Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 161797 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yati R. Suhardi
"Kira kira lima belas tahun terakhir ini para ahli Ilmu sosial memberikan perhatian pada bahasa. Dari hasil penyelidikan mereka dapat diperoleh suatu kesimpulan yang menarik. Dalam linguistik tradisionil (termasuk tata bahasa transformasi-generatif) variasi-variasi bahasa tidak diperhatikan. Linguistik membatasi diri pada penyelidikan tata bahasa dimana bahasa-bahasa dipelajari sebagai sistem yang 'otonom'. Masyarakat bahasa dilihat sebagai kelompok bahasa yang homogen dimana semua anggotanya menggunakan sistem bahasa yang persis sama. Variasi bahasa, yang membuat masyarakat bahasa menjadi heterogen, dilihat sebagai masalah 'penggunaan bahasa' dan dengan demikian oleh para ahli tata bahasa ditempatkan di luar sistim bahasa (Walraven, 1977:192). Interpretasi sosiolinguistis tentang bahasa dan ma_syarakat bahasa berbeda dari penglihatan para ahli bahasa tradisionil. Bagi sosiolinguis bahasa bukanlah suatu sistem yang seragam dan suatu masyarakat bahasa bukanlah suatu kelompok menusia dengan kemampuan bahasa yang identik (Walraven, 1977:198)."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1981
S15942
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rini Sahara
"Berlatar belakang belum adanya kajian linguistik tentang kata sapaan dari karya sastra Indonesia-Tionghoa, maka disusunlah beberapa masalah. Pertama, variasi kata sapaan apa saja yang terdapat dalam novel Indonesia-Tionghoa dan apakah pemakaian kata sapaan tersebut dipengaruhi oleh faktor sosial. Kedua, apakah ada kata sapaan khusus yang mewakili pembauran antarbangsa, terutama melalui hubungan kekasih dan apakah pelapisan sosial pada masa kolonial berpengaruh dalam pemakaian kata sapaan tadi. Dengan menggunakan enam novel sebagai bahan kajian, maka penganalisisan korpus dilakukan berdasar hubungan antar patisipan dan latar masyarakat pada masa itu. Faktor bahasa yang digunakan oleh para tokoh yang bermain dalam novel juga tidak luput dari penganalisisan. Setelah penganalisisan dilakukan, diperoleh beberapa hasil yang patut dicatat. Pertama, kata sapaan yang digunakan bervariasi jenisnya, pemakainya, dan bahasa yang dipakai. Kedua, faktor-faktor seperti status, kedudukan, kekayaan, dan usia yang dimiliki oleh partisipan kedua menjadi hal yang patut diperhitungkan pada saat pemakaian kata sapaan. Ketiga, sistem pelapisan sosial pada masa kolonial berperan dalam pemilihan kata sapaan sehingga tidak ada sapaan khusus yang mewakili hubungan kekasih berlainan bangsa."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2002
S10916
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurmayanti
"Kata sapaan merupakan salah satu bentuk adanya variasi bahasa dalam suatu masyarakat bahasa. Kata sapaan adalah kata atau frase yang dipergunakan untuk saling merujuk dalam situasi pembicaraan dan yang berbeda-beda menurut sifat dan hubungan antara pembicara (Kridalaksana, 2001:16).
Dalam bahasa Rusia kata sapaan muncul selain berbentuk pronomina yaitu Ty dan Vy juga muncul berbentuk nomina seperti nama (Anton Antonovic), nama diri (Anton), pangkat (/ sud'ja / `hakim). Penelitian ini dilakukan dengan menganalisis dua drama Rusia karya Nikolai Vasilievich Gogol, yaitu Inspektur Jenderal dan Perkawinan. Pemilihan drama sebagai penelitian karena dalam drama, bentuk kata sapaan dapat terlihat jelas karena merupakan dialog-dialog langsung.
Tujuan penulisan ini adalah memberikan deskripsi dan pemahaman tentang pemakaian kata sapaan dalam drama Rusia berdasarkan faktor-faktor yang mempengaruhinya seperti hubungan sosial atau konteks sosial para tokoh dalam drama tersebut.
Setelah dilakukan analisis, diperoleh beberapa kesimpulan. Pertama, kata sapaan nomina yang dipakai bervariasi bentuk atau jenis dan pemakainya. Kedua, faktor-_faktor seperti persamaan atau perbedaan status atau kedudukan, rasa hormat, jarak hubungan (tingkat keakraban) dan hubungan kekerabatan merupakan faktor yang mempengaruhi dalam pemilihan pemakaian kata sapaan tersebut."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2003
S15087
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wati Kurniawati
"Penelitian mengenai Pemakaian Kata Sapaan dalam Bahasa Sunda telah dilakukan di RW 03 Jatinegara Kaum, Jakarta Timur, pada bulan Juli 1986-Mei 1988. Tujuannya ialah untuk menginventarisasikan bahasa Sunda yang hidup di tengah-tengah penutur yang berbahasa Melayu dialek Betawi dan hasilnya dapat diidentifikasi dengan salah satu kesamaan dialek bahasa Sunda. Pengumpulan data dilakukan dengan mempergunakan pedoman wawancarayang ditanyakan langsung kepada informan dan melalui pengamatan. Cara penyusunan pedoman wawancara, pemilihan sampel dan informan dijelaskan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemakaian bahasa di RW 03 Jatinegara Kaum yang lebih dominan adalah bahasa Indonesia, kemudian bahasa Sunda, dan terakhir bahasa campuran. Pemakaian kata sapaan di RW 03 Jatinegara Kaum cukup beraneka ragam. Bila deskripsi kata sapaan dalam BSJK diperbandingkan dengan kata sapaan dalam BSB dan BSC menampakkan adanya persamaan dan perbedaan dari segi leksikon dan pemakaiannya. Persamaan leksikon dan pemakaian kata sapaan dalam BSJK dengan BSB membuktikan bahwa sekelompok kecil penutur BSJK adalah pemakai bahasa Sunda yang berasal dari Banton, Perbedaan leksikon dan pemakaian kata sapaan menunjukkan bahwa kata sapaan dalam BSJK termasuk dialek bahasa Sunda di Jatinegara Kaum."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Kartika T. Wati
"Menurut linguis, sistem sapaan adalah sistem yang mengikat unsur-unsur bahasa yang menandai perbedaan status dan peran partisipan dalam komunikasi dengan bahasa. Hal yang menarik dari masalah sapaan antara lain adalah variasi dan kerumitannya. Sistem sapaan bahasa Indonesia, misalnya, dianggap rumit karena memiliki sangat banyak pilihan (kata) untuk menyapa lawan bicara. Tujuan penelitian karya ini, pertama, untuk melihat pemakaian kata sapaan dalam karya sastra Indonesia berwarna lokal Jawa berdasarkan partisipan, latar, dan topik pembicaraan. Kedua, untuk melihat kecenderungan pemakaian kata sapaan tersebut berdasarkan bentuk, kelas kata, jenis, dan bahasa asal. Akan halnya metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif, yakni penyelidikan masalah dengan cara menggambarkan keadaan subyek/ obyek penelitian berdasarkan fakta yang tampak atau sebagaimana adanya. Usaha mendeskripsikan fakta-fakta yang ada tersebut untuk mengemukakan gejala-gejala secara lengkap dalam aspek yang diselidiki agar jelas keadaan dan kondisinya. Dengan demikian, bertolak dari penggambaran keadaan obyek penelitian--dalam hal ini kata sapaan---sebagaimana adanya, kemudian dilakukan analisis terhadap data sesuai dengan tujuan penelitian, maka di sini digunakan metode deskriptif. Berdasarkan pembahasan dalam skripsi ini, dapat disimpulkan bahwa bentuk sapaan yang ditemukan dalam karya sastra Indonesia berwarna lokal Jawa berupa kata dan frase. Kelas kata dan frase yang digunakan, yaitu nomina, ajektiva, konjungsi, frase nominal, dan frase nondirektif. Sebagai sapaan, nomina, antara lain dapat diklasifikasi atas: nama diri; istilah kekerabatan; pangkat, gelar, atau jabatan akademis; gelar kebangsawanan; dan nomina lain. Selain itu, ditemukan sedikitnya tiga unsur yang berpengaruh terhadap pemilihan bentuk, kelas kata, dan jenis kata sapaan: partisipan, latar, dan topik. Sementara itu, pemakaian sapaan dari bahasa Jawa mendominasi pilihan kata yang dipakai dalam data. Hal ini terjadi, tentu saja, karena adanya tuntutan dari warna lokal Jawa agar kisahan dalam karya sastra tersebut menjadi lebih menarik dan lebih hidup."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1992
S10812
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Salim Said
"Dalam skripsi ini dibahas pemakaian bunyi antara dalam kata majemuk nominal bahasa Belanda yang ditinjau dari aspek morfologis dan semantis, yaitu pengaruh bentuk jamak pada leksem pertama serta komponen makna leksikal leksem pertama terhadap calon bunyi antara yang akan dipakai dalam pembentukan kata majemuk nominal bahasa Belanda."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1991
S15887
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Riani Lestari
"Dalam skripsi ini saya membandingkan penggunaan kata sapaan oleh remaja dan kata sapaan yang digunakan untuk menyapa remaja dalam novel Hell and Dunkel, karya Hansjorg Martin dan Der Sommer, als Alle Verliebt Waren, karya Marjaleena Lembeke. Fokus dari penelitian saya adalah analisis tentang hubungan antara pemilihan kata sapaan dengan latar belakang sosial dan hubungan sosial antar tokoh dalam kedua novel tersebut dilihat dari aspek sosiolinguistik. Skripsi ini terdiri dari empat bab. Teori yang tersaji dalam Bab II terdiri dari teori kata sapaan pronomina dari Brown dan Gilman, Klaus Bayer, dan Slobin, teori kata sapaan nomina menurut Ervin-Tripp serta teori tentang remaja dan bahasa yang digunakan dan teori tentang struktur sosial. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa ada perbedaan dalam penggunaan kata sapaan, baik pronomina, maupun nomina dalam kedua buah novel. Pada novel Der Sommer, als A11e Verliebt Waren, kata sapaan pronomina yang ditemukan hanya kata sapaan pronomina Du, sedangkan dalam novel Hell and Dunkel masih dapat ditemukan penggunaan kata sapaan pronomina Sie. Penggunaan kata sapaan pronomina dalam kedua novel ini dapat memperlihatkan hubungan sosial antar tokoh, seperti keintiman, formalitas, solidaritas dan jarak sosial, Penggunaan kata sapaan nomina dalam kedua novel dapat menunjukkan secara tidak langsung status dan peran mitra bicara, hubungan antara penutur dan mitra bicara, serta situasi pembicaraan yang menyertai. Hasil penelitian ini mengungkapkan, bahwa kata sapaan, secara tidak langsung dapat mencerminkan norma sosial dan sistem nilai yang berlaku dalam masyarakat."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2003
S15011
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Amanda Basri
"Seperti telah diungkapkan sebelum ini, dalam BIng pemakaian KGO2 you tidak lagi menunjukkan status pembicara dan yang diajak bicara. Status dapat ditunjukkan dengan pemakaian kata panggilan. Pendapat ini sudah diungkapkan oleh Brown, Ford, Gilman, Irvin-Tripp dan Bell. Apabila dicocokkan pendapat mereka dengan korpus yang digunakan, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa jarak sosial dan status sosial individu sangat menentukan hubungan P1 dan P2 dan dalam menentukan kata panggilan yang akan dipakai. Dalam Bind hubungan antara P1 dan P2 dapat dilihat dari pemakaian KGO2, selain pemakaian kata panggilan seperti dalam BIng. Dalam memilih padanan kata sapaan BIng dalam Blnd, pertama-tama ditentukan hubungan antara pelaku dalam BIng dan kemudian disesuaikan dengan melihatnya dari kaca mata kebudayaan Indonesia dan kaidah sosiolinguistis agar hasil terjemahan terasa wajar. Karena adanya penyesuaian dengan latar belakang kebudayaan Indonesia itu maka KGO2 you mempunyai padanan yang berbeda-beda"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1982
S14234
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Simamora, Indah Perwitasari
"Penelitian mengenai tekanan kata dalam bahasa Belanda ini ditulis dengan tujuan mencari sistem tekanan kata dalam bahasa Belanda yang jelas, yang dapat menjelaskan mengapa tekanan jatuh pada suku kata pertama (eanada), kedua (bikini), atau ketiga (ohocola) dari kanan. Fonologi linear banyak digunakan untuk mencari dan membahas sistem tekanan. Hasil yang didapat kurang memuaskan karena masih banyak hal yang tidak terpecahkan, misalnya bagaimana ketiga contoh di atas mendapatkan tekanannya masing-masing. Skripsi ini menggunakan fonologi metris untuk membahas tekanan. Fonologi metris berdasarkan suku kata. Ada dua jenis suku kata yang mempunyai kecenderungan besar mendapat tekanan, yaitu suku kata berat, terdiri dari VC dan suku kata superberat, terdiri dari VCC atau VVC. Untuk memperjelas uraian tentang tekanan digunakan pohon kata. Fonologi metris juga mengenal kaki, sifat peka kuantitas, tanda dan arah pada kaki dan pohon kata, yang kesemuanya merupakan parameter yang digunakan untuk menentukan dan menjelaskan tekanan kata dalam bahasa Belanda. Selain itu masih ada lagi beberapa istilah yang dipakai untuk menjelaskan tekanan kata, yaitu kaki ekasuku dan keluar matraan cepat dan lambat. Dari pembahasan kedua fonologi disimpulkan bahwa untuk membahas tekanan kata lebih baik menggunakan fonologi metris daripada fonologi linear."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1992
S15810
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bachrun Suwatdi
"Setelah meninjau contoh-contoh kalimat dengan kata bantu wa dan ga dari berapa cukilan karya kesusasteraan Jepang serta terjemahannya dalam Bahasa lndonesia, dapatlah ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1 Kata bantu wa sebagai penanda tema.Gatra Benda yang akan di jadikan tema terletak di muka kata bantu wa. Gatra benda tersebut haruslah anaphoric atau generic. Sedangkan gatra benda yang non-anaphoric atau non-generic tidak dapat menggunakan kata bantu wa sebagai penanda tema. Ano hito wa shacho desu.orang itu adalah direktur. Kajira wa honyu dobutsu desu.lkan paus adalah binatang yang menyusui. Ame wa futte imasu.Hujan turun Pada kalimat , ano hito '. (orang itu) adalah anaphoric dan pada kalimat, ku jira; (ikan paus) ada_lah generic. Kedua gatra tersebut dapat dijadikan tema. Karena itu kata bangtu wa dapat digunakan sebagai penanda tema dalam kalimat dan. Sedangkan dalam kalimat, Ame (hujan) adalah non anaphonic dan juga non- generic sehingga kata bantu wa sebagai penanda tema tidak dapat dipergunakan. Kata bantu wa sebagai penanda pertentangan. Gatra benda yang terletak dimuka kata bantu wa sebagai penanda pertentangan tidak mempunyai syarat apa-apa. Si pembicara hanya menekankan kata bantu wa tersebut secara fonetik_"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1976
S13516
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>