Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 129664 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Maya Satwikayanti
"Cina merupakan sebuah negara yang mempunyai perjalanan sejarah panjang. Dari dinasti-dinasti yang ada, Cina mempunyai tradisi kehidupan yang kuat dan mendalam. Tradisi kehidupan tersebut mencakup segala aspek kehidupan yang selalu berubah dan berkembang. Demikian pula halnya dalam bidang kebudayaan. Kebudayaan Cina berkembang dari masa ke masa sampai pada taraf yang tertinggi. Adapun salah satu ragam dari kebudayaan Cina yang terpenting adalah kesusastraan Cina. Kesusastraan Cina, seperti kesusastraan lainnya, mempunyai banyak macam ragamnya. Salah satu bentuk kesusastraan Cina adalah puisi. Puisi di Cina merupakan salah satu karya sastra yang sangat popular. Cina mempunyai begitu banyak puisi yang ditulis oleh para penyair, dapat dikatakan hampir seluruh cendekiawan Cina pada jaman dahulu adalah juga merupakan penyair. Mereka mengungkapkan pemikiran-pemikirannya melalui puisi, dan biasanya 50% dari karya-karya seorang cendekiawan saat itu terdiri dari puisi. Mereka terus berkarya dan tidak berhenti memperbaharuinya. Mereka membuat kesusastraan Cina sampai pada taraf yang paling tinggi. Oleh karenanya tidaklah mengherankan kalau Cina dijuluki sebagai negara puisi. Puisi bagi orang Cina adalah suatu cara untuk mengungkapkan perasaan_perasaannya akan kenikmatan-kenikmatan hidup sehingga mereka dapat melupakan kesibukan sehari-hari yang membosankan. Dengan kata lain, puisi Cina selain merupakan tulisan yang memuat ajaran-ajaran kehidupan untuk diteladani juga merupakan alat hiburan di kala senggang atau santai. Puisi mengajarkan orang Cina untuk mengapresiasi atau menikmati keadaan di sekitarnya. Dalam menciptakan puisi, para penyair menggunakan perasaannya yang halus sehingga apa yang tertuang menjadi sesuatu karya sastra yang sangat indah. Puisi Cina mempunyai hubungan yang erat dengan karya kesenian yang lain, yaitu lukisan Cina. Lukisan di Cina dianggap sebagai bunga kebudayaan Cina. Lukisan Cina - tidak seperti lukisan di negara-negara lain - banyak memperlihatkan penghematan bahan dengan banyaknya bidang-bidang kosong. Penggambaran suatu obyek pemandangan kadang juga difokuskan secara dekat, sehingga yang terlihat hanyalah penggalan dari obyek tersebut. Tetapi walaupun demikian, dalam lukisan tersebut orang akan dapat melihat suatu harmonisasi yang utuh dengan alam. Hal tersebut dapat terjadi karena, lukisan mempunyai hubungan yang erat dengan puisi. Biasanya di dalam lukisan dicantumkan sebait puisi. Di sini puisi memberikan jiwanya pada lukisan. Keduanya datang dari jiwa atau semangat yang sama. Dalam puisi dan lukisan Cina dapat terlihat bahwa jiwa pelukis adalah jiwa penyair. Pelukis Cina mengekspresikan kesan dan penekanan yang sama dengan penyair Cina atas suatu suasana yang dilihatnya, dan juga memberikan kesatuan yang sama terhadap alam, yang mana semua ini merupakan ciri yang sama pada puisi Cina. Hal tersebut menyebabkan adanya istilah Mata penyair adalah juga mata pelukis. Sehinggga tidaklah mengherankan kalau di Cina sering terjadi bahwa seorang penyair adalah sekaligus merupakan pelukis, demikian pula sebaliknya."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2007
S13052
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Made Rahayu Saptari Dewi
"Dalam budaya Cina, puisi seringkali dikaitkan dengan lukisan. Lukisan dan puisi menjadi bagian karya seni dan sastra yang banyak dihasilkan oleh seniman Cina, khususnya pada masa kedinastian. Keduanya tidak jarang ditemukan secara bersamaan, karena dalam karya lukis Cina klasik dapat ditemui guratan aksara berbentuk puisi. Pada awal masa Dinasti Qing (1644-1912), salah satu seniman yang menghasilkan karya lukis dengan guratan puisi didalamnya ialah Shi Tao (石涛). Meskipun demikian, tidak banyak referensi lukisan-lukisan klasik Shitao yang dapat ditemukan. Akan tetapi, penelitian ini berhasil memperoleh beberapa referensi lukisannya melalui pencarian pustaka di perpustakaan, bahkan melalui koleksi buku di kelenteng. Dari tiga lukisan karya Shitao yang diperoleh, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui makna puisi yang terdapat dalam beberapa lukisan karya Shi Tao serta bagaimana Shi Tao merepresentasikan karya seni dengan gaya lukis impresionismenya.

In Chinese culture, poetry is often associated with painting. Paintings and poems are part of works of art and literature that are produced by many Chinese artists, especially in the days of certainty. Both are not uncommon to be found simultaneously, because in classical Chinese painting we can find stylized characters in the form of poetry. At the beginning of the Qing Dynasty (1644-1912), one of the artists who produced paintings with poetry strokes in it was Shi Tao (石涛). However, there are not many references to Shitaos classic paintings that can be found. Nevertheless, this study succeeded in obtaining several references to his paintings through library searches in the library, even through book collections in temples. From the three paintings by Shitao obtained, this study aims to determine the meaning of poetry that contained in several paintings by Shi Tao as well as how Shi Tao represented his impressionistic artwork."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2019
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Hsu, C.M.
Jakarta: Yayasan Derita Citra, 1983
759.951 HSU k
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Aninditta Septiani Putri
"ABSTRAK
Sejak terjadinya reformasi dalam bidang sastra, puisi pun mengalami perubahan. Puisi tidak hanya dipandang sebagai sumber sejarah, puisi baru mulai banyak yang berisi luapan perasaan penyair. Salah satu penyair yang menghasilkan karya-karya pada saat itu adalah Ai Qing. Ai Qing sebagai salah satu penyair kontemporer telah banyak mempublikasikan banyak puisi, salah satunya adalah ldquo;Da Yanhe mdash;Ibu Susuku rdquo; ??? mdash;???? , terbit pada tahun 1937. Penelitian ini memilih empat puisi Ai Qing, yaitu ldquo;Gerobak Dorong rdquo; ??? , ldquo;Petani rdquo; ?? , ldquo;Kehidupan rdquo; ?? , dan ldquo;Pohon rdquo; ? untuk dikaji. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran situasi zaman di dalam puisi tersebut dan kaitannya dengan peristiwa sejarah yang menjadi latarnya. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif-analitis dan kepustakaan, yaitu menganalisis situasi zaman di dalam puisi berdasarkan unsur intrinsiknya. Dari hasil analisis ke-empat puisi karya Ai Qing terlihat bahwa Ai Qing menunjukkan situuasi tanah airnya tercinta melalui diksi, majas, dan citraan tertentu di dalam puisi tertentu.

ABSTRACT
Since the reformation in literature, poem also change. Poem isn rsquo;t just as a history resources anymore, but also as a place for poets to show their feelings. One of the poet who published his works around that time is Ai Qing. Ai Qing is a contemporary poet who already wrote lots of poems, one of it was ldquo;Da Yanhe mdash;My Wet-Nurse rdquo; ??? mdash;???? , published at 1937. This research chose four poems by Ai Qing, there are ldquo;Handcart rdquo; ??? , ldquo;Farmer rdquo; ?? , ldquo;Life rdquo; ?? , ldquo;Tree rdquo; ? . The purpose of this research is to know how was the situation at that time as written in the poems and the relation of history events as their time settings. The research methods are describtive-analitycal and literature study. From the analyzation of the four poems, Ai Qing showed his country rsquo;s situation by using certain dictions, figure of speeches, and imagery."
2018
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Putri Rahma Ayu
"Makalah ini akan membahas tentang korelasi antara dua puisi klasik berjudul归园田居(Guī Yuántián Jū) dan 飲酒 (Yĭn Jiŭ) karya Tao Yuanming dengan Daoisme (道教) dan konsep yang dipegang teguh oleh etnis Jawa yaitu Konsep Memayu Hayuning Bawana. Tao Yuanming adalah seorang sastrawan terkenal dan berpengaruh di Cina. Ia adalah seorang penganut ajaran Daoisme (道教) yang taat. Daoisme (道教) adalah ajaran yang mengajarkan keseimbangan antara manusia dengan alam. Sedangkan Memayu Hayuning Bawana secara harafiah adalah memperindah dan melestarikan hidup segala isi bumi.
Dalam jurnal ini akan dipaparkan Tao Yuanming, ajaran Daoisme (道教), konsep Memayu Hayuning Bawana, analisis puisi karya Tao Yuanming, dan persamaan makna antara Daoisme (道教) dengan Memayu Hayuning Bawana. Penelitian ini bertujuan untuk memaparkan hasil analisis puisi Tao Yuanming, serta memaparkan adanya persamaan makna antara ajaran Daoisme (道教) dengan konsep Memayu Hayuning Bawana jika dikaitkan dengan puisi karya Tao Yuanming.

This paper will explain about the correlation between classic Chinese poems归园田居(Guī Yuántián Jū) and飲酒 (Yĭn Jiŭ) which is written by Tao Yuanming, Daoism (道教) and Javanese ethnic?s concept: Memayu Hayuning Bawana. Tao Yuanming is a well ? known and influential writer in China. He was a loyal follower of the teachings of Daoism (道教). Daoism (道教) is a doctrine that teaches a balance between man and the nature. While Memayu Hayuning Bawana means beautify and preserve the lives of creatures on earth.
This paper will explain about Tao Yuanming, Daoism (道教), Memayu Hayuning Bawana, analysis about Tao Yuanming?s poems and the similarities between Daoism (道教) and Memayu Hayuning Bawana. This study aims to present the results of the analysis of Tao Yuanming?s poems, and the value similarities between Daoism (道教) with Memayu Hayuning Bawana if it is associated with Tao Yuanming?s poems.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2015
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Li, Tji
Peking: Pustaka Bahasa Asing, 1956
895.11 LIT w
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Ignatius Edhi Kharitas
"Setelah revolusi kebudayaan berakhir, di RRC muncul aliran puisi baru yang disebut menglongshi. Gu Cheng adalah salah satu pelopor aliran ini. Pendekatan stilistis-sastra digunakan untuk menganalisis lima belas puisi yang ditulis Gu Cheng pada tahun 1968 sampai 1980."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2008
S13026
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Bonavia, David
Jakarta: Erlangga, 1990
951 BON c
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Depok: Komunitas Sastra Indonesia, 2000
895.110 SER
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Lapian, Anna Arnisawati
"Simbolisme merupakan sebuah aliran atau mazhab kesusastraan yang menggunakan simbol-simbol untuk memberi sugesti kepada pembaca tentang apa yang ingin disampaikan sang pengarang. Aliran ini diminati beberapa penyair Cina, salah satunya adalah Xu Zhimo yang hidup pada awal abad ke-20 Cina. Saat itu merupakan sebuah periode di mana Cina sedang bertransformasi ke masa modern dan mengalami perubahan-perubahan besar dalam berbagai bidang, salah satunya yaitu sastra. Dari berbagai mazhab susastra yang memasuki Cina, romantisme dan simbolisme adalah yang paling dikenal. Xu Zhimo yang merupakan penyair bermazhab romantisme juga mendapat pengaruh simbolisme melalui karya-karya para penyair bermazhab simbolisme. Meskipun Xu Zhimo tidak pernah menyebut dirinya sebagai penyair simbolik, hasil penelitian dalam skripsi ini menunjukkan bahwa terdapat aspek simbolisme dari beberapa puisi yang ditulis oleh Xu Zhimo.

Symbolism is a literary movement or school which using symbols to give readers suggestions about the objects conveyed by the author of the literature works. Some Chinese poets were interested in this literary movement, such as Xu Zhimo, who lived in the beginning of the 20th century of China. In that time, China underwent a transition to the modern phase and experienced some breakthrough changes. Chinese literature was one of the changes mentioning above. Among various literary movements entering China, romanticism and symbolism were the most well-knowns. Xu Zhimo, who was a poet of romanticism movement, also was influenced by symbolist poetry. Though he never mentioned himself as a symbolist poet, the thesis? research shows that some symbolism aspects are found in his poetry."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2016
S64786
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>