dari peran sebagai korban ijime.

The focus of this final paper for undergraduate program research is to know and analyze social capital that exist in the school bullying activities ijime in Japan comic book by Reiko Momochi ldquo Tomodachi Gokko rdquo . Researcher descripted research data and analyzed it with concept and notions of social capital. The result of this research is that social capital is the most important element in school bullying activities ijime in this comic book because it plays the role to determine wether individual could become the victim or even eliminate the possibility of individual becoming the victim. "
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Erika Valentina
"Penelitian ini mengangkat dua poin permasalahan yaitu apakah penggambaran ijime dalam manga Naruto merupakan refleksi dari kondisi ijime di dunia nyata dan apakah dampak dari ijime terhadap tokoh Gaara. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuktikan bahwa ijime dalam manga Naruto merupakan sebuah refleksi kondisi ijime nyata serta untuk menganalisis dampak yang diakibatkan oleh tindakan ijime terhadap tokoh Gaara.
Penelitian dilakukan dengan menggunakan pendekatan sosiologi sastra dengan melakukan studi pustaka. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif analisis. Sedangkan, untuk menjawab permasalahan penelitian, penulis menggunakan teori Ian Watt mengenai sastra sebagai cerminan kondisi sosial budaya masyarakat dan teori sosial milik Hagan yang menyatakan bahwa fungsi masyarakat sebagai pembentuk sifat "baik" atau "jahat" dalam diri individu.
Dari penelitian yang telah dilakukan, penulis menarik kesimpulan sebagai berikut: (1) Manga Naruto dapat merefleksikan kondisi ijime di dunia nyata dengan baik. Hal ini dapat dibuktikan dari adanya kesamaan penyebab, pelaku, bentuk tindakan, dan dampak yang ditimbulkan dari ijime yang digambarkan dalam Naruto dengan kondisi ijime nyata. (2) Dampak yang ditimbulkan oleh ijime pada tokoh Gaara adalah terjadinya perubahan pada watak tokoh tersebut. Selain itu, perubahan watak tersebut juga turut mempengaruhi penilaian Gaara mengenai keluarga, hubungan cinta kasih, serta makna keberadaan dirinya di masyarakat.

The main focuses of this study are to analyze whether the ijime described in Naruto manga is a reflection of the ijime in the real world, and also to analyze the impact of ijime for the character Gaara in the manga. This study objectives are to prove that ijime described in Naruto is a reflection of ijime in reality and to analyze the impact of ijime for Gaara as a victim.
This study used a sociological literature approach and based on primary and secondary data sources. In addition, the study method is analytical descriptive. Moreover, this study used two grand theories, including Ian Watt_s theory about literature as a reflection of society's social culture and Hagan's social theory, which emphasizes the function of people in one society as a decider whether a person will be a "good one" or "bad one".
Based on this study, it can be concluded that: (1) Naruto manga could be a good reflection of ijime's condition in reality. This fact can be proven by comparing the cause of ijime, people who do the ijime, varieties of actions, and the impact caused by ijime for the victim. (2) The impact caused by ijime for Gaara is the personality's changes of the character. Moreover, those changes also influenced Gaara's perspective about family, love relation, and the meaning of his existence in society."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2008
S13640
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Lumbantoruan, Pahala Alexandra
"Botchan yang menamatkan studinya mendapat tawaran pekerjaan di sebuah daerah di Shikoku yang cukup jauh dari Tokyo sebagai guru sekolah lanjutan. Botchan yang tidak memiliki persamaan perilaku dengan warga di sana kerap mendapat ijime. Konsep Shudan shugi dan Honne Tatemae di Jepang yang secara alami mengatur masyarakat Jepang secara alami bertingkah laku sesuai tempatnya ternyata menjadi pemicu utama ijime ini.

Botchan who has completed his study received an offering job as a senior high teacher in the area of ​​Shikoku where is quite far from Tokyo. Botchan who has nothing in common with the behavior of the people there often get ijime. The concept Shudan shugi and Honne Tatemae in Japan that naturally control Japanese act in front of public and group according to the place, turned out to be the main drivers of this ijime."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
"Ijime yang terjadi di lingkungan sekolah Jepang muncul dan berlangsung di dalam kelompok pertemanan anak. Dengan menggunakan konsep amae sebagai bagian dari kebudayaan Jepang, skripsi ini bertujuan untuk mengetahui dan memahami makna Ijime dalam kelompok pertemanan anak Jepang dewasa ini. Hal ini dilakukan dengan menganalisis sejumlah data mengenai kasus-kasus Ijime yang terjadi di lingkungan sekolah dasar di Jepang. Hasilnya menunjukkan bahwa Ijime yang terjadi dalam kelompok pertemanan sebenarnya bertujuan untuk menjaga keutuhan kelompok. Rasa kebersamaan dan rasa kesatuan para anggota kelompok untuk menjaga keutuhan kelompok merupakan unsur dari amae yang menunjukkan nilai budaya masyarakat Jepang. Amae berperan menunjukkan kesadaran berkelompok pada diri anak. Ijime kelompok pertemanan anak yang didasari amae menunjukkan keinginan untuk melestarikan kehidupan kelompok melalui tindakan kebersamaan untuk menghilangkan perbedaan-perbedaan yang ada pada teman-temannya."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2005
S13716
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mutiara Zulhijah
"Penelitian ini mengkaji dampak ijime dalam dorama “Seito Shokun”. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan dampak ijime yang ada dalam dorama Seito Shokun. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif analisis dalam cakupan kualitatif. Sumber data yang digunakan dalam penelitian adalah dorama Seito Shokun (2007) karya sutradara Karaki Marehiro dan Tamura Naoki yang berjumlah 10 episode. Teori yang digunakan dalam menganalisis permasalahan adalah teori milik Mitsurui Taki mengenai sumber tekanan yang menjadi penyebab ijime dan teori milik Mc Clure dan Shirataki mengenai dampak ijime. Setelah melakukan analisis, dapat disimpulkan bahwa penyebab ijime yang muncul dalam dorama Seito Shokun adalah tekanan yang bersumber dari guru, dan keluarga. Tekanan dari guru berupa penyalahgunaan otoritas guru dan pengajaran kedisiplinan yang telah melupakan aspek kemanusiaan, sedangkan dari keluarga berupa ketidakberfungsian peran masing-masing anggota keluarga. Dampak yang muncul adalah hikikomori, toukoukyohi, kenakalan, dan bunuh diri.

This study examined the impacts of ijime on Seito Shokun’s dorama. The purpose of this study was to describe the impacts of ijime on Seito Shokun’s dorama. The study was conducted by using the descriptive analysis method in qualitative coverage. Sources of data used in the study was 10 episodes of Seito Shokun’s drama (2007) which directed by Karaki Marehiro and Naoki Tamura. The theory used to analyze the problem is Mitsurui Taki's theory about the source of pressure which becoming the causes of ijime and Mc Clure and Shirataki's theory about the impacts of ijime. After analyzing, it would be concluded that the cause of ijime which appear in Seito Shokun’s drama is the pressure that comes from teachers, and families. Pressure from teachers are abuse of authority and discipline’s teaching which forgotten the aspect of humanity, while from the family is malfunction roles of each family member. However the impacts that appeared are hikikomori, toukoukyohi, delinquency, and suicide.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2013
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Gusti Putu Arysutha Negara
"Di Jepang terdapat kegiatan perisakan (bullying) di dalam dunia pendidikan yang dinamakan ijime. Faktor utama penyebab terjadinya ijime adalah keinginan untuk menghilangkan perbedaan di dalam kelompok. Korban akan terus mendapatkan tindakan ijime sampai mereka menghilangkan perbedaan mereka dengan siswa lain. Terlebih lagi pada masa kini ijime dapat terjadi di media sosial yang digunakan oleh sebagian besar remaja Jepang. Ijime di media sosial dapat memiliki efek yang lebih buruk bagi korban karena tindakan ijime tidak berhenti di sekolah, tetapi selalu mengikuti sang korban bahkan sampai ke rumah. Tekanan dari lingkungan bagi korban ijime untuk mengubah kepribadian korban agar menjadi sama dengan anggota lain di dalam lingkungan sosial dapat menimbulkan tekanan batin bagi korban. Bila tekanan batin yang dirasakan korban ijime dapat membuat korban absen untuk bersekolah dalam waktu lebih dari 30 hari, hal tersebut diidentifikasi di Jepang sebagai futoko. Bila solusi atas perilaku futoko yang dilakukan korban ijime tidak dapat ditemukan, maka perilaku futoko dapat berkembang menjadi perilaku hikikomori. Hikikomori adalah perilaku di mana seseorang menolak untuk keluar rumah selama lebih dari enam bulan. Tulisan ini akan menjelaskan perilaku ijime dan fenomena hikikomori yang muncul sebagai dampaknya. Kemudian tulisan ini akan mengkaji langkah-langkah yang ditempuh untuk meminimalisir ijime di dalam dunia pendidikan.

In Japan, there are confirmed cases of bullying in the education system which is given the term ijime. The main factor causing ijime is the will to remove any difference that exist within a certain group. The victim will be continuously given ijime until they remove any difference they have with the other students. Nowadays ijime could happen anywhere, including in social medias which is used by the majority of Japanese teenagers. Ijime in social medias could be worse for the victims as the ijime didnt stop at school, but follows the victim anywhere. The pressure from the environment for the ijime victims to conform their personality with the other members within their group could cause stress for the victims. The stress felt by the ijime victims could cause them to be absent from school for over 30 days which is named futoko in Japan. If the solution to the victims futoko behavior couldnt be found, the futoko behavior could develop into hikikomori. Hikikomori is a behavior in which someone refuses to get out from their homes from more than six months. This article will try to explain the ijime behavior and hikikomori that appear as its impact. After that, this article will study the steps that have been taken to reduce ijime and its impact to the victims of one."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2019
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Reno Mauly Adi Nugraha
"ABSTRAK
Penelitian ini membahas mengenai sebuah kejadian ijime yang dialami oleh Nakamura Tsuyoshi di dalam drama Samurai High School melalui pendekatan eksistensialisme yang diperkuat dengan teori bad faith. Penulisan ini bertujuan untuk menganalisis tentang keadaan psikologis Nakamura Tsuyoshi yang menyebabkan terjadinya dan juga berhentinya sebuah ijime. Upaya mengamati keadaan psikologis ini dapat ditunjukkan melalui dialog antar tokoh, tingkah laku, dan penampilan tokoh. Hasil analisis menunjukkan bahwa ada beberapa hal yang merupakan ciri-ciri keadaan bad faith didalam pribadi Nakamura Tusyoshi yang menyebabkan terjadinya ijime terhadap dirinya.

ABSTRACT
The focus of this study is the ijime that have befall on Nakamura Tsuyoshi in a Samurai High School movie drama through the approach of existentialism that backed up by bad faith theory. This study aims to analyze the psychological condition of Nakamura Tsuyoshi that triggering the ijime itself and also made it stop. To observe the transformation in the character can be shown through dialogue among characters, behavior, and appearance of the character. The analysis shows that there are few things that representing a bad faith conditions inside Nakamura Tsuyoshi persona that causing the ijime upon himself.
"
2014
S61500
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>