Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 67442 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Skripsi membahas Kagunan Basa suatu istilahmasyarakat Jawa yang berarti kesenian yang mengandung keindahan bahasa. Kagunan basa itu sendiri merupakan bagian dari Kagunan Adiluhung yaitu kebudayaan yang berisi keindahan, selain Kagunan Basa, yang termasuk Kagunan Adiluhung antara lain: Kagunan Swara( kesenian yang mempunyai keindahan suara), Kagunan Karawitan ( kesenian tatabuhan yang indah), Kagunan Nggambar/Nyungging ( seni ukir-ukiran, seni lukis) dan lain sebagainya.Kagunan Basa itu sangat berperan dalam kesusastraan, skripsi untuk mengetahui seberapa jauh Kagunan Basa itu dipakai dalam suatu karya sastra."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1991
S11668
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Raden Ngabehi Sindusastra
Jakarta: Proyek Penerbitan Buku Bacaan [dan] Sastra Indonesia dan Daerah, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan,, 1978
899.21 SIN m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Diana Priantini
"Di dalam rangka melestarikan Kebudayaan Nusantara yang diwariskan oleh nenek moyang kita sebagai dokumen budaya baik yang tertulis maupun tidak tertulis agar tidak punah, maka diperlukan wadah untuk menyimpan serta memeliharanya dengan baik. Dokumen budaya dapat diwujudkan dalam bentuk abstrak dan konkrit. Di dalam bentuk konkrit dapat berupa seni sastra misalnya: buku dalam bentuk karya sastra, dluwang, rontal dan lain-lain, bisa pula berupa seni tari, semi suara. Sedangkan dalam bentuk abstrak berupa kepercayaan, tingkah laku, serta adat Istiadat. Semua itu sudah merupakan sebuah wadah untuk melestarikannya. Sebagai bukti untuk ikut meleatarikan dokumen budaya ini, misalnya pada nilai perkawinan di dalam tiga karya sastra ini dilukiskan dengan masih terikat pada konvensi budaya Jawa dan kode budaya Jawa.
Perkawinan merupakan bagian dari siklus kehidupan manusia dan memiliki nilai yang suci. Perkawinan pun menjadi salah satu unsur dari kebudayaan. Kebiasaan di dalam penyelenggaraan perkawinan pada kehidupan orang Jawa khususnya pada tiga Rarya sastra yang menjadi pokok bahasan dalam analisis skripsi inipun merupakan suatu dokumen budaya. Untuk menuju ke arah perkawinan perlu satu kebiasaan memakai cara atau jalan di dalam menentukan teman hidup yang berpegang pada pedoman lama yaitu tiga kriteria nilai bobot, bibit, serta bebet yang merupakan suatu proses sebagai sesuatu yang bernilai. Khususnya di dalam penyusunan skripsi ini penulis berusaha mencoba untuk menggali dan mengungkapkan makna budava yang terkandung di dalam tiga karya sastra yaitu Serat Rijanto, Ngulandara dan Srikuning sabagai pokok bahasan dan usaha ikut melestarikan budaya bangsa."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1989
S13110
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wishnu Widoseno
"Penelitian ini membahas mengenai memayu hayuning bawana dalam lagu Kidung Reksabumi karya Pancal15 yang dinyanyikan oleh Sindy Purbawati. Lagu Kidung Reksabumi merupakan lagu berbahasa Jawa yang diunggah pada 17 Desember 2021 di kanal Youtube Sindy Purbawati. Pembahasan dilakukan dengan memahami makna lirik lagu berdasarkan pemaknaan simbolik di balik Kidung Reksabumi. Permasalahan penelitian ini adalah bagaimana representasi memayu hayuning bawana yang termuat dalam lirik lagu Kidung Reksabumi. Untuk menjawab permasalahan tersebut menggunakan pendekatan semiotik Roland Barthes dengan teori ekologi sastra. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa lirik lagu Kidung Reksabumi menggambarkan tindakan manusia yang mengeksploitasi alam sehingga menimbulkan bencana alam gunung meletus sebagai simbol kemurkaan alam. Kesimpulan dari penelitian ini bahwa lagu Kidung Reksabumi merupakan lagu yang memberikan peringatan akan keberadaan antara manusia dengan alam serta secara tidak langsung mengajak manusia untuk mulai sadar akan pentingnya menjaga alam sebagai tempat tinggalnya. Memayu hayuning bawana dalam lagu diwujudkan melalui bentuk peringatan dari lirik lagu dan berdasarkan kajian ekologi sastra lirik lagu.

This research discusses about memayu hayuning bawana in the song Kidung Reksabumi by Pancal15 sung by Sindy Purbawati. Song Kidung Reksabumi is a Javanese song which was uploaded on December 17, 2021 on the Sindy Purbawati Youtube channel. The discussion is carried out by understanding the meaning of the song lyrics based on the symbolic meaning behind Kidung Reksabumi. The problem of this research show about representation of memayu hayuning bawana contained in the song lyrics Kidung Reksabumi. To answer this problem, Roland Barthes's semiotic approach is used with the theory of literary ecology. The results of the study show that song lyrics Kidung Reksabumi describes human actions that exploit nature causing natural disasters, volcanoes erupt as a symbol of nature's wrath. The conclusion from this research is that the song Kidung Reksabumi is a song which gives a warning of the existence between humans and nature and indirectly invites people to start being aware of the importance of protecting nature as a place to live. Memayu hayuning bawana in the song is manifested through the warning form of the song lyrics and based on the study of the literary ecology of song lyrics.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Titik Pudjiastuti
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1992
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Suyami
Yogyakarta: BPNB, 2013
899.222 UNS (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Mustikawati
"ABSTRAK
Hal yang dapat dilihat dari Babad Prambanan adalah adanya unsur dan aspek sastra sebagai kesatuan yang membentuk struktur karya sastra, khususnya jenis babad. Unsur sastra yang disorot dalam analisis ini adalah alur, tokoh, tema dan amanat. Sedanqkan dalam aspek sastra yang manjadi pusat peneitian adalah genealogi, mitos, legenda, hagiografi, sugeati dan simbolime. Setelah itu melihat kaitan antara unsur dan aspek sastra dalam Babad Prambanan sebagai satu kesatuan yang membentuk struktur karya sastra.
Tujuan penulisan ini adalah untuk mengupas makna yang terkadung di dalam Babad Prambanan sehigga dapat diharapkan hasil dari penelitian ini dapat digunakan sebagai sumber data bagi penelitian bidang ilmu lain.
Penelitian ini menggunakan pendekatan instrinsik, karena karya sastra yang penulis gunakan adalah karya sastra sejarah. Untuk meneliti karya sastra sejarah jenis babad digunakan pendekatan model sastra dengan cara kerja Darusuprapto.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa di dalam karya sastra sejarah di dalamnya terkadung unsur dan aspek sastra hubungan antara unsur dan aspek sastra ini cukup erat. Adanya unsur dan aspek sastra menunjukkan adanya suatu kekhasan yang dimiliki karya sastra sejarah.
Babad Prambanan ini lebih condong pada jenis babad yang menitikberatkan pada model sastra daripada fakta sejarah. Karena titik berat terfokus pada model sastra maka peranan unsur dan aspek sastra sangat menonjol untuk membentuk sebuah cerita.

"
1995
S11375
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
S. Padmosoekotjo
Surabaya : Citra Jaya Murti, 1984
499.222 PAD w
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Jasmine Nur Arifah Yaza
"Karya sastra merupakan representasi kenyataan sosial yang di dalamnya mengandung nilai-nilai kehidupan. Salah satu bentuk karya sastra adalah film. Penelitian ini membahas apa nilai-nilai etika Jawa yang terkandung dalam film pendek Tanah Kalurahan karya Paniradya Kaistimewan. Tujuan penelitian adalah untuk memahami etika Jawa melalui analisis struktur logis dan representasi budaya Jawa mendasarkan pada konsep etika Jawa sebagaimana disampaikan oleh Magnis-Suseno (1984), serta bagaimana etika tersebut direpresentasikan melalui bahasa, tanda, dan gambar. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan pendekatan objektif melalui analisis dialog dan tangkapan layar dari adegan film. Data dianalisis menggunakan metode Miles dan Huberman (1992) yang meliputi reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Penelitian ini berfokus pada empat topik etika Jawa yaitu: sikap batin yang tepat, tindakan yang tepat dalam dunia, tempat yang tepat, dan pengertian yang tepat. Hasil penelitian menemukan representasi nilai etika Jawa melalui dua unen-unen bahasa Jawa yaitu sepi ing pamrih rame ing gawe dan andhap asor serta sikap ngapurancang. Penelitian ini memberikan pemahaman tentang bagaimana etika Jawa mempengaruhi interaksi sosial, hubungan antarindividu, dan keselarasan sosial dalam masyarakat.

Literary works are representations of social reality which contain life values. One form of literary work is film. This research discusses the Javanese ethical values contained in the short film Tanah Kalurahan by Paniradya Kaistimewan. The aim of the research is to understad Javanese ethics through analysis of the logical structure and representation of Javanese culture based on the concept of Javanese ethics as presented by Magnis-Suseno (1984), along with how these ethics are represented through language, signs, and images. The research method used is dercriptive qualitative with an objective approach through analysis of dialogue and screen captures from film scenes. Data were analyzed using the Miles and Huberman (1992) method which including data reduction, data display, and conclution drawing. This research focuses on four topics of Javanese ethics, namely: the right inner attitude, the right action in the world, the right place, and the right understanding. The results of the research found a representation of Javanese ethical values through two Javanese language adages, namely sepi ing pamrih rame ing gawe and andhap asor as well as the ngapurancang attitude. This research provides an understanding of how Javanese ethics influences social interactions, relationships between individuals, and social harmony in society.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nisa Marwah Ningtyas
"Kehidupan yang tidak kekal menuntut manusia untuk terus melakukan kewajiban sebagai makhluk ciptaan Tuhan. Ketidakkekalan membuat manusia sadar bahwa ia akan kembali ke Sang Pencipta. Sikap ini tergambarkan pada kesadaran akan sangkan paraning dumadi. Kata sadar berarti mengerti dan tahu akan hakikatnya untuk kembali ke asal mula penciptanya. Kesadaran tersebut dijalani oleh Kunthi dalam lakon Kunthi Swarga karya Ki Purbo Asmoro. Atas dasar kesadaran batin akan hubungan manusia dan Tuhan, orang Jawa selalu melaksanakan laku yang tepat. Serangkaian laku yang dijalani orang Jawa ditujukan untuk mencapai kemanunggalan dan kematian yang bahagia. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif yang mendeskripsikan sikap sadar sangkan paraning dumadi dengan pendekatan objektif dan teori representasi dengan perspektif religi Jawa. Rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu bagaimana laku sangkan paraning dumadi yang dilakukan oleh Kunthi dalam usahanya meraih manunggaling kawula gusti, sehingga tercapainya tujuan hidup. Penelitian ini bertujuan untuk menambah pengetahuan transendental mengenai konsep kembali ke asal mula. Hasil penelitian ini menunjukkan sikap sadar dalam batin manusia sebagai langkah awal dalam menjalani serangkaian laku tapa brata untuk kembali kepada Tuhan. Melalui kesadaran sangkan paraning dumadi setiap manusia akan melibatkan batinnya dalam menjalani kehidupan.

The impermanent life requires humans to continue carrying out their obligations as creatures created by God. Impermanence makes man aware that he will return to the Creator. This attitude is reflected in the awareness of the sangkan paraning dumadi. The word conscious means understanding and knowing the essence of returning to the origin of the creator. This awareness is lived out by Kunthi in the play Kunthi Swarga by Ki Purbo Asmoro. Based on inner awareness of the relationship between humans and God, Javanese people always carry out appropriate practices. A series of practices carried out by Javanese people is aimed at achieving oneness and a happy death. This research uses a qualitative descriptive method that describes the conscious attitude of sangkan paraning dumadi with an objective approach and representation theory with a Javanese religious perspective. The formulation of the problem in this research is how the sangkan paraning dumadi is carried out by Kunthi in her efforts to achieve manunggaling kawula gusti, so that she achieves her life goals. This research aims to increase transcendental knowledge regarding the concept of returning to origins. The results of this research show a conscious attitude in the human mind as the first step in carrying out a series of ascetic practices to return to God. Through the awareness of sangkan paraning dumadi, every human being will involve his inner self in living life."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>