Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 163838 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Walalangi, Lucy O. P.
"Dalam skripsi ini dijabarkan masalah kontrastif kelompok kata dalam bahasa Belanda dan bahasa Indonesia khususnya dalam kelompok nomina. Pengertian kelompok kata dalam bahasa Belanda maupun dalam bahasa Indonesia merupakan pengantar masuk dalam pembahasan kelompok kata. Dengan memberikan pengertian berikut jenis-jenis kelompok kata dari kedua bahasa tersebut, dilakukan perbandingan guna mengetahui sejauh mana persamaan dan perbedaan dari kelompok kata kedua bahasa tersebut. Tidak terlepas pula aturan umum yang berlaku bagi kedua kelompok kata tersebut. Kelompok nomina yang merupakan salah satu jenis kelompok kata merupakan topik yang lebih sempit yang akan dijabarkan dalam skripsi ini. Kelompok nomina ini terdapat baik dalam kelompok kata bahasa Belanda maupun dalam bahasa Indonesia. Sudah sewajarnya dilakukan perbandingan kelompok nomina kedua bahasa tersebut, mengingat pokok permasalahan dari skripsi ini adalah mengupas masalah kontrastif kelompok kata bahasa Belanda dan bahasa Indonesia. Untuk meneliti lebih mendalam mengenai kelompok nomina ini, dibahas pula perihal terjemahan. Yang diulas di sini terbatas pada kelompok nomina bahasa Belanda yang telah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, dengan kata lain bagaimana hasil terjemahan dari bahasa asal ke bahasa sasaran (bahasa asal bahasa Belanda, bahasa sasaran bahasa Indonesia). Masalah struktural dari kelompok nomina bahasa Belanda yang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia pula dianalisis. Selanjutnya setelah mengulas dan menjabarkan masalah_-masalah yang ada dalam kelompok kata, disimpulkan dalam satu kesimpulan akhir."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1990
S15958
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anar Tiur
"ABSTRAK
Linguistik sebagai bidang studi yang sangat menarik merupakan pendorong bagi saya untuk menulis skripsi ini. Karena selama mengikuti kuliah, saya dan teman - teman lainnya sexing menemui kesulitan dalam menghadapi masalah kala, maka timbul keinginan saya untuk meneliti lebih ianjut kekhususan bentuk-bentuk kala dalam bahasa Belanda dan Cara nenerjemahannya ke dalam bahasa Indonesia. Kekhususan bentuk kala dalam tata bahasa Belanda yang ti_dak dikenal dalam bahasa Indonesia inilah yang menimbul_kan perasaan ingin tahu bagi saya , yaitu mengenai bagaimana pemakaian bentuk-bentuk kala tersebut dalam bahasa Belanda dan bagaimana penerjemahan bentuk-bentuk kala tersebut ke dalam bahasa Indonesia. Yang sangat menarik adalah bahwa satu bentuk kala dapat dipakai untuk sesuatu makna yang sangat berlainan dengan makna asalnya, umpamanya Had ik het gister toch maar gedaan Kalau saja kemarin saya kerjakan hal itu. dalam kalimat ini bentuk kala lampau selesai Chad gedaan) dipakai dalam arti irealis, dan hal seperti ini sering menimbulkan kesulitan dalam penerjemahan. Oleh karena alasan-alasan di ataslah maka saya memilih topik ini.

"
1984
S15775
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurmansjah Taufik Masjhur
"Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat penjabaran penerjemahan pronomina persona bahasa Belanda ke dalam bahasa Indonesia. Data dikumpulkan dari kumpulan surat-surat Martini dalam bahasa Belanda beserta terjemahannya dalam bahasa Indonesia. Penelitian dilakukan dengan cara mencatat semua pronomina yang terdapat dalam teks berbahasa Belanda, mencatat semua padanan pronomina tersebut dalam teks berbahasa Indonesia, lalu mengelompokkan penerjemahan pronomina tersebut.
Dari penelitian tersebut, penulis mendapat kesimpulan: 1. Pronomina bahasa Indonesia tidak bisa menampung semua pronomina bahasa Belanda. Dengan demikian pronomina bahasa Belanda tidak berpadanan satu-satu dengan pronomina bahasa Indonesia. 2. Penerjemah sudah berusaha untuk menyampaikan amanat bahasa sumber ke dalam bahasa sasaran sebaik-baiknya, walaupun masih ada kecenderungan untuk memakai unsur-unsur bahasa etnis mereka."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1990
S15815
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sjarif Hadi Tjahjono
"Berdasarkan pada pengamatan, kata pinjam bahasa Belanda yang terdapat dalam kamus modern bahasa Indonesia, karangan Sutan Mohammad Zain, ternyata, bahwa /a/ disisipkan dalam gugusan konsonan bahasa Belanda, dalam kata-kata Belanda yang bersuku satu atau dua, jika kata-kata Belanda tersebut diambil menjadi kata-kata Indonesia. Contoh: fonem Belanda/e/ selalu diganti dengan fonem Indonesia /i/ (misalnya: andeel - andil). Sebaliknya, jika sebuah fpnem Belanda diganti dengan beberapa buah fonem Indonesia yang paling dekat dengan fonem Belanda tersebut, maka subtitusi yang demikian kita sebutsubstitusi yang non-sistimatis, contoh: fonem Belanda /u/ diganti dengan fonim-fonim Indonesia/u/ dan/i/ (misalnya: temperatuur - temperatur; stuur -setir). Penyesuaian itu dapat terjadi di antara fonim-fonim vokal, diftrong, konsonan dan dalam distribusi vokal dan konsonan dari kedua bahasa."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1976
S15947
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Beheydt, L.
Jakarta: Erasmus Taalcentrum, 1995
R 439.313 BEH k
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Eliza Gustinelly
"Niet dan geen dibahas dari segi sintaksisdan semantik. Dari segi sintaksis dibahas masalah kategorial, ditribusi. Dari segi semantik dibahas masalah jangkuan. Sebagai taktis juga dibahas perbedaan terjemahan niet dan geen dalam bahasa Indonesia. Dari hasil penelitian tersebut penulis menyimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang cukup besar antara niet dan geen baik dari sentaksis maupun semantik. Perbedaan tersebut menyangkut kategorial, distribusi, jangkauan dan terjemahan."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1987
S15938
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Jakarta Technipress 1960
R 403.062 Kam
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Yonathan Yohanes
"Bahasa Belanda memiliki bentuk-bentuk tersendiri dalam mengungkapkan pengertian ketaktunggalan atau kejamakan nominanya. Tidak demikian halnya dengan bahasa Indonesia yang pada dasarnya tidak mengena1 pembedaan bentuk tunggal dan bentuk tak tunggal dengan berbekal penelitian kepustakaan, penul i s mencoba mewujudkan penul isan ini secara deskriptif dan komparatif. Data yang ada penulis analisis sedemikian rupa sehingga dihararkan sedikit banyak dapat mewakili konsep jamak kedua bahasa tersebut. Diperoleh kesimpulan bahwa pengertian tunggal dan tak tunggal nomina bahasa Belanda berwujud pembedaan bentuk tunggal dan jamak. Bentuk jamak nomina bahasa Belanda ditandai dengan pengimbuhan sufiks jamak, -en, -s (-_s), -eren, -lui,-lieden dan sufiks jamak serapan pada bentuk tunggalnya. Berbeda dari bahasa Indonesia, yang tidak mengenal pembentukan jamak dengan jalan sufiksasi/afiksasi pada bentuk tunggalnya, kecuali sejumlah kata serapan yang sangat terbatas. Sebuah kata yang sama dapat berarti tunggal atau pun jamak, tergantung dari konteks dan situasi. Walau begitu dalam bahasa Indonesia kita dapat menemukenali gejala reduplikasi nomina dalam mengungkapkan ketaktunggalan. Bentuk reduplikasi tidak diperlukan lagi dalam bahasa Indonesia bila dalam frasa nomina sudah ada unsur yang menerangkan kejamakan yaitu numeralia. Sebaliknya dalam bahasa Belanda bentuk formal jamak dengan pengimbuhan sufiks penanda jamak harus tetap digunakan walaupun sudah ada numeralia yang menandai kejamakan nomina itu. Adanya kongruensi antara subjek dan predikat dalam kalimat bahasa Belanda dan penggunaan kata sandang tertentu dapat menandai tunggal dan taktunggalnya nomina. Sementara itu dalam bahasa Indonesia, reduplikasi ajektiva, penyertaan kata para, kaum, umat, reduplikasi verba tertentu yang disertai dengan konfik ber- -an -sampai penggunaan tertentu- dapat mengimplikasikan kejamakan nomina. Dengan mengontraskan konsep jamak nomina kedua bahasa, kita memperoleh pengertian yang jelas mengenai ketaktunggalan ini, dan tentu hal ini dapat memberikan sumbangan kepada bidang penerjemahan dan pengajaran bahasa."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1990
S15944
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kawira, Lita Pamela
"Setelah meninjau pemungutan unsur-unsur dari bahasa Belanda, baik dari segi fonologi maupun morfologi, dapatlah ditarik kesimpulan sebagai berikut: Dari segi fonologi ternyata bahwa: a. Dengan adanya pengaruh bahasa asing pada umumnya dan bahasa Belanda pada khususnya, bahasa Indone_sia mengenal beberapa fonem baru. Penyerapannya disesuaikan dengan sistem fonologi bahasa Indone_sia. Di samping itu dikenal pula grafem yang di_serap sebagai alograf suatu fonem. b. Selain beberapa fonem baru, bahasa Indonesia juga mengenal adanya gugus konsonan, baik gugus konso_nan pravokal maupun gugus konsonan pascavokal. Sehubungan dengan yang sudah disebut dalam sub a di atas, dengan dikenalnya sejumlah fonem dan grafem baru melalui pengaruh bahasa Belanda bahasa Indonesia mudah menyerap sejumlah istilah ilmiah dan istilah internasional. Dari segi morfologi dapat disimpulkan bahwa: a. Kosa kata bahasa Indonesia diperkaya penyerap_annya disesuaikan dengan sistem morfologi bahasa_"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1977
S10998
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andrea Pradsna Paramita Djarwo
"ABSTRAK
Jika kita membicarakan masalah gezegde 'predikat' khususnya dalam tata bahasa Belanda, mau tidak mau kita akan menyinggung masalah het werkwoordelijk gezegde ' predikat verbal' dan het naamwoordelijk gezegde 'predikat nominal' . Dalam tata bahasa Belanda baku, hanya ada dua jenis predikat itu yang dikenal. Predikat-predikat tersebut, tidak pernah dipergunakan secara bersamaan dalam sebuah kalimat tunggal, hanya terdapat sebuah predikat. Dari pengamatan kepustakaan yang saya lakukan akan lebih sukar untuk memahami het naamwoordelijk gezegde dari pada het werkwoordelijk gezegde karena naamwoordelijk gezegde untuk selanjutnya akan saya singkat dengan ng - memiliki lebih banyak kekhusussan dilihat dari segi unsur pembentukan, makna dan syarat pemakaian. werkwwodelijk gezegde atau wg dari ng adalah dengan memperhatikan persoonsvorm atau 'py'nya ' verba finit' yaitu salah satu bentuk yang dapat dimiliki oleh suatu verba yang disesuaikan dengan pokok kalimatnya..."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1989
S15839
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>