Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6408 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Zulka Alia
"Zulka Alia. Abstrak sbb. Upacara kematian di Jepang bisa dilaksanakan dalam berbagai cara baik menurut ajaran agama yang dianut, maupun atas permintaan dari yang meninggal semasa hidupnya. Namun menurut statistik, 90 % upacara kematian di Jepang dilaksanakan menurut agama Buddha. Hal ini disebabkan karena dalam ajaran Buddha memiliki pandangan tentang alam sesudah kematian yang disebut raisei. Sebagaimana dikemukakan oleh Ian Reader dalam bukunya Japanese Religion Past and Present bahwa orang Jepang lahir secara Shinto dan meninggal secara Buddha (1993:52). Dengan kata lain, orang Jepang akan berhubungan dengan pendeta Budda ketika mereka memerlukan pertolongan dalam upacara kematian. Sedangkan dalam ajaran Shinto lebih mengutamakan yang bersifat keduniawian beranggapan bahwa segala hal yang berkaitan dengan kematian adalah hal yang kotor dan tidak suci ..."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2006
S13939
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ervina Martha
"ABSTRAK
Penelitian mengenai sistem perkawinan orang Jepang diperoleh melalui data-data dari perpustakaan,kemudian disusun dalam bentuk skripsi, yang dimulai sekitar bulan Mei 1994 sampai Juni 1995.
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh pengetahuan tentang sistem perkawinan yang berlaku dalam masyarakat Jepang. Perpaduan unsur tradisional dan modern dalam sistem perkawinan orang Jepang merupakan sesuatu yang unik. Mulai dari ren'ai dan miai sebagai satu cara untuk menen_tukan pasangan, tata cara pertunangan yang disebut vui_poo, hingga upacara dan resepsi perkawinan. Dalam tahap_tahap ini terlihat adanya unsur-unsur budaya asli Jepang dan unsur-unsur budaya Barat yang terpadu menjadi satu kebudayaan yang khas ; baik dalam tata cara maupun materi yang digunakan dalam penyelenggaraan sistem perkawinan.

"
1995
S13600
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, 1982
394.4 UPA
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Tia Saraswati
"Kematian merupakan salah satu tahap dalam lingkaran hidup yang pasti akan dilalui oleh setiap manusia di dunia. Dalam agama Buddha Jepang sendiri, manusia yang meninggal tidak akan terputus begitu saja hubungannya dengan dunia ini karena kapanpun ia bisa `kembali' untuk melihat dunianya yang dulu. Yanagita Kunio dalam konsepnya mengenai arwah Ieluhur, mengatakan bahwa meskipun manusia meninggal, rohnya akan tetap tinggal di tempat dimana ia berada selama hidupnya, dan tidak akan pergi jauh.Kematian juga bukan berarti terpisahnya manusia dari kehidupan. Justru kematian merupakan awal dari kehidupan yang baru setelah manusia menjalani hidup di dunia ini atau kono yo. Kehidupan baru itu disebabkan karena manusia akan menjalani reinkarnasi di antara enam alam yang disebut dengan rokudo. Enam alam itu adalah jigoku (neraka), gaki (alam setan kelaparan), chikusho (alam hewan), alam manusia, alam ashura, dan alam dewa. Menurut agama Buddha, karena kematian merupakan salah satu tahap dalam lingkaran hidup yang memegang peranan panting dalam proses reinkarnasi, ritus untuk menangani kematian tersebut diselenggarakan dengan sebaik-baiknya. Upacara kematian yang diselenggarakan di Jepang ini dilakukan tidak hanya dalam tata cara agama Buddha saja namun juga dalam tata cara agama Kristen (khatolik dan Protestan), Shinto maupun mushukyo (tidak beragama). Meskipun beraneka ragam, upacara kematian yang dilakukan di Jepang sebagian besar umumnya masih dalam tata cara agama Buddha atau bukyo sogi.Upacara kematian menurut agama Buddha di Jepang ini mempunyai kaitan dengan leluhur karena upacara kematian itu sendiri merupakan awal dari proses dimana manusia akan menjadi sosen (leluhur). Setelah upacara kematian, arwah orang yang meninggal itu akan melalui proses upacara peringatan yang dibuat oleh keluarga almarhum yang disebut dengan hoji. Setelah hoji yang terakhir yaitu tomurai age, barulah arwah orang yang meninggal itu bisa masuk ke dalam kelompok Ieluhur dan menjadi sorei (arwah leluhur). Untuk memelihara arwah leluhur supaya tetap menjaga kelangsungan dan keselamatan ie-nya, para keturunannya mengadakan upacara persembahan secara periodik seperti Obon matsuri yang tujuannya tidak lain adalah untuk menghormati arwah leluhumya. Selain itu, upacara tersebut juga mempunyai makna lain yaitu untuk menjaga kontak antara kono yo (dunia ini) dengan ano yo (dunia orang mati)."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2003
S13888
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Susy Yahya
"ABSTRAK
Setelah pemerintahan Edo bakufu (tahun 1603 - tahun 1867) berakhir pada tahun 1867, Jepang mulai membuka negaranya dengan mengadakan Restorasi Meiji pada tahun 1868. Hasilnya seperti yang kita ketahui sekarang ini, Jepang telah menjadi suatu negara yang maju di segala bidang mulai dari pendidikan, teknologi, ekonomi, budaya, dan lain-lain, dan hal ini membuat Jepang menjadi salah satu negara Asia yang berhasil menjajarkan dirinya dengan negara-ne_gara yang telah lebih dulu mencapai kemajuan, seper_ti : negara-negara Eropah dan negara Amerika. Keber_hasilan Jepang ini, telah menarik pandangan dunia lain terhadap Jepang.
Di balik kemajuan budaya material yang berha_sil ditampilkan Jepang, di sudut lain Jepang telah pula menunjukkan keberhasilannya di dalam melestarikan budaya spiritual mereka yang tidak kalah _

"
1985
S13847
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Rainy Harbiyanti Dewi. Ikhtisar sbb. Penelitian mengenai Gion matsuri di Tobata dan yatai (usaha dagang kaki lima) yang menyertainya telah dilakukan di Jepang dan Tobata khususnya, pada bulan Mei 2004-April 2005, tujuannya ialah memberi gambaran yang jelas mengenai hubungan antara Gion matsuri, suatu kegiatan yang bersifat keagamaaan, dengan yatai yang merupakan kegiatan berdagang, sehingga dapat diketahui makna dari matsuri sebagai sarana perpaduan antara shinji ( kegiatan keagamaan yang dilakukan di Jinja, tempat pemujaan dewa Shinto) dan goraku ( hal yang menghibur dan menyenangkan perasaan orang atau hal bersuka ria )..."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2005
S13778
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
PATRA 11 (3-4) 2010 (1)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
PATRA 8(1-4) 2007
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>