Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 98823 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ikeu Triananda
"Perkembangan musik modem di Indonesia mulai melaju pesat sejak adanya pengaruh musik Barat yang tclah masuk ke Indonesia melalui jalur kolonialisme dan berkembang menjadi suatu bentuk musik kontemporcr' yang tclah menjadi produk budaya fenomenal masyarakat Indonesia dalain abad ke-20. Salah satu contoh pengaruh tersebut adalah musik kroncong yang berasal dari musik bangsa Portugis di Maluku. Memasuki 1950-an, sejarah musik popular di dunia dimulai ketika Chuck Berry dan Bill Haley menjadi musisi pertama yang memperkenalkan musik popular? Tanpa mereka, sulit dibayangkan tampilnya Elvis Presley, The Beatles, atau bahkan Rolling Stones. Mereka merupakan musisi yang bcrpengaruh dalam belantika musik populer di dunia pada 1950-an. Hal itulah yang berpengaruh terhadap munculnya berbagai grup (group) atau kelompok musik di Indonesia. Sebuah grup musik biasanya terdiri lebih dari satu orang yang memainkan alat musik dengan melihat _"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2007
S12267
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ewen, David
New York : Prentice-Hall, 1952
780.904 EWE c
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Ewen, David
Englewood Cliffs: Prentice Hall, 1968
R 780.92 EWE w
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Nadya Alifa Rosyidah Resalia
"ABSTRAK
Penelitian ini membahas tentang kalimat imperatif bahasa Korea dan kalimat imperatif bahasa Indonesia dalam novel Singeulbil dan novel terjemahan bahasa Indonesianya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik, persamaan dan perbedaan kalimat imperatif dalam bahasa Korea dan bahasa Indonesia ditinjau dari segi sintaksis dan pragmatiknya. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif studi pustaka dan analisis kontrastif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat beberapa persamaan dan perbedaan kalimat imperatif dalam bahasa Korea dan bahasa Indonesia dilihat dari segi sintaksis dan pragmatiknya. Persamaan dari segi sintaksisnya adalah dalam kedua bahasa, kalimat imperatif memiliki penanda verba dalam bentuk kata, pelaku tindakan yang tidak selalu terungkap, dapat diakhiri dengan tanda titik atau tanda seru, dan tidak dapat berbentuk kala lampau atau kala akan datang. Persamaan dari segi pragmatiknya adalah dapat menghasilkan makna perintah, permintaan, ajakan, dan larangan, serta memiliki bentuk sopan sesuai dengan mitra tuturnya. Perbedaan dari segi sintaksisnya adalah dalam kalimat imperatif bahasa Indonesia terdapat afiksasi, penggunaan partikel lsquo;-lah rsquo;, dan kata penanda, sedangkan dalam bahasa Korea penanda kalimat imperatif fokus pada eomi yang digunakan. Perbedaan lainnya adalah dalam kalimat imperatif Bahasa Indonesia dapat bentuk pasif dan kata penanda makna dapat berdiri sendiri. Sementara hal-hal tersebut tidak ditemukan dalam kalimat imperatif bahasa Korea. Dalam penyampaiannya, penanda kalimat imperatif eomi harus digunakan secara tepat, sedangkan penanda kalimat imperatif dalam bahasa Indonesia digunakan tidak terikat pada usia atau status sosial mitra tutur.

ABSTRACT
This research describes Korean and Indonesian imperative sentences in a novel entitled Singeulbil and its Indonesian translated version. This research aims to explain the characteristics, similarities and differences of Korean and Indonesian imperative sentence from syntax and pragmatic rsquo s view. This research used a qualitative method of literature study and contrastive analysis. The results of this study show that there are some similarities and differences between Korean and Indonesian imperative sentences refer to it rsquo s syntax and pragmatic. The syntactic similarities are the imperative sentence in both languages has verb marker in a form of words, the subject is not always revealed, it can be completed with a period or exclamation mark, and it can rsquo t be used in past tense or future tense form. The pragmatic similarities in both languages are the imperative sentence possible to significance command, demand, invitation, and prohibition, also it has formal form depends on the listener. The syntactic differences are imperative marker in Indonesian has exertion of ldquo lah rdquo particle and a marker in a form of words, meanwhile Korean imperative form focus on the use of eomi. The other differences can be found in the Indonesian imperative are the affixation of verbs, the passive form, and the word signifier of meaning can stand on its own. It can rsquo t be found in Korean imperative. The usage of Korean imperative eomi has certain rules on age and social status of the listener, but Indonesian imperative is more flexible. "
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Allen, Pamela
Tangerang: Yayasan Indonesiatera, 2004
808.3 ALL m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Namira Fauzia Syahrefi
"

Makalah ini memaparkan hasil analisis terjemahan kata sariyyah dalam kitab Nurul Yaqin Fi Sirah Sayyidil Mursalin karya Syeikh Muhammad Al-Khudhari. Penulis dalam buku ini tidak menerjemahkan kata sariyyah yang dalam prosedur terjemahan hal ini disebut dengan foreignization bukan pelokalan atau domestication. Apakah karena kata sariyyah ini tidak memiliki padanan dalam istilah kemiliteran Indonesia ataukah karena penulis ingin mengenalkan terminologi sariyyah kepada pembaca. Data penelitian makalah ini diambil dari kitab Nurul Yaqin Fi Sirah Sayyidil Mursalin karya syeikh Muhammad Al-Khudhari, yang terbit tahun 2010, berjumlah 270 halaman, dan diterbitkan oleh Dar El Hadits, Kairo. Kata sariyyah dalam buku ini terulang 43 kali. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif analisis dengan pendekatan prosedur penerjemahan Peter New Mark yang menggunakan teori penerjemahan diagram-v. Hasil analsis membuktikan bahwa kata sariyyah tidak diterjemahkan karena penerjemah belum mengetahui padanan kata sariyyah yang sesuai dalam bahasa Indonesia dibuktikan dengan diterjemahkan dan tidakditerjemahkannya kata sariyyah meskipun dalam satu topik besar yang sama dan telah ada arti makna kata sariyyah dalam kamus Arab-Indonesia.

 


This paper presents the results of the analysis of the translation of the term sariyyah in the book Nurul Yaqin Fi Sirah Sayyidil Mursalin by Sheikh Muhammad Al-Khudhari. The author in this book does not translate the term sariyyah which in this translation procedure is called foreignization, not localization or domestication. Is it because the word sariyyah does not have an equivalent in Indonesian military terms or is it because the writer wants to introduce the term sariyyah to the reader. The research data of this paper is taken from the book Nurul Yaqin Fi Sirah Sayyidil Mursalin by Sheikh Muhammad Al-Khudhari which was published in 2010, with the total of 270 pages and published by Dar El Hadits, Cairo. The word sariyyah in this book is repeated 42 times. The method used is descriptive analysis method with Peter New Mark's translation procedure approach using V diagram translation theory. The analysis results prove that the word sariyyah is not translated because the translator is doubtful about the appropriate sariyyah word matching in Indonesian.

 

"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2020
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sahlan Mohd. Saman
[Place of publication not identified]: [Publisher not identified], [Date of publication not identified]
808.803 59 SAH n
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1993
899.221 IND c
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Sahlan Mohd. Saman
Kuala Lumpur: Dewan Bahasa dan Pustaka, 1995
808.803 59 SAH n
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
H.B. (Hans Baque) Jassin, 1917-2000
Jakarta: Gramedia, 1985
899.221 JAS k
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>